Anda di halaman 1dari 6

TINGKAT PENYELAMATAN RUMAH TOKO (RUKO) RAMAH BENCANA BANJIR DI

ACEH UTARA
Oleh:
Jasman
2304204010014
Program Studi Magister Arsitektur
Email: jasman.nj04@gmail.com

Kopelma Darussalam Syiah Kuala Jalan Teungku Syech Abdur Rauf, Kota Pelajar Mahasiswa No.7,
Kopelma Darussalam, Kec. Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Aceh 24415

ABSTRAK
Banjir merupakan bencana alam yang sering terjadi di daerah Aceh Utara, Indonesia. Bencana ini
memiliki dampak yang signifikan terhadap pemukiman dan bisnis di daerah tersebut. Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat penyelamatan rumah toko (ruko) yang ramah
bencana banjir di Aceh Utara. Metodologi penelitian dengan cara analisis data sekunder. Data yang
diperoleh digunakan untuk mengukur sejauh mana ruko di daerah ini memenuhi standar keselamatan
bencana banjir. Penelitian ini juga mempertimbangkan faktor-faktor seperti perencanaan tata ruang,
infrastruktur, dan kesadaran masyarakat terhadap bencana banjir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar ruko di Aceh Utara belum sepenuhnya memenuhi standar keselamatan bencana banjir.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya perencanaan tata ruang yang memadai dan infrastruktur yang tahan
terhadap banjir. Selain itu, kesadaran masyarakat tentang bahaya banjir juga masih relatif rendah.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa perlu adanya upaya yang lebih serius untuk meningkatkan tingkat
penyelamatan ruko di Aceh Utara terhadap bencana banjir. Langkah-langkah perbaikan yang mencakup
perubahan perencanaan tata ruang, peningkatan infrastruktur, dan peningkatan kesadaran masyarakat
harus segera diimplementasikan. Dengan demikian, rumah toko yang ramah bencana banjir dapat
memberikan perlindungan yang lebih baik bagi pemilik dan penghuni serta mendukung pemulihan yang
lebih cepat setelah banjir terjadi.
Kata Kunci: banjir, rumah toko (ruko), keselamatan bencana, perencanaan tata ruang, infrastruktur,
kesadaran masyarakat
PENDAHULUAN diharapkan dapat memberikan dasar untuk
pengembangan rekomendasi dan kebijakan
Aceh Utara, sebuah kabupaten yang terletak di yang lebih efektif dalam upaya meningkatkan
wilayah pesisir barat laut Aceh, merupakan penyelamatan ruko serta keselamatan
daerah yang rentan terhadap bencana banjir. masyarakat di Aceh Utara ketika bencana banjir
Daerah ini sering kali mengalami banjir akibat melanda.
faktor-faktor seperti curah hujan yang tinggi,
aliran sungai yang meluap, dan pasang laut RUMUSAN MASALAH
yang ekstrem. Banjir tersebut memiliki dampak 1. Bagaimana karakteristik perencanaan
yang serius, baik dari segi kerusakan tata ruang di Aceh Utara dan sejauh
infrastruktur maupun ancaman terhadap mana mereka mempertimbangkan
keselamatan manusia. Salah satu bentuk mitigasi bencana banjir dalam
properti yang umum di Aceh Utara adalah pengembangan ruko?
rumah toko (ruko), yang digunakan sebagai 2. Apa saja aspek infrastruktur yang ada
