• 16 Zona Subduksi
• 13 Megathrust
• 295 Sesar aktif.
PENGERTIAN UNESCO IOC TSUNAMI READY
Membangun jejaring.
Memenuhi standard kesiapsiagaan yang tinggi.
Terstruktur, sistematis, berbasiskan ilmu pengetahuan.
Masyarakat sebagai subjek kesiapsiagaan bukan objek
kegiatan.
Memperkuat kesiapsiagaan tsunami dari masyarakat pesisir
dengan:
• Meningkatkan kajian bahaya, risiko, inundasi dan evakuasi
• Meningkatkan kapasitas peringatan dini tsunami, rencana
tanggap darurat dan tanggap darurat kebencanaan.
• Meningkatkan materi pendidikan, pengertian atas ancaman
tsunami dan memastikan adanya latihan.
KEUNTUNGAN PENGAKUAN MASYARAKAT SIAGA TSUNAMI UNESCO/IOC DAN
TANGGUNG JAWAB
Keuntungan: Tanggung Jawab Komunitas:
1.Diakui secara internasional sebagai Masyarakat Tsunami Ready. 1.Menjaga tingkat kesiapsiagaan tsunami.
2.Menjadi contoh internasional dari praktek-praktek yang baik 2.Keberlanjutan sistem dan prosedur yang ditetapkan.
3.Dampak Ekonomi, Sosial, dan Politik. 3.Setiap indikator Tsunami Ready perlu dipelihara dan dikelola.
4.Menyusun rencana tahunan dan melaporkan kegiatan tahunan.
4.Masuk dalam Peta Global Tsunami Ready.
, Tambakrejo,
Glagah, Panggarangan
3. Glagah, Yogyakarta
PROSES PENGUSULAN SERTIFIKAT PENGAKUAN TSUNAMI READY COMMUNITY
KEPADA UNESCO
1. Komunitas mengajukan permohonan ke National
Tsunami Ready Board (NTRB) Indonesia untuk
mendapatkan dampingan menjadi Tsunami Ready
Community
2. NTRB melakukan pendampingan dan verifikasi
lapangan untuk kelengkapan 12 indikator. Apabila 12
indikator tersebut telah terpenuhi, maka komunitas akan
mendapatkan sertifikat pengakuan nasional dari NTRB.
3. NTRB akan melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap dokumen 12 indikator.
4. NTRB mengajukan kepada UNESCO melalui IOTIC
usulan/rekomendasi untuk komunitas yang akan
mendapatkan pengakuan sebagai Tsunami Ready
Community oleh UNESCO-IOC.
5. UNESCO akan meminta IOTIC untuk melakukan
verifikasi lapangan. Apabila 12 indikator tersebut telah
terpenuhi, maka UNESCO akan mengeluarkan sertifikat
pengakuan (Sertificate of Recognition)
6. Unesco akan meminta NTRB untuk melakukan
monitoring dan evaluasi terhadap 12 indikator Tsunami
Ready tersebut.
INDIKATOR UNESCO TSUNAMI READY
Dokumen rencana kedaruratan meliputi: • Aktivasi tanggap darurat, posko, dan petugas yang melaksanakan
•Identifikasi daerah rawan bencana tsunami, sumber, potensi tanggap darurat tersebut.
inundasi, tinggi maksimum, sejarah tsunami terdahulu, dan potensi • Prosedur untuk aktivasi sistem peringatan publik, prosedur
tsunami yang mungkin di masa datang. penyebaran peringatan, dan komunikasi dengan penyandang
•Identifikasi bencana lain yang berasosiasi dengan tsunami disabilitas.
(Collateral hazard) • Kontak institusi terkait termasuk Focal Point peringatan Dini
•Data komunitas yang rawan (yang tinggal atapun pengunjung), tsunami,
infrastruktur, dan fasilitas kritis rawan terdampak tsunami. • Rencana evakuasi.
•SOP Detil terkait peringatan dini tsunami 24 jam. • Peran komunitas dan lembaga.
• Peta evakuasi tsunami.
• Status aman.
• Pelaporan dampak tsunami.
Indikator 10 : KAPASITAS OPERASIONAL TANGGAP DARURAT TSUNAMI.
• Memiliki Tim Siaga Bencana 24/7 (Sumber daya manusia
yang mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas)
• Memiliki kapasitas untuk mengoperasikan 24/7 aktivasi
tanggap darurat bila terjadi tsunami
• Mempunyai kemampuan untuk menerima dan
menyebarluaskan peringatan dini (memiliki command center)
• Memiliki kemampuan untuk mengaktivasi sistem peringatan
publik
• Memiliki kemampuan untuk memelihara jejaring komunikasi
• Menjaga hubungan komunikasi yang mapan dengan Pusat
Peringatan Tsunami Nasional dan atau Kantor Manajemen
Bencana untuk menyampaikan laporan tentang kondisi dan
dampak lokal dan untuk mendukung proses pengambilan
keputusan peringatan
• Memiliki kapasitas untuk mengatur evakuasi dan merespon
konsekuensi tsunami (bekerja sama dengan pihak
swasta/sekolah/ komunitas/pihak Kesehatan/pihak logistic)
Indikator 11 : PERALATAN PENERIMA INFO GEMPA DAN
PERINGATAN DINI TSUNAMI
Masyarakat seharusnya dapat menerima pemberitahuan ancaman tsunami 24 jam dari Pusat Peringatan Tsunami
Nasional dan / atau Kantor Penanggulangan Bencana atau pejabat resmi lainnya (minimal 3 buah penerimaan
informasi)
Sarana/Peralatan
penerima informasi
berupa:
•Warning Receiver
System BMKG
•Aplikasi Mobile BMKG
•Radio
•Telepon
•SMS
•Sirine
•Media Sosial
•Whatsapp Grup
Indikator 12 : PERALATAN PENYEBARLUASAN INFO GEMPA DAN
PERINGATAN DINI TSUNAMI
Masyarakat harus mampu mendiseminasikan peringatan tsunami, khususnya kepada seluruh anggotanya.
Peringatan harus dapat disebarluaskan dari Titik Peringatan 24 jam setidaknya dengan tiga metode sarana
diseminasi.
Sarana/Peralatan
penerima informasi
berupa:
•Kentongan
•Pengeras Suara Masjid
•Sirine
•Radio
•Telepon
•SMS
•Media Sosial
•Whatsapp Grup
RENCANA WILAYAH IMPLEMENTASI IOC TSUNAMI READY DI INDONESIA
9
8. Purus – Kota Padang (tahun 2022)
9. Lolong Belanti – Kota Padang (tahun 2022)
DISCLAIMER UNESCO IOC TSUNAMI READY RECOGNITION
Terima Kasih