Laporan keuangan arus kas (cash flow statement), laporan yang disusun atau dibuat setelah pembuatan neraca. Laporan ini disusun berdasarkan pada dua sumber data, yaitu data laporan laba rugi periode berjalan (current book) dan neraca periode berjalan dengan neraca periode sebelumnya. Berdasarkan cara penyajian atau bentuknya, laporan keuangan arus kas dibedakan menjadi dua yaitu penyajian langsung (direct method) dan penyajian tidak langsung (Indirect Method). Secara elemen, tidak ada yang berbeda antara dua cara penyajian laporan keuangan arus kas tersebut, perbadaannya hanya terletak pada penyajian arus kas yang berasal dari kegiatan operasi. Jika pada penyajian langsung, arus kas yang berasal dari kegiatan operasional diperinci menjadi dua arus kas yaitu arus kas masuk dan arus kas keluar dan kemudian diperinci lagti dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas mas dalam penyajian tidak langsung, arus kas dari kegiatan operasional ditentukan dengan mengoreksi laba bersih yang dilaporkan pada laporan laba rugi (biaya penyusutan, kenaikan harta lancer dan hutang lancer serta laba/rugi). Secara umum (baik direct method maupun indirect metodh), ada lima Langkah yang dapat digunakan sebagai cara menyusun laporan keuangan arus kas, yaitu: a. Hitung kenaikan/penurunan yang terjadi pada kas, b. Hitung dan laporkan kas netto yang digunakan pada aktivitas operasi, dengan menggunakan cara langsung atau tidak langsung, c. Hitung dan laporkan kas netto yang digunakan pada aktivitas investasi, d. Hitung dan laporkan kas netto yang digunakan oleh aktivitas pendanaan, e. Hitung arus dan jumlahkan kas netto dari gabungan kas netto yang digunakan oleh aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan saldo awal kas (sebagai pembuktian kesamaan saldo kas akhir). Penyusunan laporan keuangan arus kas yang benar berguna untuk masa depan Perusahaan (untuk berkembang dan menanam investasi modal). Berikut contoh laporan arus kas:
(Nama Perusahaan) Laporan Arus Kas Untuk Tahun yang berakhir 31 Desember 20xx
Arus Kas Masuk
Penjualan tunai Rp xxxxx Pelunasan piutang Rp xxxxx Pendapatan lain-lain Rp xxxxx Investasi pemilik Rp xxxxx (-) Total arus kas masuk Rp xxxxx
Arus Kas Keluar
Pembelian tunai Rp xxxxx Beban Rp xxxxx Pembayaran utang Rp xxxxx Pengambilan prive Rp xxxxx Total arus kas keluar Rp xxxxx (-) Arus kas bersih Rp xxxxx
4. Tujuan Laporan Arus Kas
Tujuan arus kas sendiri dalam PSAK No.2 memiliki pengertian bahwa informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya. Selain bermanfaat bagi perusahaan, laporan arus kas juga memiliki manfaat untuk investor, kreditor, dan lainnya.
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya