Anda di halaman 1dari 12

JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03

Tahun 2021 e- ISSN: 2614 – 1930

Pengaruh Faktor Psikologis Dan Kualitas Informasi Terhadap


Keputusan Melakukan Pinjaman Online Melalui Peer-To-Peer
Lending Di Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Pada Mahasiswa
Angkatan 2017 Universitas Pendidikan Ganesha)
Erina Dwiyanti, Nyoman Trisna Herawati

Jurusan Ekonomi dan Akuntansi


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: dwiyantierina@gmail.com, trisnaherawati@undiksha.ac.id

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh faktor psikologis yaitu persepsi
kemudahan, persepsi kepercayaan, persepsi risiko, serta kualitas informasi terhadap
keputusan melakukan pinjaman online melalui peer-to-peer lending di masa pandemi
covid-19 secara parsial. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini
merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui tentang ada
tidaknya hubungan variabel yang terkait dalam suatu objek atau subjek yang diteliti.
Teknik penentuan sampel dilakukan dengan proportional purposive sampling. Data
diperoleh melalui kuesioner yang disebar melalui google form kepada 340 responden
dengan kriteria mahasiswa aktif Universitas Pendidikan Ganesha yang meminjam
melalui peer-to-peer lending dan mendapatkan penghasilan secara rutin tiap
bulannya. Data yang diperoleh selanjutnya diuji dan dianalisis dengan metode uji
kualitas data, uji asumsi klasik, dan uji regresi linear berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas yakni persepsi kemudahan, persepsi
kepercayaan, persepsi risiko, dan kualitas informasi secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan melakukan pinjaman online melalui peer-to-
peer lending di masa pandemi covid-19.

Kata kunci: Faktor Psikologis, Kualitas Informasi, Peer-to-peer Lending

Abstract
The purpose of this research was to determine the partially effect of psychological
factors, namely perceived ease, perceived trustworthiness, perceived risk, and quality
of information on the decision to make online loans through peer-to-peer lending
during the Covid-19 pandemic. This research uses quantitative methods. This
research is a correlational study which aims to determine whether there is a
relationship between the variables involved in an object or subject under study. The
sampling technique was carried out by using proportional purposive sampling. Data
obtained through questionnaires distributed via google form to 340 respondents with
the criteria of Ganesha University of Education active students who borrow through
peer-to-peer lending and earn income regularly every month. The data obtained were
then tested and analyzed using the data quality test method, classical assumption
test, and multiple linear regression test. The results showed that all independent
variables, namely perceived ease, perceived trustworthiness, perceived risk, and
quality of information partially had a positive and significant effect on the decision to
make online loans through peer-to-peer lending during the Covid-19 pandemic.

Keywords: Psychological Factors, Information Quality, Peer-to-peer Lending

815
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03
Tahun 2021 e- ISSN: 2614 – 1930

PENDAHULUAN daring untuk membangkitkan


Berbicara tentang teknologi yang perekonomian sangat menjadi primadona
memasuki dunia ekonomi sangat erat di tengah situasi pandemi seperti ini.
kaitannya dengan bidang keuangan yang Sebagai seorang mahasiswa dalam
tentunya sudah tidak asing lagi dengan menjalani kehidupan pada pandemi covid-
fintech atau financial technology. Fintech 19 terkadang kebutuhan akan biaya
merupakan inovasi teknologi bidang pendidikan dan keperluan pembelajaran
keuangan yang mempermudah menjadi salah satu aspek yang tidak bisa
masyarakat dalam mengakses layanan- diabaikan. Tuntutan gaya hidup serta
layanan keuangan. Menurut Nabilah usaha untuk mencoba berwirausaha di
(2020) fintech di Indonesia mempunyai tengah pandemi juga dihadapi mahasiswa
berbagai macam jenis, yakni: start-up masa kini. Belum lagi jika ada kebutuhan
pembayaran, mobile payments, pinjaman mendesak yang harus dipenuhi. Modal
atau lending, perencanaan keuangan untuk memenuhi kebutuhannya pun juga
(personal finance), digital banking, online akan sulit dicari apalagi jika mahasiswa
digital insurance, dan lain sebagainya. tersebut tidak ingin membebani orang tua
Salah satu jenis fintech yang banyak dan berusaha untuk mencari kerja
diminati masyarakat Indonesia yakni peer- sampingan. Mahasiswa juga dianggap
to-peer lending. Peer-to-peer lending sudah sangat lihai dalam menggunakan
merupakan layanan dalam hal pinjam alat teknologi seperti smartphone. Dari
meminjam secara online. Peer-to-peer fenomena ini lah perusahaan fintech peer-
lending menawarkan berbagai macam to-peer lending melirik mahasiswa untuk
jenis pinjaman seperti: pinjaman menjadi sasaran dalam pengguna jasa
kesehatan, pinjaman bisnis, pinjaman pinjaman yang ditawarkan. Besarnya
pendidikan dan sebagainya, yang mampu kebutuhan dana di Indonesia menjadikan
menghadirkan kemudahan proses fintech peer-to-peer lending menjadi
pinjaman tanpa memerlukan waktu yang platform dengan perkembangan yang
banyak. sangat besar daripada platform fintech
Wabah virus corona menjadi salah lainnya, Rizal, dkk (2018). Fintech peer-to-
satu kendala dalam segala aspek peer lending telah menawarkan berbagai
kehidupan manusia di muka bumi. Virus macam jenis produk pinjaman yang
corona bisa menyebabkan gangguan diperuntukan untuk mahasiswa dengan
ringan pada sistem pernapasan, infeksi syarat mudah dan cepat, hal ini sudah
paru-paru yang berat bahkan kematian. ditawarkan oleh KoinWorks, Pintek,
Infeksi virus corona pertama kali Danacita, Cicil, DANAdidik, ShopeePay
ditemukan di China lalu menyebar ke Later, Kredivo, dan lainnya. Dilansir dalam
seluruh belahan dunia, tak terkecuali juga kontan.co.id (2020) fintech peer-to-peer
Indonesia. Akibat dari kejadian luar biasa lending telah mendukung program dari
ini tentunya sektor ekonomi menjadi pokok Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
yang sangat krusial untuk terkena terkait upaya digitalisasi sekolah dan
imbasnya. Jika suatu negara terhambat universitas sebagai sumber daya manusia
bidang perekonomiannya maka tidak bisa untuk menghadapi era industri 4.0. Fintech
berjalan dengan baik kehidupan peer-to-peer lending menjadi salah satu
negaranya. Dukungan dari kemampuan solusi untuk memberikan pembiayaan
teknologi yang sedang merangkak naik yang dapat dipertimbangkan di tengah
dirasa berguna untuk mempermudah permasalahan yang dialami oleh
kehidupan ekonomi saat ini dengan bisa mahasiswa.
memberikan kemudahan-kemudahan Otoritas Jasa Keuangan juga telah
melakukan transaksi secara daring. menerbitkan peraturan
Adanya virus covid-19 juga mengharuskan No.77/POJK.01/2016 tentang Layanan
seluruh masyarakat dunia untuk Pinjam Meminjam Uang Berbasis
melakukan physical distancing dan harus Teknologi Informasi. Apalagi kondisi
selalu melakukan protokol kesehatan. pandemi covid-19 membuat kesulitan
Oleh karena itu, solusi transaksi secara pemenuhan kebutuhan finansial yang

816
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03
Tahun 2021 e- ISSN: 2614 – 1930

minim akan sentuhan fisik. Hal ini teknologi. Technology acceptance model
membuat masyarakat semakin antusias theory bertujuan untuk dapat menjelaskan
untuk menggunakan layanan pinjaman faktor-faktor utama perilaku pengguna
online. Bersamaan dengan hal tersebut teknologi informasi tehadap penerimaan
tidak sedikit pula ditemukan berita negatif pengguna teknologi informasi itu sendiri.
tentang layanan peer-to-peer lending Suatu model yang dianggap sangat
seperti maraknya fintech ilegal yang berpengaruh dan pada umumnya
ditemukan oleh satgas waspada investasi. digunakan untuk menjelaskan penerimaan
Seperti yang dipaparkan dalam artikel individual terhadap sistem teknologi
berita indotelko.com (2020) peningkatan (Jogianto, 2009); (Fahlevi dan Anthanasia,
jumlah fintech lending ilegal selama 2019). Penelitian ini akan membahas
pandemi covid-19 dirasa meresahkan dan faktor psikologis calon borrower dengan
akan berpotensi membuat kerugian pelaku menganalisis persepsi kemudahan,
bisnis yang sedang kesulitan persepsi kepercayaan, persepsi risiko,
mempertahankan bisnisnya. Dari Januari serta kualitas informasi yang diperoleh
2020 hingga Maret 2020 satgas waspada sebagai variabel bebas.
investasi telah melaporkan sekitar 508 Mahasiswa angkatan 2017
fintech lending yang tetap beroperasi merupakan mahasiswa semester akhir
tanpa seijin OJK. Hal ini juga akan yang sedang menempuh syarat kelulusan
membuat dampak tersendiri bagi calon yakni tugas akhir atau skripsi. Dalam
borrower dalam memutuskan melakukan menempuh syarat kelulusan tersebut
pinjaman atau tidak. Tingginya keinginan tentunya banyak yang harus disiapkan
untuk melakukan pinjaman juga harus terutama menyangkut pendanaan.
dibarengi dengan keputusan yang bijak Beberapa mahasiswa bahkan ada yang
agar meminimalisir hal-hal yang tidak memilih melakukan kerja sampingan,
diinginkan. Dalam aspek membuat apalagi didukung oleh sistem perkuliahan
keputusan untuk melakukan transaksi daring yang membuat mahasiswa tidak
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, begitu terikat dengan sistem perkuliahan.
salah satunya adalah faktor psikologis Pemikiran ke depan dalam tindak lanjut
seseorang dan pemahaman akan studi yang ditempuh erat kaitannya
informasi yang didapatkan. dengan pembayaran UKT, kebutuhan
Faktor psikologis merupakan salah pengerjaan tugas, kebutuhan penelitian,
satu faktor yang memengaruhi seseorang kursus untuk persiapan kerja setelah lulus,
dalam mengambil suatu keputusan pembiayaan wisuda, dan lainnya. Hal ini
melakukan pinjaman online. Faktor menjadikan kesiapan finansial penunjang
psikologis terdiri dari sikap, perasaan, kebutuhan harus terjamin. Menurut
persepsi, dan tingkah laku seseorang dari Nababan dan Sadalia (2013); Wijayanti,
pengalamannya (Bahari dan Muhammad, dkk (2016) mengatakan bahwa lamanya
2018). Dalam proses keputusan seseorang kuliah memberikan dampak
melakukan pinjaman online melalui peer- positif terhadap tingkat literasi keuangan.
to-peer lending peneliti mengambil Mahasiswa angkatan 2017 sudah
persepsi sebagai faktor psikologis yang mendapatkan pengetahuan lebih tentang
memengaruhinya dikarenakan persepsi keuangan yang seharusnya hal tersebut
sebagai satu-satunya faktor terpenting dapat memperkaya wawasan maupun
dalam penilaian, pemahaman, dan keadaan ekonominya.
penyeleksian untuk membentuk konsep Melihat dari survei yang telah
berpikir positif maupun negatif yang dilakukan terhadap 59 orang mahasiswa
berguna untuk memeroleh hasil dalam angkatan 2017 Universitas Pendidikan
pengaruhnya mempertimbangkan Ganesha, menunjukkan bahwa 25 orang
keputusan melakukan pinjaman online mengaku pernah melakukan pinjaman
melalui peer-to-peer lending (Rahardian, secara online, 7 orang mengaku pernah
2017). Keputusan menggunakan fintech melakukan pinjaman secara offline, dan 8
peer-to-peer lending didasari oleh faktor- orang mengaku pernah melakukan
faktor yang ada pada diri pengguna pinjaman secara offline dan online, serta

