PENALARAN
KLINIS
Januari 2024
Pediatri
(Hari 1)
Resusitasi &
Pemeriksaan
Neonatus
APGAR
Menilai adaptasi neonatus
Tanda 0 1 2
Appearance (Warna Kulit) Seluruh Tubuh biru/pucat Tubuh kemerahan, Seluruh Tubuh kemerahan
ekstremitas biru
Aspek Peralatan
Airway •Pantau
10 28 • Cukup bulan
15 30 • antara 37 – 42
20 32
minggu lengkap ( 259
– 294 hari)
25 34
• Kurang bulan
30 36 • < 37 minggu
35 38 (sebelum 259 hari)
40 40 • Lebih bulan
45 42
• > 42 minggu
(sesudah 294 hari)
50 44
Koreksi Usia Bayi Prematur
Fenton Chart Lubchenco
Congenital Hip Dysplasia
= Developmental dysplasia of the hip (DDH)
Gejala:
•Asimptomatik
•Asimetri lipatan kulit paha, panjang kaki
•Galeazzi sign
Skrining
Kliegman, et al. Nelson textbook of pediatrics. 20th ed. Philadelphia: Elsevier; 2016
Congenital Hip Dysplasia
= Developmental dysplasia of the hip (DDH)
Pavlik
Lahir – 6 bulan • Pavlik harness harness
Kliegman, et al. Nelson textbook of pediatrics. 20th ed. Philadelphia: Elsevier; 2016
Benjolan Kepala
Indikator Caput Suksedanum Subgaleal hematoma Hematoma Sefal
Etiologi Penekanan pada jalan lahir (edema Vacuum-delivery associated Pecahnya kapiler subperiosteum
jaringan lunak scalp) karena tekanan pada saat lahir
Onset Tampak segera setelah bayi lahir, Setelah lahir dan bertambah Terlihat dalam beberapa jam atau 1-2
mungkin bertambah dalam beberapa jam ukurannya hari kemudian
Lokasi Terdapat pada bagian kepala yang lebih Di bawah aponeurosis galeal, melewati Berbatas tegas, tidak melewati sutura
dulu lahir, batas tidak tegas, melewati sutura, dapat menyebar ke leher
sutura
Palpasi Lunak Fluctuating Firm
Remisi Beberapa hari Beberapa minggu - bulan Beberapa minggu - 3 bulan
Dapat mengancam nyawa
Kliegman, et al. Nelson textbook of pediatrics. 20th ed. Philadelphia: Elsevier; 2016
Congenital Malformation
Kepala
Kliegman, et al. Nelson textbook of pediatrics. 20th ed. Philadelphia: Elsevier; 2016
Congenital Malformation
Kliegman, et al. Nelson textbook of pediatrics. 20th ed. Philadelphia: Elsevier; 2016
Cogenital Malformation
Hidrosefalus
Definisi : pelebaran ventrikel otak disertai peningkatan tekanan tekanan intrakranial.
Etiologi:
• Obstruksi aliran cairan serebrospinal (CSS) di sistem ventrikel otak
• Absorbsi CSS di vili arakhnoid yang menurun
• Produksi CSS di pleksus koroid yang abnormal
Penunjang:
• Papilledema : pada peningkatan TIK
• Pemeriksaan transiluminasi positif
• CT-Scan atau MRI kepala
untuk mencari etiologi
Medikamentosa :
• asetazolamide (dosis 30-50 mg/kgBB/hari)
• furosemid (dosis 1 mg/kgBB/hari)
4 PILAR
PEDIATRI
4 Pilar Pediatri
Monitoring
Asuhan Nutrisi
Pertumbuhan &
Pediatri
Perkembangan
Imunisasi Kegawatdaruratan
Monitoring Pertumbuhan
Wahidiyat I, Sastroasmoro S. Pemeriksaan klinis pada bayi dan anak. 3rd ed. Jakarta: Sagung Seto;
Monitoring Pertumbuhan
Kurva BB/U WHO 2006 Kurva TB/U WHO 2006 Interpretasi Kurva WHO 2006
• LILA menjadi dasar penentuan status gizi anak 1-5 tahun saat
kurva WHO / CDC tidak dapat digunakan, seperti pada kondisi:
• Asites
• Cacat bawaan ekstremitas
• Hidrosefalus
• Organomegali
• Tumor
Wahidiyat I, Sastroasmoro S. Pemeriksaan klinis pada bayi dan anak. 3rd ed. Jakarta: Sagung Seto;
Monitoring Pertumbuhan
Monitoring Lingkar Kepala
protuberansia
oksipitalis
glabella
INTERPRETASI:
<sentil ke-5 atau < -2 SD : mikrosefali
>sentil ke-95 atau > +2 SD : makrosefali
Nellhaus WHO
IDAI. Pedoman pelayanan medis. Jakarta: 2009
Perawakan Pendek
IDAI. Perawakan pendek pada anak dan remaja di Indonesia. Jakarta; 2017
Hipotiroid Kongenital
QUEBEC Score → >4 = suspek
Waktu skrining
terbaik : 48-72 jam Tanda dan Gejala Skor
setelah lahir
Masalah makan 1
Konstipasi 1
Letargi 1
Hipotonus 1
Coarse facies 3
Makroglosia 1
Fontanel posterior terbuka 1.5
Kulit kering 1.5
Kulit mottling 1
Hernia umbilikalis 1
Total 13
Tatalaksana:
• Levotiroksin oral 10-15 mcg/kgbb/hari
• Target: TSH <5 mU/L setelah 2 minggu terapi
Davies JH, Cheetham T. Investigation and management of tall stature. Arch Dis Child. 2014 Aug;99(8):772–7
Growth Hormone Berlebih
Karakteristik Akromegali Gigantisme
Definisi • Sekresi GH berlebih setelah penutupan lempeng epifisis (sekitar • Sekresi GH berlebih sebelum penutupan lempeng epifisis (anak-
usia 20-40 tahun) anak sebelum pubertas)
Tinggi badan • Tidak terganggu (sesuai usia) • Meningkat untuk usianya
• Pertumbuhan kartilago → tidak simetris (tangan dan kaki >>) • Pertumbuhan badan simetris
Onset pubertas Tidak terganggu Terganggu, biasanya terhambat, hipogonad
Fitur wajah • Bibir tebal • Dahi menonjol
• Macroglosia
• Macrognatia
Penyebab Sering akibat adenoma hipofisis: Adenoma hipofisis, sindrom McCune-Albright, neurofibromatosis, dll
• Paresis nervus kranialis
• Gangguan sekresi hormon hipofisis lain
• Hemianopia bitemporal
• Sakit kepala
Gambar
Kliegman, et al. Nelson textbook of pediatrics. 20th ed. Philadelphia: Elsevier; 2016
Soal No. 1
Pasien perempuan, usia 9 tahun dibawa ibunya datang dengan keluhan tubuhnya pendek. Tinggi badan saat ini 1 cm di
bawah persentil 3 kurva pertumbuhan dan masih sesuai dengan potensi tinggi genetiknya. Kecepatan tumbuh 5
cm/tahun. Saat ini pasien duduk di kelas 4 SD dan prestasi di sekolah baik. Ibu pasien juga pendek. Setelah diperiksa,
usia tulang pasien serupa dengan usia kronologisnya. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus ini?
A. Sindrom Turner
B. Constitutional delay of growth and puberty
C. Hipotiroid kongenital
D. Perawakan pendek familial
E. Defisiensi hormon pertumbuhan
Soal No. 1
Pasien perempuan, usia 9 tahun dibawa ibunya datang dengan keluhan tubuhnya pendek. Tinggi badan saat ini 1 cm di
bawah persentil 3 kurva pertumbuhan dan masih sesuai dengan potensi tinggi genetiknya. Kecepatan tumbuh 5
cm/tahun. Saat ini pasien duduk di kelas 4 SD dan prestasi di sekolah baik. Ibu pasien juga pendek. Setelah diperiksa,
usia tulang pasien serupa dengan usia kronologisnya. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus ini?
