Anda di halaman 1dari 12

Jurnal seni (desain) dan budaya Dewan Kesenian Tangerang Selatan

Ketua Penyunting :
Drs. H. Shobir Purwanto, M.Pd.

Dewan Penyunting
Samodro, S.Sn.,M.Hum.
DR. Kusen
Mahrus
Heriyanto Atmojo, S.Sn, M.Sn
Ratno Suprapto, S.Sn, M.Ds
Taufiq Panji Wisesa, M.Sn

Penelaah Naskah
DR. Kusen
Pandu Purwandaru, Ph.D
TB.Sos Rendra
Drs. Andi Suandi
Alex Latief
Zaenal Radar

Lay Out
Heriyanto Atmojo, SSn.,MSn.
Diba

Tata Usaha
Rita Puspitasari,SE.

Sekretariat Jurnal ADAT


Sekretariat Dewan Kesenian Tangerang Selatan Kampung Gardu no 169 Rt. 004 Rw. 001
Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan. Tel: 0819 3291 1431,0813 8249
8561 Email : uga.fadly@yahoo.com

Jurnal ADAT diterbitkan oleh Dewan Kesenian Tangerang Selatan , Ketua Umum : Drs. H.
Shobir Purwanto, M.Pd. SK Walikota Tangerang Selatan Nomor : 431.2/Kep.198-Huk/2015

Terbit 3 kali setahun Januari, April, Agustus


ISSN 2655-741X
Potensi Kearifan Lokal untuk Mensejahterakan Masyarakat Tangerang Selatan Melalui
Pengembangan Produk UKM
Potensi Local Genious dalam meningkatkan industri kreatif
Oleh : Samodro
Email: uga.fadly@yahoo.com

Abstrak : Kota Tangerang Selatan sebagai kota yang sedang tumbuh menghadapi tantangan
dalam proses pembangunannya. Didalam proses pembangunannya tersebut dihadapkan
pada tuntutan sebagai kota moderen dengan budaya moderennya. Namun dilain sisi, kota
Tangerang Selatan dihadapkan pada “tergerusnya” kearifan budaya lokal dengan ciri lokal
geniusnya. Kearifan budaya lokal masyarakat Tangerang Selatan dengan ciri lokal geniusn-
ya yang dahulu lebih dikenal sebagai ciri “orang Serpong” kini perlahan mulai sulit dijumpai.
Lokal genius adalah juga cultural identity, identitas/ kepribadian budaya bangsa yang menye-
babkan bangsa tersebut mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing sesuai watak
dan kemampuannya sendiri. Sebagai kota yang sedang tumbuh, maka kota Tangerang Se-
latan tumbuh dengan dinamika industri kreatifnya. Industri kreatif menjadi penyokong dalam
usaha kecil menengah di Tangerang Selatan modal usahanya adalah kreatifitas. Kearifan
budaya lokal merupakan sumber idea dalam “mendongkrak” daya saing produk di Tangerang
Selatan. Kearifan budaya lokal dapat diupayakan dalam mengembangkan sektor ekonomi
kreatif yang memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Tangerang Selatan.

Kata Kunci : Kearifan Lokal, Sejahtera, UKM

I. PENDAHULUAN
Peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat tidak efisien akan digantikan oleh mesin-me-
asli Tangerang Selatan dengan berbasis ke- sin. Mesin-mesin tidak mampu melakukan
arifan lokal (local wisdom)/ kecerdasan local tindakan kreatif seperti halnya manusia, seh-
(local genious). ingga tidak sepenuhnya pekerjaan-pekerjaan
Didalam era industri 4.0, maka kesadaran dapat digantikan oleh mesin mesin. Mesin
kreatif harus dibangkitkan untuk menghada- tidak mampu melakukan tindakan budaya
pi persaingan produk yang semakin ketat. seperti halnya manusia. Oleh karena itu diper-
Dampak dari era tersebut adalah pergantian lukan sentuhan kreatif manusia untuk meng-
tenaga kerja manusia oleh mesin yang super hasilkan produk-produk yang unik agar dapat
canggih. Oleh karena itu terjadi perubahan bersaing dengan negara-negara di dunia.
yang mendasar yang menyebabkan setiap
pekerjaan diupayakan serba digital. Produk-
tivitas manusia harus ditingkatkan karena bila

