Materi Problematika Singapura
Materi Problematika Singapura
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat masalah pada bidang pendidikan di Singapura
yaitu rendahnya hubungan yang harmonis antara pendidik dan peserta didik. Mengenai struktur
pendidikan di Singapura, memang strukturnya saat ini sudah berjalan dengan baik, hal tersebut
ditunjukkan dengan desentralisasi pendidikan negara Singapura yang belum mampu dilakukan
oleh beberapa negara-negara berkembang di dunia. Permasalahan utama dengan sekolah-sekolah
yang ada di negara maju adalah hubungan antara pendidik dan peserta didik. Terdapat konflik
kepribadian dan nilai. Beberapa peserta didik, khususnya di kelas bawah melakukan kesalahan
seperti bolos sekolah dan menciptakan masalah di kelas karena peserta didik bersikap tidak
peduli dan tidak dapat mengendalikan diri mereka sendiri (Nasution et al., 2022).
Masa pandemi covid-19 juga berdampak pada bidang pendidikan di Singapura. Pembatasan
sosial serta kewajiban menggunakan masker adalah kebijakan utama pemerintah yang
merupakan langkah dalam mencegah penyebaran covid-19, sehingga proses pembelajaran secara
tatap muka menjadi tidak memungkinkan untuk dilakukan karena persyaratan jarak sosial
minimum satu meter. Hal tersebut berakibat pada penerapan pengajaran jarak jauh darurat dan
pengaturan bekerja dari rumah. Peserta didik di Singapura menyadari meskipun pembelajaran
online itu tidak buruk, tetapi peserta didik tidak ingin pembelajaran online sepenuhnya, mereka
menghargai interaksi dengan pendidiknya, mereka menghargai tutorialnya, dukungan yang
mereka dapatkan secara tatap muka, dan itu tidak bisa didapatkan dengan pembelajaran online.
Meskipun terdapat peningkatan kenyamanan pembelajaran secara online, peserta pelajar lebih
memilih pembelajaran tatap muka karena pengalaman belajarnya lebih interaktif. Mengenai
pengalaman belajar, peserta didik memberikan respons bahwa banyak pelajaran yang kurang
interaktif dan mengungkapkan rasa tidak suka mengenai insiden selama pembelajaran kelompok
berlangsung dimana rekan-rekan peserta didik tidak mengikuti diskusi. Sebagian besar peserta
akademik merasakan pembelajaran online memungkinkan fleksibilitas tetapi memberikan lebih
sedikit interaksi dengan dan diantara para peserta didik. Seorang akademisi peserta mengeluh
bahwa tidak terlalu mengenal murid-muridnya, tidak mengerti ekspresi mereka hampir sepanjang
waktu. Peserta didik juga secara konsisten menyebutkan bahwa koneksi internet yang tidak
stabil, merugikan beberapa peserta didik dan menyebabkan rendahnya interaksi. Seorang
akademisi menyatakan bahwa satu-satunya persoalan yang terkadang membuat stres saat daring
adalah masalah wi-fi, khususnya peserta didik lainnya sering kali menghadapi konektivitas
internet yang buruk. Selain itu, peserta didik juga ragu-ragu untuk menyalakan kamera video saat
pembelajaran online, karena komunikasi non-verbal peserta didik menjadi lebih terbatas. Karena
adanya pembatas antara layar dan peserta didik, terkadang layar menjadi kosong dan pendidik
tidak tahu apa yang sedang dilakukan peserta didik. Semua pihak pada kalangan pendidikan
terpaksa beradaptasi dengan beberapa gangguan atau masalah yang terjadi pada masa pandemi.
Permasalahan ini berdampak pada kesejahteraan setiap individu. Para peserta terkena dampak
secara fisik, psikologis, dan sosial (Rudolph et al., 2023).
Baysal, E., & Sevinc, S. (2022). The Role of the Singapore Bar Model in Reducing Students’
Errors on Algebra Word Problems. International Journal of Mathematical Education in
Science and Technology, 53(2), 289–310.
Nasution, T., Khoiri, N., Firmani, D. W., & Rozi, M. F. (2022). Perbedaan Sistem Kurikulum
Pendidikan Anggota Asean, Indonesia dan Singapura. Jurnal Pendidikan dan Konseling
(JPDK), 4(3), 1847–1958.
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/4971
Ridlwan, M., & Ri, A. ’. (2021). Kebijakan Pendidikan Sekolah Dasar 3 Negara (Singapur,
Jepang, Korea Selatan) dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Sekolah Dasar Indonesia.
PEDAGOGI: Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini, 7(2), 141–149.
Rudolph, J., Tan, S., Crawford, J., & Butler-Henderson, K. (2023). Perceived Quality of Online
Learning During COVID-19 in Higher Education in Singapore: Perspectives from Students,
Lecturers, and Academic Leaders. Educational Research for Policy and Practice, 22(1),
171–191. https://doi.org/10.1007/s10671-022-09325-0