Anda di halaman 1dari 16

3.

PERANCANGAN TAPAK

3.1 Kriteria Pemilihan Tapak


Pemilihan lahan untuk proyek ini berdasarkan beberapa segi,antara lain:

3.1.1 Segi Tata Guna Tanah


• Berada di daerah yang mudah dijangkau oleh warga Surabaya dan sekitarnya (
dekat dengan gerbang tol, dan lain-lain)
• Pemilihan lahan dengan harga tanah sedang karena berkaitan dengan fasilitas
pelayanan sosial
• Terletak di daerah pemukiman yang diharapkan menjadi sumber konsumen dari
griya perawatan ini.
• Berada di kawasan yang tidak terlalu ramai akan kendaraan dikarenakan
aktivitas dalam griya perawatan ini membutuhkan privasi.

3.1.2 Segi Kesehatan Lingkungan


• Tidak berdekatan dengan jalan raya yang terlalu ramai sehingga minim polusi
kendaraan
• Bebas dari gangguan bau sehingga jauh dari tempat penampungan sampah dan
pengolahan limbah ataupun zat kimia yang dapat mengganggu kesehatan
• Memiliki sumber air bersih (PAM / PDAM, air tanah)
• Terdapat saluran pembuangan air (air kotor, air limbah, air hujan)

3.1.3 Segi Fasilitas Penunjang


• Memiliki lingkungan yang tenang walaupun tidak jauh dari keramaian
• Dekat dengan pusat keramaian (pasar / pusat perbelanjaan)
• Mempunyai aktivitas support yaitu dekat dengan rumah sakit dan klinik

3.1.4 Segi Pencapaian terhadap Lokasi


• Mudah dicapai oleh penduduk sekitar
• Mudah dicapai dan dikenal oleh pengunjung dari dalam kota maupun luar kota

38
Universitas Kristen Petra
 
3.2 Spesifikasi Pilihan Tapak
Tapak yang dipilih berupa lahan kosong dimana pada masa mendatang
diperuntukkan fungsi perumahan. Luas Tapak ±17.417 m2.

3.2.1 Lokasi Tapak


Wilayah perencanaan yang diidentifikasi sebagai :
• Jalan : Darmo Permai II
• Unit Distrik :Darmo Satelit (terletak pada 6 km ke arah Barat Pusat Kota
Surabaya )
• Kelurahan : Sonowijenan
• Kecamatan : Sukomanunggal
• Kotamadya : Surabaya
• Propinsi : Jawa Timur

3.2.2 Batas Tapak


Lokasi Tapak terdapat di jalan Darmo Permai II dengan batas Tapak
sebagai berikut:
• Utara : Darmo Grand Residence pool,resto and condominium
• Selatan : Lahan Kosong
• Timur : Perumahan Darmo Green Garden
• Barat : Lahan Kosong

3.2.3 Tata Guna Lahan


Berdasarkan RTRK Kecamatan Sukomanunggal, Rencana Detail Tata
Ruang Kota tahun 2006 :
• Direncanakan untuk fasilitas perumahan
• Status tanah: milik Pengembangan Distrik SATELIT
• Koefisien Dasar Bangunan (KDB) : 50%
• Koefisien Luas Bangunan : 300%
• Ketinggian Bangunan : 1-5 lantai
• Garis Sempadan Bangunan : 6-10 meter dengan GSB samping/belakang 3 meter.

39
Universitas Kristen Petra
 
• Batas utara: 6 meter, Batas selatan : 10 meter, Batas barat : 3 meter, Batas timur
: 6 meter

3.2.4 Geologi dan Jenis Tanah


Menurut data kemampuan tanah dan Jenis tanah dari Peta Data Pokok
Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya tahun 1992, kondisi tanah di wilayah
perencanaan adalah:
• Lereng : Mempunyai kemiringan 2-15%
• Kedalaman efektif tanah : lebih dari 90 sentimeter
• Tekstur tanah : halus
• Erosi : Tidak ada
• Faktor Pembatas :Air tanah asin (hampir seluruh wilayah perencanaan)
dan tidak mengandung air asin berada di Kelurahan Tandes dan Kelurahan
Simomulyo (di bantaran sungai banyu urip-tandes)
• Jenis tanah :Grumosol kelabu tua (hampir semua wilayah
perencanan) dan alluvial kelabu tua (di bantaran sungai Banyu urip – Tandes)

