Disusun Oleh:
Nama : Fikry Ami Sumanto
NIM : D300200217
Kelas : STUPA F
103
5. SITE
Site yang digunakan untuk lokasi membangun rancangan Pusat Industri Digital dengan tema
Pendidikan (Vokasi) merupakan site yang lolos seleksi pada BAB 3
5.1 LOKASI SITE TERPILIH
5.1.1. DATA TAPAK
104
5.1.3. BATASAN TAPAK
No. Gambar Batasan Keterangan
UTARA
1. Batas site di arah utara adalah
pepohonan kelapa dan kebun
SELATAN
Batas site di selatan adalah jalan Jl.
2.
KRT Judodiningrat dan didepannya
terdapat deretan ruko.
BARAT
3. Sebelah barat site berbatasan dengan
bangunan restoran dan homestay.
TIMUR
4.
Berbatasan dengan rerumputan liar.
105
5.2. ANALISIS DAN KONSEP TAPAK
5.2.1. Analisa Matahari
Matahari
5.2.1.1. Data Siang
Matahari
Sore Matahari
Pagi
5.2.1.2. Analisa
Berdasarkan analisa sunpath diatas, didapatkan informasi bahwa terbitnya
matahari terjadi pada jam 05.39 WIB dan terbenamnya matahari pada jam 17.34
WIB, sehingga di waktu sore hari bagian timur bangunan terbayangi namun
bagian barat bangunan tersebut tersorot cahaya matahari sore. sedangkan titik
puncak cahaya matahari terjadi pada pukul 11.37 WIB
5.2.1.3. Konsep
Memberi shading pada bangunan guna mengatasi penyerapan cahaya
matahari secara berlebih,mempertimbangkan konsep double skin facade untuk
mengurangi terik matahari yang masuk ke dalam bangunan, memberi bukaan
bangunan pada sisi bagian Timur agar mendapatkan pencahayaan alami dari
sinar matahari pagi yang baik untuk kesehatan, serta memperbanyak vegetasi di
dalam tapak untuk membatasi cahaya matahari yang terik pada siang hari
106
5.2.2. Analisa Angin
5.2.2.1. Data
5.2.2.2. Analisa
Angin datang dari segala arah, pada daerah tapak, angin lebih dominan datang
dari arah Utara tapak menuju ke arah Selatan. Sedangkan angin yang dari arah
Barat termasuk ke kategori cukup baik karena bagian barat berupa lahan kosong.
Untuk udara yang kotor karena polusi kendaraan lebih banyak berasal dari arah
Selatan karena berbatasan langsung dengan Jl. KRT Judodiningrat yang merupakan
jalan yang cukup ramai kendaraan
5.2.2.3. Konsep
Memaksimalkan penghawaan alami tanpa mengganggu kenyamanan di
dalam bangunan, menerapkan penggunaan vegetasi seperti tanaman oleander,
bogenvil, dan kembang sepatu untuk mengurangi polusi udara dari asap
kendaraan dan mengurangi kelembaban, serta menerapkan penggunaan vegetasi
seperti pohon cemara, angsana, dan tanjong sebagai upaya membelokkan arah
angin dengan tujuan mengurangi beban angin yang terjadi pada bangunan.
107
5.2.3. Analisa Kelembaban dan Curah Hujan
5.2.3.1. Data
5.2.3.2. Analisa
Tingkat kelembaban yang dirasakan di Wonosari, yang diukur dengan
presentase waktu di mana tingkat kenyamanan kelembaban lembab dan
panas, menyesakkan, atau menyengsarakan, tidak bervariasi secara
signifikan sepanjang tahun, tetap dalam rentang 13% dan 92%.
Untuk kawasan tapak merupakan kawasan dengan curah hujan rata-rata
berkisar 200mm, sehingga diperlukan utilitas untuk mengantisipasi curah
hujan yang tinggi dan diperlukan juga resapan air untuk site
5.2.3.3. Konsep
Dengan tingkat kelembaban tinggi dan curah hujan rata-rata berkisar
200mm daerah Wonosari dapat dikatakan memiliki kelembaban yang tinggi
dengan demikian untuk menghindari tingkat kelembaban yang berlebihan
akan ditangani dengan menambah jumlah ventilasi udara, juga meletakkan
tanaman penyerap udara lembab dalam ruangan.