A. Sindrom Turner
B. Constitutional delay of growth and puberty
C. Hipotiroid kongenital
D. Perawakan pendek familial
E. Defisiensi hormon pertumbuhan
Monitoring Perkembangan
Pemantauan perkembangan dilakukan setiap 3-6 bulan sekali
0-3 bulan: 3-6 bulan: 6-9 bulan: Motorik kasar &
•Belajar mengangkat kepala •Mengangkat kepala 90° dan mengangkat dada dengan •Dapat duduk tanpa dibantu halus
•Belajar memiringkan tubuh ke satu sisi bertopang tangan •Dapat merangkak
•Mengikuti obyek dengan matanya •Belajar tengkurap bolak balik •Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain
•Melihat muka orang dengan tersenyum (senyum sosial) •Mulai berguling atau merayap •Memegang benda kecil dengan telunjuk dan ibu jari
•Bereaksi terhadap suara/bunyi •Berusaha meraih dan menggenggam benda-benda •Mengeluarkan “kata” tanpa arti (babbling) Sosial
•Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, •Memasukkan tangan dan menaruh benda-benda di mulut •Takut pada orang asing
pendengaran dan kontak •Tertawa atau menjerit bila diajak bermain •Berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan
•Mengoceh spontan sembunyi-sembunyian
•Berusaha mencari benda-benda yang hilang
•Menoleh ketika dipanggil namanya Emosi
9-12 bulan 12-18 bulan 18-24 bulan
•Berdiri sendiri tanpa dibantu •Berjalan dan mengeksplorasi rumah •Naik turun tangga
•Berjalan dituntun •Menyusun 2-3 kotak •Menyusun 6 kotak Perilaku
•Menirukan suara, belajar menyatakan 1-2 kata •Mengucapkan 5-10 kata •Menunjuk mata dan hidungnya
•Mengerti perintah/larangan sederhana •Memperlihatkan wajah cemburu, suka bersaing •Menyusun kalimat dengan 2 kata
•Selalu ingin mengeksplorasi dan memasukkan benda •Belajar makan sendiri
ke mulut •Belajar mengontrol buang air kecil/besar
•Berpartisipasi dalam permainan •Minat terhadap apa yang dikerjakan orang-orang lebih Bahasa
besar
•Bermain dengan anak-anak lain
Wahidiyat I, Sastroasmoro S. Pemeriksaan klinis pada bayi dan anak. 3rd ed. Jakarta: Sagung Seto;
Soal No. 2
Bayi usia 7 bulan, dibawa orang tuanya ke poliklinik dengan keluhan keterlambatan perkembangan. Saat ini pasien
belum bisa mengangkat kepala maupun tengkurap. Anak tersebut mendapat ASI dan bubur susu. Buang air besar tiap 5
hari, agak keras, sedangkan buang air kecil normal. Tidak ada riwayat kejang sebelumnya. Bayi lahir normal dengan
berat lahir 3 kg dan panjang lahir 49 cm. Pada pemeriksaan fisik terdapat wajah yang sembab, kulit kering, makroglosia,
dan hernia umbilikalis. Berat badan saat ini 5 kg dan tinggi badan 60 cm. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada
kasus ini?
A. Palsi serebral
B. Down Syndrome
C. Morbus Hirschprung
D. Hipotiroid kongenital
E. Retardasi mental
Soal No. 2
Bayi usia 7 bulan, dibawa orang tuanya ke poliklinik dengan keluhan keterlambatan perkembangan. Saat ini pasien
belum bisa mengangkat kepala maupun tengkurap. Anak tersebut mendapat ASI dan bubur susu. Buang air besar tiap 5
hari, agak keras, sedangkan buang air kecil normal. Tidak ada riwayat kejang sebelumnya. Bayi lahir normal dengan
berat lahir 3 kg dan panjang lahir 49 cm. Pada pemeriksaan fisik terdapat wajah yang sembab, kulit kering, makroglosia,
dan hernia umbilikalis. Berat badan saat ini 5 kg dan tinggi badan 60 cm. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada
kasus ini?
A. Palsi serebral
B. Down Syndrome
C. Morbus Hirschprung
D. Hipotiroid kongenital
E. Retardasi mental
Pubertas
Tanner Stage
Perempuan Laki-laki
Wahidiyat I, Sastroasmoro S. Pemeriksaan klinis pada bayi dan anak. 3rd ed. Jakarta: Sagung Seto;
Pubertas Prekoks
Definisi: Munculnya tanda-tanda pubertas pada laki-laki
usia <9 tahun dan perempuan <8 tahun Gambaran Hormonal Pubertas Prekoks
Klasifikasi LH FSH Seks Steroid
Klasifikasi:
Pubertas >> >> >>
Prekoks Sentral
•Pubertas Prekoks Sentral (GnRH dependent)
•Reaktivasi prematur dari hypothalamus-pituitary-gonad axis → peningkatan Pubertas << << >>
GnRH → peningkatan hormon seks Prekoks Perifer
•Penyebab utama : idiopatik (perempuan 80%)
•Penyebab lain: CNS tumor, trauma, radiasi (laki-laki lebih dominan) Varian Pubertas N N N
•Pubertas Prekoks Perifer (GnRH independent)
•Adanya produksi hormon seks berlebih secara endogen atau eksogen→
biasanya patologis. Penyebab; congenital adrenal hyperplasia, tumor gonad,
tumor adrenal
Pemeriksaan penunjang:
Kliegman, et al. Nelson textbook of pediatrics. 20th ed. Philadelphia: Elsevier; 2016
Pubertas Terlambat
Pubertas Terlambat
Definisi:
• Tidak adanya tanda- tanda pubertas pada:
• laki-laki pada usia 14 tahun
• perempuan pada usia 13 tahun
Klasifikasi
Hypergonadotropic Hypogonadotropic
hypogonadism hypogonadism
Kliegman, et al. Nelson textbook of pediatrics. 20th ed. Philadelphia: Elsevier; 2016
Vaksinasi
Vaksin termasuk imunitas buatan aktif
7 Benar:
1. Benar anak
Dapat digunakan
2. Benar jadwal
3. Benar jenis vaksin, dosis, dan pelarutnya
• Warna : polio harus kuning-oranye (pH 6,8-
7,2)
• Periksa Vaccine Vial Monitor
• Uji kocok → gumpalan = vaksin pernah
membeku
• Pelarut : Vaksin BCG pelarutnya NaCl 0,9%;
campak adalah water for injection
4. Benar rute, panjang jarum, dan teknik Subkutan A ⅝-inch, 23- to 25-gauge needle
• Sesuai tabel pada jaringan lemak otot paha
5. Benar lokasi
anterolateral
6. Benar dokumentasi
7. Benar perlakuan limbah dan sisa vaksin
Wahidiyat I, Sastroasmoro S. Pemeriksaan klinis pada bayi dan anak. 3rd ed. Jakarta: Sagung Seto;
Vaksinasi
Vaksinasi
Permenkes No.12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
Vaksinasi
Dosis dan teknik penyuntikan Keterangan lain Jenis vaksin Kontraindikasi absolut KIPI
Hepatitis B • Monovalen → saat lahir : 0,5 • Bayi lahir dari ibu pengidap • Rekombinan • Jarang terjadi, timbul demam ringan
mL IM, anterolateral paha Hepatitis B kronik, perlu 1-2 hari
kanan (30min-1h setelah injeksi diberikan juga HBIg 0,5 mL IM,
Vitamin K 1 mg di anterolateral pada lokasi berbeda dalam 12
paha kiri) jam setelah lahir
• Pentavalen→ DPT-HepB-Hib
0,5 mL IM
Polio • OPV : 2 tetes (@0,05 mL) per • OPV diberikan sesaat sebelum • OPV: Live- • Anafilaksis pada dosis • OPV: VAPP (jarang)
oral bayi baru lahir pulang dari attenuated sebelumnya • IPV: reaksi lokal
• IPV: 0,5 mL IM/SC rumah sakit • IPV: killed
BCG • 0,05 mL untuk <1 tahun; 0,1 mL • Harus disimpan dalam suhu 2- • Live-attenuated • Immunocompromised • Reaksi lokal minor (eritema,
untuk >1 tahun, intracutaneous 8 °C. (keganasan, steroid indurasi, nyeri) diikuti ulserasi 3
( proksimal insersio M. deltoid • Dilarutkan dengan NaCl 0,9% jangka panjang, HIV), minggu setelahnya dan jaringan
kanan) dan hanya dapat digunakan gizi buruk, uji parut 2-3 bulan setelahnya
