Anda di halaman 1dari 12

Resume Prepesionalisme Kebidanan

Nama : Lia Saputri


NIM : 22250021

Universitas Kader Bangsa


Prodi S1Kebidanan dan Keperawatan
TA 2023/2024

A.Record keeping
Record keeping / Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti bahan pustaka baik
berbentuk tulisan maupun berbentuk rekaman lainnya seperti pita suara video film gambar dan foto
pengertian dokumen yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah surat tertulis atau
tercatat yang dapat dipakai sebagai bukti keterangan seperti akte kelahiran surat nikah surat
perjanjian dan sebagainya dokumen dalam bahasa Inggris berarti satu atau lebih lebar kertas resmi
official dengan tulisan di atasnya secara umum dokumentasi dapat diartikan sebagai suatu catatan
autentik atau semua surat asli dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam persoalan hukum.

Dokumentasi dalam kebidanan adalah suatu bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki oleh bidan
dalam melakukan catatan perawatan yang berguna untuk kepentingan klien bidan dan tim kesehatan
dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap secara
tertulis dengan ketanggung jawab bidan dokumentasi dalam asuhan kebidanan merupakan suatu
pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap keadaan atau kejadian yang dilihat dalam pelaksanaan
asuhan kebidanan proses asuhan kebidanan penyampaian atau laporan perkembangan pasien
dilakukan dengan dua cara yaitu :
1.pencatatan (record )

data tertulis yang merupakan data resmi tentang kondisi pasien dan kondisi perkembangannya

2 pelaporan (report )

penyampaian informasi tentang kondisi dan perkembangan pasien secara lisan pada bidan lain
dokter atau tim kesehatan lainnya.

5 sumber jurnal pendukung record:

 Proses penerapan sistem pendataan pasien di rumah sakit, puskesmas atau praktik
bidan mandiri dimulai dengan penerimaan pasien dan berlanjut pasien keluar dari
unit pelayanan kesehatan. Tujuannya adalah untuk mendukung manajemen yang
tepat untuk meningkatkan pelayanan medis di rumah sakit (Hidayat, A. Moh. W.
2008).
 Dalam asuhan kebidanan kepada ibu hamil, bidan dituntut untuk
mendokumentasikan laporan perkembangan ibu hamil sampai sebelum melahirkan.
Bidan diharapkan memberikan informasi dan menyadarkan ibu hamil terkait jadwal
pemeriksaan antenatal care di fasilitas kesehatan (Nurwiandani, 2018).
 Dalam asuhan kebidanan kepada ibu hamil, bidan dituntut untuk
mendokumentasikan laporan perkembangan ibu hamil sampai sebelum melahirkan.
Bidan diharapkan memberikan informasi dan menyadarkan ibu hamil terkait jadwal
pemeriksaan antenatal care di fasilitas kesehatan (Nurwiandani, 2018).
 Sesuai dengan standar VI asuhan kebidanan yaitu Standar Pencatatan, dimana di
dalam standar disebutkan “Bidan wajib melakukan pencatatan secara lengkap,
akurat, singkat, dan jelas mengenai keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan
dalam memberikan asuhan kebidanan. (Depkes, 2007).
 Penggunaan SOAP dalam praktik kesehatan memiliki latar belakang yang cukup luas.
SOAP menyediakan struktur yang terorganisir untuk mencatat informasi pasien.
Dengan adanya format yang jelas, informasi subjektif dan objektif dapat dicatat
secara sistematis, memudahkan tenaga kesehatan dalam mengumpulkan,
menyusun, dan mengakses informasi pasien dengan lebih efisien (Gogineni H,
Aranda JP, 2019; Podder V, Lew V, 2022).

5 sumber jurnal pendukung repord :

 Interpersonal Communication adalah komunikasi antar pribadi, sebagai contoh adalah


komunikasi antara perawat dan dokter. Menurut (Barus 2017), komunikasi antar pribadi.
 Bentuk penyampaian laporan dan Sifat komunikasi ini adalah dua arah atau ada proses
timbal balik (Arianto 2012).
 Pola komunikasi pelaporan SBAR memiliki beberapa teknik. (JCI 2011), menjelaskan
bahwa komunikasi SBAR dilakukan dengan tujuan untuk keselamatan pasien. Laporan
kondisi pasien, pada dasarnya dilakukan oleh perawat kepada dokter.
 Komunikasi pelaporan kondisi pasien teknik SBAR ini sebenarnya dapat digunakan pada
saat perawat melakukan timbang terima (handover), pindah ruang perawatan maupun
dalam melaporkan kondisi pasien kepada dokter melalui telepon (KKP-RS Sanglah 2011).
 Kebijakan dan prosedur komunikasi ini mengarahkan pada pelaksanaan verifikasi
keakuratan komunikasi lisan atau melalui telepon secara konsisten saat penyampaian
pelaporan kondisi pasien, (Ridar dan Santoso 2018).

B. tujuan pendokumentasian
Selain sebagai suatu dokumentasian catatan tentang pasien juga mengidentifikasi pasien dan asuhan
yang telah diberikan tujuan pendokumentasian di kebidanan menurut fishbah adalah sebagai
berikut:

1 tujuan utama untuk mengidentifikasi status kesehatan pasien dalam rangka mendokumentasikan
kebutuhan akan asuhan dan merencanakan melaksanakan dan mengevaluasi asuhan

2 tujuan sekunder untuk meneliti finansial legal atau hukum etika dan jaminan mutu dokumentasi
sekunder memberikan:

A. bukti dari pemberian asuhan yang bermutu

B. dari pendokumentasian tanggung jawab legal terhadap pasien

C. informasi untuk melindungi diri

D. bukti dari penerapan asuhan menurut standar

e. Sumber informasi statistik untuk standarisasi dan penelitian kesehatan

f. Informasi penghematan biaya

G. sumber informasi untuk berkas data wajib

h. komunikasi konsep manajemen risiko

i. Informasi untuk pendidikan atau pengalaman belajar

J .perlindungan hak pasien

k. dokumentasi dari tanggung jawab profesional dan etika begitu juga menjaga kerahasiaan

l. data untuk menjamin penggantian biaya yang wajar

m. data perencanaan pelayanan kesehatan di masa yang akan datang.

C. Prinsip-prinsip pendokumentasian
Membuat suatu dokumentasi harusnya memperhatikan beberapa prinsip sebagai berikut :

1. simplicity (kesederhanaan)

Pendokumentasian menggunakan kata-kata yang sederhana mudah dibaca dimengerti dan


perlu dihindari istilah yang dibuat-buat sehingga mudah dibaca.

2. konservatis akurat

Dokumentasi harus benar-benar akurat yaitu didasari oleh informasi dari data yang
dikumpulkan dengan demikian jelas bahwa data tersebut berasal dari pasien sehingga dapat
dihindari kesimpulan tidak akurat sebagai akhir catatan ada tanda tangan dan nama jelas
pemberian asuhan

3. kesabaran

kegunaan kesabaran dalam membuat dokumentasi dengan meluangkan waktu untuk


memeriksa kebenaran terhadap data pasangan telah atau sedang diperiksa

4. precision ketempatan

ketepatan dalam pendokumentasian merupakan syarat yang sangat diperlukan untuk


memperoleh ketepatan perlu pemeriksaan dengan menggunakan teknologi yang lebih tinggi
seperti melalui gambar klinis dan pasien laboratorium dan pemeriksaan tambahan.

5. irrefutability (jelas dan objektif

dokumentasi memerlukan kejelasan dan objektivitas dari data-data yang ada bukan data
samaran yang dapat menimbulkan kerancuan.

6. Confidentiality (rahasia)

informasi yang didapat dari pasien di dokumentasikan dan tugas wajib menjaga atau
melindungi rahasia pasien yang bersangkutan.

D manfaat dokumentasi
1. aspek administrasi
*Untuk mendefinisikan fokus asuhan bagi kalian atau kelompok
*Untuk membedakan tanggung gugat bidan dari tanggung gugat anggota tim pelayanan
kesehatan lain
* untuk memberikan penawaran dan pengevaluasian asuhan perbaikan kualitas
* untuk memberikan kriteria kualifikasi pasien
* untuk memberikan justifikasi
* untuk memberikan data guna tinjauan administrative dan legal
* untuk memenuhi persyaratan hukum akreditasi dan profesional
* untuk memberikan data penelitian dan tujuan pendidikan

2. aspek hukum
Semua catatan informasi tentang kalian merupakan dokumentasi resmi dan bernilai
hukum bila terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan profesi Kebidanan di mana
bidang sebagai pemberi jasa dan kalian sebagai pengguna jasa maka dokumentasi
diperlukan sewaktu-waktu dokumentasi tersebut dapat digunakan sebagai barang bukti
di pengadilan Oleh karena itu data-data harus diidentifikasi secara lengkap jelas objektif
dan ditandatangani oleh pemberian asuhan tanggal dan perlunya dihindari adanya
penulisan yang dapat menimbulkan interpretasi yang salah.
3 . aspek pendidikan
Dokumentasi mempunyai manfaat pendidikan karena isinya menyangkut kronologis dari
kegiatan asuhan yang dapat dipergunakan sebagai bahan atau referensi pembelajaran
bagi siswa atau profesi.

