Anda di halaman 1dari 2

Nama : Gandis Awalia

NIM : 20220080489
Kelas : Manajemen 22A
TUGAS 10 UJIAN HIPOTESIS

Kerjakan Tugas Berikut!


1. Batasan yang ditentukan oleh pemerintah terhadap emisi gas CO kendaraan bermotor
adalah 50 ppm. Sebuah perusahaan baru yang sedang mengajukan ijin pemasaran mobil,
diperiksa oleh petugas pemerintah untuk menentukan apakah perusahan tersebut layak
diberikan ijin. Sebanyak 20 mobil diambil secara acak dan diuji emisi CO-nya. Dari data
yang didapatkan, rata-ratanya adalah 55 dan ragamnya 4.2. dengan menggunakan taraf nyata
5%, layakkah perusahaan tersebut mendapat ijin?
Jawaban:
1. Hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1)
H0: μ = 50 (Rata-rata emisi CO mobil perusahaan baru sama dengan 50 ppm)
H1: μ > 50 (Rata-rata emisi CO mobil perusahaan baru lebih besar dari 50 ppm)
Taraf signifikansi (α)
Taraf signifikansi yang diberikan adalah 5% atau 0,05.
Statistik uji-t
Dalam kasus ini, kita dapat menggunakan rumus uji-t sebagai berikut:
t = (x̄ - μ) / (s / √n)
di mana:

✓ x̄ = Rata-rata sampel (55)

✓ μ = Rata-rata populasi yang diajukan dalam H0 (50)

✓ s = Deviasi standar sampel (akar kuadrat dari ragam, yaitu √4.2)

✓ n = Ukuran sampel (20)


Menghitung nilai t:

✓ t = (x̄ - μ) / (s / √n)

✓ t = (55 - 50) / (√4.2 / √20)

✓ t = 5 / (0.4582575695) = 10.9108945117
Selanjutnya, kita perlu mencari nilai kritis. Dengan α = 0.05, dan dengan df (derajat
kebebasan) = n - 1 = 20 - 1 = 19, kita dapat mencari nilai kritis dari tabel distribusi t. Kita
menemukan bahwa untuk α = 0.05 dan df = 19, nilai kritisnya adalah 1.73.
Kesimpulan
Karena nilai t (10.91) lebih besar dari nilai kritis (1.73), kita dapat menolak hipotesis nol
(H0). Ini berarti bahwa rata-rata emisi gas CO kendaraan bermotor perusahaan lebih dari 50
ppm. Oleh karena itu, perusahaan tersebut tidak layak untuk mendapatkan izin

Anda mungkin juga menyukai