dalam waktu 3 jam. tuberkulin >5 mm • Limfadenitis supuratif aksila / leher
• Pada anak usia >3 bulan perlu • Limfadenitis BCG diseminasi pada
dilakukan uji tuberkulin dulu pasien immunocompromised
DPT • Kombinasi vaksin pentavalen • Dipthteria & • Anafilaksis pada dosis • Reaksi lokal
(DPT-HepB-Hib) 0,5 mL IM tetanus : toxoid sebelumnya
• Pertusis : • Ensefalopati pada
inactivated vaksin pertusis
sebelumnya
Hib • Kombinasi vaksin pentavalen • Konjugasi • Reaksi lokal
(DPT-HepB-Hib) 0,5 mL IM
Buku PCV
Vaksinasi FKUI • 0,5 mL IM • Konjugasi • Reaksi lokal
Vaksinasi
Dosis dan teknik Keterangan lain Jenis vaksin Kontraindikasi absolut KIPI
penyuntikan
Rotavirus • 1 mL per oral • Monovalen : 2x • Live attenuated • Immunocompromise (keganasan, steroid • Demam, tinja
• Pentavalen: 3x jangka panjang, HIV) berdarah,
• Riwayat alergi terhadap komponen vaksin muntah, diare,
gastroenteritis
Influenza • Usia 6 bulan -3 tahun : • Diulang setiap tahun • Inactivated • Reaksi alergi pada dosis sebelumnya • jarang
0,25 mL IM
• Usia >3 tahun: 0,5 mL IM
MR/MMR • 0,5 mL SC deltoid - MR : Dilarutkan dengan • Live attenuated • Immunocompromised (keganasan, steroid • Demam
water for injection. 1 jangka panjang, HIV)
vial = 10 dosis → hanya • Riwayat alergi terhadap komponen vaksin
dapat digunakan dalam • Wanita hamil
6 jam • Penerima transfusi imunoglobulin / whole
blood
JE • 2 bulan – 3 tahun : 0,5 mL • Diberikan pada daerah • jarang
IM endemis atau yang akan
bepergian ke daerah
• >3 tahun : 1 mL IM endemis
Varisela • 0,5 mL Subcutaneous • Live attenuated • Demam akut
Tifoid • 0,5 mL IM • Proteksi untuk 3 tahun • Konjugat • Riwayat alergi terhadap komponen vaksin • Demam, nyeri
kepala, pusing
HPV • 0,5 mL IM • Konjugat • Kehamilan • Reaksi lokal
Dengue • 0,5 mL ;3 dosis primer IM • Diberikan pada pasien • Inactivated • Reaksi lokal
interval 6 bulan dengan riwayat dengue
/ IgG anti Dengue +
Buku Vaksinasi FKUI
Soal No. 3
Bayi berusia 2 bulan dibawa ke puskesmas untuk imunisasi. Ibunya mengatakan bahwa bayi telah
mendapatkan vaksinasi hepatitis B dan polio saat di rumah sakit setelah lahir. Vaksinasi BCG juga sudah
didapatkan. Menurut jadwal pemberian imunisasi Permenkes, apa saja imunisasi yang perlu diberikan?
A. MR 1
B. Polio 2
C. BCG 2
D. DPT-Hep B-Hib 1
E. DPT-Hep B-Hib 1 dan Polio 2
Soal No. 3
Bayi berusia 2 bulan dibawa ke puskesmas untuk imunisasi. Ibunya mengatakan bahwa bayi telah
mendapatkan vaksinasi hepatitis B dan polio saat di rumah sakit setelah lahir. Vaksinasi BCG juga sudah
didapatkan. Menurut jadwal pemberian imunisasi Permenkes, apa saja imunisasi yang perlu diberikan?
A. MR 1
B. Polio 2
C. BCG 2
D. DPT-Hep B-Hib 1
E. DPT-Hep B-Hib 1 dan Polio 2
Alur Deteksi & Tatalaksana Gizi
Red Flags:
1. Penyakit jantung bawaan / gagal
jantung
2. Keterlambatan perkembangan
3. Dismorfik
4. Organomegali / limfadenopati
5. BB tidak naik meski asupan cukup
6. Infeksi saluran nafas / saluran
kemih / mukokutan berulang
7. Diare / muntah / dehidrasi
berulang
Sjarif et al. Pencegahan Malnutrisi pada Bayi dan Batita di Layanan Primer. 2017
At Risk of Failure to Thrive
Red Flags:
1. Penyakit jantung bawaan / gagal
jantung
2. Keterlambatan perkembangan
3. Dismorfik
4. Organomegali / limfadenopati
5. BB tidak naik meski asupan cukup
6. Infeksi saluran nafas / saluran
kemih / mukokutan berulang