817
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03
Tahun 2021 e- ISSN: 2614 – 1930

19 orang mengaku belum pernah dilakukan saat ini. Fadzar, dkk (2020);
melakukan pinjaman. Berdasarkan Wildan (2019); Adhinagari (2018);
fenomena yang ada, penelitian ini Istiqomah, dkk (2019); dan Vrensia (2018)
bermaksud menganalisis pengaruh faktor sepakat menyatakan bahwa variabel risiko
psikologis yaitu persepsi kemudahan, berpengaruh terhadap minat bertransaksi
persepsi kepercayaan, dan persepsi risiko menggunakan fintech.
serta kualitas informasi terhadap H3: Persepsi risiko berpengaruh
keputusan melakukan pinjaman online terhadap keputusan melakukan
melalui peer-to-peer lending di masa pinjaman online melalui peer-to-peer
pandemi covid-19 dengan megambil studi lending di masa pandemi covid-19.
kasus pada mahasiswa angkatan 2017 Kualitas informasi merupakan tingkat
Universitas Pendidikan Ganesha. kecukupan dan pemahaman seseorang
Persepsi kemudahan merupakan terhadap keakuratan informasi yang
keyakinan seseorang dalam disajikan dalam sistem informasi layanan
menggunakan suatu teknologi informasi peer-to-peer lending yang akan
dengan minim atau bahkan bebas dari memengaruhi seseorang untuk
usaha. Sehingga, jika seseorang merasa menggunakan aplikasi tersebut. Putra
mudah menggunakan pasti akan (2019); Mayangsari (2020); Rakhmadian,
digunakan, tetapi apabila tidak mudah dkk (2017); dan Rachmawati, dkk (2017)
pasti tidak akan digunakan. Menurut sepakat berpendapat bahwa kualitas
Padhilia (2020) mengatakan bahwa informasi berpengaruh terhadap
kemudahan berpengaruh signifikan penggunaan layanan fintech.
terhadap kegunaan aplikasi peer-to-peer H4: Kualitas informasi berpengaruh
lending, Putra (2019) juga menyatakan terhadap keputusan melakukan
bahwa persepsi kemudahan berpengaruh pinjaman online melalui peer-to-peer
signifikan terhadap keputusan transaksi lending di masa pandemi covid-19.
online hal ini juga senada dengan
Kurniawan, dkk (2020). METODE
H1: Persepsi kemudahan berpengaruh Metode penelitian yang digunakan
terhadap keputusan melakukan yakni metode penelitian kuantitatif.
pinjaman online melalui peer-to-peer Penelitian ini merupakan penelitian
lending di masa pandemi covid-19. korelasional yang bertujuan untuk
Persepsi kepercayaan diartikan mengetahui tentang ada tidaknya
sebagai kesediaan seseorang untuk hubungan variabel yang terkait dalam
bergantung pada mitra bisnisnya, karena suatu objek atau subjek yang diteliti.
mitra bisnisnya tersebut dianggap memiliki Penelitian korelasional memiliki kelebihan
kredibilitas dan integritas. Putra (2019) yang sesuai dengan penelitian ini antara
menyatakan bahwa persepsi kepercayaan lain berguna dalam mengatasi masalah
berpengaruh siginifikan terhadap yang berkaitan dalam ekonomi, sosial,
keputusan transaksi online pada aplikasi pendidikan dan lainnya, serta
kredivo sama halnya dengan Kurniawan dimungkinkan beberapa variabel yang
dkk (2020) yang menyatakan bahwa memiliki kontribusi terhadap variabel
persepsi kepercayaan berpengaruh tertentu dapat diselidiki secara intensif
terhadap persepsi kegunaan sistem peer- (Widiastusi, 2011).
to-peer lending. Populasi dalam penelitian ini adalah
H2: Persepsi kepercayaan berpengaruh mahasiswa angkatan 2017 Universitas
terhadap keputusan melakukan Pendidikan Ganesha sebagai mahasiswa
pinjaman online melalui peer-to-peer yang paling berpeluang memerlukan dana
lending di masa pandemi covid-19. pendidikan yang cukup banyak pada
Persepsi risiko merupakan suatu masa-masa akhir perkuliahan, selain itu
keyakinan seseorang terhadap pula mahasiswa semester akhir biasanya
kekhawatiran akan kemungkinan- sudah memikirkan persiapan tentang
kemungkinan yang akan terjadi di karir/pendidikan yang akan ditempuh
kemudian hari akibat dari apa yang setelah wisuda, sehingga memerlukan

818
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03
Tahun 2021 e- ISSN: 2614 – 1930

