Anda di halaman 1dari 20

Resume pertumbuhan dan perkembangan neonatus pada bayi

balita dan anak

Nama : Linda dwita


Nim : 40020029
Mk : Neonatus

Dosen pengampu : Inge Anggi anggraini,SST.M.Keb.

DIPLOMA KEBIDANAN ILMU KESEHATAN


DAN TEKNOLOGI MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
Neonatus disebut juga bayi baru lahir yakni merupakan individu yang
sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus
dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan
ekstrauterin. Selain itu, fisiologi neonatus merupakan ilmu yang mempelajari
fungsi dari proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan
intrauterin ke kehidupan ekstrauterin.
Penelitian menunjukkan bahwa 50 % kematian bayi terjadi pada
periode neonatal yaitu di bulan pertama kehidupan. Pencegahan merupakan
hal terbaik yang harus dilakukan dalam penanganan neonatal sehingga
neonatus sebagai individu yang harus menyesuaikan diri dari kehidupan
intrauterin ke ekstrauterin dapat bertahan dengan baik karena periode
neonatal merupakan periode yang paling kritis dalam fase pertumbuhan dan
perkembangan bayi.
Salah satu upaya peningkatan akses dan kualitas pelayanan bagi bayi
baru lahir (neonatal) yaitu melalui pemberian imunisasi. Pemahaman tentang
imunisasi pada saat merawat anak sakit khususnya pada kasus tuberkulosis,
difteri, pertusis, tetanus, polio, campak, dan hepatitis (PD3I). Dalam 18 bulan
pertama usianya, anak sudah harus menerima imunisasi tak kurang 15 kali.
Vaksin BCG adalah salah satu vaksin untuk mencegah penyakit
tuberkulosis (TB). Penyakit TB ialah penyakit yang disebabkan kuman
Mycrobacterium Tuberculosis, dan mudah sekali menular melalui droplet,
yaitu butiran air di udara yang terbawa keluar saat penderita batuk, bernapas
atau bersin. Dalam pelaksanaan imunisasi BCG didapat beberapa penyebab tidak
tercapainya imunisasi pada semua sasaran diantaranya ibu tidak mau
membawa bayinya ke posyandu / pelayanan kesehatan, tempat pelayanan
yang jauh, kurangnya kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan tempat
pelayanan, keyakinan ibu yang baru memperbolehkan anaknya diberikan
imunisasi setelah 40 hari dan kurangnya informasi atau pengetahuan tentang
pentingnya imunisasi bagi bayinya serta sering kali terjadinya kecemasan atau
kekhawatiran seorang ibu setelah bayinya diimunisasi.
1. Latar belakang
Aspek - aspek perkembangan dan tahapan perkembangan normal sesuaiusia pada
anak perlu diketahui dan dipahami karena sangat penting untuk mengetahui tumbuh
kembang anak berjalan normal atau tidak, baik dilihatdari segi "isiologis maupun dari
segi psikologis. +ertumbuhan anak akandipengaruhi oleh banyak "aktor baik dari
dalam diri anak itu sendiri maupun dari luar , apabila hal ini mengalami masalah
maka akan berpengaruh pada pertumbuhan anak.+erkembangan anak akan berjalan
dengan baik, apabila "aktor yangmempengaruhinya tidak mengalami gangguan. Anak
akan mulaimenampakkan perkembanganya 0skill1 sesuai dengan tahapa usianya, dan
ituakan terus bertambah sampai dewasa. 2ntuk mengetahui perkembangan anak harus
tahu aspek apa saja dalam perkembangan dan tahapan perkembangansesuai usia anak,
dan itu diperlukan parameter / parameter tertent.
A. Pengertian
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan 0skill1dalam
struktur dan "ungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disinimenyangkut adanya proses
di"erensiasi dari sel!sel tubuh, jaringan tubuh,organ!organ dan sistem organ yang
berkembang sedemikian rupa sehinggamasing!masing dapat memenuhi "ungsinya.
Termasuk juga perkembanganemosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil
interaksi dengan lingkungan.
Pertumbuhan merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh
yang secara kuantitati" dapat diukur, sedangkan perkembanganmerupakan bertambah
sempurnanya "ungsi alat tubuh yang dapat dicapaimelalui tumbuh kematangan dan
belajar.
Istilah tumbuh kembang mencakup dua peristiwa yang si"atnya berbeda,tetapi saling
berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan
pengertian mengenai apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan per
de"enisi adalah sebagai berikut:
1. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,
jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun indi8idu, yang
bisadiukur dengan ukuran berat (gram,pound, kilogram), ukuran panjang
(cm,meter), umur, dan keseimbangan metabolic (retensi kalsium dan
nitrogen tubuh).
2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan
(skill )dalam struktur dan Fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola
yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.
Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel!sel tubuh, jaringan
tubuh,organ-organ, dan system organ yang berkembang sedemikian rupa
sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga
perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil
interaksidengan lingkungannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan
perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ/individu.
Walaupun demikian, kedua peristiw aitu terjadi secara sinkron pada setiap
individu. Dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, terdapat suatu
peristiwa yang dialaminya yaitu masa percepatan dan perlambatan. Masa
tersebut akan berlainan dalam suatu organ tubuh. percepatan dan
perlambatan tersebut merupakan suatu kejadian yang berbeda dalam
setiaporgan tubuh akan tetapi masih saling berhubungan satu dengan yang
lain.peristiwa pertumbuhan pada anak dapat terjadi perubahan tentang
besarnya, jumlah, ukuran di dalam tingkat sel, organ maupun
individu,sedangkan peristiwa perkembangan pada anak dapat terjadi pada
perubahan bentuk dan fungsi pematangan organ mulai dari aspek
social,emosional, dan intelektual.pertumbuhan dan perkembangan pada
anak terjadi mulai dari pertumbuhan dan perkembangan secara fisik,
intelektual,maupun emosional. peristiwa pertumbuhan dan perkembangan
secara fisik dapat terjadi dalam perubahan ukuran besar kecilnya fungsi
organ mulaidari tingkat sel hingga perubahan organ tubuh. pertumbuhan
dan perkembangan secara intelektual anak dapat dilihat dari
kemampuansecara symbol maupun abstrak seperti berbicara, bermain,
berhitung, membaca, dan lain!lain. Sedangkan perkembangan secara
emosional anak dapat dilihat dari perilaku social di lingkungan anak.
Untuk mengetahui tumbuh kembang anak, ada beberapa konsepyang
perlu diketahui. Adapun konsep tersebut adalah sebagai berikut:
a. Otak terbentuk berkesinambungan sepanjang waktu hidupnya
dansubstansi dasarnya dirancang selama masa awal kehidupan.
b. Interaksi antara genetik dan pengalaman dini akan menentukan
tatananarsitektur otak yang sedang berkembang, dengan
komponen aktifnyaadalah suasana “memberi dan menerima”
alamiah ketika anak aktif membina hubungan dengan orangtua
dan pengasuh dalam suatulingkungan keluarga atau masyarakat.
c. Arsitektur otak dan kompetisi untuk berkembang dibentuk secara
“dari bawah” , dengan sirkuit - sirkuit untuk kemampuan awal
yangsederhana akan menentukan pembentukan sirkuit dan
kemampuanselanjutnya yang lebih kompleks.
d. Aspek kogniti", emosi, dan kapabilitas personal -sosial saling
terkaitkuat satu sama lain sepanjang hidup.
e. Stres yang bersifat toksik pada awal kehidupan anak mempunyai
efek yang persisten pada susunan saraf pusat dan sistem hormonal
yangdapat merusak arsitektur otak dan menjadi penyebab
berbagai permasalahan jangka panjang di dalam proses belajar
dan perilaku baik secara fisik atau mental.
f. Prinsip dasar pengetahuan modern tentang otak memberi
gambarankepada kita bahwa menciptakan kondisi yang kondusif
untuk tumbuhkembang anak pada usia dini merupakan langkah
yang lebih efektif dan murah dibanding mengatasi berbagai
permasalahan perkembangananak diusia yang lebih tua.