7. Diare / muntah / dehidrasi
berulang
Sjarif et al. Pencegahan Malnutrisi pada Bayi dan Batita di Layanan Primer. 2017
Gizi Buruk
Jam 12 • Membaik :Resomal 5-10 • Resomal 5-10 • Resomal 5-10 F-75 per 2 jam + ASI F-75 per 2 jam→ 3 jam →
mL/kgBB/ 2 jam mL/kgBB/2 jam mL/kgBB/2 jam 4 jam + ASI
• F-75 per 2 jam +ASI • F-75 per 2 jam +ASI • F-75 per 2 jam + ASI
• Monitor TTV tiap 1 jam
Inisial
Fase
Energi = 80-100 kkal/kg/hari
1-2 hari Protein = 1-1,5 g/kg/hari
Cairan = 130 mL/kg/hari atau 100 mL/kg/hari
(edema +)
Transisi Energi = 100-150 kkal/kg/hari
3-7 hari Protein =2-3 g/kg/hari
Cairan =150 mL/kg/hari
Rehabilitasi Energi = 150-220 kkal/kg/hari Kenaikan BB :
2-6 minggu Protein = 3-4 g/kg/hari 10-15 g/kgBB/hari
Cairan = 150-200 mL/kg/hari
BB/TB > -3 SD
Resusitasi
Syok
Anak
Diare
Kejang
Akut
SKDI 3B
Penyakit Gawat Darurat
Pediatric Assessment Triangle
Referensi: https://www.eventmedicinegroup.org/patientassessment
SKDI 3B
Penyakit Gawat Darurat
Tanda Glasgow coma scale (GCS) Pediatric GCS Nilai
Glasgow Comma
Buka mata Spontan Spontan 4
Terhadap perintah Terhadap suara 3 Scale Pediatrik
Terhadap nyeri Terhadap nyeri 2
Tidak ada Tidak ada 1
Verbal Terorientasi baik Sesuai usia, terorientasi, 5 GCS 15: kesadaran
ikuti objek, senyum sosial normal (kompos
mentis)
Bingung, kalimat-kalimat Menangis/rewel, dapat dibujuk 4
tidak terorientasi
Menangis persisten, GCS 12-14:
Kata-kata tidak tepat kadang dapat dibujuk 3 penurunan kesadaran
ringan (somnolen)
Menangis tidak dapat
Suara tidak dimengerti dibujuk, gelisah, agitasi 2
GCS 9-11: penurunan
Tidak ada kesadaran sedang
Tidak ada 1 (somnolen-sopor)
Motorik Mengikuti perintah Mengikuti 6
perintah/gerak
Melokalisir nyeri 5
GCS <8: penurunan
spontan
kesadaran berat
Melokalisir nyeri
(sopor-koma)
Menghindar dari nyeri Menghindar dari nyeri 4
Fleksi abnormal Fleksi abnormal 3
Ekstensi abnormal Ekstensi abnormal 2
Tidak ada Tidak ada 1
Wahidiyat I, Sastroasmoro S. Pemeriksaan klinis pada bayi dan anak. 3rd ed. Jakarta:
SKDI 3B
Penyakit Gawat Darurat
Tanda Vital Normal pada Anak
Laju Nafas normal / menit Laju Nadi normal / menit Manifestasi Klinis Syok
Umur Rentang Umur Rentang
Neonatus- 1 tahun 30-60 Baru lahir 100-180
1 tahun – 2 tahun 25-50 1 minggu – 3 bulan 100-220 Takikardia, Nadi teraba lemah, tak kuat
3 tahun - 4 tahun 20-30 3 bulan – 2 tahun 80-150 angkat
5 tahun – 9 tahun 15-30 2 tahun – 10 tahun 70-110
>10 tahun 15-30 >10 tahun 55-90 Hipoperfusi
CRT > 2 detik, akral dingin, diuresis <<,
LoC <<
Tekanan darah normal Suhu normal
Tekanan darah menurun
Usia Sistolik (2SD) mmHg Diastolik (2SD) mmHg 36,5-37,5
Neonatus 80 (16) 45 (15)
6-12 bulan 90 (30) 60 (10)
1-5 tahun 92 (25) 65 (20)
5-10 tahun 100 (15) 60 (10)
10-15 tahun 115 (17) 60 (10)
Wahidiyat I, Sastroasmoro S. Pemeriksaan klinis pada bayi dan anak. 3rd ed. Jakarta:
SKDI 3B
MANAJEMEN SYOK
SAFE Approach
Approach with Free from
Shout for help Evaluate ABC
care danger
Airway
Head tilt Chin lift
Two-Finger (2) Push hard, Push fast (15:2), 5 siklus dalam 1 menit
technique
Start CPR
Back blow Heimlich
Chest thrust
SKDI 4
DIARE AKUT
SERING
Klasifikasi Klasifikasi berdasarkan KELUAR
berdasarkan Durasi Patofisiologi: DI
UKMPPD
Diare Akut
BAB konsistensi lembek atau cair,
frekuensi ≥3x dalam 24 jam, berlangsung
<14 hari
Diare sekretorik
• Etiologi Diare
akut utama :
Rotavirus