tempat tinggal dan usaha. Kehadiran ruko di di Aceh Utara yang memengaruhi
wilayah ini menghadirkan tantangan tersendiri tingkat penyelamatan ruko dari
dalam upaya penyelamatan terhadap bencana bencana banjir, dan bagaimana
banjir. kondisinya saat ini?
3. Bagaimana tingkat kesadaran
Sebagaimana dikemukakan oleh Dewan masyarakat di Aceh Utara tentang
Penelitian Bencana Nasional (2020), bahaya banjir, dan sejauh mana
"Indonesia merupakan salah satu negara yang kesadaran ini memengaruhi persiapan
paling rentan terhadap bencana alam, termasuk dan penyelamatan ruko mereka saat
banjir." Aceh Utara, sebagai bagian dari terjadi banjir?
Indonesia, tidak terkecuali dari ancaman banjir 4. Sejauh mana ruko di Aceh Utara
ini. Risiko banjir yang signifikan di daerah ini memenuhi standar keselamatan
menekankan pentingnya memitigasi dampak bencana banjir, dan apa hambatan
bencana banjir dan meningkatkan ketahanan utama yang menghalangi implementasi
komunitas terhadapnya. langkah-langkah keselamatan tersebut?
5. Apa langkah-langkah perbaikan yang
Ruko di Aceh Utara sering kali belum dapat diusulkan untuk meningkatkan
dirancang atau disiapkan secara khusus untuk tingkat penyelamatan ruko yang ramah
menghadapi banjir, sehingga risiko kerusakan bencana banjir di Aceh Utara, dan
atau bahkan kehilangan nyawa menjadi lebih bagaimana penerapannya dapat
tinggi ketika banjir melanda. Faktor-faktor dilakukan efektif?
seperti perencanaan tata ruang yang kurang
memadai, infrastruktur yang tidak tahan banjir, TUJUAN PENELITIAN
dan kesadaran masyarakat yang terbatas 1. Mengevaluasi karakteristik
mengenai bahaya banjir turut berkontribusi perencanaan tata ruang di Aceh Utara
pada kerentanan terhadap bencana ini. dan sejauh mana perencanaan tersebut
mempertimbangkan aspek mitigasi
Dalam konteks inilah penelitian tentang tingkat bencana banjir dalam pengembangan
penyelamatan ruko yang ramah bencana banjir ruko.
di Aceh Utara menjadi relevan. Melalui 2. Mengidentifikasi faktor-faktor
penelitian ini, diharapkan dapat dilakukan infrastruktur yang memengaruhi
evaluasi komprehensif terhadap kondisi ruko di tingkat penyelamatan ruko dari
daerah tersebut, serta identifikasi faktor-faktor bencana banjir di Aceh Utara dan
yang dapat mempengaruhi tingkat keselamatan mengukur kondisi infrastruktur
mereka terhadap banjir. Hasil dari penelitian ini tersebut saat ini.
3. Menilai kesadaran masyarakat di Aceh KAJIAN TEORI
Utara tentang bahaya banjir, dan
mengukur sejauh mana kesadaran ini Kajian Teori tentang Tingkat Penyelamatan
memengaruhi persiapan dan langkah- Rumah Toko (Ruko) yang Ramah Bencana
langkah penyelamatan ruko mereka Banjir di Aceh Utara:
ketika terjadi banjir.
4. Mengukur sejauh mana ruko di Aceh - Bencana Banjir di Indonesia dan Aceh
Utara memenuhi standar keselamatan Utara
bencana banjir dan mengidentifikasi Kajian teori harus dimulai dengan
hambatan utama yang menghalangi konteks lebih luas mengenai bencana