3. aspek penelitian
Dokumentasi mempunyai manfaat penelitian data yang terdapat di dalamnya
mengandung informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan atau objek riset dan
pengembangan profesi.

4. aspek ekonomi
Dokumentasi mempunyai efek secara ekonomi semua tindakan atau asuhan yang belum
sedang dan telah diberikan dicatat dengan lengkap yang tepat dipergunakan sebagai
acuan atau pertimbangan dalam biaya bagi kalian.

5. .aspek ekonomi
Dokumentasi mempunyai efek secara ekonomi semua tindakan atau asuhan yang belum
sedang dan telah diberikan dicatat dengan lengkap yang tepat dipergunakan sebagai
acuan atau pertimbangan dalam biaya bagi kalian.

6 . aspek manajemen

melalui dokumentasi dapat dinilai sejauh mana peran dan fungsi bidan dalam
memberikan asuhan pada klien dengan demikian akan dapat diambil kesimpulan Tingkat
keberhasilan pemberian asuhan guna pembinaan dan pengembangan lebih lanjut

E. Teknik pendokumentasian
teknik pendokumentasian adalah merupakan cara menggunakan dokumentasi dalam
penerapan proses asuhan

Ada dua macam teknik pendokumentasian yaitu :

1. narrative
teknik narrative merupakan teknik yang dipakai untuk mencatat perkembangan
pasien dari hari ke hari dalam membentuk narasi yang mempunyai beberapa
keuntungan dan kerugian

Keuntungan :
A. membuat dokumentasi yang kronologis sehingga membantu menginterpretasikan
kejadian pada pasien secara berurutan.
B. memberikan kebebasan kepada petugas untuk memilih Bagaimana informasi yang
akan dicatat.

Kerugian :
A. memungkinkan terjadinya fragmentasi kata-kata yang berlebihan kata yang tidak
berarti kadang-kadang sulit mencari informasi kembali pesan mudah Terlupakan
pengulangan dibutuhkan dari setiap sumber.
B. membutuhkan waktu yang panjang urutan kronologis akan lebih sulit sebab
hubungan informasi yang didokumentasikan pada tempat yang sama pedoman
dalam teknik narrative :
C. gunakan batas-batas standar
A. ikut langkah-langkah proses asuhan
B. Buat suatu periode waktu tentang kapan petugas melakukan tindakan
C. catatan pernyataan evaluasi pada waktu khusus

2. flow sheet
A. flower sheet memungkinkan petugas untuk mencatat hasil observasi atau
pengukuran yang dilakukan secara berulang yang tidak perlu ditulis
secaranarative termasuk data klinik lain.
B. flow sheet merupakan cara tercepat dan paling efisien untuk mencatat
informasi Selain itu tenaga kesehatan akan dengan mudah mengetahui keadaan
klien hanya dengan melihat grafik yang terdapat pada flowsheet
C. Flow sheet atau checklist biasanya lebih seni digunakan unit gawat darurat

Keuntungan :
A. meningkatkan kualitas pencatatan observasi
B. memperkuat aspek legal
C. memperkuat atau menghargai standar asuhan
D. menjadikan dokumentasi kebijakan lebih tepat
E. mengurangi fragmentasi data pasien dan asuhan
F. membatasi narasi yang terlalu luas

Kerugian :
a. memperluas catatan medik dan menciptakan penggunaan penyimpanan
b. memungkinkan duplikasi data rencana dan format
c. tidak ada ruang untuk pencatatan tentang kejadian yang tidak bisa terjadi dan
bertahan untuk menggunakan lebar alur/flow shead atau checklist Sesuai dengan
standar maka harus memenuhi syarat sebagai berikut:

A .memperhatikan dan ikuti petunjuk penggunaan format khusus


B. lengkapi format dengan kata kunci
c. Digunakan tanda cek V atau x pada waktu mengidentifikasi bahwa parameter telah
diobservasi atau diintervensi
d. jangan tinggalkan lebar ceklis dalam keadaan kosong tulis nol untuk
mengidentifikasi bahwa parameter tidak diobservasi
e. tambahkan uraian secara detail jika diperlukan
f .mempertahankan agar letak lebar alur tepat di lokasi yang tersedia( rekam medis)
g. berikan tanda tangan dan nama jelas pemberian asuhan
h. dokumentasikan waktu dan tanggal data masuk
F . MODAL DOKUMENTASI

1. PROBLEM ORIENTED RECORD (POR)


Wildan dan hidayat ( 2009) menyatakan bahwa problem oriented recpord (POR)
Adalah suatu model pendokumentasian sistem pelayanan kesehatan yang
berorientasi pada masalah klien , dapat menggunakan multi disiplin dengan
mengaplikasikan pendekatan pemecahan masalah ,mengarah ide-ide dan pikiran
anggota tim.

Keuntungan :
- Pencatatan sistem ini berfokus atau lebih menekankan pada masa klien dan
proses penyelesaian masalah daripada tugas dokumentasi
- Pencatatan tentang kontinuitas atau kesinambungan dari asuhan kebidanan
- Evaluasi masalah dan pemecahan masalah di dokumentasikan dengan jelas
susunan data mencerminkan masalah khusus data disusun berdasarkan
masalah yang spesifik keduanya ini memperlihatkan penggunaan logika untuk
pengkajian dan proses yang dilakukan dalam pengobatan pasien

Kerugian :
 Penataan pada hanya berdasarkan masalah penyakit ketidakmampuan dan
ketidakstabilan pada mengakibatkan pada pendekatan pengobatan dan
tindakan yang negatif
 Sistem ini sulit digunakan apabila daftar tidak dimulai atau tidak secara
terus-menerus diperbarui dan konsensus mengenai masalah bagi setujui
atau tidak ada batasan waktu untuk evaluasi dan strategi untuk belum
disepakati atau pemelihara
 Kemungkinan adanya kesulitan jika daftar masalah dilakukan tindakan atau
menimbulkan masalah yang baru

1. Source Oriented Record ( SOR)


Source oriented record ( sor) adalah suatu model pendokumentasian sistem
pelayanan kesehatan yang berorientasi pada sumber informasi.model ini
menepatkan atas dasar disiplin orang atau sumber yang mengelola pencatatan.

Keuntungan :
 Menyajikan data yang berurutan dan mudah di definisikan
 Memudahkan bidan melakukan cara pendekomentasian
 Proses pendekomentasi menjadi sederhana

Kerugian :
 Sulit untuk mencari data sebelumnya
 Waktu pelaksanaan asuhan kebidanan memerlukan data waktu yang
banyak
 Memerlukan pengakajian data dari beberapa sumber untuk menentukan
 Masalah dan intervensi yang akan di berikan kepada klien
2. Charting By Exception ( CBE )
Charting By Exception ( CBE ) merupakan model dokumentasi yang hanya
mencatat secara naratif dari hasil atau penemuan yang menyimpang dari keadaan
normal / standar (fauziah ,afroh , dan sudarti,2010).

Keuntungan :
- Tersusunnya standar minimal untuk pengkajian dan intervensi.
- Data yang tidak normal nampak jelas
- Data yang tidak normal secara mudah ditandai dan dipahami.
- Data normal atau respon yang diharapkan tidak mengganggu informasi lain.
- Mengehembat waktu karena catatan rutin dan obsevasi tidak perlu dituliskan
kerugian
- pencatatan rutin sering diabaikan
- adanya pencatatan kejadian yang tidak semuanya didokumentasikan

3. model dokumentasi cardex


Kardek biasanya juga disebut sebagai sistem kartu suatu sistem dokumentasi
dengan menggunakan rangkaian kartu dan membuat data penting tentang klien
ringkasan problem client dan terapinya sebagai Contohnya yaitu kartu Ibu kartu
anak kartu KB dan lainnya sebagainya.

