Modul 2 Etik Dan Aspek Legal Keperawatan Gawat Darurat
Modul 2 Etik Dan Aspek Legal Keperawatan Gawat Darurat
ii
A Tentang Modul Ini
Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu memahami
Etik dan Aspek Legal Keperawatan Gawat Darurat.
Pendahuluan
Pelayanan gawat darurat memiliki lingkup penanganan pasien
dalam kondisi penyakit atau cedera serius dan tidak terduga
(Solheim, 2015). Pelayanan keperawatan gawat darurat tidak dapat
dilepaskan dari prinsip asuhan komprehensif perawat dan
pentingnya peran perawat dalam kondisi gawat darurat. Perawat
dan tenaga kesehatan lainnya harus memiliki kemampuan,
keterampilan, teknik serta ilmu pengetahuan yang tinggi dalam
memberikan pertolongan kegawatdaruratan kepada pasien.
Dasar hukum untuk peran dan fungsi perawat gawat darurat di
Indonesia adalah Undang-Undang No. 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan dan Permenkes No. 47 Tahun 2018 tentang
Pelayanan Gawat Darurat. Peran perawat gawat darurat dalam
mempertahankan kehidupan atau mencegah kecacatan adalah
sebagai berikut:
1. Sebagai pemberi asuhan keperawatan. Penjelasan lebih jauh
peran dalam melakukan tindakan antara lain (ENA.org, 2022;
ENA 2011 dalam Kurniati, Trisyani dan Theresa, 2018):
a. Triage, pengkajian dan monitoring berkelanjutan
b. Penyelamatan hidup (life saving) dan pencegahan
kecacatan
2. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap pertama dalam proses keperawatan.
Dalam pelaksanaannya assessment/pengkajian merupakan
proses yang berkelanjutan di mana pada fase tersebut data
objektif dan subjektif dikumpulkan. Pada situasi gawat darurat,
assessment ditujukan untuk dapat mengidentifikasi kondisi
pasien dan resiko yang dapat mengancam kehidupan pasien.
Assessment di area gawat darurat dilakukan melalui primary
survey dan secondary survey yang akan dibahas lebih
A. PENGERTIAN ETIK
Pasal 30
Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi asuhan
keperawatan di bidang upaya perorangan, perawat
berwenang:
a. Melakukan pengkajian keperawatan secara holistik;
b. Menetapkan diagnosis keperawatan;
c. Merencanakan tindakan keperawatan;
d. Melaksanakan tindakan keperawatan;
e. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan;
f. Melakukan rujukan;
g. Memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat
sesuai dengan kompetensi;
h. Memberikan konsultasi keperawatan dan berkolaborasi
dengan dokter;
i. Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling;
j. Melakukan penatalaksanaan pemberian obat sesuai
resep tenaga medis atau obat bebas atau obat bebas
terbatas.
Pasal 35
(1) Dalam keadaan darurat untuk memberikan pertolongan
pertama, perawat dapat melakukan tindakan medis
dan pemberian obat sesuai dengan kompetensinya.
Selamat!!!
Anda telah menyelesaikan MPD. 1 Etik dan Aspek Legal dan
Keperawatan Gawat Darurat. Jika Anda belum sepenuhnya
memahami materi, silakan pelajari kembali modul dari awal
ya!