Anda di halaman 1dari 19

162

BAB V
KESIMPULAN DAN ACUAN PERANCANGAN

A. Kesimpulan
Rumah sakit khusus kanker adalah organisasi/institusi/gedung/pusat bersifat
paripurna dan kompleks yang menghadapi, mengangani, dan merawat orang sakit
khusus penderita kanker dengan tujuan pelayanan, pemulihan, pemeliharaan, dan
pelatihan serta penelitian kesehatan bidang kanker tersebut. Berdasarkan data-data
yang diperoleh dari beberapa rumah sakit di Makassar penderita kanker setiap
tahunnya mengalami peningkatan akan tetapi beberapa rumah sakit yang ada di Kota
Makassar tidak semua dapat menangani penderita kanker itu sendiri, tetapi
melakukan perujukan terhadap pasien. Saat ini, para penderita kanker rata-rata harus
mengantre selama satu sampai tiga bulan untuk bisa menjalani operasi maupun terapi
kanker hal ini disebabkan karena kurangnya fasilitas yang diberikan terhadap
penderita kanker oleh karena itu diperlukan perencanaan rumah sakit khusus kanker
sebagai wadah pelayanan bagi penderita penyakit kanker dengan sarana dan
prasarana yang dapat memenuhi kebutuhan bagi penderitanya, khususnya
masyarakat kota Makassar.
Dalam perancangan bangunan Rumah Sakit Khusus Kanker di Makassar
terdapat beberapa persoalan khusus dan harus di selesaikan dari segi arsitektural.
Setelah menganalisa dan membahas beberapa persoalan khusus yang sesuai dengan
rumusan masalah maka di hasilkan kesimpulan berdasarkan rumusan masalah yaitu
sebagai berikut :

Lokasi yang tepat untuk Rumah Sakit Khusus Kanker di Makassar direncanakan
berada di lokasi Jl. Metro Tj Bunga, Kecamatan Mariso, Makassar, Sulawesi Selatan
tepatnya berada di depan Celebes convention center. Lokasi tersebut berada didaerah
yang memiliki potensi disekitar lokasi tersedia fasilitas penunjang, dan didasari oleh
163

peraturan Peraturan Pemerintah Daerah tentang Rencana Dasar Tata Ruang (RDTR)
dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Fungsi dan ruang Rumah Sakit Khusus
Kanker Di Makassar dengan besaran ruang dan kebutuhan lahan yaitu sebesar :

Perhitungan Area Keseluruhan

Untuk luasan area keseluruhan dapat ditentukan dengan perbandingan Building

Coverage (BC) sebesar 40 % untuk luasan terbangun dan Open Space (OS) sebesar

60 %.

Perbandingan luasan 60:40

BC 40% = 5.829,3 m2

OS 60% = 60/40 x 5.829,3 m²

= 8.743,9 m2 + 4.291

saran ruang dan kebutuhan lahan yaitu sebesar :


Jadi be

Luas Site = BC + OS

= 5.829,3 m2+ 13.035,6 m2

= 18.864,9 m²

Total luas bangunan yang akan direncanakan sesuai dengan luas lahan yang ada

adalah 1,8 Ha
164

B. Acuan Perancangan
1.
Lokasi Rumah Sakit Khusus Kanker di Makassar

Setelah manganalisa dan mambahas dengan dasar pertimbangan yang mangacu

pada aturan yang ada, sehingga penulis menentukan lokasi yang sesuai dengan

bangunan, Rumah Sakit Khusus Kanker di Makassar direncanakan di Kecamatan

Mariso, Jl. Metro Tj. Bunga


165

Gambar 5.1 Peta Kota Makassar


(Sumber: Bappeda Kota Makassar, 2017)
166

Gambar 5.2 Peta Kecamatan Mariso

(Sumber: Analisa Pribadi, 2020)

a. Pemilihan site yang luas agar mampu menampung segala fasilitas pada rumah
sakit khusus kanker tanpa mengganggu dan merusak lingkungan sekitar.
b. Sesuai dengan tata guna lahan.
c. Lingkungan sekitar site dapat menunjang fungsi yang ada pada rancangan.
d. Tersedianya jaringan utilitas yang mewadahi lokasi tersebut seperti jaringan
listrik, PDAM, telepon, roil kota dan lain-lain.
e. Mudah di jangkau dan dilalui oleh kendaraan umum

2. Pendekatan Pengolahan Site


Tujuan dari pengolahan site adalah untuk mengoptimalkan penggunaan site
bagi keperluan bangunan yang akan direncanakan dan sangat berpengaruh bagi
penampilan serta pereletakan bangunan. Terdapat beberapa faktor yang harus
diperhatikan yaitu :
a. Existing Condition