108
5.2.4. Analisa Suara
5.2.4.1. Data
Keterangan
1. Utara : Lahan Kosong
2. Selatan : Jl. KRT Judodiningrat
3. Barat : Restoran & Homestay
4. Timur : Jl. Baron
5.2.4.2. Analisa
1. Posisi Utara sumber kebisingannya lahan kosong dengan skala kebisingan
sangat rendah, dengan sifat kebisingan statis.
2. Posisi Selatan sumber kebisingannya jalan hiruk pikuk dengan skala
kebisingan sangat kuat,dengan sifat kebisingan dinamis.
3. Posisi Barat sumber kebisingannya restoran dan homestay dengan skala
kebisingan rendah, dengan sifat kebisingan statis.
4. Posisi Timur sumber kebisingannya jalan hiruk pikuk dengan skala
kebisingan sangat kuat,dengan sifat kebisingan dinamis.
5.2.4.3. Konsep
1. Pada bagian selatan site diberi barrier berupa vegetasi supaya mampu
meminimalisir kebisingan dari arah Jl. KRT Judodiningrat
2. Pada bagian selatan site diberi barrier berupa vegetasi supaya mampu
meminimalisir kebisingan dari arah Jl. Baron
3. Pembangunan site cenderung dibagian utara ,agar tidak terlalu bising
109
5.2.5. Analisa View
5.2.5.1. Data
5.2.5.2. Analisa
1. ++++, untuk area ini view sangat bagus, karena view dari dalam mengarah
langsung ke jalan jalan Jl. KRT Judodiningrat dan didepannya terdapat
deretan ruko.
2. +++, pada area ini view bagus, diarea ini memiliki potensi view dari dalam
kearah rerumputan,pohon dan juga jalan raya.
3. ++, pada area ini view cukup bagus, view mengarah ke area hijau pepohonan
dan juga kebun.
4. +, pada area ini view kurang bagus karena view mengarah ke bangunan
restoran dan homestay
5.2.5.3. Konsep
1. Bangunan lebih diutamakan menghadap ke arah selatan sehingga nilai ekspos
bangunan dapat lebih menonjol dan bisa memiliki daya tarik.
2. Sekeliling site diberi pagar pembatas yang aman tetapi tidak mengganggu
pandangan dari luar sehingga didesain tidak terlalu tinggi.
110
5.2.6. Analisa Vegetasi
5.2.6.1. Data
1. Site terletak di Jl. KRT Judodiningrat, Wonosari, Kec. Siraman, Kab. Gunung
Kidul, Yogyakarta
2. Vegetasi banyak tumbuh disekitar Site.
5.2.6.2. Analisa
1. Disekeliling Site terdapat bangunan yang tidak terlalu tinggi.
2. Tapak minim Vegetasi yang bersifat meneduh.
3. Pada kawasan perencanaan permukiman, ketersediaan ruang terbuka hijau
pasif dan aktif masih sangat minim. Hanya terdapat tanaman-tanaman milik
penduduk setempat.
5.2.6.3. Konsep
1. Memanfaaan Pohon Cempaka, Sebagai Penyerap Karbondioksida/ Polusi
2. Merancang pagar hidup untuk meredan kebisingan dari arah jalan
3. Penyediaan area hijau dibagian dalam kawasan industri dengan
menambahkan beberapa jenis vegetasi.
4. Merencanakan jalur hijau untuk meredam kebisingan dari jalan juga sebagai
peneduh Site
111
5.2.7. Zonasi.
5.2.7.1Penentuan zonasi ditentukan dengan hasil analisa pencapaian dengan
pertimbangan sebagai berikut :
A. Zonasi Berdasarkan Sifat
1. Zona Privat
Zona privat dimaksudkan untuk Massa yang membutuhkan ruang tertutup
dan jauh dari jangkauan publik.
2. Zona Semi-privat
Zona semi-privat adalah zona dimana massa bangunan membutuhkan
kondisi lingkungan tertentu seperti kebisingan yang rendah.
3. Zona Publik
Zona publik adalah zona dimana lalu lintas antara pelaku kegiatan
berlangsung sering dengan sirkulasi yang leluasa.
4. Zona Semi-publik
Zona semi-publik adalah zona massa bangunan yang dapat dikunjungi
hampir seluruh pelaku kegiatan namun dengan frekuensi dan syarat tertentu.
112
5.3. ANALISIS DAN KONSEP RUANG
Tujuan analisis program ruang supaya mendapatkan gambaran mengenai pola
kegiatan,sifat dan kebutuhan pelaku kegiatan pada sekolah dasar tahfid yang akan
dirancang.
