Anda di halaman 1dari 1

Bapak ibu hadirin yang saya hormati

Seperti kita ketahui bahwa dalam rapat koordinasi (rakorsus) Penanggulangan


kebakan hutan dan lahan yang berlangsung di Jakarta beberapa waktu yang lalu,
Menko Polhukam Mahfud MD dalam sambutannya meminta semua pihak terkait
untuk meningkatkan kewaspadaan atas potensi peningkatan kebakaran hutan dan
lahan tahun 2023.

Ditegaskan pula bahwa prediksi BMKG terdapat potensi El Nino setelah 3 (tiga)
tahun terahir yaitu tahun 2020, 2021, 2022 terjadi La Nina sehingga diperkirakan
akan terjadi peningkatan potensi karhutla seperti yang terjadi tahun 2019. Beliau
meminta agar kementrian/lembaga dan Pemerintah Daerah agar dapat bersinergi
saling membantu baik dari sarana prasarana, anggaran, peraturan dan hal-hal
terkait lainnya guna antisipasi peningkatan potensi karhutla.

Selanjutnya disampaikan pula bahwa kita harus segera selesaikan hambatan dan
kendala yg dapat mengganggu jalannya penanggulangan karhutla, jangan biarkan
hal-hal teknis menghambat kinerja kita.

Sementara itu Mennteri LHK Siti Nurbaya menegaskan bahwa operasi pencegahan
karhutla sdh dimulai mungkin pada akhir Februari atau awal Maret ini kita akan sdh
mulai operasi modifikasi cuaca. Presiden berpesan jangan sampai lebaran ada
asap.

Kemudian Kepala BMKG Dwikorita menjelaskan bahwa berdasarkan perkiraan


musim kemarau yang meningkatkan potensi karhutla perlu diwaspadai pada bulan
Februari untuk wilayah Riau, Jambi, dan sebagian Sumatera Utara, meskipun pada
saat yang sama dapat terjadi hujan lebat di wilayah laiinya.

Dari hasil penjelasan yang disampaikan tersebut, Kabupaten Musi Banyuasin secara
aktif, mengambil inisiatif lebih dini dengan melaksanakan Apel Kesiapsiagaan
personil dan peralatan Pencegahan Karhutla seperti yang kita laksanakan saat ini.
Meskipun dari laporan BPBD Kab.Muba dinyatakan bahwa sampai hari di bulan
Januari 2023 tidak terpantau adanya hotspot.

Meskipun tidak ada hotspot, tetapi kita harus waspada terhadap hal-hal
kemungkinan yang terjadi dg segera melakukan patroli rutin ke daerah rawan
karhutlah, sosialisasi ke masyarakat untuk pencegahan karhutla, pendekatan yang
bersifat humanis ke warga melaluui penyadartauan dan pemahaman resiko
kebakaran hutan dan lahan. Serta kegiatan laiinya yang tidak melanggar peraturan
perundang-undangan.

Demikian .....

Anda mungkin juga menyukai