Untuk menilai perkembangan anak, hal yang dapat dilakukan pertamakali


adalah melakukan wawancara tentang Faktor kemungkinan yangmenyebabkan
gangguan dalam perkembangan tes skrining perkembangananak dengan DDST,
tes IQ dan tes psikologis, atau pemeriksaan lainnya.Selain itu, juga dapat
dilakukan tes seperti evaluasi dalam lingkungan anak, yaitu interaksi anak selama
ini, evaluasi fungsi penglihatan, pendengaran,bicara, bahasa, serta melakukan
pemeriksaan fisik lainnya,seperti pemeriksaan neurologis, metabolik, dan lain-
lain.

B. Aspek-aspek perkembangan pada anak


1. Gerakan halus atau montorik halus
Adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan
dan sikap tubuh yang melibatkan otot -otot besar sepertiduduk, berdiri, dan
sebagainya. perkembangan motorik halus pada tiaptahap perkembangan anak adalah
sebagai beriku:
a. Masa neonatus (0-28)
Pada masa neonatus (0-28hari) adalah awal dari pertumbuhan dan
perkembangan setelah lahir, masa ini merupakan masa terjadikehidupan yang
baru dalam ekstra uteri dengan terjadi proses adaptasisemua sistem organ
tubuh. Proses adaptasi dari organ tersebut dimulaidari akri8itas pernapasan
yang disertai pertukaran gas dengan Frekuensi pernapasan antara 35-5x/menit,
penyesuaian denyut jantung antara 120-60x/menit dengan ukuran jantung lebih
besar apabila dibandingkan dengan rongga dada, terjadi aktivitas bayi yang
mulai meningkat. Selanjutnya diikuti perkembangan fungsi organ-organ tubuh
lainnya.
b. Masa bayi (28 hari- 1 tahun)
(1) Bayi sudah mencoba meraih mainan yang digerak-gerakkan didepan
pandangannya atau yang ditaruh di dadanya.
(2) Telapak tangannya sudah membuka sehingga orangtua bisamemegang
kedua tangannya dan membantu si kecil untuk bertepuk tangan.
(3) Sudah bisa memerhatikan suatu objek yang berjarak.
(4) Perkembangan Sosial-Emosi.
(5) Bayi mulai memunculkan berbagai suara sebagai ekpresi rasa senang atau
tidak senang ketimbang menangis.
(6) Dapat memberi respons dengan mengoceh atau tersenyum pada orang
dewasa yang mengajaknya bercanda.
(7) Bisa membedakan wajah-wajah yang tersenyum, suara-suara ramah
maupun yang menunjukkan amarah. Respons yang diberikan berbeda
terhadap apa yang dilihat. Maka itu, seringlah memberikan senyuman serta
suara riang gembira pada bayi.
(8) Dapat menikmati permainan, baik bermain sendiri dengan suatuobjek atau
bermain social misalnya bermain cermin. Ia akan tersenyum ketika melihat
bayangannya di cermin.
(9) Mengulurkan tangan minta digendong ibu atau orang yang sudah
dikenalnya.
(10) Jika ada bayi lain, biasanya ia memberikan respons untuk menarik
perhatian. Seperti dengan menendang-nendangkan kaki, tertawa,main ludah
atau melambungkan badannya ke atas-ke bawah.
c. Masa anak (1-3tahun)p
perkembangan motorik halus pada usia ini dapat ditunjukandengan adanya
kemampuan dalam mencoba menyusun atau membuat menara pada kubus.
d. Masa prasekolah (3-5tahun)
perkembangan motorik halus dapat dilihat pada anak, yaitu mulai memiliki
kemampuan menggoyangkan jari - jari kaki, menggambar dua atau tiga bagian,
memilih garis yang lebih panjang danmenggambar orang, melepas objek
dengan jari lurus, mampu menjepit benda, melambaikan tangan menggunakan
tangannyauntuk bermain,menempatkan objek ke dalam wadah, makan sendiri,
minum daricangkir dengan bantuan, menggunakan sendok dengan bantuan,
makandengan jari, serta membuat coretan di atas kertas.
2. Gerak kasar atau motorik kasar
Adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukangerakan
yang melibatkan bagian - bagian tubuh tertentu dan dilakukanoleh otot - otot kecil,
tetapi memerlukan koordinasi yang cermat sepertimengamati sesuatu, menjimpit,
menulis, dan sebagainya. perkembanganmotorik kasar pada tiap tahap perkembangan
anak adalah sebagai berikut:
a. Masa neonatus (0-2hari)
perkembangan motorik kasar yang dapat dicapai pada usia inidiawali dengan
tanda gerakan seimbang pada tumbuh dan mulai mengangkat kepala.
b. Masa bayi (28 hari-1 tahun)
(1) usia (1-4 bulan)
perkembangan motorik kasar pada usia ini dimulai dengankemampuan
mengangkat kepala saat tengkurap, mencoba duduk sebentar dengan
ditopang, mampu duduk dengan kepala tegak, jatuh terduduk di pangkuan
ketika disokong pada posisi berdiri, kontrol kepala sempurna mengangkat
kepala sambil berbaring telentang, berguling dari telentang ke miring, posisi
lengan dantungkai kurang fleksi, dan berusaha untuk mengangkat
(2) Usia (4-8 bulan)
perkembangan motorik kasar awal bulan ini dapat dilihat pada perubahan
dalam aktivitas, seperti posisi telungkup pada alasdan sudah mulai
mengangkat kepala dengan melakukan gerakanmenekan kedua tangannya.
pada bulan ke4 sudah mampumemalingkan kepala ke kanan dan ke kiri,
duduk dengan kepalategak, membalikan badan, bangkit dengan
kepalategak, menumpu badan pada kaki dengan lengan berayun ke depan
dan ke belakang, berguling dari telentang ke telengkup, serta duduk dengan
bantuandalam waktu yang singkat.
(3) Usia 8-12 bulan
perkembangan motorik kasar dapat diawali dengan duduktanpa pegangan,
berdiri dengan pegangan, bangkit lalu berdiri, berdiri 2detik, dan berdiri