kesiapan finansial yang baik. Belum lagi keseluruhan variabel yang digunakan
tuntutan gaya hidup, pemenuhan hobi, mempunyai nilai Cronbach’s Alpha bersifat
dan modal untuk berwirausaha juga reliabel melebihi 0,60, sehingga dapat
merupakan kebutuhan yang diperlukan disimpulkan bahwa keseluruhan variabel
mahasiswa. Nababan dan Sadalia (2013); dapat dikatakan reliabel.
Wijayanti, dkk (2016) mengatakan bahwa Uji Asumsi Klasik
lamanya seseorang kuliah memberikan Uji normalitas dilihat dengan
dampak positif terhadap tingkat literasi menggunakan p-plot bahwa titik-titik
keuangan, mahasiswa angkatan 2017 menyebar di sekitar garis diagonal dan
sudah mendapatkan informasi keuangan mengikuti arah garis diagonal antar grafik
lebih selama perkuliahan yang seharusnya histogram menunjukkan pola distribusi
hal tersebut dapat memperkaya wawasan normal. Sehingga, pada hasil tersebut
tentang keuangan maupun ekonomi. dapat ditarik kesimpulan ternyata model
Alasan lainnya memilih populasi ini karena regresi sesuai asumsi normalitas. Hasil uji
mahasiswa sudah dikatakan melek multikolinearitas antar variabel bebas
teknologi dan banyak fintech peer-to-peer menunjukkan bahwa nilai Variance Inflati
lending yang menjajakan pinjaman untuk on Factor (VIF) pada setiap variabel bebas
mahasiswa. tidak melebihi 10 yakni sebesar 1,410
Teknik yang digunakan untuk pada variabel persepsi kemudahan (X1)
menentukan sampel dalam penelitian ini persepsi kepercayaan (X2) sebesar 2,674,
adalah proportional purposive sampling. persepsi risiko (X3) sebesar 2,945, begitu
Sampel akan diambil secara proporsional pula dengan kualitas informasi (X4)
dari tiap fakultas yang akan dilakukan sebesar 2,680. Dari hasil
berdasarkan perhitungan setelah diketahui heterokedastisitas diperoleh nilai (Sig-t) >
jumlah sampel secara keseluruhan. Dalam 0,05 pada setiap variabel independen.
penelitian ini jumlah sampel yang didapat Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
yaitu sebanyak 340 orang selaku terdapat model regresi tidak mengandung
mahasiswa aktif Universitas Pendidikan adanya heteroskedastisitas.
Ganesha yang melakukan pinjaman online
melalui peer-to-peer lending dan
mendapatkan penghasilan secara rutin
setiap bulannya. Dalam penelitian ini
pengumpulan data dilakukan dengan
kuesioner yang akan disebarkan melalui
internet tepatnya dengan bantuan layanan
google form. Metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini yakni
analisis regresi linear berganda. Teknik
analisis data pada penelitian ini dengan
mengguakan model regresi, terdiri dari uji
kualitas data (realibilitas dan validitas), uji
asumsi klasik (normalitas, heterokedasitas
dan multikolinearitas), dan uji hipotesis (uji
t).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
Uji Kualitas Data
Melalui uji validitas dapat dapat
diketahui bahwa keseluruhan butir
pertanyaan memiliki tingkat signifikansi
dibawah 0,05 yang menandakan semua
butir pertanyaan valid. Melalui uji
reliabilitas, dapat diketahui bahwa

819
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03
Tahun 2021 e- ISSN: 2614 – 1930

Uji Hipotesis
Tabel 1
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Standardize
Unstandardize
d
d Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Beta
Error
1 (Constant) 4.794 .777 6.171 .000
Persepsi .123 .029 .208 4.304 .000
Kemudahan (X1)
Persepsi .094 .041 .152 2.290 .023
Kepercayaan
(X2)
Persepsi Risiko .172 .043 .278 3.985 .000
(X3)
Kualitas Informasi .098 .043 .154 2.305 .022
(X4)

Hasil persamaan regresi yaitu meningkat sebesar 0,172 satuan; (5)


sebagai berikut: Y = 4.794 + 0,123X1 + Koefisien regresi kualitas informasi
0,094X2 + 0,172X3 + 0,098X4 + ε. sebesar 0,098 menunjukkan bahwa
Berdasarkan model regresi yang apabila terdapat penambahan persepsi
terbentuk, dapat diinterpretasikan hasil kemudahan sebesar 1 satuan, maka
bahwa (1) Apabila variabel persepsi keputusan melakukan pinjaman online
kemudahan, persepsi kepercayaan, melalui peer-to-peer lending di masa
persepsi risiko, dan kualitas informasi pandemi covid-19 akan meningkat
bernilai konstan, maka rata-rata nilai sebesar 0,098 satuan.
variabel keputusan melakukan pinjaman Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 1
online melalui peer-to-peer lending di bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000
masa pandemi covid-19 adalah sebesar menunjukkan bahwa sig. < α = 0,000 <
4.794; (2) Koefisien regresi persepsi 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa X1
kemudahan sebesar 0,123 menunjukkan memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai t
bahwa apabila terdapat penambahan positif sebesar 4.304 menunjukkan bahwa
persepsi kemudahan sebesar 1 satuan, variabel X1 memiliki hubungan yang
maka keputusan melakukan pinjaman searah dengan variabel Y. Sehingga hal
online melalui peer-to-peer lending di ini dapat dikatakan bahwa H1 diterima.
masa pandemi covid-19 akan meningkat Nilai signifikansi sebesar 0,023
sebesar 0,123 satuan; (3) Koefisien menunjukkan bahwa sig. < α = 0,023 <
regresi persepsi kepercayaan sebesar 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa X2
0,094 menunjukkan bahwa apabila memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai t
terdapat penambahan persepsi positif sebesar 2.290 menunjukkan bahwa
kepercayaan sebesar 1 satuan, maka variabel X2 memiliki hubungan yang
keputusan melakukan pinjaman online searah dengan variabel Y. Sehingga hal
melalui peer-to-peer lending di masa ini dapat dikatakan bahwa H2 diterima.
pandemi covid-19 akan meningkat Nilai signifikansi sebesar 0,000
sebesar 0,094 satuan; (4) Koefisien menunjukkan bahwa sig. < α = 0,000 <
regresi persepsi risiko sebesar 0,172 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa X3
menunjukkan bahwa apabila terdapat memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai t
penambahan persepsi risiko sebesar 1 positif sebesar 3.985 menunjukkan bahwa
satuan, maka keputusan melakukan variabel X3 memiliki hubungan yang
pinjaman online melalui peer-to-peer searah dengan variabel Y. Sehingga hal
lending di masa pandemi covid-19 akan ini dapat dikatakan bahwa H3 diterima.

820
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03
Tahun 2021 e- ISSN: 2614 – 1930

Nilai signifikansi sebesar 0,022 positif sebesar 2.305 menunjukkan bahwa


menunjukkan bahwa sig. < α = 0,022 < variabel X4 memiliki hubungan yang
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa X4 searah dengan variabel Y. Sehingga hal
memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai t ini dapat dikatakan bahwa H4 diterima.