JURNAL ADAT Jurnal seni (desain) dan budaya Dewan Kesenian Tangerang Selatan 37
deren di Tangerang Selatan. Upaya tersebut
yang dilakukan pemerintah Kota Tangerang
Selatan bersama Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah adalah mensahkan Raperda tentang
Pelestarian Kebudayaan Kota Betawi menja-
di Perda pada tanggal 25 Mei 2019. Menurut
ketua DPRD Tangerang Selatan Moch Ram-
lie bahwa budaya Betawi merupakan modal
dasar atau aset yang sangat penting guna
Gambar 1, Kreativitas dalam pengembangan pengembangan wisata. Menurut Wakil ketua II
desain batik, sebuah contoh di Cirebon den- Taufik MA tujuan perda tersebut adalah untuk
gan memanfaatkan unsur local genius (koleksi pelestarian kekayaan budaya dibidang pari-
Samodro 2009) wisata, sosial ekonomi, untuk menumbuhkan
rasa cinta tanah air dan untuk melestarikan
Salah satu upaya dalam meningkatkan ke- pertanian Betawi. (Berita Republika,23 Mei
mampuan daya saing produk lokal adalah 2019, https://www.respublika.id/2019/05/23/
dengan memanfaatkan potensi kearifan lokal dprd-tangsel-sahkan-empat-raperda/, 24 Mei
dan kecerdasan lokal masyarakat asli setem- 2019).
pat. Masyarakat asli Tangerang Selatan yang Diperlukan solusi yang baik sehingga mas-
biasa disebut sebagai orang Betawi Ora mer- yarakat asli Tangerang Selatan dapat menik-
upakan suku Betawi yang menempati wilayah mati potensi kearifan lokal (Local Wisdom) dan
di Tangerang Selatan. Mereka berbeda den- kecerdasan (local genious) yang diwariskan
gan suku Betawi mainstream yang tinggal di dari leluhur mereka. Idea-idea baru dapat
Jakarta pada umumnya. Orang Betawi Ora diupayakan dalam bidang pariwisata, usa-
tersebut adalah orang Betawi yang tinggalnya ha kerajinan, desain, dan kuliner yang dapat
di pinggiran Jakarta, salah satunya di wilayah meningkatkan perekonomian masyarakat asli
Tangerang Selatan yang dahulu dikenal den- Tangerang Selatan. Kegiatan usaha kreat-
gan wilayah Serpong. if yang baru harus dimunculkan bersumber
Masyarakat asli Tangerang Selatan sebagian pada kearifan lokal dan kecerdasan lokal agar
besar belum dapat memanfaatkan potensi ke- dapat mensejahterakan masyarakat asli Tan-
arifan lokal dan kecerdasan lokal yang mere- gerang Selatan .
ka miliki guna mencapai kesejahteraan. Kear- Upaya penguatan budaya lokal dapat dilaku-
ifan budaya lokal dan kecerdasan lokal belum kan dengan menjunjung tinggi budaya lokal
dapat menjadi sumber idea dalam pengem- sehingga dapat bersandingan dengan budaya
bangan usaha kreatif masyarakat asli Tan- moderen. Budaya lokal dapat dikemas kreatif
gerang Selatan. Oleh karena itu pelestarian sehingga dapat beradaptasi disesuaikan den-
budaya lokal harus dilakukan terutama dalam gan budaya moderen. Ide-ide gagasan terse-
menghadapi kuatnya pengaruh budaya mo- but harus dapat memikat konsumen moderen