sendiri.
(4) Masa anak (1-3tahun)
Dalam perkembangan masa anak terjadi perkembangan motorik kasar
secara signifikan. pada masa ini anak sudah mampu melangkahdan berjalan
dengan tegak. Sekitar usia 8 bulan anak mampu menaiki tangga dengan cara
satu tangan dipegang. pada akhir tahun ke2 sudah mampu berlari - lari
kecil, menendang bola, dan mulai mencobamelompat.
(5) Masa prasekolah (3-5 tahun)
Perkembangan motorik kasar masa prasekolah ini dapat diawali dengan
kemampuan untuk berdiri dengan satu kaki selam 1-5 detik,melompat
dengan satu kaki, berjalan dengan tumit ke jari kaki,menjelajah, membuat
posisi merangkak, dan berjalan dengan bantuan.
3. Kemampuan bicara dan bahasa
Adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respon
terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah, dan sebagainya. 'erikut
ini akan disebutkan perkembangan bahasa pada tiap tahap usia anak.
1) Masa neonatus (0-28 hari)
perkembangan bahasa masa neonatus ini dapat ditunjukkan denganadanya
kemampuan bersuara 0menangis1 dan bereaksi terhadap suaraatau bel.
2) Masa bayi (28 hari-1 tahun)
a. Usia 1-4bulan
perkembangan bahasa pada usia ini ditandai dengan adanyakemampuan
bersuara dan tersenyum, mengucapkan huruf hidup, berceloteh,
mengucapkan kata “ooh/ahh”, tertawa dan berteriak,mengoceh spontan,
serta bereaksi dengan mengoceh.
b. Usia 4-8 bulan
perkembangan bahasa pada usia ini adalah dapat menirukan bunyi atau
kata -kata, menoleh ke arah suara atau sumber bunyi,tertawa, menjerit,
menggunakan vokalisasi semakin banyak serta menggunakan kata yang
terdiri atas dua suku kata dan dapatmembuat dua bunyi vokal yang
bersamaan seperti “ba-ba”
c. Usia 8-12 bulan
perkembangan bahasa pada usia ini adalah mampumengucapkan kata
“papa” dan “mama” yang belum spesifik,mengoceh hingga
mengatakannya secara spesifik, serta dapat mengucapkan 1-2 kata.
3) Masa anak 0(! tahun1+erkembangan bahasa masa anak ini adalah
dicapainyakemampuan bahasa pada anak yang mulai ditandai dengan anak
mampu memiliki sepuluh perbendaharaan kata, tingginya kemampuanmeniru,
mengenal, dan responsi" terhadap orang lain, mampumenunjukkan dua gambar,
mampu mengkombinasikan kata / kata,serta mulai mampu menunjukkan
lambaian anggota badan.
4) Masa prasekolah 0!- tahun1+erkembangan bahasa diawali dengan adanya
kemampuanmenyebutkan hingga empat gambar, menyebutkan satu hingga
duawarna, menyebutkan kegunaan benda, menghitung, mengartikan duakata,
mengerti empat kata depan, mengerti beberapa kata si"at dan jenis kata lainnya,
menggunakan bunyi untuk mengidenti"ikasi objek, orang, dan akti8itas,
menirukan berbagai bunyi kata, memahami artilarangan, serta merespon
panggilan orang dan anggota keluarga dekat.

KUESIONER SKRING PERKEMBANGAN (KPSP)


Latar belakang Masalah perkembangan anak seperti gangguan berbahasa, perilaku,autisme,
saat ini makin meningkat dan sebagai upaya untuk menurunkan angka kejadiannya
diperlukan deteksi dini. Skrining merupakan cara deteksi dini yang efektif, namun hal ini
masih jarang dilakukan oleh dokter mungkin karena keterbatasan waktu dan biaya.
Tujuan Untuk mengetahui efektivitas KPSP sebagai alat praskrining perkembangan anak.
Metode Merupakan penelitian cross sectional yang dilakukan pada Desember 2003 sampai
Februari 2004 terhadap orang tua yang mempunyai anak umur 15-18 bulan didaerah kumuh
wilayah kerja Puskesmas Padasuka, Kiaracondong dan Garuda Kota Bandung. Kuesioner
yang digunakan adalah KPSP dan Denver II, yang dilakukan oleh tenaga terlatih.
Hasil Diantara 494 anak, diduga mengalami gangguan perkembangan 73 anak
(15%)menurut KPSP dan 57 anak (12%) menurut Denver II. Sensitivitas dan spesifisitas
KPSP masing-masing 60% dan 92%.
Kesimpulan Penggunaan KPSP dapat menimbulkan underdetection. Sebaiknyadilakukan
revisi terhadap KPSP yang disesuaikan dengan Parent DevelopmentalQuestions (PDQ) II
yang merupakan pengembangan Denver II. Penelitian sebaiknya dilakukan tidak hanya di
daerah kumuh.
MEDIA DAN ALAT BANTU
1. Formulir KPSP menurut usia 3,6,9,12,15,18,21,24,30,36,42,48,54,60,66,72 bulan.
Formulir ini berisi 9-10 pertanyaan tentang kemampuan perkembangan yang telah
dicapai anak.
2. Alat bantu pemeriksaan berupa : bola, boneka, kubus sisi 2,5 cm, benang wol merah,
kertas, krayon, kismis,kerincingan,lonceng.
Beri nilai langkah dengan menggunakan kriteria berikut :
1. Perlu perbaikan : langkah tak dilakukan dengan benar dan tidak sesuai urutannya.
2. Mampu : langkah-langkah yang dilakukan dengan benar tetapi tidak efisien
3. Mahir : langkah-langkah yang dilakukan dengan benar dan efisien.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAYI DAN BELITA
A. Pengertian
 Pertumbuhan adalah : Perubahan fisiologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berjalan normal pada anak yang sehat
dalam perjalanan waktu tertentu
 Perkembangan : proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu
sebagai fungsi kematangan & interaksi degan lingkungannya. Dengan kata
lain perkembangan merupakan perubahan fungsional yang dipengaruhi oleh
tingkat kematangan fisik.