Tabel 2
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Std. Error
R Adjusted Durbin-
Model R of the
Square R Square Watson
Estimate
1 .667a .445 .438 1.60482 1.860

Berdasarkan data pada di atas, melakukan pinjaman online melalui fintech


dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R peer-to-peer lending.
Square sebesar 0,438 hal tersebut Secara umum persepsi kemudahan
menunjukkan bahwa variasi variabel penggunaan didefinisikan sebagai sejauh
persepsi kemudahan, persepsi mana seseorang yakin bahwa
kepercayaan, persepsi risiko, dan kualitas menggunakan suatu teknologi akan bebas
informasi hanya mampu menjelaskan dari usaha. Jika seseorang beranggapan
43,8% variasi variabel keputusan bahwa sistem informasi mudah digunakan
melakukan pinjaman online melalui peer- maka dia akan menggunakannya.
to-peer lending di masa pandemi covid-19. Sebaliknya jika seseorang beranggapan
Sisanya, 56,2% dipengaruhi oleh faktor- bahwa sistem informasi tidak mudah
faktor yang lain di luar penelitian ini yang digunakan maka dia tidak akan
dapat memengaruhi keputusan melakukan menggunakannya (Jogiyanto, 2007).
pinjaman online melalui peer-to-peer Persepsi kemudahan ini telah dijabarkan
lending di masa pandemi covid-19. oleh suatu teori yaitu teori TAM
Pembahasan (Technology Acceptance Model) dimana
Pengaruh Persepsi Kemudahan dinyatakan bahwa suatu teknologi dapat
Terhadap Keputusan Melakukan dikatakan mudah apabila dalam
Pinjaman Online Melalui Peer-to-peer penggunaannya tidak memerlukan usaha
Lending di Masa Pandemi Covid-19 keras atau dengan kata lain mudah untuk
Hipotesis pertama (H1) dalam digunakan.
penelitian ini menyatakan bahwa persepsi Hasil penelitian ini sejalan dengan
kemudahan berpengaruh positif terhadap penelitian yang dilakukan oleh Padhilia
keputusan melakukan pinjaman online (2020) yang menyatakan bahwa
melalui peer-to-peer lending di masa kemudahan berpengaruh signifikan
pandemi covid-19. Berdasarkan pada terhadap kegunaan aplikasi peer-to-peer
tabel 1, menunjukkan bahwa nilai lending. Hasil penelitian ini tidak sejalan
signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari dengan Syahriani (2020) yang
0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa menyatakan bahwa persepsi kemudahan
variabel persepsi kemudahan mempunyai tidak berpengaruh terhadap minat
arah positif serta signifikan. Sehingga, seseorang untuk menggunakan layananan
dapat disimpulkan bahwa persepsi pinjam meminjam uang berbasis teknologi
kemudahan berpengaruh pada keputusan informasi.
melakukan pinjaman online melalui peer- Pengaruh Persepsi Kepercayaan
to-peer lending di masa pandemi covid-19. Terhadap Keputusan Melakukan
Hal ini menunjukkan bahwa semakin Pinjaman Online Melalui Peer-to-peer
besar kemudahan yang dirasakan oleh Lending di Masa Pandemi Covid-19
mahasiswa dalam penggunaan fintech Hipotesis kedua (H2) dalam
peer-to-peer lending maka semakin besar penelitian ini menyatakan bahwa persepsi
pula keputusan mahasiswa dalam kepercayaan berpengaruh positif terhadap
keputusan melakukan pinjaman online
821
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03
Tahun 2021 e- ISSN: 2614 – 1930

melalui peer-to-peer lending di masa Hipotesis ketiga (H3) dalam


pandemi covid-19. Berdasarkan pada penelitian ini menyatakan bahwa persepsi
tabel 1, menunjukkan bahwa nilai risiko berpengaruh positif terhadap
signifikansi sebesar 0,023 lebih kecil dari keputusan melakukan pinjaman online
0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa melalui peer-to-peer lending di masa
variabel persepsi kepercayaan pandemi covid-19. Berdasarkan pada
mempunyai arah positif serta signifikan. tabel 1, menunjukkan bahwa nilai
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari
persepsi kepercayaan berpengaruh pada 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa
keputusan melakukan pinjaman online variabel persepsi risiko mempunyai arah
melalui peer-to-peer lending di masa positif serta signifikan. Sehingga, dapat
pandemi covid-19. Hal ini menunjukkan disimpulkan bahwa persepsi risiko
bahwa semakin besar kepercayaan yang berpengaruh pada keputusan melakukan
dirasakan oleh mahasiswa dalam pinjaman online melalui peer-to-peer
penggunaan fintech peer-to-peer lending lending di masa pandemi covid-19. Hal ini
maka semakin besar pula keputusan menunjukkan bahwa suatu risiko yang
mahasiswa dalam melakukan pinjaman ditimbulkan dalam menggunakan suatu
online melalui fintech peer-to-peer lending. teknologi dapat memengaruhi keputusan
Kepercayaan merupakan salah satu mahasiswa dalam melakukan pinjaman
pondasi utama dalam dunia kredit. online melalui peer-to-peer lending.
Membangun sebuah kepercayaan dalam Sciffman dan Leslie (2000)
hubungan jangka panjang antara lender mendefinisikan persepsi risiko sebagai
dan borrower adalah menjadi faktor yang ketidakpastian yang dihadapi oleh
penting untuk menciptakan rasa aman, borrower (konsumen) ketika mereka tidak
rasa saling percaya, dan loyalitas. dapat meramalkan dampak dari keputusan
Pinjaman online erat kaitannya dengan pinjaman online mereka. Dalam
kepercayaan. Teknologi yang hanya melakukan pinjaman online melalui peer-
bermodalkan internet ini biasanya rawan to-peer lending pengguna fintech akan
akan hal-hal yang tidak diinginkan. cenderung untuk melihat risiko yang
Sehingga, pentingnya membangun mungkin akan muncul dari pinjaman yang
kepercayaan fintech peer-to-peer lending akan dilakukan. Persepsi risiko ini
agar peminjam merasa nyaman ketika merupakan salah satu persepsi yang
harus bergantung dengan mitranya. cenderung dihindari dari sebagian besar
Semakin baik citra yang dibangun oleh individu, sebab persepsi ini cenderung
fintech peer-to-peer lending maka semakin dapat merugikan. Hal inilah yang
meningkat kepercayaan peminjam dalam dirasakan oleh borrower kalangan
hal ini mahasiswa melakukan pinjaman mahasiswa yang melakukan pinjaman
online di fintech peer-to-peer lending online melalui peer-to-peer lending dapat
tersebut. terhindar dari berbagai risiko yang ada.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Berdasarkan asumsi tersebut dapat
Putra (2019) yang menyatakan bahwa disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
persepsi kepercayaan berpengaruh positif antara persepsi risiko terhadap
siginifikan terhadap keputusan transaksi keputusan melakukan pinjaman online
online pada aplikasi kredivo Hasil melalui fintech peer-to-peer lending.
penelitian ini tidak sejalan dengan Yuniarti Hasil penelitian ini sejalan dengan
(2019) yang menyatakan bahwa penelitian Fadzar, dkk (2020); Wildan
kepercayaan tidak berpengaruh terhadap (2019) yang sepakat menyatakan bahwa
minat penggunaan fintech peer-to-peer variabel risiko berpengaruh terhadap
lending. minat bertransaksi menggunakan fintech.
Pengaruh Persepsi Risiko Terhadap Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
Keputusan Melakukan Pinjaman Online Yuniarti (2019); Fadhali (2019); yang
Melalui Peer-to-peer Lending di Masa sepakat menyatakan bahwa persepsi
Pandemi Covid-19 risiko tidak berpengaruh terhadap minat

