Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

DISASTER GAME BENCANA TSUNAMI

Disusun Oleh:
Vania Almiranda 03311840000049

Mata Kuliah:
MANAJEMEN RESIKO BENCANA (Pengayaan)

Dosen :
Adjie Pamungkas, ST, M.DEV, PLG., PH.D

DEPARTEMEN TEKNIK GEOMATIKA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL PERENCANAAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini saya susun dengan
sebaik mungkin berdasarkan perencanaan kerja yang saya telah susun. Penulis menyadari
bahwa selama penulisan laporan ini banyak mendapat bantuan berupas masukan dari berbagai
pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Pak Adjie Pamungkas, ST.,M.DEV.,PLG.,PH.D selaku dosen mata kuliah
Manajemen Resiko Bencana yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum ini.
2. Teman-teman mahasiswa kelas Manajemen Resiko Bencana, serta seluruh pihak
yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan yang saya buat ini jauh dari kata sempurna karena
masih banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun teknik penulisannya. Oleh karena itu,
kami selaku penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak demi kebaikan laporan ini.

Surabaya, 29 Oktober 2021

Penulis

i | Vania Almiranda
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................................ii
1.1 Deskripsi Bencana .............................................................................................................. 1
1.2 Deskripsi Tugas Berdasarkan Narasi Game ................................................................... 1
1.3 Deskripsi Hasil Game ........................................................................................................ 2
1.4 Formasi Pengurangan Resiko ........................................................................................... 4
1.5 Lesson Learned ................................................................................................................. 5
1.6 Fakta Penting yang Ditemukan pada Permainan ........................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 7

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Mitigasi dan Kesiapsiagaan ......................................................................................... 4


Tabel 2 Pemulihan dan Respon ................................................................................................ 4

ii | Vania Almiranda
1.1 Deskripsi Bencana
Simulasi bencana tsunami yang akan melanda desa di pesisir Asia. Desa ini dihuni oleh 219
orang yang sebagian besar bergantung pada sektor perikanan dan wisata. Pada permainan ini,
pemain harus melindungi sebanyak mungkin orang, bangunan, dan sumber mata pencaharian
warga dari ancaman tsunami.
1.2 Deskripsi Tugas Berdasarkan Narasi Game
Tantangan dalam permainan ini adalah harus menyediakan akomodasi untuk 500 orang,
membangun 2 rumah sakit, 2 sekolah, dan 4 hotel untuk meningkatkan pariwisata di kawasan ini.
Anggaran yang disediakan mencapai $35.000, dengan kerusakan maksimal senilai $6.000, dan
maksimal korban sebanyak 150 jiwa. Pemain diharapkan dapat memilih opsi terbaik dan
menyelamatkan sebanyak mungkin orang, dalam 10 menit waktu permainan. Pemain juga harus
mempertimbangkan apa yang dapat dilakukan untuk melindungi orang-orang dan harta benda
mereka dari tsunami. Pemain dapat memilih tipe rumah yang berbeda berdasarkan bahan
bangunan yang digunakan, serta infrastruktur fisik lainnya yang digunakan sebagai pertahanan
terhadap tsunami.
Fitur permainan ini, Desa pesisir dilengkapi dengan peta risiko bencana tsunami yang
digunakan untuk mengidentifikasi kawasan yang paling rawan akan bahaya sampai paling aman.
Peta ini membagi kawasan ke dalam lima level risiko, level satu (warna hijau), level dua (warna
kuning), level tiga (warna oranye), level empat (warna kuning), level lima (warna ungu). Level
Kawasan tersebut digunakan untuk menentukan wilayah yang aman sesuai dengan kebutuhan
wilayah tersebut. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Hasil dari
1. Menganalisa hubungan antara jumlah penduduk dengan jumlah fasilitas kesehatan
per-kelurahan di Kota Tegal.
2. Menganalisa hubungan dari populasi, penggunaan lahan, aksesibilitas dengan
keluarga miskin, sebaran fasilitas Kesehatan per-kelurahan di Kota Tegal.

1 | Vania Almiranda
1.3 Deskripsi Hasil Game
Dari hasil permainan ini, pada mission report terdapat perbedaan signifikan antara skor,
jumlah korban, jumlah kerugian.
• Skenario Pertama
Hotel, rumah sakit, sekolah dibangun diwilayah level satu. Jumlah hotel
disesuaikan dengan jumlah penduduk yang belum mendapatkan rumah. Sisa
uangnya digunakan untuk pembuatan pelindung sesuai mata pencaharian. Untuk
wilayah level 4 di wilayah pasir pantai, pelindung menggunakan tumpukan
pasir, sedangkan untuk pelindung wilayah bebatuan digunakan pemecah ombak.
Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Hasil skenario pertama, mendapatkan skor 17,570. Semua misi terpenuhi dan
scenario pertama dianggap berhasil.

Pada hasil report tersebut, building destroyed 19, Population housed 500/500,
Population sheltered 0, total damages $2,925, population died and injured 57,
budget remaining $8,485.