38 JURNAL ADAT Jurnal seni (desain) dan budaya Dewan Kesenian Tangerang Selatan
Masyarakat asli Tangerang Selatan telah
terbiasa menggunakan kekuatan budaya lo-
kalnya untuk berbagai pemecahan masalah
melalui pemanfaatan kebaikan-kebaikan dari
alam. Mereka menggunakan kecerdasannya
(local genious) untuk bertahan hidup dan
melangsungkan kehidupan mereka. Istilah
Gambar 2. Pola industri tradisional dengan kear- kearifan lokal atau lokal genius diperkenal-
ifan lokalnya harus dapat bersandingan dengan kan pertama kali oleh Quaritch Wales pada
kebutuhan industri moderen (gambar Samodro tahun 1948-1949 yang berarti kemampuan
2009). kebudayaan setempat dalam menghadapi
pengaruh kebudayaan asing (Muchlisin Ria-
Masyarakat asli Tangerang Selatan memiliki di, Kajian Pustaka.com, 17 September 2017
budaya yang selalu dinamis dengan peru- https://www.kajianpustaka.com/2017/09/pen-
bahan masyarakatnya. Masyarakat asli Tan- gertian-fungsi-dimensi-kearifan-lokal.html, 20
gerang Selatan telah terbiasa menghadapi April 2017).
berbagai perubahan budaya yang telah terjadi Kearifan lokal merupakan strategi bertahan
selama beratus tahun yang lalu. Mereka telah hidup masyarakat asli dengan aktifitas yang
terbiasa menerima kehadiran para pendatang mengacu pada kebijakan setempat “local
di daerah tersebut. Di dalam sejarahnya, sun- wisdom” atau pengetahuan setempat “local
gai Cisadane menjadi lalulintas perdagangan knowledge” atau kecerdasan setempat “local
internasional sehingga masyarakat Serpong genious”. Kearifan lokal sebagai sistem peng-
saat itu telah terbiasa berinteraksi dengan etahuan masyarakat asli pribumi (indigenous
para pendatang. Interaksi tersebut telah knowledge systems) tersebut bersifat empirik
membuka cara berpikir masyarakatnya yang dan pragmatis. Bersifat empirik karena hasil
terbuka untuk berakulturasi budaya. olahan masyarakat secara lokal berangkat
dari fakta-fakta yang terjadi di sekeliling ke-
hidupan mereka. Bertujuan pragmatis karena
seluruh konsep yang terbangun sebagai hasil
olah pikir dalam sistem pengetahuan itu ber-
tujuan untuk pemecahan masalah sehari-hari
(daily problem solving).
II. TUJUAN
Gambar 3. Salah satu upaya pemanfaatan Tujuan makalah ini memberikan deskripsi
kearifan lokal, pemanfaatan bambu pada Desain mengenai potensi kearifan lokal untuk mense-
Kemasan Terasi sehingga dapat menghilangkan jahterakan masyarakat Tangerang Selatan.
bau pada saat pengiriman dan ramah lingkungan Uraian dan fakta-fakta disampaikan pada
(Gambar Samodro 2009),

