Anda di halaman 1dari 2

AMDAL, UKL, UPL, SPPL, DPLH

Pengertian Amdal, UKL UPL, SPPL, DELH, DPLH Bagi sebagian orang awam, setiap ada kegiatan yang akan
dibangun baik berupa Hotel, Industri, Perumahan, Restoran, Rumah Kost dan lain lain biasanya akan
bertanya sudah ada Amdalnya atau belum? Padahal sebenarnya tidak semua kegiatan yang akan
dibangun itu diperlukan dokumen Amdal bisa jadi karena kriterianya tidak masuk dalam Amdal, maka
tidak perlu menyusun Amdal namun dokumen lingkungan yang lain.

DPLH, kok beda-beda? Iya benar untuk AMDAL, UKL-UPL, SPPL adalah dokumen lingkungan untuk
kegiatan yang baru direncanakan, dalam artian kegiatannya belum ada dan baru direncanakan,
sedangkan untuk DELH dan DPLH adalah dokumen lingkungan bagi usaha atau kegiatan yang sudah
berjalan namun belum dilengkapi dengan dokumen lingkungan.

Trus untuk tahu itu Amdal, UKL-UPL, SPPL bagaimana? Tentu saja kita harus tahu dulu dari sisi luasan
baik lahan atau bangunan dan juga data detail dari rencana kegiatan tersebut, untuk kemudian kita
cocokan apakah masuk dalam kriteria Amdal, UKL-UPL atau SPPL. Hal ini bisa kita lihat di Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis Kegiatan Yang wajib Dilengkapi dengan
Amdal. Kalo apa yang direncanakan tersebut tidak wajib Amdal, makan bisa jadi dokumennya UKL-UPL
kriterianya lihat dimana? Kalo di DIY bisa dilihat di Peraturan Gubernur Nomor 7 Tahun 2013. Nah kalo
tidak masuk dalam Pergub itu berarti hanya diwajibkan nyusun SPPL. Bgm mana sedikit paham kan?

Pengertian AMDAL

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) menurut pengertian dalam Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2009 / PP 27 Tahun 2012 adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha
dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Maksud sederhananya adalah dokumen
untuk mengkaji dampak yang ditimbulkan oleh Rencana Kegiatan baik berupa hotel, industri untuk
kemudian diputuskan apakah kegiatan tersebut layak lingkungan atau tidak dan apabila layak akan
dikeluarkan Izin Lingkungan.

Dokumen AMDAL terdiri dari apa saja? Amdal terdiri dari Kerangka Acuan (KA), Analisis Dampak
Lingkungan Hidup (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan Hidup (RPL) Gini penjabarannya Kerangka Acuan itu (seperti proposal bila kita skripsi) ruang
lingkup kajian analisis dampak lingkungan hidup yang merupakan hasil pelingkupan, nah bingung kan?
Ya intinya adalah Dokumen yang isinya proses menjaring isu dampak yang muncul untuk kemudian di
sepakati dampak pentingnya yang akan dikaji lebih lanjut dalam ANDAL, oleh siapa tentu saja oleh
Penyusun dan Penilai Amdal . Selanjutnya ketika sudah disepakati KA nya kemudian dikaji dalam ANDAL,
yang akan diketahui dampak penting positif dan negatifnya. Disinilah bisa tahu rencana apa yang akan
dilakukan oleh Pemilik untuk mengantisipasi dampak negatif dan positifnya yang dituangkan dalam RKL
RPL. Gimana ada gambaran? Penjabarannya akan saya post tersendiri, ditunggu saja.
Pengertian UKL – UPL

Sebagaimana saya tulis diatas, apabila kegiatan tidak termasuk Amdal, maka bisa jadi masuk dalam UKL-
UPL. Apa itu UKL UPL? Menurut PP 27 Tahun 2012 UKL UPL adalah pengelolaan dan pemantauan
terhadap Usaha dan/atau Kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan Usaha dan/atau Kegiatan. Jadi
prinsipnya sama dengan Amdal, yang membedakan hanya pada dampak penting yang diperkirakan
timbul. Selanjutnya apabila sudah disetujui akan dikeluarkan izin lingkungan sebagaimana dalam Amdal

Pengertian SPPL

Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib AMDAL maupun UKL-UPL
wajib membuat Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL).
Skala usaha yang wajib memiliki dokumen SPPL biasanya skala industri kelas kecil dengan ketentuan
yang telah ditetapkan oleh Peraturan Bupati/Walikota. Tujuan sebenarnya untuk menjaga kondisi
lingkungan dari pencemaran dan/atau kerusakan akibat suatu usaha/kegiatan.

Pengertian DELH dan DPLH

Untuk kegiatan yang sudah berjalan namun belum ada dokumen lingkungannya,maka wajib menyusun
DELH/DPLH.

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) adalah dokumen pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup yang merupakan hasil proses audit lingkungan hidup bagi usaha dan/atau kegiatan yang sudah
memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi belum memiliki dokumen AMDAL.

Bedanya dengan DPLH, Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH), adalah dokumen pengelolaan
dan pemantauan lingkungan hidup bagi usaha dan/atau kegiatan yang sudah memiliki izin usaha
dan/atau kegiatan tetapi belum memiliki UKL-UPL. Ini hanya bisa dilakukan untuk usaha yang berdiri
sebelum Oktober 2009.

Apakah bisa bikin dulu kegiatannya baru bikin Amdal atau UKL UPL nya? kan ada DELH DPLH? Enak saja,
tentu saja tidak, untuk saat ini apabila kita nekat melakukan konstruksi sebelum ada Dokumen Amdal
atau UKL UPL plus Izin Lingkungan akan dikenakan pasal 109 UU 32 Tahun 2009, silahkan cek saja
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai