Anda di halaman 1dari 17

TINDAK LANJUT

PASCA PENYUSUNAN RENCANA KONTINGENSI


AKTIVASI RENCANA KONTINGENSI
Penyusunan Rencana Kontingensi
Menghadapi Ancaman Bencana

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENANGGULANGAN BENCANA


BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
AKTIVASI RENCANA
KONTINGENSI
(Curah gagas/pendapat)

Bagaimana
Proses
AKTIVASI
RENCANA
KONTINGENSI
?
Arahan Deputi III Penanganan Darurat BNPB

• Setiap terjadi bencana, Tim Deputi II hadir di lapangan,di


rapat awal Posko.
• Rapat Posko sangat cepat, mndadak, hnya dokmn yg
operasional dipakai  Renkon template singkat.
• Sosialisasi renkon kpd seluruh daerah agar lebih massif lagi.
• Harus ada Peta denah/layout Kawasan sesaat stlh terjadi
bencana (perlu foto udara) untuk analisis lokasi bencana.
• Rencana lokasi pngungsian, Ttk kumpul, Dumlap, RS darurat,
Posko, Pos Lapangn, helipad, gdg logstik lapg, RS rujukan,
jalur evakuasi dll.
• Rancang penginapan tenaga pekerja PDB, rancang kebutuhan
logistic utk pekerja tanggap darurat dll.
• Alternatif situasi (Situasi A, B, C), serta responnya.
• Rancang perkiraan kebutuhan anggaran selama PDB.
Deskripsi Singkat
Materi ini membekali peserta untuk dapat memahami
dan menjelaskan/memaparkan:

Prosedur aktivasi rencana kontingensi ketika terjadi


bencana, dimana jenis bencana sama dgn jenis
ancaman bencana, dan dgn skala bencana yg hampir
sama dgn yg tercantum dlm renkon, mk dilakukan
prosedur aktivasi renkon.
Sebagai dasar penyusunan renops PDB sesuai Perka
BNPB No. 24 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana
Operasi Darurat Bencana.
Uraian Materi
Peringatan dini dan informasi bencana

Aktivasi renkon dimulai dr peringatan dini dan informasi


bencana. Serangkaian kegiatan sesegera mungkin kpd
masyarakat, kemungkinan terjadi bencana, oleh lembaga
berwenang.

Utk bencana slow onset disaster  dg peringatan dini. Utk


sudden onset disaster  disampaikan informasi bencana.

Peringatan dini dan informasi bencana


• gempabumi dan tsunami, oleh BMKG.
• hidromeorologi, oleh BMKG
• kegunungapian, oleh PVMBG.
• kebakaran hutan dan lahan, oleh BMKG dan Lingkg Hidup dan
Kehutanan.
MEMBANGUN SISTEM Peringatan Dini
NO SUB SISTEM KEGIATAN PELAKSANA

    1. Pemahaman peta Kawasan Rawan Bencana BMKG, PVMBG, PU,


1 PENGETAHUAN 2. Melakukan proses partisipasi masyarakat ttg risiko lainnya, BPBD
bencana, ancaman, kerentanan, kemampuan Kabupaten, masyarakat
TENTANG
3. Pembuatan dan penempatan peta risiko skala desa dan tokoh masyarakat
RISIKO
 
    1. Penyediaan kelengkapan sarana dan prasarana BMKG, PVMBG, PU,
2 PEMANTAUAN peringatan dini utk mendukung operasi layanan lainnya, BPBD
peringatan Kabupaten, bersama
DAN LAYANAN
2. Penyediaan jaringan informasi dan komunikasi Dinas terkait kabupaten
PERINGATAN dengan BPBD kabupaten/Posko utama
  3. Penyediaan alat komunikasi (server, sirine) dari
Posko utama ke kabupaten/masyarakat
    1. Penyiapan SOP dan Sosialisasinya kepada para BMKG, PVMBG, PU,
3 DISEMINASI pihak dan masyarakat lainnya, BPBD Kabupaten
2. Melakukan pesan-pesan sosial ,humas Pemda, bersama tokoh
DAN
diskominfo dan melalui media sosial masyarakat/tokoh
KOMUNIKASI 3. Meningkatkan peran serta tokoh masyarakat/tokoh agama/tokoh adat
agama/tokoh adat  
4. Penyebarluasan informasi masyarakat tentang
ancaman bahaya
1. Penyiapan renc evakuasi (peta, prosedur evakuasi) BPBD Kabupaten,TNI,
4 KEMAMPUAN 2. Pembuatan petunjuk arah evakuasi, rambu bahaya Polri bersama
RESPONS 3. Up-date Rencana kontinjensi kab/kec/desa
stakeholders kabupaten
4. Rencana operasi kab/kec/desa
  dan masyarakat
5. Pelatihan evakuasi mandiri, simulasi kelompok dan
  massal melalui program desa tangguh bencana  
SKEMA PERINGATAN DINI/
m / INFORMASI BENCANA
Ala
la an
e a
j cam
G An