B. Katagori dalam perubahan


1. Perubahan dalam Ukuran
2. Perubahan dalam Perbandingan
3. Berubah untuk Mengganti Hal-hal yang lama
4. Berubah untuk Memperoleh hal-hal yang baru
2. Pemantauan Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan parameter kesehatan gizi yang cukup peka untuk
digunakan dalam menilai kesehatan anak, terutama anak bayi dan Balita. Dalam
upaya memonitor kesehatan gizi anak ini dipergunakan Kartu Menuju Sehat
(KMS). KMS adalah kartu yan memuat suatu grafik pertumbuhan BB menurut
Umur, yang menunjukkan batas-batas pertumbuhan BB anak Balita. (9)
Anak sehat digambarkan dengan jalur berat badan yang berwarna hijau. Anak
yang sedang diteliti dicatat umurnya dan ditimbang berat badannya. Data yang
didapat ditempatkan pada jalur KMS. Bila jatuh dijalur hijau berarti berat badan
anak tersebut baik dan anak ada dalam kondisi kesehatan gizi yang baik. Pada
pemeriksaan yang berturut-turut hasilnya menunjukkan suatu grafik suatu
pertumbuhan anak tersebut. Anak sehat akan memperlihatkan grafik
pertumbuhan
anak terletak pada jalur hijau. Kalau garis grafik menurun ke luar jalur hijau
berarti ada sesuatu yang tidak beres dengan pertumbuhan anak tersebut. Ini
merupakan petunjuk pula adanya gangguan kesehatan anak tadi. Harus diteliti
Iebih lanjut, mengapa kurva menurun dan keluar dari jalur hijau. (10)
Ibu atau mereka yang bertanggung jawab atas pemeliharaannya, dengan
melihat KMS akan segera mengetahui kondisi kesehatan anak tersebut. Kurva
pertumbuhan yang masih tetap di dalam jalur hijau, anak tersebut ada dalam
kondisi kesehaian gizi baik, dan bila menurun ke jalur kuning, anak memerlukan
perhatian yang lebih banyak dan sebaiknya dikonsultasikan kepada seorang
dokter
atau di bawa ke puskesmas, sedangkan bila kurva pertumbuhan anak sudah turun
ke bawah garis merah, berarti anak tersebut sudah masuk ke dalam kondisi
kesehatan yang buruk dan perlu penanganan kesehatan yang serius. (10)
Pengukuran antropometri digunakan untuk mengukur pertumbuhan fisik
seorang anak dengan menggunakan alat ukur tertentu, seperti timbangan bayi
(dacin). Penilaian antropometri dapat dibedakan menjadi yang berdasar umur
dan
yang tidak berdasar umur. Berat badan memiliki hubungan yang linear dengan
umur anak. Keadaan normal, perkembangan berat badan akan searah dengan
pertumbuhan umur anak dengan kecepatan tertentu. Indeks berat badan menurut
umur anak merupakan indikator yang baik untuk menilai status gizi saat ini
3. Pemantauan Pertumbuhan

Pertumbuhan merupakan parameter kesehatan gizi yang cukup peka untuk digunakan dalam
menilai kesehatan anak, terutama anak bayi dan Balita. Dalam upaya memonitor kesehatan
gizi anak ini dipergunakan Kartu Menuju Sehat (KMS). KMS adalah kartu yan memuat suatu
grafik pertumbuhan BB menurut Umur, yang menunjukkan batas-batas pertumbuhan BB
anak Balita. (9) Anak sehat digambarkan dengan jalur berat badan yang berwarna hijau. Anak
yang sedang diteliti dicatat umurnya dan ditimbang berat badannya. Data yang didapat
ditempatkan pada jalur KMS. Bila jatuh dijalur hijau berarti berat badan anak tersebut baik
dan anak ada dalam kondisi kesehatan gizi yang baik. Pada pemeriksaan yang berturut-turut
hasilnya menunjukkan suatu grafik suatu pertumbuhan anak tersebut. Anak sehat akan
memperlihatkan grafik pertumbuhan anak terletak pada jalur hijau. Kalau garis grafik
menurun ke luar jalur hijau berarti ada sesuatu yang tidak beres dengan pertumbuhan anak
tersebut. Ini merupakan petunjuk pula adanya gangguan kesehatan anak tadi. Harus diteliti
Iebih lanjut, mengapa kurva menurun dan keluar dari jalur hijau. (10) Ibu atau mereka yang
bertanggung jawab atas pemeliharaannya, dengan melihat KMS akan segera mengetahui
kondisi kesehatan anak tersebut. Kurva pertumbuhan yang masih tetap di dalam jalur hijau,
anak tersebut ada dalam kondisi kesehaian gizi baik, dan bila menurun ke jalur kuning, anak
memerlukan perhatian yang lebih banyak dan sebaiknya dikonsultasikan kepada seorang
dokter atau di bawa ke puskesmas, sedangkan bila kurva pertumbuhan anak sudah turun ke
bawah garis merah, berarti anak tersebut sudah masuk ke dalam kondisi kesehatan yang
buruk dan perlu penanganan kesehatan yang serius. Pengukuran antropometri digunakan
untuk mengukur pertumbuhan fisik seorang anak dengan menggunakan alat ukur tertentu,
seperti timbangan bayi (dacin). Penilaian antropometri dapat dibedakan menjadi yang
berdasar umur dan yang tidak berdasar umur. Berat badan memiliki hubungan yang linear
dengan umur anak. Keadaan normal, perkembangan berat badan akan searah dengan
pertumbuhan umur anak dengan kecepatan tertentu. Indeks berat badan menurut umur anak
merupakan indikator yang baik untuk menilai status gizi Pemantauan Perkembangan Periode
penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Pada masa balita ini perkembangan
kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran social emosional dan intelegensia berjalan
sangat cepat dan rnerupakan landasan perkembangan berikutnya Perkembangan moral serta
dasar-dasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini. Untuk memantau perkembangan anak
balita, terdapat 7 aspek yang dipantau tingkat perkembangannya, antara lain.
a. Perkembangan kemampuan gerak kasar.
Gerakan (motorik) adalah semua gerakan yang mungkin dilakukan oleh seluruh tubuh,
sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh, dan
perkembangan tersebut erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak. Disebut
gerak kasar karena gerakan yang dilakukan melibatkan sebagian besar bagian tubuh dan
biasanya memerlukan tenaga karenadilakukan oleh otot-otot yang lebih besar. Contoh; gerakan
membalik dari telungkup menjadi telentang atau sebaliknya, gerakan berjalan, berlari dan
sebagainya
b. Perkembangan kemampuan gerak halus.
Dikatakan gerakan halus karena hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan
dilakukan oleh otot-otot kecil, karena itu tidak begitu memerlukan tenaga. Contoh; gerakan
mengambil sesuatu benda dengan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk tangan,
memasukan benda ke dalam lubang, menari, menggambar dan gerakan lainnya.
c. Perkembangan kemampuan komunikasi pasif. Komunikasi pasif adalah kesanggupan untuk
mengerti c isyarat dan pembicaraan orang lain. Contoh; menengok kearah sumber suara,
mengerti kalimat sederhana, senang mendengarkan cerita, mengerti dan dapat melaksanakan
perintah dari yang sederhana hingga yang lebih sukar.
d. Perkembangan kemampuan komunikasi aktif
Perkembangan kemampuan komunikasi aktif yaitu kemampuan untuk menyatakan perasaan
dan keinginannya melalui tangisan, gerakan tubuh dengan kata-kata. Sebagai makhluk sosial,
anak akan selalu berada diantara atau bersama orang lain. Agar dicapai saling pengetian maka
diperlukan suatu komunikasi, dimana bahasa merupakan alat untuk menyatakan pikiran dan
perasaannya. Baik komunikasi pasif maupun yang aktif, keduanya perlu dikembangkan yaitu
dengan cara melatih anak secara bertahap agar mau dan mampu berkomunikasi seperti
berbicara, mengucapkan kalimat-kalimat, menyanyi dan ungkapan verbal (lisan) lainnya.
e. Perkembangan kecerdasan.
Pada anak Balita, kemampuan berpikir mula-mula berkembang melalui kelima inderanya. Ia
melihat warna-warna, mendengar suara atau bunyi-bunyi, mengenal rasa dan seterusnya.
Daya pikir dan pengertian mula-mula terbatas pada apa yang nyata yang dapat dilihat dan
dipegang atau dimainkan. Kemudian berbagai konsep atau pengertian akan dimiliki, seperti
konsep tentang benda, warna, manusia, bentuk, dll. Semua konsep ini kemudian
memungkinkan anak melakukan pemikiran-pemikiran ke tingkat yang lebih tinggi, yang
lebih abstrak dan majemuk.
f. Perkembangan menolong diri sendiri.

Seorang anak pada awal kehidupannya mula-mula masih bergantung pada orang lain dalam
hal pemenuhan kebutuhannya. Dengan makin mampunya dia melakukan gerakan motorik
dan bicara, anak terdoromg untuk melakukan sendiri berbagai hal. Orang tua harus melatih
usaha mandiri anak ini, mula-mula dalam hal menolong kebutuhun anak sehari-hari, misalnya
makan, minum, buang air kecil dan besar, berpakaian, dll. Kemudian kemampuannya
ditingkatkan dalam hal kebersihan, kesehatan dan kerapihan.
g. Perkembangan tingkah laku sosial.
Yaitu kemampuan anak berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungannya. Mula-mula
anak hanya mengenal orang-orang yang paling dekat dengan dirinya yaitu ibunya, kemudian
orang-orang serumah. Dengan bertambahnya usia anak, luas pergaulan juga perlu
dikembangkan. Anak perlu berkawan, perlu diujar tentang aturan-aturan, disiplin, sopan
santun, dan lain-lain. Untuk memantau perkembangan balita menggunakan Kuesioner Pra
Skrining Perkembangan (KPSP) anak yaitu suatu pertanyaan singkat yang ditujukan kepada
para orang tua dan dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan
perkembangan anak. Kegunaan KPSP untuk mengetahui ada atau tidak hambatan dalam
perkembangan anak. KPSP meliputi 10 pertanyaan singkat kepada orang tua / pengasuh,
berisi tentang kemampuan yang telah dicapai oleh anak. Cara menggunakan KPSP yaitu
petugas kesehatan dilapangan membaca KPSP terlebih dahulu dan kemudian memberikan
kesempatan kepada orang tua untuk menjawab kelompok pertanyaan yang sesuai dengan usia
anak. Usia ditetapkan menurut bulan, kelebihan 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan. Gunakan
kuesioner sesuai umur / lebih muda. Tanyakan isi KPSP sesuai urutan. Cara
mencatat hasil KPSP yaitu : bagi tiap golongan umur terdapat 10 pertanyaan
untuk orang tua atau pengasuh anak. Hasil dicatat di dalam kartu data tumbuh
kembang anak. Tuliskan jawaban ya atau tidak pada kotak yang disediakan untuk
tiap pertanyaan menurut golongan umur anak kemudian hitunglah jawaban ya. (11)
Interpretasi KPSP “Ya” bila orang tua menjawab : anak bisa melakukan
pernah atau sering atau kadang-kadang. “Tidak” bila anak belum pernah
melakukan/tidak pernah/ibu tidak tahu. “Ya” berjumlah 9-10 berarti
perkembangan anak sesuai tahap perkembangannya (S), “Ya” berjumlah 7-8
berarti meragukan (M), “Ya” ≤ 6 berarti terjadi penyimpangan (P).
5. Tahapan Tumbuh Kembang Bayi 0-6 Bulan
Pada proses perkembangan ditandai oleh semakin bertambahnya kemampuan
anak. Bagian Psikologi fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bersama Unit
Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia menyusun beberapa tahapan praktis
tumbuh kembang anak, yaitu sebagai berikut. (11)
Perubahan dalam pertumbuhan diawali dengan perubahan berat badan pada
usia 0 – 3 bulan. Bila gizi bayi cukup maka, perkiraan berat badan akan mencapai
700-1000 gram/bulan sedangkan pertumbuhan tinggi badan agak stabil tidak
mengalami kecepatan dalam pertumbuhan tinggi badan. Perkembangan pada usia
ini dapat dilihat dari :2a. 4-6 minggu
: tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2
minggu kemudian
b. 12-16 minggu: menegakkan kepala, tengkurap sendiri, menoleh ke arah
suara, memegang benda yang ditaruh di tangannya,
mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada
dengan bertopang tangan
c. 20 minggu
: meraih benda yang didekatkan kepadanya, menaruh
benda-benda di mulutnya
d. 26 minggu
: dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan
lainnya, duduk dengan bantuan kedua tangannya ke
depan, makan biskuit sendiri
Pada umur 3 – 6 bulan, pertumbuhan dapat menjadi 2 kali berat badan pada
waktu lahir dan rata-rata kenaikan 500-600 gram/bulan apabila mendapat gizi
yang baik. Sedangkan tinggi badan tidak mengalami kecepatan dalam
pertumbuhan dan terjadi kestabilan berdasarkan pertambahan umur.
Perkembangan yang terjadi pada umur tersebut seperti :
Standar normal
untuk pertumbuhan yang sering digunakan dalam
pedoman deteksi tumbuh kembang anak balita adalah :
a. Berat badan lahir rata-rata : 3,25 kg
b. Berat badan usia per bulan, menggunakan rumus :
=) + 92
B. Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang
Pola tumbuh kembang secara normal antara anak yang satu dengan yang
lainnya pada akhirnya tidak selalu sama, karena dipengaruhi oleh interaksi
banyak faktor. Tumbuh kembang dipengaruhi faktor langsung dan faktor tidak
Kecukupan Komsumsi Makanan.
Status gizi masyarakat ditentukan oleh kecukupan makanan dan kemampuan
tubuh yang mengandung zat gizi untuk kesehatan. Jika kecukupan konsumsi
makanan kurang akan mempermudah timbulnya penyakit yang akan
mempengaruhi pertumbuhan dan mengakibatkan status gizi menurun.