implementasi langkah-langkah banjir di Indonesia, yang merupakan
keselamatan tersebut. salah satu negara yang paling rentan
5. Merumuskan rekomendasi perbaikan terhadap bencana alam, termasuk
yang dapat digunakan sebagai panduan banjir. Faktor-faktor yang
dalam upaya meningkatkan tingkat memengaruhi banjir di Indonesia dan
penyelamatan ruko yang ramah khususnya di Aceh Utara, seperti pola
bencana banjir di Aceh Utara, serta curah hujan, sungai, dan pasang laut,
merencanakan cara implementasinya harus dibahas.
secara efektif demi melindungi pemilik
dan penghuni ruko serta mendukung - Resilience dan Bencana Banjir
pemulihan yang lebih cepat setelah Teori tentang resilience (ketahanan)
banjir terjadi. terhadap bencana dapat menjadi
landasan penting dalam penelitian ini.
METODOLOGI PENELITIAN Konsep ini mencakup kemampuan
individu, komunitas, dan infrastruktur
Metodologi penelitian ini dengan cara analisis untuk bertahan dan pulih dari bencana.
data sekunder. Data yang diperoleh digunakan Memahami faktor-faktor yang
untuk mengukur sejauh mana ruko di daerah ini memengaruhi tingkat penyelamatan
memenuhi standar keselamatan bencana banjir. ruko sebagai bagian dari ketahanan
Penelitian ini juga mempertimbangkan faktor- bencana adalah kunci.
faktor seperti perencanaan tata ruang,
infrastruktur, dan kesadaran masyarakat - Perencanaan Tata Ruang dan Mitigasi
terhadap bencana banjir. Bencana
Kajian teori harus mencakup peran
perencanaan tata ruang dalam mitigasi
Metode Pengumpulan Data
bencana. Hal ini mencakup landasan
Metode pengumpulan analisis data sekunder
regulasi, perencanaan kota, dan
adalah proses mengumpulkan data dari sumber-
pengembangan wilayah yang harus
sumber yang sudah ada, bukan mengumpulkan
mempertimbangkan mitigasi bencana
data langsung dari subjek penelitian. Ini
banjir dalam perancangan ruko dan
termasuk mengumpulkan informasi dari
kawasan bisnis.
literatur, dokumen, rekaman, atau sumber data
- Infrastruktur Ramah Bencana
lain yang telah ada sebelumnya.
Teori mengenai infrastruktur yang
tahan terhadap banjir dan teknik-teknik
Metode Analisis Data
konstruksi yang ramah bencana harus
Analisis data sekunder dalam artikel ini
dijelaskan. Ini mencakup penggunaan
bertujuan untuk menyusun dasar pengetahuan
material dan desain bangunan yang
yang mendalam tentang konteks bencana banjir
mampu menghadapi tekanan air dan
di Aceh Utara dan membantu mengurangi
kerusakan akibat banjir.
dampak bencana banjir di wilayah tersebut.
- Kesadaran Masyarakat dan Partisipasi
Teori tentang kesadaran masyarakat karena risiko tergenang air banjir lebih
terhadap bencana banjir, komunikasi rendah.
risiko, dan partisipasi masyarakat
dalam upaya mitigasi bencana sangat 2. Variabel Kualitas Konstruksi
penting. Faktor-faktor psikologis, Bangunan yang dibangun dengan
sosial, dan komunikasi yang material dan metode konstruksi yang
memengaruhi kesadaran dan partisipasi berkualitas cenderung lebih tahan
masyarakat perlu diperhitungkan. terhadap kerusakan akibat banjir.