Diare Persisten
Durasi 2-4 minggu, etiologi infeksi saluran
cerna
Diare osmotik
• Etiologi Disentri
utama : Shigella
Diare Kronik
Diare exudative/inflammatorik
Durasi >4 minggu, etiologi dapat selain
(berdarah/mucus) → disentri
infeksi saluran cerna
Keadaan umum pasien ● Onset mendadak dan progresi cepat ● Progresi perlahan
● Sakit berat ● Tidak tampak sakit / sakit ringan
● Demam tinggi ● Demam tidak terlalu tinggi
● Ada tenesmus berat ● Tenesmus ringan
● Sering ditemukan dehidrasi ● Tidak dehidrasi
Pemeriksaan feses rutin ● Tidak ditemukan ● Kista matur : bulat, berinti 4 → pada feses padat
● Leukosit banyak (>50 neutrofil per lapang pandang) ● Trofozoit bergranuler, dengan vakuola berisi eritrosit →
feses saat diare
● Leukosit sedikit
● Kristal Charcot-Leyden
Kultur Positif (batang gram negatif, non motil, anaerobik fakultatif, tidak Negatif
membentuk spora) → agar MacConkey atau SS agar
Seng
• Seng elemental selama 10-14 hari, dengan dosis:
• Umur di bawah 6 bulan: 10 mg per hari
• Umur di atas 6 bulan: 20 mg per hari
Nutrisi
• ASI dilanjutkan, makan sedikit tapi sering 6x per hari, rendah serat, termasuk pisang
SERING
KELUAR Antibiotik
DI • Shigella : Ciprofloxacin 15 mg/kg/hari PO dibagi 2 dosis, 7-10 hari; Azithromycin 12 mg/kg/hari 1, 6 mg/kg/hari 2-4 PO, 4 hari
UKMPPD • Vibrio Cholerae : Doxycycline 2-4 mg/kg PO single dose
• Entamoeba Hystolytica, Giardia Lamblia : Metronidazol 50 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis , 7-10 hari
Edukasi : menjaga kebersihan terutama saat makan dan memasak; tanda bahaya
IDAI. Pedoman pelayanan medis. Jakarta: 2009
QUIZ TIME #5
Seorang anak usia 5 tahun datang ke UGD dengan keluhan diare sejak 4 hari
yang lalu. Diare sebanyak 12x/hari, disertai lendir dan darah berwarna merah
gelap. Pasien juga mengeluhkan nyeri perut bagian bawah dan rasa panas di
daerah anusnya. Pemeriksaan fisik: TD: 104/70 mmHg; RR:24x/menit; S:
39,5C, nyeri tekan abdomen regio bawah bilateral. Pemeriksaan analisis tinja
rutin menemukan PMN 80/LPB, tidak ada kista.
Wahidiyat I, Sastroasmoro S. Pemeriksaan klinis pada bayi dan anak. 3rd ed. Jakarta: Sagung Seto;
Kejang Anak
• Bangkitan kejang pada anak berumur 6 bulan sampai 5 tahun yang didahului kenaikan suhu tubuh (suhu di atas 38C, dengan metode pengukuran
suhu apa pun) yang tidak disebabkan oleh proses metabolik, infeksi SSP, gangguan elektrolit dan tidak pada neonatus.
• Pasca kejang → anak langsung sadar
Kejang Demam Sederhana (simple febrile seizure) Kejang Demam Kompleks (complex febrile seizure)
Kejang singkat : Berlangsung <15 menit, berhenti sendiri Kejang lama: Berlangsung >15 menit atau berulang dan di antara kejang anak
tidak sadar
Kejang umum (tonik dan atau klonik) Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang secondary generalized
Tidak berulang dalam 24 jam Berulang dalam 24 jam (berulang dengan kembalinya kesadaran di antara kejang)
Tata Laksana
Antikonvulsan:
Faktor risiko kejang demam berulang:
• Diazepam suppositoria 5 mg untuk anak dengan berat badan
kurang dari 12 kg dan 10 mg untuk berat badan lebih dari 12 kg Riwayat kejang demam atau epilepsi dalam keluarga
• Bila sudah terpasang jalur IV: Dosis diazepam intravena adalah
0,2-0,5 mg/kg perlahan-lahan dengan kecepatan 2 mg/menit Usia <12 bulan
atau dalam waktu 3-5 menit, dengan dosis maksimal 10 mg.