b. Keadaan Kesehatan.
Kurang gizi adalah faktor prakondisi yang memudahkan anak mendapat
kesehatan yang kurang baik atau akan mempermudah timbulnhya penyakit
infeksi. Dalam keadaan gizi yang baik, tubuh mempunyai cukup kemampuan
untuk mempertahankan diri terhadap penyakit infeksi.
2. Faktor Tidak Langsung.
a. Asuhan Ibu Bagi Anak.
Dalam tumbuh kembang anak, tidak sedikit peranan ibu dalam ekologi anak.
b. Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan dan Sanitasi Lingkungan.
Perawatan kesehatan yang teratur tidak saja pada anak sakit, tetapi
pemeriksaan kesehatan dan menimbang anak secara rutin setiap bulan dapat
mengetahui status gizi anak tersebut.
c. Pendidikan.
Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam
tumbuh kembang anak.
d. Faktor Ekonomi.
Penghasilan keluarga merupakan faktor yang mempengaruhi kedua yang
berperan langsung terhadap status gizi
e. Politik.
Kehidupan politik dalam masyarakat akan mempengaruhi tumbuh kembang
anak.
B.KPSP
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) merupakan suatu instrumen deteksi dini
dalam perkembangan anak usia 0 sampai 6 tahun. KPSP ini berguna untuk mengetahui
perkembangan anak normal atau ada penyimpangan. Penelitian Studi Literatur ini dilakukan
untuk memperoleh informasi mendalam tentang penerapan penerapan KPSP saat pengkajian
perkembangan pada anak usia 0-72 bulan. Tumbuh kembang seorang anak ditandai dengan
pertumbuhan (growth) dan perkembangan (development). pertumbuhan adalah peningkatan
struktur dan kemampuan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur sebagai
hasil dari proses pematangan (Soetjiningsih, 2008). Desain penelitian ini menggunakan
metode studi literature yang hanya menggambarkan implementasi penerapan KPSP pada
anak Usia 0-72 Bulan Untuk Mendeteksi Adanya Keterlambatan Perkembangan. Hasil
Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi dari penerapan kuesioner pra
skrining perkembangan (KPSP) dapat mendeteksi keterlambatan perkembangan. Dengan
melakukan penelitian ini, penelitian dapat memberikan penerapan yang baik kepada anak usia
0-72 bulan, peneliti dapat menentukan implementasi dari hasil peneliti satu peneliti lainnya.
Terdapat 5 (lima) artikel 3 (tiga) yang memiliki relevansi dengan penerapan KPSP pada usia
anak 0-72 bulan untuk mendeteksi keterlambatan perkembangan. peneliti dapat menentukan
implementasi dari hasil peneliti satu dengan peneliti lainnya. Terdapat 5 (lima) artikel 3 (tiga)
yang memiliki relevansi dengan penerapan KPSP pada usia anak 0-72 bulan untuk
mendeteksi keterlambatan perkembangan. peneliti dapat menentukan implementasi dari hasil
peneliti satu dengan peneliti lainnya. Terdapat 5 (lima) artikel 3 (tiga) yang memiliki
relevansi dengan penerapan KPSP pada usia anak 0-72 bulan untuk mendeteksi
keterlambatan perkembangan.Pemeriksaan KPSP adalah penilian perkembangan anak dalam
4 sektor perkembangan yaitu : motorik kasar, motorik halus, bicara/bahasa dan sosialisasi
/kemandirian. Contoh:
Kuesioner Praskrining untuk Bayi 3 bulan
1. Pada waktu bayi telentang, apakah masing-masing lengan dan tungkai bergerak dengan
mudah? Jawab TIDAK bila salah satu atau kedua tungkai atau lengan bayi bergerak tak
terarah/tak terkendali.
2. Pada waktu bayi telentang apakah ia melihat clan menatap wajah anda?
3. Apakah bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (ngoceh), disamping menangis?

Kuesioner Praskrining untuk Bayi 6 bulan


1. Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan anda dengan
menggerakkan kepala sepenuhnya dari satu sisi ke sisi yang lain
2. Dapatkah bayi mempertahankan posisi kepala dalam keadaan tegak clan stabil? Jawab
TIDAK bila kepala bayi cenderung jatuh ke kanan/kiri atau ke dadanya
3. Sentuhkan pensil di punggung tangan atau ujung jari bayi. (jangan meletakkan di atas
telapak tangan bayi). Apakah bayi dapat menggenggam pensil itu selama beberapa
detik?
4. Ketika bayi telungkup di alas datar, apakah ia dapat mengangkat dada dengan kedua
lengannya sebagai penyangga seperti padA gambar ?
5. Pernahkah bayi mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik tetapi bukan
menangis?
6. Pernahkah bayi berbalik paling sedikit dua kali, dari telentang ke telungkup atau menangis.

Kuesioner Praskrining untuk Bayi 9 bulan


1. Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu tarik perlahan-lahan ke posisi
clucluk. Dapatkah bayi mempertahankan lehernya secara kaku.
eperti gambar sebelah kanan.
2. Pernahkah anda melihat bayi memindahkan mainan atau kue kering dari satu tangan ke
tangan yang lain? Benda-benda panjang seperti sendok atau kerincingan bertangkai
tidak ikut dinilai.
3. Tarik perhatian bayi dengan memperlihatkan selendang, sapu tangan atau serbet,
kemudian jatuhkan ke lantai. Apakah bayi mencoba mencarinya? Misalnya mencari di
bawah meja atau di belakang kursi?
4. Apakah bayi dapat memungut dua benda seperti mainan/kue kering, dan masingmasing
tangan memegang satu benda pada saat yang sama? Jawab TIDAK bila bayi tidak pernah
melakukan perbuatan ini

Kuesioner Praskrining untuk Bayi 12 Bulan


1. Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu/di pojok, kemudian muncui dan menghilang
secara berulang-ulang di hadapan anak, apakah ia mencari anda atau mengharapkan
anda muncul kembali?
2. Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Coba ambil pensil tersebut dengan perlahanlahan.
Sulitkah anda mendapatkan pensil itu kembali?
3. Apakah anak dapat berdiri selama 30 detik atau lebih dengan berpegangan pada
kursi/meja?
4. Apakah anak dapat mengatakan 2 suku kata yang sama, misalnya: “ma-ma”, “da-da”
atau “pa-pa”. Jawab YA bila ia mengeluarkan salah—satu suara tadi.
5. Apakah anak dapat mengangkat badannya ke posisi berdiri tanpa bantuan.

Kuesioner Praskrining untuk Anak 30 bulan


1. Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: baju, rok, Sosialisasi & atau celananya?
(topi clan kaos kaki tidak ikut dinilai)
2. Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga dengan posisi
tegak atau berpegangan pada Binding atau pegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naik
tangga dengan merangkak atau anda tidak membolehkan anak naik tangga atau anak
harus berpegangan pada seseorang.
3. Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, dapatkah anak menunjuk dengan benar
paling seclikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung, mulut, atau bagian badan
yang lain)?
4. Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah?
5. Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengang.

Kuesioner Praskrining untuk Anak 42 bulan


1. Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri?
2. Dapatkah anak mengayuh sepeda rods tiga sejauh sedikitnya 3 meter?
3. Setelah makan, apakah anak mencuci clan mengeringkan tangannya dengan balk
sehingga anda ticlak perlu mengulanginya?
4. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya clan beri
anak anda kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan
keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih?
5. Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah anak dapat melompati
panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahulu

Kuesioner Praskrining untuk Anak 48 bulan


1. Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter?
2. Setelah makan, apakah anak mencuci dan mengeringkan tangannya dengan baik
sehingga anda tidak perlu mengulanginya?
3. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri
anak anda kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan
keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih?
4. Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah anak dapat melompati
panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari.

Kuesioner Praskrining untuk Anak 54 bulan


1. Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa
menjatuhkan kubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran 2-5 – 5 cm.
2. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain dimana ia ikut
bermain dan mengikuti aturan bermain?
3. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di
bantu? (Tidak termasuk memasang kancing, gesper atau ikat pinggang)
4. Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia
hanya menyebut sebagian namanya atau ucapannya sulit dimengerti.
5. Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu kecuali mengulangi
pertanyaan

Kuesioner Praskrining untuk Anak 60 bulan


1. Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu kecuali mengulangi
pertanyaan.
“Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?”
“Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?”
“Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?”
Jawab YA biia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan benar, bukan dengan
gerakan atau isyarat.
Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah “menggigil” ,”pakai mantel’ atau “masuk
kedalam rumah’.
Jika lapar, jawaban yang benar adalah “makan”
Jika lelah, jawaban yang benar adalah “mengantuk”, “tidur”, “berbaring/tidur-tiduran”,
“istirahat” atau “diam sejenak”
2. Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian boneka?
3. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri
anak ands kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan
keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih?
4. Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata “lebih panjang”.
Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak.
Tanyakan: “Mana garis yang lebih panjang?”
Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan ulangi pertanyaan tersebut.

