Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM LAB.

UJI BAHAN II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

SUBJEK : 1. PENGUJIAN AGREGAT


TOPIK : 1.2. ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS (PASIR)

g I. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud :
Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pemeriksaan untuk menentukan
pembagian butir (gradasi) agregat halus dengan menggunakan saringan.
b. Tujuan :
Setelah akhir pengujian mahasiswa diharapkan dapat :
a. Menentukan gradasi agregat halus dengan menggunakan hasil analisa saringan.
b. Menentukan MHB agregat halus
c. menggambarkan data hasil pemeriksaan ke dalam grafik gradasi dan menentukan
gradasi agregat halus.
d. menggunakan peralatan yang diperlukan dengan benar.

II. TEORI DASAR


a. Agregat Halus
Agregat halus adalah agregat yang butirnya lolos ayakan 4.75mm. Agregat halus
berfungsi sebagai pengisi rongga campuran beton. Ukuran agregat dibagi menjadi 4 zona
dapat diketahui.
Tabel 2.1
Batas Gradasi Agregat Halus
Lubang Ayakan Presentase Lolos (%)
(mm)
Daerah I Daerah II Daerah III Daerah IV
10 100 100 100 100
4,8 90-100 90-100 90-100 95-100
2,4 60-95 75-100 85-100 95-100
1,2 30-70 55-90 75-100 90-100
0,6 15-34 35-59 60-79 80-100

NURAINI SAFITRI (062040112013)


3 PJJ D
LAPORAN PRAKTIKUM LAB.UJI BAHAN II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

0,3 5-20 8-30 12-40 15-50


0,15 0-10 0-10 0-10 0-15
(Sumber : SNI-03-2834-2000)
g Agregat halus memiliki syarat-syarat tertentu agar dapat dapat digunakan dalam

campuran beton sesuai dengan PBI-1971 adalah sebagai berikut :


1) Agregat halus dapat berupa pasir alam yang diambil dari sungai atau berupa pasir
buatan yang dihasilkan dari alat pecah batu.
2) Butirnya harus yang tajam dan keras, tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca
3) Tidak boleh mengandung lumpur lebih 5% (ditentukan terhadap berat kering )
4) Tidak boleh mengandung bahan organik terlalu banyak. Untuk ini bias dilakukan
percobaan warna dari Abrams-Harder dengan larutan NaOH
5) Pasir laut tidak boleh digunakan sebagai agregat halus untuk semua mutu
beton,kecuali dengan petunjuk-petunjuk dari Lembaga pemeriksaan bahan-bahan
yang digunakan.

b. Analisa Saringan Agregat


Analisa saringan agregat adalah penentuan presentase berat butiran agregat yang lolos
dari satu set saringan kemudian angka-angka presentase digambarkan pada grafik
pembagian butir. Gradasi yang baik dan teratur (contionus) dari agregat halus besar
kemungkingan akan menghasilkan beton yang mempunyai kekuatan tinggi dibandingkan
dengan agregat yang bergradasi gap atau seragam. Gradasi yang baik adalah gradasi yang
memehuni syarat zona tertentu dan agregat halus tidak boleh mengandung bagian yang
lolos pada satu set ayakan lebih besar daru 45% dan tertahan pada ayakan berikutnya.
Adapun tujuan dari Analisa saringan yaitu :
1) Untuk mendapatkan beton yang mudah dikerjakan dan mempunya tingkat
workability yang tinggi
2) Untuk mendapatkan harga beton yang ekonomis dengan kekuatan tinggi
3) Untuk mendapatkan beton yang benar-benar padat
4) Untuk mendapatkan batas gradasi dari agregat
5) Untuk mendapatkan komposisi campuran analisa agregat yang ideal

NURAINI SAFITRI (062040112013)


3 PJJ D
LAPORAN PRAKTIKUM LAB.UJI BAHAN II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

c. Modulus Butir Halus (MHB)


Modulus halus butir (finnes modulus) atau bias disingkat dengan MHB adalah suatu
indek yang digunakan untuk mengukur kehalusan atau kekerasan butir-butir agregat
g (Abrams,1918). MHB didefinisikan sebagai jumlah persen kumulatif dari butir agregat
yang tertinggal diatas satu set ayakan , kemudian nilai tersebut dibagi dengan
100(Ilsley,1942;232). Semakin besar nilai MHB suatu agregat maka semakin besar butiran
agregatnya. Umumnya agregat halus mempunyai MHB sekitar 1,5-3,8 akan menghasilkan
beton mutu tinggi dengan FAS yang rendah dan mempunyai kekuatan tekan kebecekan
yang optimal. Nilai ini juga dapat digunakan sebagai dasar mencari perbandingan dari
campuran agregat . Untuk agregat campuran ,nilai MHB yang bias digunakan berkisar 5-6.

