Anda di halaman 1dari 8

Anugerah Rahmad Riyadi

21/481418/SV/19780

Teknik Pengelolahan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil

Manajemen Kebencanaan

Dosen: Dr.sc.tech. Adhy Kurniawan

Waktu 60 menit

1. Dalam siklus bencana terdapat tahap mitigasi atau upaya pengurangan dampak negatif
kejadian bencana. Untuk mengurangi resiko terdampak akibat bencana banjir , pada
suatu daerah dipasang alat Sistem Peringatan Dini (Early Warning System).
a) Jelaskan cara kerja dari alat tersebut, lengkapi dengan bagan/skema, tahapan, level
kesiagaan
b) Bagaimana alat tersebut dapat bekerja secara efektif dalam mengurangi dampak
negatif terhadap bencana banjir (peran pemerintah, masyarakat, kesiapsiagaan).

2. Pasca kejadian bencana erupsi Gunung Berapi, terdampak rusaknya lahan


pertanian/produktif , fasilitas umum, dan pemukiman. Pada masa tanggap darurat,
dilakukan pembuatan Huntara, sebelum masyarakat direlokasi ke lokasi yang aman
dengan membangun Huntap
a) jelaskan perbedaan secara teknis antara Huntara dan Huntap (sketsa desain,
dimensi, material dan estimasi biaya)
b) jelaskan bagaimana Huntap dibangun dengan konsep Eco livelihood dan Eco
Settlement

3. Jelaskan kegiatan /program pasca bencana pada lokasi BPBD yang menjadi tugas
kelompok anda
Anugerah Rahmad Riyadi

21/481418/SV/19780

Teknik Pengelolahan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil

Tugas/Quiz Rehabilitas dan Rekonst ruksi Pasca Bencana

Jawaban :

1. a.) Jelaskan Cara kerja dari alat tersebut,lengkapi dengan


bagan/skema,tahapan level kesiagaan

Sistem peringatan dini ( Early Warning System) merupakan alat yang


digunakan untuk memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya
bencana banjir. Cara kerja alat ini meliputi :

• Skema :

• Tahapan :

✓ Pemantauan : Alat akan melakukan pemantauan terhadap kondisi


sungai dan cuaca secara terus menerus dengan menggunakan
peralatan seperti sensor air, cuaca, dan kamera.

✓ Analisis : Data yang diperoleh dari pemantauan akan dianalisis oleh


sistem untuk memprediksi kemungkinan terjadinya banjir dan
menentukan level kesiagaan yang diperlukan.
✓ Peringatan: Apabila sistem mendeteksi kemungkinan terjadinya
banjir, maka sistem akan memberikan peringatan dini kepada
masyarakat melalui berbagai media seperti SMS, sirene, atau melalui
aplikasi khusus.
Anugerah Rahmad Riyadi

21/481418/SV/19780

Teknik Pengelolahan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil

✓ Respons: Masyarakat diharapkan dapat merespons peringatan dengan


segera melakukan evakuasi atau tindakan yang diperlukan untuk
mengurangi dampak negatif dari bencana banjir.

• Level Kesiagaan :

Siaga 1 : Kondisi normal, tidak bahaya banjir.

Siaga 2 : Kondisi potensi banjir masih rendah, masyarakat diharapkan


melakukan persiapan dan kesiap siagaan.