- Pengetahuan dan Pendidikan tentang 3. Variabel Desain Bangunan


Bencana Desain bangunan yang
Kajian teori juga dapat menggali mempertimbangkan bencana banjir,
konsep pendidikan tentang bencana seperti fondasi yang tahan air dan
dan peran pentingnya dalam pemilihan material yang tahan air,
meningkatkan pengetahuan dan dapat meningkatkan tingkat
pemahaman masyarakat tentang penyelamatan.
bahaya banjir, serta cara bertindak saat
bencana terjadi. 4. Variabel Peralatan Penyelamatan
Ketersediaan peralatan penyelamatan
- Regulasi dan Kebijakan Publik seperti perahu karet, pelampung, dan
Pengenalan regulasi dan kebijakan alat-alat penyelamatan lainnya dapat
publik yang terkait dengan mitigasi berperan dalam tingkat penyelamatan
bencana banjir di Indonesia dan tingkat bangunan.
implementasinya harus dimasukkan
dalam kajian teori. Hal ini membantu 5. Variabel Peringatan Dini
untuk memahami kerangka kerja Ketersediaan sistem peringatan dini
hukum dan kebijakan yang banjir yang efektif dapat memberikan
memengaruhi persiapan dan waktu yang cukup untuk melakukan
penanggulangan bencana. tindakan penyelamatan sebelum banjir
mencapai tingkat yang merusak.
- Best Practices dalam Mitigasi Bencana
Kajian teori dapat mencakup contoh- 6. Variabel Ketinggian Air Banjir
contoh praktik terbaik dalam mitigasi Tingkat air banjir akan memengaruhi
bencana banjir di berbagai negara, yang sejauh mana bangunan tergenang air.
bisa menjadi sumber inspirasi untuk Semakin tinggi air banjir, semakin
mengembangkan ruko yang ramah besar kemungkinan kerusakan.
bencana.
7. Variabel Lokasi Geografis
HASIL DAN PEMBAHASAN Faktor geografis seperti lokasi
bangunan, dekat dengan sungai atau
Tingkat penyelamatan bangunan saat banjir laut, serta topografi wilayah dapat
dapat dipengaruhi oleh berbagai variabel. memengaruhi risiko banjir dan tingkat
Berikut adalah beberapa variabel yang dapat penyelamatan.
memengaruhi tingkat penyelamatan.
8. Variabel Pemeliharaan Rutin
1. Variabel Ketinggian Bangunan Bangunan yang menjalani
Bangunan yang dibangun di atas pemeliharaan rutin dan perbaikan
permukaan tanah yang lebih tinggi atau ketika diperlukan akan cenderung
ditinggikan cenderung memiliki memiliki tingkat penyelamatan yang
tingkat penyelamatan yang lebih baik lebih baik.
9. Variabel Sistem Drainase penyelamatan, dan rencana darurat
Kualitas sistem drainase di sekitar dapat memengaruhi sejauh mana
bangunan juga dapat memengaruhi bangunan diselamatkan saat banjir.
tingkat penyelamatan. Sistem drainase
yang baik dapat membantu Variabel-variabel ini secara bersama-sama
mengalirkan air banjir secara efektif. dapat memengaruhi tingkat penyelamatan
bangunan saat banjir.
10. Variabel Pemberdayaan Komunitas
Tingkat kesadaran masyarakat tentang
banjir, pengetahuan tentang tindakan
DAFTAR PUSTAKA
Eato, D. K. H., Rengkung, M. M., & Rate, J. Van. (n.d.). STRATEGI PENANGANAN BANJIR BERBASIS
MITIGASI BENCANA PADA KAWASAN RAWAN BENCANA BANJIR DI KECAMATAN BOLANGITANG
BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA.

Juda Putra Hidayat, R. (n.d.). Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Yang Berkelanjutan Sebuah
Kajian Pustaka Terstruktur (Systematic Literature Review). Jurnal Studi Kepemerintahan, 4(2).

Karmakani, A., Sheli, M., Lapenangga, A., Mberu, Y. B., & Lily, B. B. (n.d.). DESAIN RUMAH PASTORI
TANGGAP BENCANA DI KABUPATEN ALOR DENGAN TRANSFORMASI ARSITEKTUR TRADISIONAL
ALOR.

M.D. Irawan1*, A. S. dan L. T. (2020). STRATEGI PENANGGULANGAN KERUSAKAN DAN KERUGIAN


BANGUNAN AKIBAT BANJIR DI KOTA BANDAR LAMPUNG. AVoER XII, 1–7.

Nuryanto; Dadang Ahdiat; R. Irawan Surasetja. (2016). KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
RUMAH RAMAH BANJIR DI BANTARAN SUNGAI CITARUM KABUPATEN BANDUNG-JAWA BARAT
DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR SUNDA. ResearchGate, 1–13.

Rif’ati, N. A., & Pamungkas, A. (2023). Identifikasi Variabel Berpengaruh dalam Mengurangi Risiko
Banjir di Kelurahan Sungai Jingah Kota Banjarmasin. Jurnal Penataan Ruang, 43.
https://doi.org/10.12962/j2716179x.v18i0.17858

Setiawan, A. A. (2022). RUMAH RAMAH BANJIR DI KAMPUNG PEJATEN TIMUR. Jurnal Sains,
Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa), 3(2), 1553.
https://doi.org/10.24912/stupa.v3i2.12303

(Eato et al., n.d.; Juda Putra Hidayat, n.d.; Karmakani et al., n.d.; Nuryanto; Dadang Ahdiat; R. Irawan
Surasetja, 2016; Rif’ati & Pamungkas, 2023; Setiawan, 2022)

Anda mungkin juga menyukai