JURNAL ADAT Jurnal seni (desain) dan budaya Dewan Kesenian Tangerang Selatan 39
makalah ini dapat menjadi rujukan dalam sektor industri dilakukan secara tradisional
pengembangan produk yang berbasis pada dalam pekerjaan kerajinan dan kuliner. Se-
kearifan lokal. bagian yang lain dari mereka bekerja sebagai
keamanan, pedagang, atau tenaga kasar di
III. METODOLOGI PENELITIAN perumahan-perumahan.
Pendekatan yang sistematis untuk mempe-
lajari fenomena potensi kearifan lokal untuk Mereka belum melakukan pemanfaatan po-
mensejahterakan masyarakat Tangerang tensi kearifan lokal dan kecerdasan lokal da-
Selatan dilakukan menggunakan metodologi lam kegiatan industri moderen. Alasannya,
penelitian kualitatif melalui penelitian deskrip- kebudayaan mereka semakin terpinggirkan
tif. Penelitian deskriptif kualitatif berusaha digantikan oleh kebudayaan baru yang lebih
mendeskripsikan seluruh gejala atau keadaan moderen. Mereka semakin lama terpisahkan
yang ada, apa adanya dengan fakta-fakta dan oleh cara hidup yang tergantung dengan alam
guna melakukan intrepetasi terhadap data. sekitarnya. Mereka beralih dengan cara hidup
moderen yang lebih instan. Aspek budaya lo-
IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS kal yang mereka miliki semakin ditinggalkan
Potensi Kearifan Lokal untuk Mensejahtera- sehingga tidak dimanfaatkan menjadi kekua-
kan Masyarakat Asli Tangerang Selatan. Saat tan daya saing. Menurut Fareed Zakaria, jur-
ini kota Tangerang Selatan merupakan kota nalis dan kolomnis CNN, “Budaya bukan pen-
yang memiliki perekonomian tertinggi secara dorong dan penghambat utama, tetapi budaya
nasional. (Karta Raharja Ucu, Republika. memperkaya pembangunan ekonomi,”. Hal
co.id, 12 September 2015, https://nasional. tersebut disampaikan dalam Forum Budaya
republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek Dunia (World Culture Forum 2013) di Nusa
nasional/nuivai282/perekonomian -tang- Dua, Bali. (Gardo, November 2013, http://ka-
sel-tertinggi-nasional, 20 April 2019). Namun barwashliyah.com/2013/11/25/jurnalis-cnn-fa-
perekonomian kota Tangerang Selatan den- reed-zakaria-modern-tanpa-kebarat-baratan/
gan pendapatannya yang tertinggi tersebut mengatakan, 20 Mei 2019). Artinya, budaya
tidak dapat menjadi acuan penilaian bahwa lokal (kearifan local dan kecerdasan local)
masyarakatnya tingkat perekonomiannya yang diwariskan secara turun temurun dapat
juga tinggi. Masyarakat aslinya sebagian ma- menjadi kekuatan ekonomi.
sih hidup dalam budaya masyarakat agraris
perkotaan. Mereka menjadi petani atau berke- Budaya masyarakat asli Tangerang selatan-
bun di perkotaan karena mewarisi peker- merupakan budaya hasil dari proses akultur-
jaan yang dahulu dilakukan oleh leluhurnya. asi. Dengan akulturasi budaya tersebut se-
Mereka menjalankan pekerjaan bertani dan benarnya dapat menjadi sumber idea dalam
berkebun di tanah-tanah garapan milik para menciptakan produk yang unik yang berdaya
pendatang. Sebagian yang bekerja dalam saing. Para pelaku usaha kecil dan menengah