* keuntungan
keuntungan menggunakan sistem kardiksi yaitu memungkinkan komunikasikan
informasi yang berguna kepada sesama anggota tim kebidanan tentang kebutuhan
unik clien terkait cara melakukan tindakan pengulangan cara meningkatkan peran
serta klaim atau waktu yang tepat untuk melakukan kegiatan kebidanan tertentu

*kerugian
Kelemahan dari sistem kardeks yaitu informasi dalam kardes hanya terbatas untuk
tim kebidanan saja diisi dengan lengkapi tidak cukup tempat untuk menulis
rencana kebidanan bagi klien dalam memasukkan data yang diperlukan dengan
banyak masalah Tidak dibaca oleh bidan sebelum mereka memberikan pelayanan
atau asuhan dan tidak up to date

F.macam-macam metode pendokumentasian


Ada beberapa metode pendokumentasian yang dipergunakan oleh fasilitas-fasilitas
kesehatan dalam mendokumentasikan asuhan yang telah diberikan sebagai
dokumen
Yang mencatat semua pelayanan klien catatan tersebut dapat dibuat dengan
metode:

1. soapiaer ( objektif, assessment, planning ,implementasi ,evaluasi, re assesment)


S. Data subjektif
Perkembangan keadaan didasarkan dari sudut pandang kelainan tentang ekspresi
klient mengenai kekhawatiran yang dirasakan keluhan dan ungkapan kelainan
maupun keluarga klien dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang
berhubungan dengan diagnosa pada kalian yang bisu di bagian data belakang
diberikan tanda x atau O ini menandakan kalau orang itu bisu data x merupakan
pendukung dalam penegakan diagnosa keperawatan atau kebidanan

O. Perkembangan yang bisa diamati dan diukur oleh bidan perawat atau tim
kesehatan lainnya data ini memberikan bukti gejala klinis kelainan dan fakta yang
berhubungan dengan diagnosa data hasil observasi yang sebenarnya informasi kajian
yang sebenarnya informasi kajian teknologi hasil laboratorium sinar x rekaman ctg
USG dan lain-lain dapat digolongkan kategori ini

A. Analisa (analysis atau assessment)


Kedua jenis data tersebut baik subjektif maupun objektif dianalisis untuk
menegakkan diagnosa analisis yang berkesimbungan dan asesment ulang
merupakan komponen penting dalam proses keperawatan atau Kebidanan yang
efektif karena keadaan klient harus berubah dan selalu ada informasi baru zat
baik subjektif maupun objektif dan sering diungkapkan secara terpisah-pisah
maka pengkajian adalah proses yang dinamis

P: perencanaan(plan)

Membuat rancangan tindakan atau rancangan penanganan klien dalam hal ini
didasarkan pada hasil analisis di atas yang berisi melanjutkan rencana sebelumnya
apabila keadaan atau masalah belum teratasi dan membuat rencana baru bila
rencana awal tidak efektif

I: intervensi atau pelaksanaan(intervebtion)

Melakukan tindakan berdasarkan rencana yang sudah dibuat untuk mengatasi


masalah keluhan atau mencapai tujuan pasien intervensi harus menjadi tindakan
yang disetujui dan disahkan oleh klan kecuali bila tidak dilaksanakan akan
membahayakan keselamatan klien Selain itu pilihan lain harus diupayakan menjadi
bagian dalam proses ini seiring dengan perubahan kesehatan yang diungkapkan klien
maka intervensi harus sesuai dengan kebutuhan kondisi klien

E. Evaluasi (evaluation)
Menginterprestasikan efek-efek dari intervensi yang sudah dilakukan taksiran dari
efek tindakan yang telah dilakukan adalah penting untuk menilai keefektifan asuhan
yang diberikan analisis respon ke kalian terhadap intervensi adalah fokus untuk
memutuskan keefektifan intervensi tersebut jika di kriteria tujuan tidak tercapai
proses awal evaluasi dapat menjadi dasar untuk mengembangkan intervensi
alternatif sehingga tujuan dapat tercapai

R : Reasessment / Revisi ( Revision )


Bila hasil evaluasi menunjukkan masalah belum teratasi , komponen evaluasi dapat
menjadi petunjuk perlunya perbaikan dari perubahan intervensi dan tindakan atau
menunjukkan perubahan dari rencana awal atau perlu suatu kalaborasi baru atau
rujukkan.

1. SOAPIE Bagian-bagian SOAPIE


S : Subjektif
Data subjektif ini berhubungan dengan masalah dari sudut pandang klien. Ekspresi
klien mengenai kekhawatiran dan keluhanannya yang di catat sebagai kutipan
langsung atau ringkasan yang akan berhubungan langsung dengan diagnosis.

O : Objektif
Data obejektif merupakan pendokumentasian hasil obsevasi yang jujur ,hasil
pemeriksaan fisik klien ,hasil pemeriksaan laboratorium catatan medik dan informasi
dari keluarga atau orang lain dapat di masukkan dalam data objektif ini sebagai data
penunjang.