3.2.5 Klimatologi
Menurut Surabaya Dalam Angka Tahun Terakir, data klimatologi Kota
Surabaya diperolah dari tiga sumber, yaitu Stasiun Perak I di Tanjung Sadari, dan
Stasiun Perak II di Kalimas, dan Stasiun Juanda. Dari tiga unit sumber tersebut,
yang paling dekat dengan Unit Distrik Darmo Satelit adalah Stasiun Perak I.
• Suhu : (Agustus) 22,50º C - (Januari ) 36,50ºC.
• Kelembapan : 73 %
• Tekanan Udara : 100.4 – 1017.7 MBs
• Kecepatan angin : 0.6 – 0.9 knot
• Arah angin : Barat Laut – Tenggara
• Curah hujan : 153mm/bulan dan 14 hari/bulan

3.2.6 Hidrologi
Wilayah perencanaan dilewati oleh 2 sungai, yaitu:
• Sungai Banyu urip – Tandes yang melewati Jalan Raya Sukomanunggal

40
Universitas Kristen Petra
 
• Sungai Kupang Jaya yang melewati Jalan Simomulyo baru menuju Jalan Raya
Sukomanunggal. Jalan Simohilir Barat Raya menuju jalan Raya
Sukomanunggal. Aliran sungai dari jalan tol menuju sungai Simomulyo Baru
yang kemudian mengalir menuju jalan Raya Sukomanunggal.

3.3 Pencapaian Tapak


Pencapaian tapak dari berbagai kawasan Surabaya:
1. Surabaya Barat
Gerbang Tol Satelit Æ Tol Surabaya Malang Æ Jln. Mayjen Sungkono Æ Jln Hr.
Mohammad Æ Jln Puncak Permai Æ Jln Darmo Permai II
2. Surabaya Selatan
Jln A.Yani Æ Jln Diponegoro Æ Jln Ciliwung Æ Jln Adityawarman Æ Jln
Mayjen Sungkono Æ Jln Hr. Mohammad Æ Jln Puncak Permai Æ Jln Darmo
Permai II
3. Surabaya Timur
Jln Mulyosari Æ Jln Kertajaya Indah Æ Jln Raya Gubeng Æ Jln Sulawesi Æ Jln
Keputran Æ Jln Polisi Isitimewa Æ Jln Raya Darmo Æ Jln Indragiri Æ Jln.
Mayjen Sungkono Æ Jln Hr. Mohammad Æ Jln Puncak Permai Æ Jln Darmo
Permai II

3.4 Analisa Tapak


3.4.1 Matahari dan Angin
Tapak ini memiliki sisi-sisi yang tegak lurus berhadapan dengan sisi
utara,timur,barat dan selatan. Hal ini menjadikan tapak mendapatkan silau
matahari pada sore hari secara maksimal dan panas sepanjang hari pada sisi utara
secara maksimal. Hal ini perlu mendapat perhatian terhadap orientasi bangunan
yang masih mampu mendapatkan cahaya alami tetapi tidak berlebihan. Selain
pengaturan orientasi bangunan, silau dan panas matahari yang berlebihan dapat
diatasi dengan pembayangan buatan.
Sedangkan arah angin terhadap tapak adalah 45 derajat. Apabila
bangunan ingin mendapatkan penghawaan alami, maka perlu memperhatikan
orientasi terhadap angin. Selain itu, potensi mendapatkan penghawaan alami pada

41
Universitas Kristen Petra
 
tapak masih memungkinkan dimana tetangga-tetangga nya memiliki ketinggian 2-
3 lantai.