Siaga 3 : Kondisi potensi banjir meningkat, masyarakat diharapkan siap


melakukan evakuasi

Siaga 4 : Kondisi bahaya banjir sangat tinggi, masyarakat diharapkan


segera melakukan evakuasi.
b) Bagaimana alat tersebut dapat bekerja secara efektif dalam mengurangi
dampak negatif terhadap bencana banjir (peran pemerintah, masyarakat,
kesiapsiagaan).
Alat Sistem Peringatan Dini (Early Warning System) dapat berfungsi
secara efektif dalam mengurangi dampak negatif terhadap bencana banjir
dengan adanya peran dari pemerintah, masyarakat, dan kesiapsiagaan.
Pemerintah perlu memasang alat tersebut dan melakukan pemeliharaan
secara rutin agar alat tersebut dapat berfungsi dengan baik saat dibutuhkan.
Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan sosialisasi kepada masyarakat
mengenai pentingnya alat ini dalam menghadapi bencana banjir.
Masyarakat juga memiliki peran penting dalam memastikan efektivitas
alat tersebut. Mereka harus dapat memahami dan mengikuti instruksi yang
diberikan melalui alat tersebut, seperti mempersiapkan diri ketika menerima
peringatan dini agar dapat menyelamatkan diri dan harta benda dari dampak
bencana banjir.

Kesiapsiagaan juga merupakan faktor penting dalam mengurangi dampak


negatif terhadap bencana banjir. Kesiapsiagaan mencakup hal-hal seperti
melakukan simulasi dan latihan evakuasi, menyediakan stok air dan makanan,
dan menyimpan dokumen penting dalam tempat yang aman dan mudah
Anugerah Rahmad Riyadi

21/481418/SV/19780

Teknik Pengelolahan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil

dijangkau. Dengan adanya peran pemerintah, masyarakat, dan kesiapsiagaan


yang baik, alat Sistem Peringatan Dini dapat berfungsi secara efektif dalam
mengurangi dampak negatif terhadap bencana banjir dan membantu
masyarakat untuk tetap aman dan selamat.
2. Pasca kejadian bencana erupsi Gunung Berapi, terdampak rusaknya lahan
pertanian/produktif , fasilitas umum, dan pemukiman. Pada masa tanggap darurat,
dilakukan pembuatan Huntara, sebelum masyarakat direlokasi ke lokasi yang aman
dengan membangun Huntap
a) Jelaskan perbedaan secara teknis antara Huntara dan Huntap (sketsa
desain,dimensi, material dan estimasi biaya)
Huntara dan Huntap adalah dua konsep hunian yang berbeda, baik dari segi
sketsa desain, dimensi, material, maupun estimasi biaya. Berikut adalah
perbedaan teknis antara Huntara dan Huntap:
• Sketsa desain: Huntara biasanya memiliki desain yang sederhana,
dengan satu atau dua ruangan saja yang digunakan untuk tempat tinggal.
Sedangkan Huntap memiliki desain yang lebih kompleks, dengan
beberapa ruangan yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan,
seperti tempat tidur, dapur, dan kamar mandi.
• Dimensi: Huntara biasanya memiliki ukuran yang lebih kecil
dibandingkan dengan Huntap. Ukuran Huntara biasanya sekitar 3 x 4
meter atau 4 x 4 meter, sementara Huntap dapat memiliki ukuran yang
lebih besar, tergantung pada kebutuhan dan luas lahan yang tersedia.
• Material: Karena dibangun sebagai hunian sementara, baik Huntara
maupun Huntap umumnya menggunakan material yang mudah
didapatkan dan murah, seperti kayu, bambu, atau bahan-bahan daur
ulang. Namun, Huntap biasanya menggunakan material yang lebih
berkualitas dan tahan lama, seperti beton ringan atau batako.
• Estimasi biaya: Biaya pembangunan Huntara umumnya lebih murah
dibandingkan dengan Huntap. Estimasi biaya pembangunan Huntara
biasanya berkisar antara 5-10 juta rupiah, sementara Huntap dapat
mencapai puluhan juta rupiah, tergantung pada ukuran dan material
yang digunakan.
Anugerah Rahmad Riyadi

21/481418/SV/19780

Teknik Pengelolahan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil

b) Jelaskan bagaimana Huntap dibangun dengan konsep Eco livelihood dan


Eco Settlement
Huntap adalah singkatan dari "Hunian Tahan Api", yaitu sebuah konsep hunian
yang ramah lingkungan dan tahan api yang dibangun dengan bahan-bahan alami
dan teknologi yang ramah lingkungan. Konsep ini memiliki dua konsep utama
yaitu Eco Livelihood dan Eco Settlement.