III. Alat dan Bahan


a. Alat
Nama Alat Keterangan Gambar

Timbangan Alat ukur


massa.Kapasitas
maksimum 20 kg dengan
ketelitian 0,1 gr

Density Spoon Alat untuk mengambil


material atau benda uji.

Cawan Cawan adalah wadah


atau tempat untuk
meletakkan
benda uji .

NURAINI SAFITRI (062040112013)


3 PJJ D
LAPORAN PRAKTIKUM LAB.UJI BAHAN II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Saringan Standard Susunan nomor ayakan


VI. ini dimulai dari nomor
KESIMPULAN
37.5 mm, 19mm, 9.5mm,
4.75mm, 2.36mm,
1.18mm, 0.15 mm, 0.075
g mm, sampai dengan pan.

Kuas Dibuat dari bulu halus dan


bergagang kayu

Mesin Penggetar Alat ini berfungsi untuk


menggetarkan agregat
dan akan mempermudah
penyaringan pada agregat

b. Bahan
Agregat halus sebanyak 1000 gram

NURAINI SAFITRI (062040112013)


3 PJJ D
LAPORAN PRAKTIKUM LAB.UJI BAHAN II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

IV. Prosedur Pengujian


a. Timbang berat cawan

Gambar 2.1
Menimbang Cawan
b. Timbang cawan kosong+ agregat halus yang akan digunkan untuk analisa saringan

Gambar 2.2
Menimbang Cawan+Agregat Halus
c. Timbang berat masing-masing saringan kosong. Lalu catatlah hasil timbangan
terhadap saringan-saringan tersebut.

Gambar 2.3
Menimbang Saringan-saringan
NURAINI SAFITRI (062040112013)
3 PJJ D
LAPORAN PRAKTIKUM LAB.UJI BAHAN II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

d. Susun saringan secara berurutan dari atas kebawah dengan ukuran terbesar diatas
dan pan berada pada dasar saringan,lalu letakkan pada alat penggetar

Gambar 2. 4
Menyusun Saringan
e. Masukkan agregat kedalam saringan lalu tutup saringan teratas,pastikan pengunci
dikedua sisinya terpasang dengan baik. Lalu getarkan selama 15 meint dengan tombol
pengatur waktu otomatis pada alat penggetar.

Gambar 2.5
Menyaringan Agregat Halus
f. Setelah alat penggetar berhenti ,timbang saringan satu persatu beserta agregat
yang tertinggal.

NURAINI SAFITRI (062040112013)


3 PJJ D
LAPORAN PRAKTIKUM LAB.UJI BAHAN II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

g. Bersihkan saringan dengan kuas. Jangant terlalu kuat saat membersihkan


saringan cukup sapukan kuas dengan perlahan agar tidak ada lagi debu pada
saringan.

Gambar 2.7
Saringan dibersihkan dengan kuas
h. Hitunglah total berat agregat apakah mendekati berat agregat awal. Jika kurang
sedikit, bagikan saja sisanya pada setiap berat saringan + agregat tertinggal.

i. Lakukanlah pengolahan data terhadap data hasil pengujian.

NURAINI SAFITRI (062040112013)


3 PJJ D
LAPORAN PRAKTIKUM LAB.UJI BAHAN II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

V. Data Hasil Pengujian dan Perhitungan

Tabel 2.2 Analisa saringan agregat halus


Ukuran Saringan
g
No (mm) Agregat tertinggal %Kumulatif agregat
gram % Tertinggal Lolos
1 38,1
2 19
3 9,5
4 4,75
5 2,36
6 1,18
7 0,6
8 0,3
9 0,15
10 0,075
11 Pan
Total

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙%𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑎𝑔𝑟𝑒𝑔𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙


Modulus Halus Butir = 100

=
=

NURAINI SAFITRI (062040112013)


3 PJJ D
LAPORAN PRAKTIKUM LAB.UJI BAHAN II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

VIII. Referensi

- ASTM C-33- 82-Standard Specification For Concrete Aggregates


- BS-812-Pengujian analisa ayak untuk mengetahui gradasi

g - Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik, Pengujian Bahan, Bandung


- Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik ( 1987 ), Teknologi Bahan 2, Bandung
- SII 0052-80-Mutu dan Cara Uji Agregat Beton
- SK SNI T-15-1990-03:1-Pengertian agregat halus dan kasar
- SNI-03-1750-1990-Mutu dan cara uji agregat beton
- SNI-03-1968-1990-analisa saringan agregat halus kasar.
.

NURAINI SAFITRI (062040112013)


3 PJJ D

Anda mungkin juga menyukai