A : Analysis
Langkah selanjutnya adalah analysis. Langakah ini merupakan pendokumentasian
hasil analisis dan intrepretasi (kesimpulan) dari kata subjektif dan objektif.

P : Planning
Planning / perencanaan adalah membuat rencana asuhan saat inidan yang akan
datang.rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisis danintreprestasi
data.rencana asuhan ini bertujuan untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien
seoptimal mungkin dan mempertahankan kesejahteraannya.

I : Implementation
Implementation / implementasi adalah pelaksaan asuhan sesuai rencana yang telah
disusun dengan keadaan dan dalam rangka mengatasi masalah klien. Pelaksanaan
tindakan harus disetujui oleh klien , kecuali bila tindakan tidak dilaksanakan akan
membahayakan keselamatan klien.

E : Evaluation
Langkah selanjutnya adalah evaluation/evaluasi adalah tafsiran dari efek tindakan
yang telah diambil untuk menilai efektivitas asuhan/hasil pelaksanaan
tindakan.evaluasi berisi analisis hasil yang telah dicapai dan merupakan fokus
ketepatan nilai tindakan / asuhan.

2. SOAPIED

S : Data subjektif (anamnese langsung dengan pasien/keluarga pasien)


O : Objektif ( obsevasi langsung , pemeriksaan )
A : Membuat analisis dari data S dan O yang didapat
P : Membuat perencanaan yang sesuai dengan masalah yang ada
I : Melaksanakan rencana tindakan
E : Melakukan evaluasi
D : Melakukan dokumentasi secara tersendiri dari semua asuhan yang dilakukan

3. SOAP
S : Subjektif ( apa yang dikatakan klien atau keluarga )
Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui
anamnese seperti :

1.Biodata
2.Riwayat menstruasi
3.Riwayat kesehatan
4.Riwayat kehamilan , persalianan dan nifas ,dll

0:objektif (data yang di peroleh bidan/tengah kesehatan) menggambarkan

Pendokumentasian hasil pengumpulan data klien pemeriksaan yang dirumuskan


dalam data fokus untuk mendukung asesment seperti :

- Pemeriksaan tanda-tanda vital


- Pemeriksaan tanda-tanda vital
- Pemeriksaan laboratorium
- Pemeriksaan penunjang

A. asesment kesimpulan yang dibuat dari data subjektif dan objektif


Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data subjektif
dan objektif dalam suatu identifikasi

P : Plan (yang dilakukan berdasarkan hasil data s dan o serta asesmen dan
melakukan tindakan atau asuhan yang dilakukan)

5 SUMBER RECORD KEEPING KEBIDANAN

1. Pendokumentasian merupakan hal yang penting, karena catatan asuhan


yang diberikan kepada pasien dapat bermanfaat sebagai panduan dalam
menuntut tanggung jawab maupun penggugatan dari pasien ketika muncul
permasalahan yang terkait dengan asuhan kebidanan yang diberikan
(Surtinah.dkk, 2019).
2. Dokumentasi berisikan catatan permanen tentang penatalaksanaan pada
pasien serta dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi petugas
lainnya. (Wildan, 2012).
3. Menurut College of Registered Nurses of British Columbia (2018),
dokumentasi adalah semua informasi tertulis atau informasi elektronik
tentang klien yang menjelaskan perawatan atau layanan yang diberikan
kepada klien tersebut. Dokumentasi kebidanan sangat penting bagi bidan
dalam memberikan asuhan kebidanan. Hal ini karena asuhan kebidanan yang
diberikan kepada klien membutuhkan tanggung jawab dan tanggung gugat
dari berbagai permasalahan yang mungkin dialami oleh klien berkaitan
dengan pelayanan yang diberikan.(Wildan, 2012)Prinsip Dokumentasi
Kebidanan.
4. Catatan perkembangan pasien merupakan dokumen sah yang
menggambarkan asuhan kebidanan yang diberikan kepada pasien, dari
status kesehatan mereka sebelumnya hingga status kesehatan mereka saat
ini (Asih & Risneni, 2016).
5. Komunikasi antara bidan serta tenaga kesehatan lain yang ikut serta dalam
rencana pengobatan pasien akan sangat terbantu dengan adanya
dokumentasi berupa catatan ataupun laporan (Asih & Risneni, 2016)

Anda mungkin juga menyukai