• Jika masih berlanjut, masuk ke algoritma status epileptikus Suhu tubuh <39°C saat kejang
Interval waktu yang singkat antara awitan demam dengan terjadinya
kejang
Antipiretik: Apabila kejang demam pertama merupakan kejang demam kompleks
• Paracetamol 10-15 mg/kg/kali, 4-6 kali sehari Ada seluruh faktor = 80% kemungkinan
Wahidiyat I, Sastroasmoro S. Pemeriksaan klinis pada bayi dan anak. 3rd ed. Jakarta: Sagung Seto;
Kejang Anak
Definisi SE: kejang akut yang berlangsung terus-menerus selama >30 menit atau berulang > 30
menit tanpa disertai pulihnya kesadaran diantara kejang.
Patofisiologi SE: kegagalan pembatasan penyebaran kejang baik karena aktivitas neurotransmiter
eksitasi yang berlebihan dan atau aktivitas neurotransmiter inhibisi yang tidak efektif.
Fokal Umum
Absans
Fokal sederhana
Mioklonik
Atonik
Fokal kompleks
Tonik
Wahidiyat I, Sastroasmoro S. Pemeriksaan klinis pada bayi dan anak. 3rd ed. Jakarta: Sagung Seto;
Kejang Anak
Wahidiyat I, Sastroasmoro S. Pemeriksaan klinis pada bayi dan anak. 3rd ed. Jakarta: Sagung Seto;
Kejang Anak
Kernig Lasegue
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Nervus Kranialis
Facial Nerve (N.VII) Glossopharyngeal Nerve (N.IX)
Vagus Nerve (N.X)
Paresis:
Memutar kepala – N. • Di dalam mulut: deviasi ke sisi sehat
sternokleidomastoideus • Terjulur: “terdorong” ke sisi sakit
• Tidak dapat memutar kepala ke Paresis sentral vs. perifer
sisi sehat • Atrofi & fasikulasi lidah pada paresis perifer
Baehr M, et al. Duus topical diagnosis in neurology. 5th ed. Thieme: Germany; 2012
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fungsi Motorik
Inspeksi
Gerak pasif
Tonus postural:
• Traction test → sumbu tubuh harus 1 garis
• Suspensi vertikal → tes tonus bahu
• Suspensi horizontal→ tes tonus batang tubuh (+ parachute
reaction) tangan harus nopang
Kekuatan Motorik
3 – melawan gravitasi
Respons terhadap rangsang nyeri ringan (gelitik)
2 – gerak lateral (menggeser) tanpa gravitasi
Baehr M, et al. Duus topical diagnosis in neurology. 5th ed. Thieme: Germany; 2012
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Refleks
Wahidiyat I, Sastroasmoro S. Pemeriksaan klinis pada bayi dan anak. 3rd ed. Jakarta: Sagung Seto;
Pemeriksaan Neurologis
Refleks Primitif
Pemeriksaan apa yang paling tepat dilakukan untuk pasien dengan kasus
diatas?
a.EEG
b.CT scan kepala
c.Pungsi lumbal
d.Darah perifer lengkap
e.USG kepala
QUIZ TIME #8
Pasien anak perempuan berusia 12 bulan dibawa orangtuanya ke IGD RS karena
kejang di rumah. Kejang berlangsung selama 4 menit sekitar 1 jam sebelum
masuk RS. Setelah kejang anak tampak lemas dan mengantuk. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan kesadaran somnolen, Nadi: 88x/menit, Respirasi:
40x/menit, Suhu: 40.5 C. Pemeriksaan menunjukkan ekstremitas spastis, kaku
kuduk (+), Brudzinski I (+), klonus (+).
Pemeriksaan apa yang paling tepat dilakukan untuk pasien dengan kasus
diatas?
a.EEG
b.CT scan kepala
c.Pungsi lumbal
d.Darah perifer lengkap
e.USG kepala