822
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03
Tahun 2021 e- ISSN: 2614 – 1930

menggunakan fintech peer-to-peer menghindari hal-hal yang tidak diingikan di


lending. kemudian hari. Penyedia layanan
Pengaruh Kualitas Informasi Terhadap pinjaman online juga harus memberikan
Keputusan Melakukan Pinjaman Online informasi sejelas mungkin dengan bahasa
Melalui Peer-to-peer Lending di Masa yang baik dan tidak berbelit-belit agar
Pandemi Covid-19 calon peminjam menjadi semakin paham
Hipotesis keempat (H4) dalam dan yakin dalam menetapkan
penelitian ini menyatakan bahwa kualitas keputusannya melakukan pinjaman online
informasi berpengaruh positif terhadap melalui peer-to-peer lending.
keputusan melakukan pinjaman online Hasil penelitian ini sejalan dengan
melalui peer-to-peer lending di masa Putra (2019); Mayangsari (2020) yang
pandemi covid-19. Berdasarkan pada sepakat berpendapat bahwa kualitas
tabel 1, menunjukkan bahwa nilai informasi berpengaruh terhadap
signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari penggunaan layanan fintech. Hasil
0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa penelitian ini tidak sejalan dengan
variabel kualitas informasi mempunyai Suhendro (2016) serta S.K dan Suharno
arah positif serta signifikan. Sehingga, (2017) mengatakan bahwa kualitas
dapat disimpulkan bahwa kualitas informasi tidak berpengaruh terhadap
informasi berpengaruh pada keputusan minat konsumen.
melakukan pinjaman online melalui peer-
to-peer lending di masa pandemi covid-19. SIMPULAN DAN SARAN
Hal ini menunjukkan bahwa semakin Simpulan
informatif kualitas informasi yang Berdasarkan hasil penelitian dan
dirasakan oleh mahasiswa dalam pembahasan yang telah diuraikan
penggunaan fintech peer-to-peer lending sebelumnya, maka dapat disimpulkan
maka semakin besar pula keputusan sebagai berikut: 1) Berdasarkan Hipotesis
mahasiswa dalam melakukan pinjaman 1 yaitu persepsi kemudahan berpengaruh
online melalui fintech peer-to-peer lending. positif dan signifikan terhadap keputusan
Kualitas informasi digunakan untuk melakukan pinjaman online melalui peer-
mengukur informasi yang dihasilkan to-peer lending di masa pandemi covid-19.
dari suatu sistem informasi dengan Hasil uji hipotesis memperlihatkan nilai
kualitas yang dapat memberikan nilai koefisien regresi 0,123 serta nilai
bagi pengguna sistem tertentu dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Jadi, H1
karakteristik informasi yang sesuai diterima.; 2) Berdasarkan Hipotesis 2 yaitu
dengan kebutuhan pengguna (Budiartha, persepsi kepercayaan berpengaruh positif
2016). Kualitas informasi menunjukkan dan signifikan terhadap keputusan
kualitas produk/layanan yang dihasilkan melakukan pinjaman online melalui peer-
oleh sistem informasi. Semakin baik to-peer lending di masa pandemi covid-19.
kualitas informasi akan semakin Hasil uji hipotesis memperlihatkan nilai
mempengaruhi keputusan yang diambil koefisien regresi 0,094 serta nilai
oleh pengguna (Raminda & Ardini, 2014); signifikansi 0,023 < 0,05. Jadi, H2
(Tulodo dan Achmad, 2019). Sebagai diterima.; 3) Berdasarkan Hipotesis 3 yaitu
calon peminjam sebelum melakukan persepsi risiko berpengaruh positif dan
pinjaman, pasti melakukan pencarian signifikan terhadap keputusan melakukan
informasi terkait layanan pinjaman yang pinjaman online melalui peer-to-peer
akan digunakan. Apalagi, pinjaman online lending di masa pandemi covid-19. Hasil
yang semuanya berbasis teknologi dan uji hipotesis memperlihatkan nilai koefisien
internet. Calon peminjam harus bisa regresi 0,172 serta nilai signifikansi 0,000
mandiri dalam melakukan pencarian < 0,05. Jadi, H3 diterima.; 4) Berdasarkan
informasi tambahan terkait fintech lending. Hipotesis 4 yaitu kualitas informasi
Setelah pencarian informasi dilakukan berpengaruh positif dan signifikan
calon peminjam hal yang harus dilakukan terhadap keputusan melakukan pinjaman
selanjutnya yaitu mencerna informasi online melalui peer-to-peer lending di
tersebut sebaik mungkin, agar masa pandemi covid-19. Hasil uji hipotesis