113
5.3.1.2. Analisa Pengguna dan Kegiatan
No Pengguna Kegiatan
1 Pimpinan Menjaga kestabilan PID
Menerima laporan dari pengelola
Mengkoordinasi setiap Divisi
MCK
Beribadah
114
Pengunjung Pusat Industri Digital
No Pengguna Kegiatan
1 Penyewa Parkir kendaraan
Rental Space / Co-Working Space
MCK
Beribadah
48.000
Jumlah Lantai =
4500
= 10 lantai
115
5.3.3. Besaran Ruang
1. RUANG SHOWCASE
116
3. RUANG PENGELOLA
117
24. Rg. Staff Divisi 30 50 m² 1 30% 267,8 m² Asumsi
Pengemasan
25. Rg, Meeting 20 30 m² 1 30% 104 m² Asumsi
Divisi
Pengemasan
26. Rg. Desain 10 20 m² 1 25% 96,5 m² Asumsi
Kemasan
27. Auditorium / 200 4,18 m2/ 1 30% 749,8 m² Asumsi
Rg. Meeting orang
JUMLAH 4.730,5 m²
118
4. RUANG ME
5. RUANG PENUNJANG
119
6. AREA PARKIR
120
8. MUSHALLA
121
5.4. ANALISA SIRKULASI DAN POLA HUBUNGAN RUANG
1. Organisasi Ruang
KETERANGAN
ZONA PRIVAT
ZONA SERVICE
122
ZONIFIKASI VERTIKAL DAN HORIZONTAL
ZONA PRIVAT
123
2. Sirkulasi Ruang
a. Sirkulasi Pengelola
124
b. Sirkulasi Penyewa
125
c. Sirkulasi Pekerja
d. Sirkulasi Vokasi
126
3. Pola Hubungan Ruang
a. Hubungan Ruang Pengelola
127
b. Hubungan Ruang Laboratorium
128
c. Hubungan Ruang Bidang Vokasi
d. Hubungan Ruang ME
130
5.5. ANALISA DAN KONSEP BENTUK
Bentuk bangunan berasal dari bentuk balok dan kubus. Bentuk ini dipilih karena
agar massa bangunan mudah untuk diexplore menjadi bentuk yang bervariasi. Pada
bentuk kubus terdiri dari 4 susunan, yaitu
a) Massa persegi dengan setiap sisi siku nya melengkung,
b) ¾ massa dari bentuk massa 1.
c) ¼ massa dari bentuk massa 1
d) Massa persegi panjang berada dilantai paling atas
131
5.5.2. Konsep Arsitektur Islam
Salah satu penerapan konsep arsitektur Islam adalah kiblat sentris pada
penataan furniture tertentu, ruang khusus, dan bangunan khusus. Pada bangunan
Pusat Industri Digital ini salah satu ruangnya yaitu kamar kamar kecil/toilet
didesain tidak menghadap atau membelakangi kiblat.
132
- Tidak Menyerupai Makhluk Bernyawa
Gambar 21 Ornamen
Salah satu penerapannya pada bangunan Pusat Industri Digital kali ini
adalah, dengan memisahkan toilet Ikhwan dan Akhwat agar menghindari fitnah
da keburukan-keburukan yang mungkin saja terjadi.
Contoh lainnya juga dengan memisahkan toilet serta memperhatikan arah ma-
suk daripada toilet, agar Ikhwan dan Akhwat tidak saling berpapasan.
133
- Konsep Arsitektur Hijab
ZONA PRIVAT
134
5.5.3. Konsep Arsitektur Kontemporer
Fasad pada bangunan Pusat industri digital ini menggunakan konsep arsitektur
kontemporer dengan penggunaan double fasad untuk terhadap situs, konteks dan iklim,
double fasad dirancang sebagai kulit selubung bangunan yang memungkinkan struktur
untuk bernafas.Tampilan eksterior bangunan akan menerapkan fasad transparan
sehingga elemen utama pada fasad menggunakan material kaca menciptakan sistem
bukaan lebar pada bangunan. Pada eksterior bangunan diberi garis dan ornamen
geometris sehingga fasad dapat mencerminkan bangunan yang kekinian/masa kini.
Pemberian garis dan ornament geometris berfungsi sebagai pengontrol cahaya matahari
yang masuk dan sirkulasi udara sebagai ukuran efisiensi energi.
135
2. Interior
Pengaplikasian eksplorasi elemen garis pada desain interior dibagian dinding atau
langit-langit ruangan untuk menampilkan kesan dekoratif dengan balutan warna netral
ditambah sedikit sentuhan warna kontras. Selain itu, penggunaan ruang tanpa sekat
,sehingga ruangan benar-benar luas dan terbuka sehingga nyaman untuk digunakan.
Sebab, tidak ada penghalang atau sekat yang mungkin mengganggu pekerjaan.
Ditambah dengan mendominasi penggunaan kaca pada Jendela ruangan yang memiliki
ukuran besar sehingga pencahayaan lebih maksimal. Menghadirkan ruangan kantor
terkesan lebih hangat dan nyaman.
136
5.6. SISTEM BUILDING SCIENCE (SMART BUILDING)
Prinsip kerja smart building ini adalah integrasi berbagai komponen pada
bangunan.Dari komponen yang diinstal ini selain dapat diatur secara otomatis juga
terjalin komunikasi antar komponen. Secara umum metode yang digunakan untuk
bangunan pintar adalah dengan menggunakan sensor. Berikut ini komponen dari
smart building dan metode pengintegrasiannya:
137
5.6.2. Pencahayaan
ruang keamanan, dimana disitu masih ada petugas. Sensor smart building yang
digunakan adalah optical sensors.
Gambar 26 Konsep Pencahayaan Smart Building
5.6.3. Energi
138
Prinsip kerja BEMS (Building Energy Management System) pada smart
building adalah memperhitungkan penggunaan energi. Bisa diterapkan pada sebuah
sirkuit, zona, atau level mesin. Dengan adanya sensor energi pada sistem smart
building, kita bisa mengetahui adanya pemborosan. Sehingga penghematan energi
tentu bisa dimaksimalkan dan ketika kita mengetahui tingkat penggunaan energi
secara normal. Maka kita bisa mengetahui apabila ada penggunaan energi yang
berlebih. Yangbisa berarti adanya proses overload pada sebuah mesin. Dengan segera
bisa dilakukan perawatan atau perbaikan. Tanpa perlu menunggu kerusakan yang
lebih parah.
139
5.6.4. Keamanan
140
2. Sistem Kamera CCTV
Sistem CCTV digunakan untuk memonitoring seluruh kegiatan dalam
bangunan asrama yang ditampilkan dalam TV monitor. Sistem ini dimanfaatkan
untuk membantu petugas keamanan dalam menjalankan tugas.
Sistem pemasangan CCTV yang digunakan dalam bangunan menggunakan
jenis analog CCTV.
Adanya CCTV, door lock, sensor, dan alarm yang terintegrasi, menjadikan
bangunan lebih aman. Saat ini sudah ada berbagai jenis door lock yang tersedia di
pasaran. Mulai dari yang menggunakan sidik jari, QR Code, barcode, RFID, dan
sebagainya. Hal ini tentu mencegah sembarang orang untuk bisa masuk. Apabila
berhasil menerobos masuk pun, sensor akan mengirim data saat pintu terbuka. CCTV
pun siap merekam walau dalam keadaan gelap. Pemantauan ini bisa dilakukan via
Smart Phone atau layar monitor pihak security. Bagian yang diterobos bisa dikunci
secara paksa, sehingga penerobos tidak mungkin melarikan diri.
Sistem keamanan bisa lebih diperketat lagi dengan membatasi penggunaan
lift.Artinya tenant atau penyewa hanya bisa mengakses lift untuk ke lantai kamar dan
lantailobby saja. Setelah memahami komponen smart building, tentu menjadikannya
lebih menarik. Tidak hanya di Indonesia, sistem otomasi bangunan ini sudah semakin
digalakkan di berbagai negara maju dan berkembang. Menjadikan gedung lebih
ramah lingkungan dan hemat energi. Di sisi yang lain lebih mempermudah pihak
pengelola properti. Biaya yang ditawarkan pun relatif lebih murah dibanding hasil
dari penghematan.
141
5.7. ANALISA DAN KONSEP LANDSCAPE
Landscape adalah suatu lahan atau tata ruang luar dengan elemen alami dan
elemenbuatan yang dapat dinikmati oleh indera manusia. Tujuan dari landscape sendiri
yaitu memperbaiki dan menjaga iklim, menambah nilai estetika, sebagai resapan air,
menciptakan keserasian lingkungan fisik kawasan, dan mendukung pelestarian
keanekaragaman hayati. Landscape pada bangunan Pusat Industri Digital ini terdiri dari
Softscape dan Hardscape. Kedua elemen tersebut merupakan kombinasi yang akan
menciptakan kesan keindahan padaLandscape.
5.7.1. Hardscape
Hardscape adalah unsur-unsur material buatan atau elemen selain vegetasi yang
dimaksudkan adalah benda-benda pembentuk taman, terdiri dari bangunan, gazebo,
kursi taman, kolam ikan, pagar, pergola, air mancur, lampu taman, batu, kayu, dan lain
sebagainya.
Grass Block
Pemberian grass block berguna untuk mencegah
genangan air karena sifatnya yang mampu menyerap
air hingga 60%. Selain sebagai peresap air,
penggunaan grass block juga dapat menambah unsur
estetika pada landscape
Pedestrian Ways
Pedestrian ways adalah tempat atau jalur khusus bagi
orang berjalan kaki. Jalur pedestrian pada saat
sekarang dapat berupa trotoar, pavement, sidewalk,
pathway, plaza dan mall. Material yang digunakan
dapat berupa paving yang dibentuk menggunakan
pola tertentu
Outdoor Furniture
Outdoor furniture adalah furniture yang terletak pada
area luar bangunan. Outdoor furniture dapat berupa
tempat duduk, pagar, lampu taman, tempat sampah
dan sebagainya
142
Sumber Gambar : Analisa Pribadi
5.7.2. Softscape
Pohon Trembesi
Pohon trambesi berfungsi sebagai peneduh dan
sebagai tanaman penyerap polusi udara. Pohon
trambesi dapat menyerap gas CO2 (Carbondioksida)
yang setiap satu batang pohonnya mampu menyerap
28,5 ton gas CO2 setiap tahun.
143
5.8. ANALISIS DAN KONSEP FISIKA BANGUNAN
1. Pencahayaan
Pada bangunan Pusat industry Digital ini untuk mengontrol intensitas cahaya yang
masuk, vegetasi ditanam di bagian barat dan timur tapak. Menanam pohon bertujuan tidak
hanya mengurangi intensitas cahaya, tetapi juga mengurangi panas. Selain itu, area fasad
bangunan yang tidak terjangkau tinggi pohon di area sebelah barat diberi double fasade atau
secondary skin.
144
2. Penghawaan
145
Kelebihan dari penggunaan pondasi Bore Pile :
• Volume betonnya sedikit
• Biayanya relatif murah
• Ujung pondasi bisa bertumpu pada tanah keras
Kekurangan dari penggunaan pondasi Bore Pile :
• Diperlukan peralatan bor
• Pelaksanaan pemasangannya relatif agak susah.
• Pelaksanaan yang kurang bagus dapat menyebabkan pondasi keropos, karena
unsur semen larut oleh air tanah.
146
3. Shear wall (dinding geser)
Dalam struktur bangunan bertingkat, shear wall (dinding geser) memiliki banyak
fungsi, yaitu menambah kekuatan pada struktur, menahan beban gaya lateral seperti gempa
dan angin, menyerap beban horizontal atau gaya yang besar seiring dengan semakin
tingginya suatu struktur, dan masih banyak lagi.
147
5.10. ANALISIS DAN KONSEP UTILITAS
1. Instalasi Air Bersih
Tujuan dari instalasi air bersih adalah untuk menyediakan suplai air
bersih untuk memenuhi kebutuhan bangunan, dimana air mudah terdistribusi
ke seluruh ruangan dengandebit yang maksimal.
Gound Tank
Saluran Air
Bersih Kawasan
148
2. Instalasi Air Kotor
Saluran Drainse
Kawasan
149
3. Sistem Elekrikal
150
b. Sistem Proteksi Kebakaran Pasif
- Tangga Darurat
5. Transportasi Vertikal
Jenis transportasi vertikal yang digunakan pada pusat indutri digital tangga
dan lift. Tangga di pergunakan apabila lift sedang tidak dapat beroprasi atau
dalam masa perbaikan. Tangga yang digunakan memiliki ketinggian tanjakan
maksimal 17 cm dengan panjang anak tangga 1,875 m dengan kemiringan yang
tidak lebih dari 60°. sedangkan untuk lift 1,6 m x 2,6 m dengan lebar pintu lift 1,1
m.
Gambar 40 Lift
151
Gambar 41 Transportasi Vertikal Tangga
152
DAFTAR PUSTAKA
https://idearsitektur.wordpress.com/e-book/data-arsitek-jilid-1-3/
https://weatherspark.com/
https://www.suncalc.org/#/-7.9804,110.613,16/2022.04.17/00:43/1/3
https://earth.google.com/web/
153