Ketentuan pemasangan iklan/reklame media luar ruang seperti billboard pada dasarnya dituangkan
dalam peraturan daerah setempat. Oleh karena itu, kami menyarankan agar anda memeriksa ketentuan
itu pada daerah tempat dipasangnya reklame.
Sebagai contoh, ketentuan pemasangan reklame billboard di wilayah DKI Jakarta tercantum dalam
Peraturan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Reklame
( Perda DKI Jakarta 9/2014).
Penyelenggaraan Reklame adalah rangkaian kegiatan dan peraturan yang meliputi perencanaan, jenis,
perizinan, penyelenggaraan,pengendalian, pengawasan dan penertiban reklame dalam rangka
mewujudkan pemanfaatan ruang kota yang serasi.
Reklame Papan/Billboard adalah reklame yang terbuat dari papan kayu, calli brete, vinyle termasuk seng
atau bahan lain yang sejenis dipasang pada bangunan/konstruksi reklame yang secara khusus dibangun
dan diperuntukkan bagi pemasaran dan penayangan reklame.
Setiap penyelenggara reklame harus terlebih dahulu mendapat izin tertulis penyelenggaraan reklame
dari Gubernur dengan menunjuk satu Dinas yang berkompeten. Untuk memperoleh izin
penyelenggaraan Reklame penyelenggara reklame harus mengajukan permohonan secara tertulis
kepada Gunernur, dengan dilengkapi persyaratan dan Administrasi yang ditetapkan dengan keputusan
Gubernur.
2. Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB), jika reklame melekat pada bangunan
4. Fotokpi Bukti Kepemilikan tanah ( Jenis Bukti Kepemilikan tanah yang bisa diterima di PTPS :
Sertifikat Hak Milik, Sertifikat Hak Guna Bangunan, Sertifikat Hak Pakai, Sertifikat Hak
Pengelolaan)
2. Surat Pernyataan di atas kertas bermaterai Rp 6000 tentang kebenaran data dan
keabsahan data
6. Identitas Pemohon :
2. Kartu Keluarga
3. Nomor Pokok Wajib Pajak
1. Akta pendirian ( Kantor Pusat dan Kantor Cabang, jik ada) dan SK Pengesahan yang
dikeluarkan oleh :
2. Akta Perubahan SK dan SK Perubahan yang dikeluarkan oleh Kemenkunham, Jika Akta
Pendirian mengalami perubahan
8. Jika Dikuasakan ;
9. Fotokopi Bukti Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Tahun Terakhir
10. Surat Pernyataan di atas kertas bermaterai Rp 6.000 dari pemohon yang menyatakan tidak akan
mengubah bentuk reklame
2. Surat pernyataan diatas kertas bermaterai Rp 6.000 dari pemilik tanah/bangunan yang
menyatakan tidak keberatan tanah/bangunan digunakan
13. Izin Penyelenggaraan Reklame Kelas B (IMB Reklame Kelas B) terdahulu, jika perpanjangan
1. Pemohon datang ke kantor Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) setempat dan mengisi formulir
pendaftaran wajib pajak/wajib retribusi pribadi atau badan usaha untuk mendapatkan nomor
pokok wajib pajak daerah (NPWPD)/nomor pokok wajib retribusi daerah (NPWRD)
Izin Penyelenggaraan Reklame dapat diberikan kepada Penyelenggara Reklame atau Jasa Periklanan /
Biro Reklame apabila :
1. Melengkapi Persyaratan dan Administrasi
3. Membayar sewa titik lokasi, khusus untuk penyelenggaraan reklame di dalam sarana dan
prasarana kota
4. Membayar nilai strategis reklame untuk penyelenggaraan reklame di luar sarana dan prasarana
kota
5. Membayar biaya jaminan bongkar sebesar 15% dari jumlah pajak reklame terutang untuk 1
(satu) kali penyelenggaraan reklame.
Setelah semua berkas persyaratan serta administrasi masuk dan diperiksa, izin penyelenggaraan
reklame sudah bisa didapatkan kurang lebih dalam jangka waktu 60 hari kerja
1. Perletakkan reklame di DKI Jakarta harus memperhatikan etika, estetika, keserasian bangunan
dan lingkungan sesuai rencana kota
4. Penyelenggara reklame harus menyusun naskah reklame bahasa Indonesia yang baik dan benar
dengan menggunakan huruf latin
5. Papan nama, papan petunjuk, kain rentang dan naskah reklame dapat memakai bahasa asing
yang harus ditulis, di bagian bawah bahasa Indonesia dengan huruf latin yang kecil
6. Penyelenggara reklame wajib menempelkan penning atau tanda lain pada reklame sesuai
dengan yang ditetapkan oleh Gubernur
5. Menyelenggarakan reklame perletakannya tidak sesuai dengan gambar tata letak bangunan
Reklame