Gambar 5.3 Existing Condition


(Sumber: Analisa Pribadi, 2020)
167

Lokasi yang berada di jl. Metro tj. Bunga memiliki luas lahan yang cukup
luas. Pada gambar site diatas dimana terdapat beberapa bangunan di area
sekitar site yaitu :
1) Celebes convention center
2) The rinra hotel
3) Phinisi point
4) Globe CPI Makassar
5) RS Siloam
6) Kawasan Permukiman

b. Pencapaian

Gambar 5.4 Pencapaian Site


(Sumber: Analisa Pribadi, 2020)
168

Pencapaian ke rumah sakit khusus kanker dapat diakses melalui empat jalur
yaitu :

1) Melalui Jl. Penghibur – Jl. Somba Opu – Jl. Metro Tj. Bunga
2) Melalui Jl. Jendral Sudirman – Jl. Hj Bau – Jl. Metro Tj. Bunga
3) Melalui Jl. Cendrawasih – Jl. Rajawali – Jl. Nuri Lorong 300 - Jl. Metro
Tj. Bunga
4) Melalui Jl. Manunggal – Jl. Danau Tj. Bunga - Jl. Metro Tj. Bunga.

c. Entrance

Gambar 5.5 Entrance


(Sumber: Analisa Pribadi, 2020)
169

Dari gambar diatas akses menuju tapak dapat dilalui dari arah Barat Jl.
Somba Opu dan dari arah Timur yaitu Jl. Hj Bau menuju ke Jl. Metro Tj.
Bunga yang merupakan tapak dari Rumah Sakit Khusus Kanker. Dalam
menentukan jalur sirkulasi masuk pada tapak dimana arah jalan pada lokasi
tapak merupakan jalan satu arah dapat dilihat digambar dari bentuk tapak
yang memanjang sehingga untuk jalur sirkulasi yaitu main entrance dan side
entrance.
d. View Atau Arah Pandang
View atau arah pandang pada site sangat penting dalam merencanakan
bangunan, khususnya Pusat Kebudayaan Islam, peletakan bangunan utama
sangat berpengaruh pada arah pandang site dalam mendesain fasad bangunan.
Existing site menghadap kearah barat tepatnya menghadap ke arah Jl. Metro
Tj. Bunga dan Celebes Convention Center.

Gambar 5.6 View


(Sumber: Analisa Pribadi, 2020)

View kedalam tapak menimbulkan kesan dari fungsi bangunan yang


akan dibuat. Dari arah utara tampak view mengarah ke ruang terbuka hijau
dan rumah sakit siloam, dari arah barat yaitu view menghadap ke colebes
convention center dan hotel the rinra, sedangkan dari arah selatan dan timur
170

mengarah ke view ruang terbuka hijau dan kawasan permukiman. Analisa


view pada tapak akan sangat berpengaruh terhadap desain model fasad
bangunan.

Berdasarkan hasil pengamatan pada view, tapak tersebut memiliki posisi


yang sangat menarik sehingga bentuk banguan akan sangat terlihat jika
melewati Jl Metro tj. bunga. Jadi tidak dibutuhkan penambahan apapun agar
bangunan mudah dilihat.

e. Orientasi Matahari
Sinar matahari selain memberikan pencahayaan alami yang berguna
untuk penerangan ruangan, juga dapat menimbulkan panas akibat radiasi yang
ditimbulkannya. Orientasi bangunan yang terbaik ditinjau dari arah sinar
matahari adalah dengan meletakkan bangunan terpanjang sejajar dengan arah
matahari (Timur-Barat).Apabila tidak memungkinkan proses pembentukan
atap bangunan yang terjadi, untuk menghindari sinar matahari langsung, dapat
dicapai dengan penggunaan sunscreen dan pohon-pohon sebagai filterisasi
sinar matahari secara langsung.

Gambar 5.7 Orientasi Matahari


(Sumber: Analisa Pribadi, 2020)
171

Berdasarkan gambar diatas, prncahayaan matahari yang baik berada pada


arah matahari terbit yaitu sebelah timur tapak yang waktu penyinarannya
antara pukul 07.00 WITA sampai dengan 11.00 WITA dan terbenam pada
pukul 17.00 WITA. Dari waktu penyinaran tersebut dapat dijadikan acuan
dalam merencanakan pencahayaan alami pada ruangan serta zonasi terbaik
bagi setiap unit kebutuhan bangunan yang sesuai dengan funsi ruang.

Banguan yang ketinggiannya diatas satu lantai akan sangat


memungkinkan untuk mendapatkan pencahayaan alami dari arah timur ke
barat. Oleh karena itu untuk melindungi dan mengoptimalkan penggunaan
cahaya dapat di ataur dengan beberapa cara yaitu dengan secondary skin
(dinding kedua) yang berfungsi membias cahaya matahari yang dapat
menggagu fungsi banguan dan pengguna banguan dan mampu memberi nilai
estetika pada banguan. Pengaturan pencahayaan alami dan arah bukaan agar
dapat memaksimalkan pencahayaan alami pada gedung dan yang penting
ialah penepatan ruang dan penataan posisi bangunan.

f. Kebisingan

Gambar 5.8 Kebisingan


172

(Sumber: Analisa Pribadi, 2020)

Kebisingan yang terjadi merupakan salah satu permasalahan terhadap


kenyamanan pada bangunan. Kebisingan terbesar terjadi dari arah barat yaitu
Jl. Metro Tj. Bunga, karena selama 24 jam kendaraan berlalu lalang di jalan
tersebut. Tingkat terpadat kendaraan terjadi sekitar pukul 07.00 Wita dan
17.00 Wita. Maka dalam mengurangi tingkat kebisingan yang terjadi yaitu
dengan melakukan penanaman pohon – pohon di sekitar tapak karena
memiliki fungsi dalam menyaring kebisingan dan pengandaan kolam buatan
sehingga mampu meredam kebisingan

3. Fasilitas Rumah Sakit Khusus Kanker


a. Pelayanan administrasi
1) Ruang direktur
2) Ruang sekretaris
3) Ruang Rapat dan Diskusi
4) Ruang kepala komite medis
5) Ruang komite medis
6) Ruang kepala bagian keperawatan
7) Ruang bagian keperawatan
8) Ruang kepala bagian pelayanan
9) Ruang bagian pelayanan
10) Ruang kepala bagian keuangan
11) Ruang bagian keuangan
12) Ruang kepala bagian pelayanan penunjang medic
13) Ruang bagian pelayanan penunjang medic
14) Ruang arsip
15) Ruang tunggu
16) Pantry
17) Lavatory
173

18) Janitor
b. Instalasi Gawat Darurat
1) Ruang administrasi
2) Rusng tunggu pengantar pasien
3) Ruang rekam medis
4) Ruang triase
5) Ruang tindakan bedah
6) Ruang Tindakan Non Bedah
7) Ruang Observasi
8) Ruang Farmasi/Obat
9) Ruang Radiologi
10) Ruang Lab. Standar
11) Ruang Kepala. IGD
12) Ruang perawat
13) Ruang dokter
14) Nurse station
15) Ruang alat medis
16) Ruang sterilisasi
17) Ruang linen steril
18) Ruang gas medis
19) Ruang brangkar
20) pantry
21) Lavatory
c. Instalasi Rawat Inap
1) Ruang Kelas VIP
2) Ruang Kelas 1
3) Ruang Kelas 2
4) Ruang Kelas 3
5) Nurse station
174

6) Ruang dokter
7) Ruang perawat
8) Ruang kepala instalasi rawat inap
9) Ruang linen bersih
10) Ruang linen kotor
11) Gudang bersih
12) Gudang kotor
13) Pantry
14) Lavatory
15) Janitor
d. Instalasi Rawat Jalan
1) Ruang administrasi
2) Ruang rekam medis
3) Ruang tunggu
4) Ruang periksa/konsutasi
5) Lavatory pasien
6) Lavatory petugas
e. Instalasi ICU dan ICCU
1) Loker/ruang ganti
2) Ruang kepala ICU
3) Ruang perawat
4) Ruang dokter
5) Ruang ICU
6) Ruang isolasi
7) Nurse station
8) Gudang alat medic
9) Gudang bersih
10) Gudang kotor
11) Ruang tunggu keluarga pasien
175

12) Ruang administrasi


13) Ruang penyimpanan gas medis
14) Ruang barnkar
15) Lavatory
16) Janitor
f. Instalasi Bedah
1) Ruang pendaftaran
2) Ruang tunggu
3) Ruang transfer
4) Ruang persiapan
5) Ruang anastesi
6) Ruang bedah minor
7) Ruang bedah umum
8) Ruang pemulihan
9) Gudang obat
10) Ruang sterilisasi
11) Ruang ganti/loker
12) Ruang dokter
13) Ruang perawat
14) Ruang diskusi medis
15) Gudang kotor
16) Spoolhoek
17) Lavatory
18) Janitor
19) Ruang brankar
g. Instalasi Radiologi
1) Ruang penerimaan, pendaftaran, pembayaran, dan pengambilan hasil.
2) Ruang administrasi dan rekam medic
3) Ruang Konsultasi
176

4) Ruangan pemeriksaan
5) Ruangan pemeriksaan
6) Gudang arsip
7) Lavatory
8) Janitor
h. Kemoterapi
1) Ruang kemoterapi
2) Ruang perawat
3) Nurse station
4) Ruang obat
5) Gudang bersih
6) Gudang kotor
7) Lavatory
i. Laboratorium
1) Ruang administrasi
2) Ruang tunggu
3) Ruang penerimaan dan persiapan specimen
4) Ruang lab kimia klinik
5) Ruang lab hematologi
6) Ruang lab mikrobiologi
7) Ruang radio isotope
8) Ruang Kepala. Lab
9) Ruang Staf
10) Ruang bank darah
11) Ruang ganti/ loker
12) Gudang bahan kimia
13) Pantry
14) Lavatory
j. Apotek/Farmasi
177

1) Ruang peracikan obat


2) Depo bahan baku
3) Depo obat jati
4) Gudang perbekalan alat kesehatan
5) Depo obat khusus
6) Ruang administrasi
7) Konter apotek utama
8) Ruang loker
9) Ruang rapat/diskusi
10) Ruang arsip/dokument
11) Ruang kepala instalasi farmasi
12) Ruang staf
13) Ruang tunggu
14) Pantry
15) Lavatory
k. instalasi Gizi
1) Ruang penerimaan dan penimbangan bahan makanan
2) Ruang Penyimpanan Bahan Makanan Basah
3) Ruang Penyimpanan Bahan Makanan Kering
4) Ruang/Area Persiapan
5) Ruang Pengolahan/ Memasak dan Penghangatan Makanan
6) Ruang Pembagian/ Penyajian Makanan
7) Ruang Cuci
8) Ruang Penyimpanan Troli Gizi
9) Ruang Penyimpanan Peralatan Dapur
10) Ruang Ganti Alat Pelindung Diri (APD) dan loker
11) Ruang Administrasi
12) Ruang Kepala Instalasi Gizi
178

13) Ruang Pertemuan Gizi Klinik


14) Lavatory
15) Janitor
l. Pelayanan Laundry
1) Ruang administrasi dan pencatatan
2) Ruang kepala Laundry
3) Ruang Penerimaan dan Sortir
4) Ruang Dekontaminasi/ perendamani Linen
5) Ruang Cuci dan Pengeringan Linen
6) Ruang Setrika dan Lipat Linen
7) Ruang Penyimpanan Linen
8) Ruang Dekontaminasi Troli
9) Ruang Penyimpanan Troli
10) Gudang Bahan Kimia
11) Lavatory
m. Pemularasan Jenazah
1) Ruang administrasi
2) Ruang tunggu keluarga jenazah
3) Ruang duka
4) Gudang perlengkapan
5) Ruang Dekontaminasi dan Pemulasaraan Jenazah
6) Laboratorium Otopsi
7) Ruang Pendingin Jenazah
8) Ruang Ganti Pakaian APD
9) Ruang Kepala Instalasi Pemulasaraan Jenazah
10) Gudang instalasi forensic
11) Lavatory
n. Ruang Instalasi Pemeliharaan Sarana
179

1) Ruang kepala IPSRS


2) Ruang administrasi
3) Ruang rapat
4) Area Studio Gambar dan Arsip Teknis
5) Area Bengkel/Workshop
6) Area Bengkel/Workshop
7) Ruang Panel Listrik
8) Gudang spare part
9) Gudang
10) Lavatory
o. Fasilitas Penunjang
1) Tempat ibadah/mushollah
2) Cafeteria
3) Minimarket
4) ATM
5) Parkir

4. Konsep Bentuk Bangunan


Setelah melakukan analisa terhadap kreteria yang ada kemudian menghasilkan
beberapa acuan dalam merencanakan transformasi bentuk dan penampilan
bangunan Rumah Sakit Khusus Kanker di Makassar hingga hasil visualisasi dasar
adalah sebagai berikut :
180

Gambar 5.9 Lambang Kesehatan dan Daun


(Sumber : https://id.pinterest.com)

Bentuk dasar bangunan mengambil dari filosofi lambang rumah sakit dan
helai daun, Dimana bentuk bangunan secara keseluruhan berbentuk lambang
rumah sakit dengan tambahan aksen berbentuk daun.

Anda mungkin juga menyukai