OLEH :
Andhika Nataniel Madesen
STB.F 121 18 062
a) Tersedia informasi dan peta kawasan rawan bencana untuk tiap jenis
bencana.
b) Sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran
masyarakat dalam menghadapi bencana, karena bermukim di daerah
rawan bencana.
c) Mengetahui apa yang perlu dilakukan dan dihindari, serta
mengetahui cara penyelamatan diri jika bencana timbul, dan
d) Pengaturan dan penataan kawasan rawan bencana untuk
mengurangi ancaman bencana.
Kerawaan gempa bumi dan tsunami di Kota Palu dan sekitarnya ini
terbukti dengan beberapa catatan sejarah gempa bumi dan tsunami yang
berlangsung sejak tahun 1927, seperti gempa bumi dan tsunami Palu
1927, gempa bumi dan tsunami Tambu 1968, dan gempa bumi dan
tsunami Toli-Toli dan Palu 1996 (Daryono, 2011) dan gempa yang bumi
yang baru saja terjadi beberapa tahun silam tepatnya tanggal 28
September 2018 .
TABEL 1
LUAS PENGGUNAAN LAHAN KOTA PALU TAHUN 2012
Sumber: RTRW Kota Palu Tahun 2006-2025 dan Data Spasial Kota Palu
Tahun 2012
Peta Zona Rawan Bencana Palu dan Sekitarnya (Peta ZRB Palu dsk) telah
ditetapkan dan disetujui bersama oleh Kementerian Bappenas, Kementerian
ATR / BPN, Kementerian ESDM, BMKG, Kementerian PUPR, dalam rapat
terbatas di Kantor Wakil Presiden RI, Selasa 12 Desember 2018.
Peta ZRB Palu dsk, menjelaskan Zona dan Tipologi, Defenisi/Kriteria, dan
Arahan Spasial Pasca Bencana (Ketentuan Pemanfaatan Ruang)
Berdasarkan Zona dan Tipologinya Perta ZRB Palu dsk dibagi atas 4 Zona yaiitu
ZRB4 (Zona Terlarang) yang berwarna MERAH, ZRB3 (Zona Terbatas) yang
berwarna KUNING TUA, ZRB2 (Zona Bersyarat) yang berwarna KUNING, dan
ZRB1 (Zona Pengembangan) yang berwarna KUNING MUDA.
Berdasarkan defenisi kriterianya untuk Zona Merah (Zona Terlarang) yaitu zona
likuifaksi masif pasca gempa (seperti kws petobko, balaroa, jono oge, dan
sibalaya), zona sempadan pantai rawan tsunami, zona sempadan patahan aktif
Palu-Koro 0-10m dan zona rawan gerakan tanah tinggi.
Zona Kuning Tua (Zona Terbatas) didefenisikan untuk Zona sempadan aktif
Palu-Koro (10-50m), Zona rawan likuifaksi sangat tinggi, zona rawan
tsunami tinggi diluar sempadan pantai, dan zona gerakan tanah tinggi.
Zona Kuning (bersayarat) meliputi zona rawan likuifaksi tinggi, zona rawan
tsunami menengah, zona rawan gerakan tanah menengah, zona rawan banjir
tinggi.
Dan Zona Kuning Muda (Zona Pengembangan) meliputi zona rawan
likuifaksi sedang, zona rawan tsunami rendah, zona rawan gerakan tanah
sangat rendah dan rendah, dan zona rawan banjir menengah dan tinggi.
Dan untuk keseluruhan zona ZRB4, ZRB3, ZRB2 dan ZRB1 dinyatakan
sebagai Zona Rawan Gempa Bumi Tinggi.
Peta ZRB Palu dsk, telah dilemgkapi oleh arahan spasial pasca bencana
(ketentuan pemanfaatan ruang) yang akan menjadi pedoman dalam
pelaksanaan Revisi RTRW Prov Sulteng, Kota Palu, Kab Sigi, Kab
Donggala, dan penyusunan RDTR Kota Palu, Kab Sigi dan Kab Donggala.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah mengumpulkan semua data yang sudah ada lalu di
olah kembali secara singkat padat dan jelas agar mudah di pahami oleh semua
kalangan masyarakat dan semua elemen masyarakat kota palu.
3.2 Tahapan penelitian
Adapaun tahapan penelitian adalah pengambilan data baik di lapangan
maupun data yang sudah ada, pengolahan data, analisis dan interpretasi
data .