Respons-Tindakan :
Respons-  Kaji ancaman
Tindakan : PVMBG, NASIONAL  Rapat darurat
 Analisis  Perintah kesiapsiagaan
ancaman
BMKG, PU, PEMDA  Perintah evakuasi
 Keluarkan Hut dll Media publik  SK Tanggap Darurat
Peringatan Dini TV, cetak, lainnya  Bentuk POSKO
 lainnya

Masyarakat
Respons-Tindakan :
 Kesiapsiagaan
 Evakuasi
 Evakuasi mandiri
Konsep Operasi dan Sasaran
Ruang lingkup operasi pada status keadaan darurat (Siaga drrt, Tanggap
drrt, Transisi pemulihan). Setiap tahap dijabarkan dalam tindakan yang
merupakan dasar bagi penyusunan fungsi organisasi PDB.

 SIAGA DARURAT  TANGGAP DARURAT  TRANSISI DARURAT


     
● Sistem Peringatan ● Pengkajian Cepat ● Perbaikan prasarana dan
Dini ● Penentuan dan sarana penting (listrik, air
● Penyiapan Pernyataan Status bersih, telekomunikasi dan
Sumber daya Darurat Bencana ketersediaan BBM)
(SDM, Logistik & ● Aktivasi Pos Komando ● Perbaikan prasarana umum
Peralatan) PDB (jalan, jembatan, pasar,
● Penyiapan Tempat ● Pencarian dan rumah sakit dan tempat
Evakuasi Penyelamatan Korban ibadah)
Bencana ● Pemulihan ekonomi
masyarakat
● Pemberian bantuan /
● Pemulihan psiko-sosial
kebutuhan dasar (tempat
● Pemulihan pendidikan
tinggal, pangan, sandang
● Penyelamatan dan
dan kesehatan).
evakuasi lanjutan
● Perlindungan kepada
● Pertolongan Darurat
kelompok rentan
lanjutan
Peringatan dini dan informasi bencana,  SK STATUS KEDARURATAN Kepala
daerah Gub/Bup/Walkot, awal bergeraknya proses renpon resmi (hidupkan
ban berjalan) payung hukum, administrasi, keuangan.
  SK Kepala Daerah SK Kepala Daerah SK Kepala Daerah
Jenis
No. STATUS STATUS STATUS
Bencana
SIAGA DARURAT TANGGAP DARURAT TRANSISI KE PEMULIHAN
  Peringatan BMKG: Curah
Peringatan BMKG: Musim Peringatan BMKG: Curah
1 hujan sangat tinggi.
penghujan mulai bulan…/ hujan mulai menurun
Banjir Informasi berbagai pihak :
Curah hujan mulai Banjir mulai surut
Terjadi banjir
meningkat  Tnggp Drrt berjalan baik.
 
    Informasi/Peringatan Tanggap Darurat telah
2 Gempabumi x BMKG : Terjadi berjalan baik.
dan Tsunami Gempabumi dan  
Berpotensi Tsunami
  Peringatan PVMBG: Status Peringatan PVMBG:
Letusan SIAGA Level III Status AWAS Level IV  Informasi PVMBG: Aktivitas
3 Gunungapi gunungapi menurun
   
  Peringatan BMKG: Musim Peringatan BMKG dan Peringatan BMKG dan
  Kemarau mulai bulan. Atau Kehutanan: HOT SPOT Kehutanan: Kondisi asap
Kebakaran semakin meningkat dan hotspot mulai menurun,
4 kondisi Cuaca semakin
Lahan dan ISPU < 50
Kering ISPU tidak sehat s/d
Hutan
Mulai muncul HOT SPOT berbahaya, ISPU > 100 Tanggap Darurat telah
beberapa titik s/d > 300 berlangsung baik.
  Peringatan BMKG: Curah
Peringatan BMKG: Musim hujan sangat tinggi.
5 Peringatan BMKG: Curah
Tanah penghujan mulai bulan…/
Informasi berbagai pihak : hujan mulai menurun
Longsor Curah hujan mulai Terjadi Longsor. Tnggp Drrt berjalan baik.
meningkat 
 
Konsep Sistem Komando
Penanganan Darurat Bencana (SKPDB)
Perka BNPB
(Perka BNPB No. 3 Th. 2016) No. 3 Thn 2016

 Tanggap darurat  serangkaian kegiatan dilakukan segera


saat kejadian bencana, utk menangani dampak buruk yg
ditimbulkan.
Meliputi keg. penyelamatan dan evakuasi korban, harta
benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan,
pengurusan pengungsi, penyelamatan, pemulihan darurat
prasarana sarana.