Kuesioner Praskrining untuk Anak 66 bulan


1. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh anak
menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali
kesempatan. Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?
2. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mats
pada saat memberikan perintah berikut ini: "Letakkan kertas ini di atas lantai".
"Letakkan kertas ini di bawah kursi".
"Letakkan kertas ini di depan kamu"
"Letakkan kertas ini di belakang kamu"
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti "di atas", "di bawah", "di depan" dan "di
belakang”
3. Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak rewel (tanpa menangis atau
menggelayut pada anda) pada saat anda meninggalkannya?
C. Denver Development Sreening Test (
DDST pada mulanya diperkenalan pada tahun 1967 oleh Frankenburg dan Dodds, sebagai
alat bantu skrining tumbuh kembang anak pada situasi normal oleh para dokter anak.Alat tes
ini dikenal di 54 negara dan pada tahun 1992 dikeluarkan alat skrining tumbuh kembang anak
yang sudah direvisi yang dikenal dengan Denver II atau Tabel Denver II.Tabel Denver II ini
banyak dipergunakan untuk menemukan terjadinya penyimpangan perkembangan, terutama
perkembangan berbicara pada anak.Tes ini juga tidak untuk mendiagnosa ketidakmampuan
dan kesukaran belajar, gangguan bahasa atau gangguan emosional, subtitusi evaluasi
diagnostik atau pemeriksaan fisik anak.Tes Denver II bukanlah tes IQ, melainkan untuk
memantau perkembangan anak dari 4 aspek, yakni aspek perilaku sosial, motorik halus,
motorik kasar dan bahasa sesuai dengan kelompok usia anak.Dalam perkembangan bahasa,
skrining tumbuh kembang anak diukur kemampuan untuk berbicara spontan, memberikan
respon terhadap suara, dan mengikuti perintah. Bahasa meliputi segala bentuk komunikasi,
baik secara lisan, isyarat, ekspresi, bahasa tubuh, tulisan atau seni.Sebaiknya skrining tumbuh
kembang anak melalui Tes Denver II ini memang dilakukan oleh pakar seperti dokter anak
Denver Development Sreening Test (DDST) merupakan salah satu alat skrining
perkembangan, alat ini membantu tenaga kesehatan untuk mengetahui sedini mungkin
penyimpangan perkembangan yang terjadi pada anak sejak lahirsampai berusia 6 tahun.
Pemeriksaan dilakukan secara rutin yaitu setiap bulan.Tes DDST bukanlah tes diagnostik
atau tes IQ.DDST memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk metode skrining yang
baik. Tes ini dilakukan kurang lebih 20 menit, dapatdiandalkan dan menunjukkkan validitas
yang tinggi. Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan ternyata DDST secara efektif
dapat mengidentifikasikan antara 85-100% bayi dan anak-anak prasekolah yang mengalami
keterlambatan perkembangan, dan pada “follow up” selanjutnya ternyata 89% dari kelompok
DDST abnormal mengalami kegagalan di sekolah 5-6 tahun kemudian D. Aspek
PerkembanganAspek perkembangan yang dinilai dalam pemeriksaan DDST terdiri dari 125
tugas perkembangan yang sesuai dengan usia anak yang terbagi menjadi empat sektor yang
dinilai, yaitu Personal Social (aspek perilaku sosial), Fine Motor Adaptive (motorik halus),
Language (bahasa), dan Gross Motor (motorik kasar).Pada setiap item soal, pemeriksa wajib
memasukan skor nilai di setiap soal pada semua sektor. Dimana Nilai P = Pass/Lulus, Nilai F
= Fail/Gagal, Nilai R = Refusal/Menolak, Nilai NO = No Opportunity/Tak Ada
Kesempatan.Tugas perkembangan yang diberikan adalah sesuai dengan usia kronologis anak
tiap bulan. Alat yang diperlukan dalam pemeriksaan perkembangan anak diberikan sesuai
usia anak untuk menunjang pemeriksaan. Ada 4 sektor perkembangan yang dinilai:
1. Personal Social (perilaku sosial)Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri,
bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan
2. Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus)Aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-
bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang
cermat.
3. Language (bahasa)Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti
perintah dan berbicara spontan.
4. Gross motor (gerakan motorik kasar)Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan
sikap tubuh.

Cara Skrining:
1.Ada satu tabel dan satu petunjuk yang harus disiapkan.
2.Tetapkan usia kronologis anak jika anak prematur.
3.Buat garis lurus (vertikal) dari atas sampai bawah sesuai dengan usia anak.Uji semua item
dengan cara:
°Pertama pada tiap sektor, uji 3 hal yang berada di sebelah kiri garis umur tanpa menyentuh
batas usia
°Kedua uji hal yang berpotongan pada garis usia
°Ketiga hal sebelah kanan tanpa menyentuh garis usia sampai anak gagal
°Hitung berapa banyak yang Fail dan Pass.

Penilaian:
•F (Fail/gagal), jika anak tidak mampu melakukan uji coba dengan baik.
•R (Refusal/menolak), jika anak menolak untuk uji coba.
•P (Pass/lewat), jika anak dapat melakukan uji coba dengan baik.
•NO (No Opportunity), jika anak tidak punya kesempatan untuk melakukan uji coba karena
ada hambatan.

Interpretasi dari Nilai Denver II:


•Advanced: Anak mampu melaksanakan tugas pada hal-hal di sebelah kanan garis umur,
lulus kurang dari 25 persen anak yang lebih tua dari usia tersebut
•Normal: Anak gagal/menolak tugas pada hal-hal disebelah kanan garis umur,
lulus/gagal/menolak pada item antara 25-75 persen (warna putih)
•Caution: Anak gagal/menolak pada hal-hal antara 75-100 persen (warna hijau
•Delay: Gagal/menolak hal-hal yang ada disebelah kiri dari garis umur.

Interpretasi Tes Denver II:


•Normal: Dikatakan normal saat tidak ada penilaian delayed (keterlambatan), paling banyak 1
caution (peringatan), dan lakukan ulang pemeriksaan pada control berikutnya.
•Suspect: Dikatakan suspect saat terdapat 2 atau lebih caution (peringatan), terdapat 1 atau
lebih delayed (terlambat) yang terjadi karena fail/kegagalan bukan karena menolak/refuse.
Dilakukan uji ulang 1-2 minggu kemudian untuk menghilangkan rasa takut, sakit, dan lelah.
•Untestable (tidak dapat di uji): Dikatakan untestable saat terdapat 1 atau lebih skor delayed
(terlambat), dan/atau terdapat 2 atau lebih caution (peringatan). Dalam hal ini, delayed atau
caution terjadi karena penolakan/refuse bukan karena kegagalan/fail. Dilakukan uji ulang 1-2
minggu kemudian.

ALAT DAN TEMPAT YANG DIGUNAKAN


1 Alat peraga: gulungan benang wol berwarna merah (diameter 10 cm), kismis, manikmanik
(kerincing dengan gagang yang kecil),
2.10 buah kubus berwarna dengan ukuran 2,5 cm x 2,5 cm (merah-kuning-hijau-biru),
3.permainana anak (boneka kecil dengan botol susu), botol kaca kecil dengan
diameter lubang 1,5 cm, bola tenis, bel kecil,
4.ertas kosong dan pensil merah. Lembar formulir DDST
5.Buku petunjuk sebagai referensi
6.Tempat yang digunakan tenang/ tidak berbising, dan bersih.

prosedur DDST Terdiri Dari 2 Tahap Yaitu:


Tahap pertama: secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia:
3- 6 bulan
9-12 bulan
18-24 bulan
3 tahun-4tahun
5 tahun
Tahap kedua: dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan pada
tahap pertama. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik yang lengkap.
Langkah - Langkah Dalam Pelaksanaan DDST:
1.Sapa orang tua / pengasuh dan anak dengan ramah
2. Jelaskan tujuan dilakukan tes perkembangan
3. Buat komunikasi yang baik dengan anak
4. Hitung umur anak dan buat garis umur
(1 thn = 12 bln; 1 bln = 30 hr; 1 mg = 7 hr)
5. Bila anak lahir prematur, koreksi faktor prematuritas
6 Tarik garis umur dari atas kebawah dan cantumkan tanggal pemeriksaan pada ujungatas
garis umur. Formulir Denver dapat digunakan beberapa kali, gunakan garis umur dengan
warna yang berbeda.
7. Lakukan tugas perkembangan untuk tiap sektor perkembangan dimulai dari sektor yang
paling mudah yang terletak di sebelah kiri garis umur, kemudian dila

Anda mungkin juga menyukai