40 JURNAL ADAT Jurnal seni (desain) dan budaya Dewan Kesenian Tangerang Selatan
di Tangerang Selatan idealnya dapat menjadi dapat digunakan sebagai perangkat nilai tam-
penyelamat tradisi budaya lokal dengan me- bah dan perangkat daya saing sebuah produk.
manfaatkan kearifan lokal tersebut untuk ke- Didalam sejarah industri di Indonesia maka
giatan ekonomi. Mereka dapat memanfatkan kegiatan produksi telah lama dilakukan sejak
dukungan kondisi geografis dan budaya mas- ber-abad-abad yang lalu dengan kegiatan
yarakatnya sebagai sumber idea sehingga yang berbasis pada kearifan lokal. Beberapa
bisa diciptakan produk-produk invoatif yang dari kegiatan produktif tersebut berkembang
dapat diterima pasar. menjadi pola industri besar yang pada akh-
irnya menggunakan cara-cara yang lebih mo-
Disamping itu lingkungan budaya masyarakat deren. Pola industri tradisional berkembang
yang kreatif (Creativogenic) dapat mendukung secara turun-temurun dalam azaz kekeluar-
diciptakannya produk-produk yang kreatif dan gaan dan gotong royong sebagai cerminan
unik. Peran lembaga seperti Dewan Kese- kearifan lokal masyarakatnya. Dapat dicon-
nian Tangerang Selatan di Tangerang Selatan tohkan dengan model industri kerajinan di
dapat menjadi pendamping dalam pengem- masyarakat di Jawa, mereka memiliki etos,
bangan industri kreatif berbasis kearifan lokal. semangat dan disiplin kerja yang tinggi. In-
Peran ini harus didukung pemerintah agar po- dustri mereka berkembang pesat dan telah
tensi kearifan lokal dapat lestari dan menjadi memberikan kesejahteraan bagi masyarakat
pendorong tumbuhnya industri kerakyatan di aslinya. Masyarakat Jepara mungkin bisa
Tangerang Selatan. Melalui Dewan Kese- menjadi model acuan terpeliharanya seman-
nian Tangerang Selatan maka dapat men- gat, etos dan disiplin tersebut (Gustami, 1999.
dorong lingkungan menjadi lingkungan yang 251)
kreativogenik. Ide-ide pengembangan usaha
dapat dilakukan dengan memanfaatkan ke- Kegiatan produktif tersebut menjadi bagian
baikan-kebaikan yang berasal dari alam (ke- dari sistem pemenuhan kebutuhan hidup
arifan lokal) dengan sentuhan kreatifitas. yang meliputi seluruh unsur kehidupan ; ag-
Ketersediaan bahan bahan baku (sumber ama, ilmu pengetahuan, ekonomi, tehnologi,
daya alam) yang melimpah merupakan anu- organisasi sosial, bahasa dan komunikasi,
grah yang dapat dikembangkan dengan ide- serta kesenian.
ide kreatif dan sentuhan talenta perajin yang
tinggi. Tangerang Selatan dikelilingi oleh daer- Kearifan Lokal Tangerang Selatan
ah-daerah dalam propinsi Banten yang memi- Didalam sejarahnya, keberadaan masyarakat
liki sumber daya alam yang tinggi. Potensi Betawi Ora di Tangerang Selatan merupa-
tersebut harus dioptimalkan dengan sentuhan kan bagian yang tidak dipisahkan dengan
budaya (kearifan lokal) untuk dikembangkan kedatangan orang Jawa yang terjadi beber-
menjadi usaha yang berpola industri kreatif. apa abad yang silam. Didalam sejarahnya,
Kreativitas tersebut merupakan unsur yang Sultan Agung dari Mataram telah melakukan

JURNAL ADAT Jurnal seni (desain) dan budaya Dewan Kesenian Tangerang Selatan 41
penyerangan yang kedua kalinya ke Bata- ga berasal dari Jawa tersebut kemungkinan
via pada sekitar Tahun 1628. Sultan Agung adalah eks pasukan Mataram tinggal disebe-
menyiapkan senjata, kapal perang, dan pra- lah timur sungai Cisadane. Mereka memiliki
jurit yang sangat banyak beserta lumbung beberapa kesamaan dalam menggunakan
beras di Tegal dan Cheerbone (Cirebon). tanda bahasa dengan orang Jawa terutama
Penyerangan tersebut mengalami kegagalan dari wilayah Banyumas. Kesamaan tersebut
sehingga banyak pasukannya yang terpaksa bisa jadi merupakan bagian dari budaya yang
tidak bisa kembali ketempat asalnya. Mereka diwariskan dari leluhur mereka yang berasal
menetap disekitar Batavia dan membangun dari Jawa.
kehidupan bersama masyarakat lokal. Kota
Tangerang dihuni oleh beberapa etnik seperti Budaya Tangerang Selatan diduga banyak
Sunda, Jawa, Betawi, Cina, Arab dan Eropa. dipengaruhi oleh budaya masyarakat dari
Kelompok etnis Sunda sebagian besar mene- pulau Jawa. Kearifan lokal dan kecerdasan
mpati daerah Tangerang Selatan dan beber- lokal yang dibangun sejak leluhur mereka
apa wilayah di Tangerang Tengah, seperti Ci- bisa diduga merupakan hasil dari buah pikir
kupa, serpong, Curug, Tigaraksa dan Legok. masyarakat yang dipengaruhi oleh budaya
Menurut kronik Sejarah Banten, mereka ada- masyarakat dari Jawa. Dugaan ini mungkin
lah orang-orang dari Priangan dan Jawa yang dipengaruhi oleh kebiasaan orang-orang
bersama pasukan Mataram Islam tersebut Jawa masih dipertahankan hingga kini. Salah
menyerang Batavia pada tahun 1628. Data satu ciri yang sama dalam kearifan lokalnya
tersebut didasari oleh sensus penduduk yang adalah hidup bergotong royong dalam nilai-
telah dilakukan pada masa kolonial pada ta- nilai kekeluargaan.
hun 1905 dan 1930.
Bir Plethok
Didalam penyerangan yang menempuh per- Salah satu kearifan lokal yang dipertahank-
jalanan yang panjang tersebut, pasukan an keberadaanya dan diwariskan dari le-
Mataram tidak mampu kembali ke tanah asal luhur mereka adalah minuman tradisional bir
mereka yakni Jawa dan Priangan. Pasukan Plethok yang diproduksi oleh Bang Djai Bin
Mataram tersebut akhirnya menetap di Tan- Mursin, atau BANG JAY yang berdomisili di
gerang Selatan dengan membawa serta bu- Perigi – Tangerang Selatan. Beliau juga seo-
daya dari tempat asal mereka. Masyarakat rang perajin Bir Pletok yang telah menggeluti
asal Priangan yang berbahasa Sunda saat usaha ini sejak 7 tahun lalu. Bang Jay mer-
ini bisa dijumpai pada masyarakat yang men- upakan generasi ke-4 yang menjalankan us-
diami disebelah barat sungai Cisadane yang aha bir pletok dengan brand yang ia gunakan
masuk pada wilayah kabupaten Tangerang, adalah “Bang Pletok”. Meski telah ada sejak
seperti di daerah Cisauk dan Suradita. Se- era penjajahan, Bir Pletok merupakan minu-
dangkan masyarakat Betawi Ora yang didu- man khas Betawi ini terancam hilang. Penjual

42 JURNAL ADAT Jurnal seni (desain) dan budaya Dewan Kesenian Tangerang Selatan
minuman berbahan dasar rempah-rempah Batik Tangerang Selatan
seperti kayu secang, jahe merah, secang, se- Akulturasi budaya yang paling dominan dalam
rai, lada hitam, dan kayu manis ini pun kian ragam hias /motif batik Tangerang Selatan
punah. Bahan-bahan tersebut merupakan ba- tampaknya dipengaruhi kaum Tionghoa yang
han yang diperoleh dari kebaikan alam. Salah berdagang disepanjang sungai Cisadane.
satu penjual yang mempertahankan warisan Pengaruh Tionghoa misalnya dengan adan-
budaya Betawi ini adalah Djaeni bin Nur- ya unsur-unsur faunanya seperti gambar Ular
sin. Beliau menjelaskan bahwa pada mulanya Naga, juga warna batiknya yang kontras den-
minuman Bir Pletok dibuat saat jaman penja- gan dominasi merah dan kuning keemasan.
jahan kompeni Belanda yang masih bercokol (Batik Etnik Tangerang Selatan bermotif Bun-
di Indonesia. Bir Pletok merupakan kearifan ga Anggrek, Blandongan dan Ondel-ondel.
lokal sebagai sebuah strategi masyarakat asli
Tangerang Selatan dalam menghadapi bu-
daya asing.
“Saat itu sering kali orang-orang Belande
pade suke minum-minuman Bir yang mem-
abukkan, tapi buat orang Betawi yang orang
Muslim kan kage boleh. Maka dibuatlah mi-
numan yang dinamakan Bir Pletok, tapi tidak Gambar 5. Batik khas Tangerang Selatan yang
memabukkan,” terangnya. sumber ide kreatif dari kecerdasan lokal (local
geniuos) dari masyarakat Tangerang Selatan Ba-
ngunan Blandongan merupakan bangunan yang
telah ada sejak interaksi masyarakat asli dengan
masyarakat luar sejak jaman kolonial. Bangunan
ini terkait dengan aktifitas perkebunan pada
masa itu. (sumber, https://www.google.co.id/
search?safe=strict&tbm=isch&sa=1&ei=r1IJXd-
Gambar 4. Bir Pletok merupakan upaya mas- SkJMnVvgSn27bQAg&q=batik+tangerang+sela-
yarakat asli Tangerang Selatan (kearifan lokal) tan, Mei 2019)
untuk menghadapi permasalahan dengan
menggunakan cara berpikir lokal mereka.Sumber Pengaruh budaya Tionghoa yang sangat kuat
: https://www.google.co.id/search?safe=strict&tb- didukung oleh aspek perdagangan tempo
m=isch&sa=1&ei=byMIXbbVOI6avQSZpYy- dulu yang melewati Sungai Cisadane yang
IAg&q=bir+pletok+bang+jay# membujur dari selatan didaerah pegunun-
gan ke utara di daerah pesisir. Sejak zaman
kerajaan Tarumanegara (abad ke-15) hingg-
ga awal zaman Hindia Belanda (awal abad

JURNAL ADAT Jurnal seni (desain) dan budaya Dewan Kesenian Tangerang Selatan 43
ke-19), sungai ini berperan sebagai sarana asing di pesisir. Ragam hias pesisir mirip den-
lalu lintas air yang menghubungkan daerah gan ragam hias pada pakaian pada zaman
pedalaman dengan daerah pesisir. Sungai dinasti Tang. Ragam hias fauna yang sering
Cisadane merupakan akses strategis bagi keluar di batik pesisir adalah Naga, dalam
perdagangan internasional, guna menjual da- masyarakat Tionghoa yang artinya keagun-
gangannya ke masyarakat Tangerang pada gan, kekuasaan dan keberuntungan. Batik
waktu itu. Dimungkinkan bahwa produk ba- Tangerang Selatan dijumpai pada Kostum
tik dan benda-benda lainnya diperjual belikan kesenian Cokek yang menggunakan kebaya
oleh orang Tionghoa disana. encim pada tahun 60an.

Ditinjau dari letak geografinya dengan sungai Ragam hias batik sebagai identitas kota
Cisadane tersebut maka dimungkinkan terja- Tangerang Selatan merupakan hasil inovasi
di interaksi masyarakat lokal dengan bangsa kreatif para perajin batik dengan kearifan lokal
pendatang. Selanjutnya setelah terjadi inter- yang disesuaikan dengan unsur-unsur kekin-
aksi maka para pedagang Tionghoa yang ian. Selama berabad-abad ragam hias batik
menetap dan berakulturasi budaya dengan Tangerang Selatan merupakan bagian dari
masyarakat lokal. Akulturasi, menurut Koent- proses akulturasi budaya masyarakat lokal
jaraningrat adalah (1) percampuran dua ke- dengan kaum Tionghoa. Akulturasi budaya
budayaan atau lebih yang saling bertemu dan dengan masyarakat lainnya misalnya dengan
saling mempengaruhi. (2) Proses masuknya kaum Arab, Eropa dan India. Akulturasi bu-
pengaruh budaya secara selektif (3) terjadi daya yang paling dominan dalam ragam hias
penyerapan unsur-unsur budaya tersebut. (Ip- /motif batik Tangerang Selatan tampaknya
apedia, https://e-the-l.blogspot.com/2018/01/ dipengaruhi kaum Tionghoa yang berdagang
pengertian-akulturasi-menurut-para-ahli.html disepanjang sungai Cisadane. Pengaruh
, Mei 2019) Tionghoa misalnya dengan adanya unsur-un-
sur faunanya seperti gambar Ular Naga, juga
Kain batik di Tangerang yang mencakup ka- warna batiknya yang kontras dengan domina-
bupaten Tangerang, Tangerang Kota dan si merah dan kuning keemasan. (Batik Etnik
Tangerang Selatan dapat dijumpai pada Tangerang Selatan bermotif Bunga Anggrek,
perpaduan kebaya encim (bahasa Hokkian) Blandongan dan Ondel-ondel. Pengaruh bu-
dipadukan dengan batik pesisir yang dipen- daya Tionghoa yang sangat kuat didukung
garuhi kebudayaan Tionghoa. Ragam hiasn- oleh aspek perdagangan tempo dulu yang
ya biasanya bunga, burung Hong dan Naga. melewati Sungai Cisadane yang membujur
Meskipun letak Tangerang Selatan bukan dari selatan didaerah pegunungan ke utara
pada daerah pesisir namun pengaruh batik di daerah pesisir. Sejak zaman kerajaan Taru-
pesisir sangat kuat. Batik pesisir adalah rag- manegara (abad ke-15) hinggga awal zaman
am hias batik yang dipengaruhi dari budaya Hindia Belanda (awal abad ke-19), sungai ini