823
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03
Tahun 2021 e- ISSN: 2614 – 1930

memperlihatkan nilai koefisien regresi dan Persepsi Risiko terhadap


0,098 serta nilai signifikansi 0,022 < 0,05. Persepsi Penggunaan E-Money.
Jadi, H4 diterima. Dalam Skripsi. Universitas Islam
Saran Indonesia.
Adapun saran yang dapat diberikan Bahari, Andi Faisal dan Muhammad
pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Ashoer. 2018. Pengaruh Budaya,
1) Bagi perusahaan fintech peer-to-peer Sosial, Pribadi, dan Psikologis
lending, diharapkan dapat meningkatkan Terhadap Keputusan Pembelian
fungsi dari sistem-sistem yang ada pada Konsumen Ekowisata. Dalam Jurnal
aplikasi pinjaman online. Sehingga, Manajemen, Ide, dan Inspirasi
dengan ditingkatkannya fungsi dari sistem (MINDS), Vol 5, No 1. Universitas
tersebut dan memberikan fitur yang Muslim Indonesia Makassar.
mudah dimengerti maka masyarakat Budiartha, I Ketut, N. M. S. R. 2016.
khususnya mahasiswa akan merasakan Pengaruh Kualitas Sistem
adanya kemudahan dari sistem itu sendiri; Informasi, Kualitas Informasi Dan
2) Bagi mahasiswa Universitas Pendidikan Perceived Usefulness Pada
Ganesha diharapkan dapat lebih bijak Kepuasan Pengguna Akhir
dalam mengambil keputusan melakukan Software Akuntansi (Studi Empiris
pinjaman online melalui peer-to-peer Pada Hotel Berbintang Di
lending. Hal ini dapat menjadi solusi Provinsi Bali). Dalam E-Jurnal
pemenuhan kebutuhan keuangan di saat Ekonomi dan Bisnis, Vol 5.1, No 1.
pandemi covid-19 apalagi kebutuhan akan Universitas Udayana.
pendidikan, kesehatan dan persiapan Fadhali, Alfi Fauziyah. 2019. Pengaruh
masa depan menjadi prioritas untuk Persepsi Risiko Terhadap Sikap dan
dipenuhi; 3) Bagi peneliti selanjutnya Minat Beli Secara Daring (Studi
diharapkan dapat mengembangkan Pada Situs Shopee di Universitas
penelitian ini lebih lanjut serta Muhammadiyah Surakarta). Dalam
mempertimbangkan variabel-variabel lain Skripsi. Universitas Muhammadiyah
yang belum diuji dalam penelitian ini. Surakarta.
Dalam penelitian ini hasil nilai Adjusted R Fadzar, Aldilla Nur, dkk. 2020. Pengaruh
Square sebesar 0,438 hal tersebut Pengetahuan, Persepsi Kemudahan
menunjukkan bahwa variasi variabel Penggunaan, Kepercayaan, Dan
persepsi kemudahan, persepsi Risiko Terhadap Minat Bertransaksi
kepercayaan, persepsi risiko, dan kualitas Menggunakan Fintech Lending
informasi hanya mampu menjelaskan Syariah. Dalam Jurnal Prosiding
43,8% variasi variabel keputusan Keuangan dan Perbankan Syariah,
melakukan pinjaman online melalui peer- Vol 6, No 2. Universitas Islam
to-peer lending di masa pandemi covid-19. Bandung.
Sisanya, 56,2% dipengaruhi oleh faktor- Fahlevi, Pahri dan Anthanasia Octaviani
faktor lain di luar penelitian ini yang dapat Puspita Dewi. 2019. Analisis Aplikasi
memengaruhi keputusan melakukan Ijateng Dengan Menggunakan Teori
pinjaman online melalui peer-to-peer Technology Acceptance Model
lending di masa pandemi covid-19. (TAM). Dalam Jurnal Ilmu
Misalnya sikap pengguna, keinginan, dan Perpustakaan, Volume 8, No 2.
perasaan yang merupakan faktor-faktor Universitas Diponegoro.
lainnya yang bisa memengaruhi pengguna Istiqomah, dkk. 2019. Analisis Pengaruh
dalam menggunakan suatu teknologi Kepercayaan, Iklan dan Persepsi
sesuai dengan penjelasan dari technology Resiko Terhadap Keputusan
acceptance model theory. Pembelian di situs Shopee di Kota
Lumajang. Dalam Jurnal
DAFTAR PUSTAKA Transformation of Accounting &
Adhinagari, Anissa Haibah. 2018. Business in Era Revolution Industri
Pengaruh Persepsi Manfaat, 4.0. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Persepsi Kemudahan, Kepercayaan Widya Guna Lumajang.

824
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03
Tahun 2021 e- ISSN: 2614 – 1930