2 | Vania Almiranda
• Skenario Kedua
Hotel, rumah sakit, sekolah dibangun diwilayah level satu. Jumlah hotel
disesuaikan dengan jumlah penduduk yang belum mendapatkan rumah. Sisa
uangnya digunakan untuk menaikkan bangunan yang berada pada level 3 – 4.
Tidak sempat memberikan pelindung (defences) karena waktu yang kurang.
Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Hasil skenario kedua mendapatkan skor 27,870. Semua misi terpenuhi dan
skenario kedua dianggap berhasil.

Pada hasil report tersebut, building destroyed 15, Population housed 500/500,
Population sheltered 57, total damages $1,950, population died 22, population
injured 46, budget remaining $7,480.

3 | Vania Almiranda
1.4 Formasi Pengurangan Resiko
Tabel 1. Mitigasi dan Kesiapsigaan
Mitigasi Kesiapsiagaan
• Dataran tinggi alami seperti bukit, • Edukasi dan peningkatan kapasitas
tebing, gunung. masyarakat.
• Bangunan yang didesain khusus • Penilaian dan pemetaan risiko
untuk evakusai secara vertikal. bencana.
• Membangun mitigasti struktural • Membuat rencana evakuasi seperti
seperti pemecah gelombang, titik lokasi berkumpul, jalur eakuasi,
tanggul laut, bukit pasir. tempat evakuasi.
• Menanam pohon, terumbu karang, • Mempersiapkan sistem peringatan
mangrove untuk meredam dini seperti alarm evakuasi, tsunami
kecepatan gelombang. detection boy. Dalam hal ini,
• Membuat regulasi dan kebijakan Indonesia memiliki sistem Regional
tata guna lahan yang Tsunami Service Provider (RTSP)
mempertimbangkan risiko bencana untuk peringatan dini bencana
di area pesisir. tsunami bersama dengan India dan
Australia.
• Menerbitkan rencana kontijensi
bencana tsunami.
• Menyediakan peralatan dan
perlengkapan yang dibutuhkan saat
kondisi darurat seperti sistem radio,
generator listrik.

Tabel 2. Pemulihan dan Respon

Pemulihan Respon
• Rekonstruksi bangunan tahan bencana. • Upaya pencarian, penyelamatan,
• Rehabilitasi infrastruktur dasar seperti dan pertolongan pertama.
infrastruktur telekomunikasi, listrik, • Pemantauan terhadap bencana
sekunder.

4 | Vania Almiranda
transportasi, sanitasi dan air bersih, serta • Pembangunan tempat tinggal
infrastruktur lainnya. sementara.
• Analisis dampak bencana dan • Bantuan logistik jangka pendek
kompensasi kerusakan seperti air, makanan, pakaian,
selimut.

1.5 Lesson Learned


1) Pada skenario pertama, hanya menyelesaikan permasalahan akomodasi tempat
tinggal, tetapi bangunan yang terletak pada level 3 dan 4 mengalami kerusakan.
Dibandingkan dengan scenario kedua yang sempat menaikkan bangunan, dapat dilihat
skor scenario 2 jauh lebih besar yaitu 27,870.
2) Batu-batuan, gunung pasir dan pohon mangrove merupakan pemecah gelombang
alami yang efektif yang disesuaikan dengan tempatnya. Selain memberikan
perlindungan terhadap gelombang destruktif tsunami, tanaman tesebut mencegah
abrasi dan elemen ekosistem pesisir yang harus dilestarikan.
3) Pemecah gelombang alami pada no 2) tidak selalu mengurangi dampak dari tsunami,
langkah yang lebih baik meninggikan rumah / membangun di tempat dengan level 1.
4) Pendidikan mengenai potensi bencana yang diberikan di setiap rumah dan sekolah
diajarkan sejak dini untuk membangun masyarakat yang peka dan tanggap.
5) Tata guna lahan di pinggir pantai seharusnya tidak digunakan sebagai tempat tinggal.

1.6 Fakta Penting yang Ditemukan pada Permainan


• Jika bukit pasir dihilangkan di sepanjang garis pantai dapat membahayakan orang-
orang dan rumah disekitarnya, karena tidak ada yang menghalangi ombak/
• Meningkatkan kualitas struktur bangunan akan membuatnya lebih aman dan
penghuninya terlindungi dengan lebih baik.
• Konstruksi besar seperti tembok laut dan pemecah gelombang dapat dibangun di
sepanjang garis pantai untuk memberikan perlindungan lebih, tetapi kurang efektif
melihat dana yang mahal dan dengan pertimbangan lain.
• Bangunan yang jauh dari laut atau terletak di tempat yang lebih tinggi memiliki
peluang terbaik untuk bertahan hidup selama tsunami.

5 | Vania Almiranda
• Pembelajaran mengenai potensi bencana alam disekitar kita harus ditanamkan sedini
mungkin.

6 | Vania Almiranda
DAFTAR PUSTAKA

Putri, Fiadini. 2011. Bertani di Lahan Pasir Pantai. BBPP Lembang.R. Aj. Mutia Arih
Maharani Tugas 2 Manajemen Resiko Bencana. 2020. Contoh Tugas 2
Manajemen Resiko Bencana Surabaya: ITS.

7 | Vania Almiranda

Anda mungkin juga menyukai