Gambar 3.1 Analisa tapak terhadap matahari dan angin

Gambar 3.2 Rekomendasi tapak terhadap matahari dan angin

42
Universitas Kristen Petra
 
3.4.2 Sirkulasi
Sirkulasi pada kawasan Tapak relatif memiliki intensitas kepadatan yang
sedang-rendah. Selain itu, akses pencapaian menuju tapak dilalui oleh jalan 2 jalur
yang tergolong cukup lebar. Hal ini memudahkan akses pencapaian tapak.
Tapak hampir semua sisinya berbatasan dengan jalan sehingga akses
masuk-keluar tapak dapat memiliki beberapa alternatif. Beberapa alternative
masuk-keluar pada tapak ini nantinya dapat dipilah-pilah menjadi akses utama dan
servis berdasarkan kriterianya.
Penempatan akses masuk-keluar utama pada tapak ini berdasarkan
intensitas pencapaian jalan yang membutuhkan jalan yang mudah dicapai,dikenal
dan lebar jalan. Sedangkan akses masuk – keluar servis pada tapak ini hanya
membutuhkan jalan yang dapat dicapai dan sebaiknya letaknya tersembunyi.

Gambar 3.3 Analisa tapak terhadap sirkulasi

43
Universitas Kristen Petra
 
Gambar 3.4 Rekomendasi tapak terhadap sirkulasi

3.4.3 Kebisingan
Kawasan tapak ini didominasi oleh kawasan perumahan dan masih dalam
perkembangan kawasan perdagangan dan jasa. Secara keseluruhan, kawasan tapak
dan sekitarnya tidak terlalu menimbulkan kebisingan. Saat ini tapak masih
dikelilingi oleh lahan kosong sehingga tingkat kebisingannya hampir nol.
Sumber kebisingan pada kawasan tapak adalah jalan dan kendaraan.
Berdasarkan RTRK, tapak ini hampir semua sisi-sisinya dikelilingi oleh jalan
yang nantinya berpotensi menjadi sumber kebisingan. Sumber kebisingan yang
timbul masih tergolong rendah dan dapat diatasi dengan penempatan barrier
seperti vegetasi dan bangunan yang tidak terlalu membutuhkan privasi.

44
Universitas Kristen Petra
 
Gambar 3.5 Analisa tapak terhadap kebisingan

Gambar 3.6 Rekomendasi tapak terhadap kebisingan

45
Universitas Kristen Petra
 
3.4.4 View Tapak terhadap Sekitar
Kawasan tapak yang didominasi oleh kawasan perumahan menjadikan
view tapak terhadap sekitar adalah tipologi perumahan elit yang monoton. Saat ini,
tapak masih berbatasan dengan lahan kosong yang perencanaannya berupa
perdagangan dan jasa serta perumahan. Jadi view utama yang didapat tapak adalah
bangunan-bangunan. Vegetasi yang ada pada sekitar tapak pun cenderung kurang
terawat dan memiliki jenis yang sama. Hal ini menjadikan tapak kurang memiliki
potensi view.
Apabila tapak ini membutuhkan view untuk bangunannya maka perlu
penciptaan view sendiri dalam tapak dengan mengorientasikan bangunannya ke
dalam tapak.

Gambar 3.7 Analisa view tapak terhadap sekitar

46
Universitas Kristen Petra
 
Gambar 3.8 Rekomendasi view tapak terhadap sekitar

3.4.5 View Sekitar terhadap Tapak


Tapak ini berada di pojok dan hampir seluruh sisi-sisinya dikelilingi oleh
jalan. Hal ini menjadikan tapak berpotensi sebagai view terhadap sekitar. Potensi
ini perlu diperhatikan dengan benar-benar memperhatikan desain bangunan agar
mampu menjadi bidang penangkap terhadap jalan. Pengambilan sudut pandang
dari pengendara mobil di jalan menjadi tolak ukur bidang penangkap desain
bangunan. Pengambilan sudut pandang pengendara kira-kira 54 derajat ( menurut
Buku Analisa Tapak, Key T. White) yang menjadikan garis grid dalam tapak dan
kemudian mengambil garis tegak lurus terhadap sudut tersebut untuk menciptakan
bidang penangkap bangunan terhadap sekitar.

47
Universitas Kristen Petra
 
Gambar 3.9 Analisa view sekitar terhadap tapak

Gambar 3.10 Rekomendasi view sekitar terhadap tapak

48
Universitas Kristen Petra
 
3.4.6 Analisa Makro

49
Universitas Kristen Petra
 
50
Universitas Kristen Petra
 
51
Universitas Kristen Petra
 
 

52
Universitas Kristen Petra
 
 

53
Universitas Kristen Petra
 

Anda mungkin juga menyukai