Jogiyanto. 2007. Sistem Informasi Dalam Skripsi. Universitas


Keprilakuan. Yogyakarta: Andi. Muhammadiyah Surakarta.
Kurniawan, Taufan Adi, dkk. 2019. Rakhmadian, Miftah, dkk. 2017. Analisis
Pengaruh Keberterimaan Layanan Kualitas Sistem dan Kualitas
Peer To Peer Lending Kepada Informasi Terhadap Kepuasan
Umkm Sebagai Pengguna Dengan Pemakai Sistem Informasi Akademik
Menggunakan Metode Technology Dosen. Dalam Seminar Nasional
Acceptance Model (TAM). Dalam Sistem Informasi. Universitas
Jurnal Sosial Ekonomi dan Merdeka Malang.
Humaniora, Vol 5, No 2. Universitas Reporter Kompas. 2020. Mengenal Lagi
Sarjanawiyata Tamansiswa. Virus Corona Mulai dari Ciri-ciri,
Mayangsari, Joharmanik Diajeng. 2020. Bentuk, Hingga Penyebaranya.
Pengaruh Kualitas Infromasi Dalam
Terhadap Persepsi Pengguna Atas https://kesehatan.kontan.co.id/news/
Akurasi Informasi Fintech M- mengenal-lagi-virus-corona-mulai-
Payment. Dalam Skripsi. Universitas ciri-ciri-bentuk-hingga-
Muhammadiyah Malang. penyebarannya?page=all, diakses
Nabilah, S. 2020. Pengaruh Persepsi pada 3 Oktober 2020.
Manfaat, Kemudahan, Risiko, Dan Rizal, Jawahir Gustav. 2020. Pandemi
Kepercayaan Terhadap Minat Covid-19, Apa Saja Dampak pada
Konsumen Dalam Pinjaman Online Sektor Ketenagakerjaan Indonesia?.
Melalui Peer-To-Peer (P2P) Lending Dalam
(Studi Pada Masyarakat Kota https://www.kompas.com/tren/read/2
Palembang). Dalam Skripsi. 020/08/11/102500165/pandemi-
Universitas Islam Negeri Raden covid-19-apa-saja-dampak-pada-
Fatah Palembang. sektor-ketenagakerjaan-indonesia-
Padhilia, Aprila. 2020. Analisis Minat ?page=all, diakses pada 3 Oktober
Perilaku Penggunaan Aplikasi Peer 2020.
To Peer Lending Melalui Schiffman, Leon G dan Leslie Kanuk.
Pendekatan Technology Acceptance 2000. Consumer Behavior (7th
Model (TAM). Dalam Skripsi. edition). United State of America.
Universitas Bangka Belitung. S.K, Purwanto dan Suharno
Putra, Yenski Pratama Bastiana. 2019. Pawirosumarto. 2017. Pengaruh
Pengaruh Kemudahan, Kualitas Sistem, Kualitas Informasi,
Kepercayaan, dan Kualitas Inforasi dan Kualitas Layanan Terhadap
Terhadap Keputusan Transaksi Penggunaan Sistem E-Learning di
Kredit Online dengan Aplikasi Program Pascasarjana Universitas
Kredivo (Survey Terhadap Mercu Buana. Dalam Jurnal
Pelanggan Aplikasi Kredit Online Manajemen, Vol 21, No 2.
Kredivo di Yogyakarta). Dalam Universitas Mercu Buana.
Skripsi. Universitas Pendidikan Suhendro, Dedi. 2016. Pengaruh Kualitas
Negeri Veteran Yogyakarta. Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas
Rachmawati, Ike Kusdyah, dkk. 2017. Pelayanan dan Ekspektasi Kinerja
Pengaruh Kemudahan, Terhadap Kepuasan Pengguna
Kepercayaan Pelanggan dan Dalam Penerapan Sistem Teknologi
Kualitas Informasi Terhadap Informasi pada Koperasi di Kota
Keputusan Pembelian Online. Dalam Pematangsiantar. Dalam Jurnal
Seminar Nasional Sistem Informasi. Riset Sistem Informasi dan Teknik
Universitas Merdeka Malang. Informatika, Vol 1, No 1. AMIK
Rahardian, Dimas Aditya. 2017. Tunas Bangsa Pematangsiantar.
Hubungan Antara Persepsi Diri Syahriani, Nuri 2020. Pengaruh Persepsi
Terhadap Pengambilam Keputusan Manfaat, Kemudahan Penggunaan
dalam Menentukan Tujuan Studi. dan Ketersediaan Fitur Terhadap
Minat Masyarakat Untuk

825
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03
Tahun 2021 e- ISSN: 2614 – 1930

Menggunakan Layanan Pinjam ________. 2020. Kerugian Akibat Fintech


Meminjam Uang Berbasis Teknologi Lending Ilegal Capai Rp 92 Triliun.
Informasi. Dalam Tugas Akhir Dalam
Vokasi. Universitas Airlangga. https://www.indotelko.com/read/1594
Tulodo, Bernadeta Asri Rejeki dan 848002/kerugian-fintech, diakses
Achmad Solichin. 2019. Analisis pada 2 April 2021.
Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas
Informasi Dan Perceived Usefulness
Terhadap Kepuasan Pengguna
Aplikasi Care Dalam Upaya
Peningkatan Kinerja Karyawan
(Studi Kasus PT. Malacca Trust
Wuwungan Insurance, Tbk.). Dalam
Jurnal Riset Manajemen Sains
Indonesia, Vol 10, No 1. Universitas
Budi Luhur.
Vrensia, Mirtha. 2018. Pengaruh
Kepercayaan, Keamanan,
Kemudahan, Persepsi Manfaat dan
Persepsi Risiko Terhadap
Keputusan Pembelian Secara Online
Melalui Media Sosial Instagram
(Survey Pada Konsumen Online
Shop Gordencantikku. Dalam
Skripsi. Universitas Pembangunan
Nasional "Veteran" Yogyakarta.
Widiastuti, Anik. 2011. Jenis-jenis
Penelitian. Dalam
http://staffnew.uny.ac.id/upload/1984
11182008122004/pendidikan/PENE
LITIAN+2+JENIS+PENELITIAN.pdf,
diakses pada 26 Maret 2021.
Wijayanti, dkk. 2016. Pengaruh Jenis
Kelamin, IPK, dan Semester
Terhadap Literasi Keuangan
Mahasiswa Prodi S1 Ekonomi
Pembangunan Universitas Negeri
Malang. Dalam Jurnal Pendidikan
Ekonomi, Vol 09, No 1. Universitas
Negeri Malang.
Wildan, Muhammad. 2019. Pengaruh
Persepsi Kemudahan Penggunaan,
Efektivitas dan Risiko Terhadap
Minat Bertransaksi Menggunakan
Financial Technology (FINTECH).
Dalam Skripsi. Universitas Islam
Negeri Walisongo Semarang.
Yuniarti, Veronica. 2019. Faktor – Faktor
yang Memengaruhi Minat
Penggunaan Financial Technology
Peer to Peer Lending. Dalam Jurnal
Ilmiah Mahasiswa FEB, Vol 8, No 1.
Universitas Brawijaya.

826

Anda mungkin juga menyukai