 Perka BNPB No. 3 Th. 2016 ttg SKPDB, adalah satu


kesatuan upaya terstruktur dlm satu komando yg
digunakan utk mengintegrasikan keg. PD secara efektif
efisien dlm mengendalikan ancaman/penyebab bencana
dan menanggulangi dampak pd saat keadaan darurat
bencana.
Arahan Deputi III Penanganan Darurat
BNPB

• Setiap terjadi bencana, Tim Deputi II hadir di lapangan,di


rapat awal Posko.
• Rapat Posko sangat cepat, mndadak, hnya dokmn yg
operasional dipakai  Renkon template singkat.
• Harus ada Peta denah/layout Kawasan sesaat stlh terjadi
bencana (perlu foto udara) untuk analisis lokasi bencana.
• Rencana lokasi pngungsian, Ttk kumpul, Dumlap, RS
darurat, Posko, Pos Lapangn, helipad, gdg logstik lapg, RS
rujukan, jalur evakuasi dll.
• Rancang penginapan tenaga pekerja PDB, rancang
kebutuhan logistic utk pekerja tanggap darurat dll.
• Alternatif situasi (Situasi A, B, C), serta responnya.
Perka BNPB No. 24 Tahun 2010 ttg
Penyusunan Rencana Operasi Darurat
Bencana:

1) Tindakan Awal
2) Penetapan Tujuan dan Sasaran Perka BNPB
No. 10 Thn 2010
3) Rapat Rencana Taktis
4) Persiapan Rapat Rencana Operasi
5) Rapat Rencana Operasi
6) Penetapan Rencana Operasi
7) Rapat Penjelasan Rencana Operasi
8) Pelaksanaan dan Pengakhiran
Tindakan awal melalui

1. Mengaktifkan renkon sesuaikan kondisi


bencana yg terjadi.
2. Status siaga darurat, rencana tindakan operasi
darurat bencana didasarkan atas asumsi
kejadian dan pembuatan skenario sesuai
dengan jenis bencana yang akan dihadapi.
3. Tindakan operasi setelah bencana terjadi, pd
status TDB dan status transisi darurat ke
pemulihan, diawali dg analisis keadaan DB
termasuk mengkaji kejadian/perkembangan
kejadian bencana berdasar masukan :
a. Informasi resmi dari BMKG, PVMBG (ESDM), PU, Dep.
Kehutanan, dan Dep. Pertanian.

b. Informasi TRC
1) Jumlah korban bencana
2) Kerusakan prasarana dan sarana
3) Gangguan terhadap fungsi pelayanan umum serta
pemerintahan
4) Kemampuan sumberdaya alam maupun sumberdaya
buatan
5) Upaya-upaya yang telah dilakukan
6) Kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhi
(Catatan: Info TRC, info awal sudah ada di Renkon)
 
Penetapan Tujuan dan Sasaran rencana operasi
Penetapan tujuan dan sasaran operasi PDB berdasarkan
materi yg sudah tercantum di renkon dg penyesuaian TRC
Latihan

Diskusi
Daftar Pertanyaan:
1. Situasi kejadian bencana yang bagaimana, untuk dapat
diaktivasi rencana kontingensinya?
2. Hubungan Peringatan dini bencana dan Status kedaruratan
bencana serta Surat Keputusan Kepala Daerah?
3. Sebutkan Langkah-langkah penyusunan rencana operasi
berdasarkan Perka BNPB No. 24 Tahun 2010 tentang
Penyusunan Rencana Operasi Darurat Bencana?
4. Untuk tindakan awal pada saat terjadinya bencana, apa yang
dilakukan dengan rencana kontingensi?
5. Apa saja Informasi TRC yang ditugaskan pada saat
terjadinya bencana?
6. Apakah penetapan tujuan dan sasaran operasi penanganan
darurat bencana, sudah tercantum dalam rencana
kontingensi? Jelaskan.
Kasih
Terima

Anda mungkin juga menyukai