Eco Livelihood dalam konsep Huntap berarti mengembangkan mata


pencaharian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dalam konsep ini,
penduduk desa atau komunitas di sekitar Huntap akan didorong untuk
mengembangkan usaha yang berkelanjutan dan tidak merusak lingkungan.
Misalnya, pengembangan usaha pertanian organik, perikanan berkelanjutan,
atau kerajinan tangan dari bahan alami yang diambil dari lingkungan sekitar.
Dengan demikian, penghuni Huntap tidak hanya hidup dalam lingkungan yang
aman dan nyaman, tetapi juga mampu menghasilkan pendapatan yang
berkelanjutan dan mendukung kehidupan mereka.

Eco Settlement dalam konsep Huntap berarti menciptakan hunian yang


ramah lingkungan dan berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan ini, Huntap
dibangun dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti bambu, kayu, dan
daun kelapa. Bahan-bahan ini dipilih karena ramah lingkungan dan memiliki
sifat tahan api. Selain itu, hunian juga dirancang dengan teknologi yang ramah
lingkungan seperti panel surya dan sistem pengolahan air limbah. Dalam hal ini,
Huntap akan menjadi hunian yang cocok untuk daerah-daerah yang rentan
terhadap kebakaran hutan atau kebakaran lainnya.

Dalam keseluruhan konsep Huntap, keberlanjutan dan keselamatan


menjadi prioritas utama. Dengan mengadopsi konsep Eco Livelihood dan Eco
Settlement, Huntap diharapkan mampu memberikan solusi yang berkelanjutan
dan ramah lingkungan untuk kebutuhan hunian di daerah-daerah yang rawan
terhadap kebakaran dan bencana alam lainnya.
Anugerah Rahmad Riyadi

21/481418/SV/19780

Teknik Pengelolahan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil

3. Jelaskan kegiatan /program pasca bencana pada lokasi BPBD yang menjadi
tugas kelompok anda
a) Tanah longsor
- Membuat saluran pengganti dari saluran air yg mampet sehingga tidak
berimbas pada tanah yang akan menjadi lembek.
- Pembangunan talud dan penguat pada daerah yang rawan longsor.
b) Kekeringan
- Membantu masyarakat kurang mampu dengan dropping air, seperti pada
masjid, wilayah rt, rw
- Pengangkatan sungai bawah tanah yg dikelola oleh pdam, sehingga
dropping ini melayani yang tidak terjangkau oleh pdam.
c) Banjir
- Memelihara supaya tidak terjadi pendangkalan
- Tidak mendirikan bangunan permanen disekitar sungai
d) Kebakaran
- Mencari tempat untuk mengevakuasi sementara seperti posko pengungsian
- Mencari benda-benda yang sekiranya dapat di gunakan kembali di puing2
kebakaran jika sekiranya tidak membahayakan.
e) Angin kencang
- Memperbaiki rumah-rumah yang terdampak
- Membantu logistik dan beberapa material bangunan untuk warga yang
rumah-rumahnya terdampak
f) Gempa bumi
- Memperbaiki retakan yang terjadi akibat gempa
- Memasang alat peringatan dini
g) Tsunami
- Memperbaiki bangunan-bangunan yang rusak dan mengevakuasi bila ada
korban jiwa
- Memasang alat peringatan dini
Anugerah Rahmad Riyadi

21/481418/SV/19780

Teknik Pengelolahan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil

Berikut adalah dokumentasi dari kelompok kami dengan petugas BPDB Kab.
Gunung Kidul
Anugerah Rahmad Riyadi

21/481418/SV/19780

Teknik Pengelolahan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil

Anda mungkin juga menyukai