Anda di halaman 1dari 3

Kajian literature dan daftar pustaka

Materi + menurut para ahli


Tinjauan Literatur: Dari Teori Menjadi Teks

Penelitian sosial tidak lepas dari proses yang disebut tinjauan literatur. Proses ini tidak kalah penting
dengan proses yang lainnya. Bagaimana suatu penelitian dapat memberikan eksplanasi yang memiliki
dasar dan beralasan juga bergantung pada tinjauan literatur peneliti. Maka dari itu penting untuk
mengetahui apa sebenarnya tinjauan literatur, yang membedakannya dengan kerangka teoritis, sisi
penting dari tinjauan literatur dan bagaimana cara melakukannya. Penulis akan berusaha memberikan
penjabaran mengenai tinjauan literatur.

Sebelum mengetahui lebih jauh mengenai tinjauan literatur, kita harus memahami dahulu apa
dan bagaimana definisi dari tinjauan literatur. Secara terminologi, para ilmuwan mendefinisikan tinjauan
literatur sebagai proses membaca dan meninjau published scholarship dalam bidang yang ditujukan
sebagai tinjauan literatur. Ada dua pemahaman berdasarkan konteks yang berbeda dalam menggunakan
konsep ini, pertama dalam melakukan tinjauan literatur berarti meninjau kembali literatur ilmiah.
Sedangkan jika menulis tinjauan literatur berarti menulis ringkasan dari penelitian (Roselle & Spray,
2008 : 18). Hart (1998 : 13) mengartikan tinjauan literatur dalam dua pengertian, pertama pemilihan
dari dokumen yang ada, yang berisi informasi, ide, data dan bukti. Lebih jauh Hart menjelaskan bahwa
pemilihan tersebut ditulis dari bagian khusus untuk memenuhi tujuan peneliti dan bagaimana
menginvestigasi. Selain itu menurut Hart (1998 : 13) tinjauan literatur juga merupakan evaluasi yang
efektif dari dokumen-dokumen yang ada dan berhubungan dengan penelitian agar lebih berguna. Maka
dapat disimpulkan bahwa tinjauan literatur merupakan proses meninjau dan membaca literatur yang
sudah tersedia, yang berhubungan dengan topik penelitian dan mendukung nilai guna dari penelitian.

Tetapi mungkin masih terdapat kerancuan dalam memahami tinjauan literatur dan perbedaannya
dengan kerangka teoritis. Seperti yang telah kita sepakati bersama, bahwa kerangka teoritis merupakan
proses pengelompokan antara teori dan fakta yang ada untuk mencari relasi diantara keduanya
(Manheim dan Rich, 1995 : 21). Sedangkan tinjauan literatur hanya sebatas mencari, membaca dan
meninjau published maupun non-published scholarship yang berguna untuk mendukung penguatan
terhadap teori yang digunakan untuk melihat satu fenomena. Sehingga tinjauan literatur dan kerangka
teoritis juga memiliki tujuan yang berbeda. Dalam kerangka teoritis, diharapkan proses ini mampu
menjawab pertanyaan penelitian yang ada. Sedangkan tinjauan literatur bertujuan untuk memperoleh
pembenaran ataupun koreksi dari penelitian yang sedang dilakukan.

Hal lain yang menjadi pertanyaan dari tinjauan literatur adalah poin penting dari proses ini.
Apakah tinjauan literatur memiliki peran yang besar dalam penelitian atau tidak. Hal ini masih berkaitan
dengan tujuan dari tinjauan literatur itu sendiri. Terdapat dua alasan utama dalam menangkap arti
penting dari tinjauan literatur. Pertama, literatur-literatur yang ada dan memiliki kemiripan dalam
identifikasi permasalahan yang serupa akan memberikan peneliti informasi mengenai kegagalan dan
kesuksesan penelitiannya. Sehingga tinjauan literatur dapat membantu peneliti untuk menyempurnakan
teori yang digunakan, menghindari kesalahan dan mempertegas pemikiran peneliti (Donna, 1995 : 39).
Alasan kedua adalah karena penelitian kita entah besar ataupun kecil, akan memberikan kontribusibagai
perkembangan intelektual dari disiplin ilmu tersebut, sehingga penelitian kita nantinya juga akan
menjadi tinjauan literatur (Donna, 1995 : 35). Dapat diartikan bahwa tinjauan literatur penting dalam
penelitian karena literatur akan menjadi dasar perkembangan pengetahuan, karena era yang berbeda
menuntut perkembangan pula dalam pengetahuan.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam proses tinjauan literatur terdiri atas dua bagian yaitu
mengumpulkan literatur yang berkaitan dengan penelitian dan menerjemahkannya ke dalam bentuk
teks. Tahap pengumpulan literatur menjadi tahap pertama yang penting, karena peneliti harus
menemukan dan memahami literatur yang berkaitan dengan penelitian. Berbagai macam sumber
literatur menurut Roselle & Spray (2008 : 19) yaitu peer-reviewed books, edited books, electronic
source dan scholarly journals. Dalam tulisannya, Flick (2006 : 58) menegaskan bahwa tidak semua hal
diteliti, namun setiap penelitian yang dilakukan pasti memiliki hubungan dengan penelitian yang sudah
ada. Dalam penelitian kualitatif, ada hal-hal penting yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan
literatur yang sesuai, mencakup literatur teoritis mengenai topik yang diteliti, literatur empiris mengenai
penelitian terdahulu, literatur metodologikal mengenai bagaimana melakukan penelitian dan
menggunakan metode yang dipilih dan terakhir literatur teoritis dan empiris untuk
mengkontekstualisasikan, membandingkan dan menggeneralisasikan penemuan yang didapat (Flick,
2006 : 58).

Bagian penting kedua dalam tinjauan literatur yaitu bagaimana menerjemahkan literatur yang
ada dalam bentuk teks. Teks merupakan hasil pengumpulan data dan alat untuk menginterpretasi (nn,
nd : 83). Maka untuk memenuhi tujuan tersebut, peneliti harus mampu memahami hubungan antara
konstruksi dengan interpretasi. Literatur yang telah ditemukan kemudian dianalisis hubungannya
dengan fakta yang ada. Baru kemudian dapat diperoleh interpretasi dari fenomena yang diteliti.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tinjauan literatur merupakan proses meninjau
literatur yang sudah ada dan berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Tinjauan literatur
menjadi penting, karena hal ini berhubungan erat dengan perkembangan pengetahuan terkait disiplin
ilmu penelitian dan juga memberikan informasi kepada peneliti mengenai hal-hal apa saja yang perlu
dilakukan untuk mencapai kesuksesan dari penelitian. Selain itu tinjauan penelitian juga berguna untuk
memberikan pemahaman yang mendalam terhadap fenomena yang diteliti sehingga peneliti mampu
memprediksi langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian tersebut. Penulis berpendapat
bahwa tinjauan literatur sangat membantu dalam penelitian. Sesuai dengan pernyataan Flick (2006 : 58)
bahwa mungkin tidak semua hal diteliti, namun setiap penelitian memiliki hubungan dengan penelitian
sebelumnya ataupun disiplin ilmu lainnya. Hal itu dapat menjadi pendukung penelitian dan membantu
peneliti membangun interpretasi dari fenomena yang diteliti.
Cara penulisan

Penulisan sorotan literatur yang terbaik hendaklah merangkumi enam perkara berikut:

1. Objektif pengkaji lepas


2. Tahun kajian tersebut dijalankan.
3. Di mana kajian tersebut dijalankan.
4. Bilangan responden/subjek kajian yang terlibat.
5. Intervensi kajian yang digunakan.
6. Kesan/hasil kajian tersebut.

ATURAN DAN CONTOH TIDAK DITEMUKAN

Anda mungkin juga menyukai