44 JURNAL ADAT Jurnal seni (desain) dan budaya Dewan Kesenian Tangerang Selatan
berperan sebagai sarana lalu lintas air yang yang telah ada sejak beberapa ratus tahun
menghubungkan daerah pedalaman dengan yang lalu. Kearifan lokal dan kecerdasan lokal
daerah pesisir. Sungai Cisadane merupakan tersebut merupakan kekayaan budaya yang
akses strategis bagi perdagangan interna- diperoleh dari hasil akulturasi dengan para
sional, guna menjual dagangannya ke mas- pendatang. Kearifan local dan kecerdasan
yarakat Tangerang pada waktu itu. Dimungk- local tersebut dapat menjadi inspirasi dalam
inkan bahwa produk batik dan benda-benda pengembangan gagasan kreatif yang bisa
lainnya diperjual belikan oleh orang Tionghoa dikembangkan dalam kegiatan usaha. Hasil
disana. Menurut pakar budaya NJ Krom, seni dari pengembangan tersebut dapat menjadi
batik itu dibawa ke Indonesia melalui jalur per- kekuatan dalam membangun kesejahteraan
dagangan. masyarakat asli Tangerang Selatan.

V. KESIMPULAN VI. DAFTAR PUSTAKA


Permasalahan masyarakat moderen semakin Gustami, S.P. Seni Kerajinan Mebel Ukir Jep-
kompleks seperti keterbatasan ruang, pence- ara, kajian estetik melalui pendekatan multi
maran lingkungan, keterbatasan bahan baku, disiplin , Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2000.
persaingan yang ketat dan kondisi lingkungan
yang dituntut dapat mendukung kelangsun-
gan hidup manusia. Permasalahan tersebut
memerlukan solusi kreatif agar kehidupan
dapat lebih baik. Local Wisdom/ budaya lokal
dapat menjadi solusi kreatif dalam pemecah-
an

Isu pelestarian alam dan kecenderun-


gan selera pasar yang ramah lingkungan
dapat dipenuhi dengan produk UMKM yang
berkualitas dengan desain yang baik. Upaya
pengembangan produk UMKM dapat dikem-
bangkan dengan unsur-unsur lokal guna
memberi solusi atas kebutuhan dan keinginan
manusia yang semakin unik. Selanjutnya, pe-
rencanaan produk yang berbasis kreativitas
hendaknya didesain dengan baik sehingga
memberikan kepuasan konsumen (custom-
er’s satisfaction).
Tangerang Selatan memiliki kearifan lokal

JURNAL ADAT Jurnal seni (desain) dan budaya Dewan Kesenian Tangerang Selatan 45

Anda mungkin juga menyukai