Abstract
tuliskan abstrak berbahasa Inggris di sini. Silakan langsung copy-
paste di bagian ini tanpa mengubah layout/format; maks. 150 kata.
Abstrak
METODE
Partisipan
Partisipan dalam penelitian ini berjumlah enam orang anak disabilitas dengan kriteria :
(1) memiliki keterbatasan (disabilitas) (2) berusia 15-20 tahun (3) memiliki cita-cita atau
harapan untuk masa depan. Keseluruhan partisipan bersekolah di salah satu Sekolah
Luar Biasa di Kota Kupang. Penjelasan mengenai informed conscent dijelaskan oleh
peneliti kedua dan diisi oleh partisipan dibantu oleh para guru. Lebih lanjut data para
partisipan bisa dilihat pada tabel 1 dibawah ini.
Desain
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan menggunakan teknik
photovoice (Kiling dkk., 2019) dalam mengumpulkan data. Penelitian ini telah
diberikan izin etik oleh Komite Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Nusa Cendana (2022021-KEPK).
Prosedur
Penelitian ini memiliki 3 tahapan utama yakni pengambilan foto dan
wawancara, analisis tematik, dan umpan balik dari partisipan. Partisipan diminta
mengambil gambar/foto terkait dengan topik penelitian. Gambar/foto itu
kemudian digali maknanya melalui wawancara dengan narasumber seminggu
setelahnya bertempat di SLB tempat para partisipan bersekolah dan dilaksanakan
setelah jam sekolah sehingga tidak mengganggu kegiatan belajar partisipan. Para
partisipan mengambil 3 foto dan wawancara berlangsung selama kurang lebih 30
menit per partisipan. Follow-up melalui media whatsapp dilakukan untuk
menambah kekurangan informasi
Instrumen
Instrumen dalam penelitian ini berupa asisten peneliti, telepon genggam
untuk merekam, serta telepon pribadi partisipan untuk mengambil gambar.
Teknik Analisis
Data dianalisis menggunakan teknik analisis tematik (Braun & Clark 2008).
Kode dan tema diformulasikan oleh penulis satu dan dua, yang dikonfirmasi oleh
penulis terakhir. Partisipan juga diminta memberikan kritik dan saran atas hasil
dan draft laporan.
HASIL
Dua tema utama yang didapat dari hasil analisis tematik yakni, adanya stigma dan
diskriminasi yang diterima anak disabilitas di lingkungan sekolah; dan adanya
dukungan orang tua terhadap cita cita dan harapan anak disabilitas.
Keseluruhan partisipan mengambil gambar buku, tas, dan sepatu yang diberikan
oleh orangtua sebagai hadiah maupun sebagai penujang belajar partisipan. Saldi
“sudah tidak punya tas lagi jadi mama belikan tas baru ini untuk sekolah” jelas
partisipan kemudian mengiyakan saat ditanya bahwa orangtuanya perhatian
padanya. Saldi juga menceritakan bagaimana orangtuanya mengajarkannya
mengaji dan mendukungnya untuk bisa mengikuti lomba mengaji se-kota Kupang.
Kemudian, Frisly juga mengungkapkan cita-citanya yang ingin menjadi dokter
dan didukung oleh keluarganya yang selalu memberi semangat dan bersedia untuk
menyekolahkannya. Serta Jole yang ingin menjadi penyanyi. Terlepas dari
keterbatasan mereka orangtua mereka juga tetap ingin yang terbaik bagi mereka.
Gambar.2 adalah gambar sofa yang diambil oleh Nila.
Gambar.2 sofa tempat duduk bersama
orangtua membicarakan masa depan
Nila: “biasanya saya bersama mama atau papa duduk disitu sambil berbicang-
bincang tentang nanti kuliah dimana, jurusan apa,dan pekerjaan, pokoknya
tentang masa depan”
DISKUSI
Melalui photovoice dalam penelitian ini, partisipan berhasil memahami diri sendiri
dan lingkungan disekitarnya, terutama peran keluarga dan cita-cita para partisipan. Saat
dimintai umpan balik, partisipan menyadari betapa keluarga menyayangi mereka dan selalu
mendukung mereka untuk menjadi diri mereka sendiri. Hal ini mempengaruhi kinerja
belajar mereka di sekolah dalam minat bakat mereka yang menunjukkan nilai yang bagus.
Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Sudjito Soeparman (2014).
Selanjutnya, keluarga sebagai support system dan pelindung selalu menjadi yang
paling cepat bertindak dalam melindungi dan mencari cara yang terbaik untuk anak-anaknya.
Orangtua dari para partisipan segera bertindak saat anak-anaknya melaporkan tindakan
teman-temannya yang membully mereka, sehingga tak jarang mereka milih untuk menerima
bullyan itu dibanding memberitahukan kepada keluarganya sebagai bukti kemandirian
mereka. Hal ini berbeda dengan temuan Rachmah (2020) dimana tidak semua anak disabilitas
mau diberikan dukungan emosional, instrumental, penghargaan, dan informasional.
Adakalanya mereka juga ingin bisa mandiri untuk bisa beradaptasi dengan lingkungannya.
Pembullyan pasti terjadi, tapi bagaimana caranya mereka menerima diri sendiri dan tidak
selalu berlindung pada orang lain.
Kekuatan dari penelitian berasal dari foto-foto partisipan yang telah membantu mereka
menceritakan kisah mereka lebih baik dibandingkan dengan wawncara biasa dengan panduan
wawancara. Saran untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk meningkatkan ukuran
sampel untuk mendapat pemahaman yang lebih mengenai topik ini.
SIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini adalah peran keluarga sangat penting dalam membantu dan
mendukung serta melindungi anak-anak disabilitas dalam mengejar masa depan can cita-cita
mereka. Jangan membiarkan stigma masyarakat membuat mereka tidak berani bermimpi dan tidak
bisa melakukan apa-apa.
Peneliti berikut perlu lebih fokus kepada bagaimana penerimaan diri anak disabilitas
sehingga mereka bisa lebih percaya diri dan berani bermimpi untuk masa depannya.
REFERENSI
Beatrix Novianti Bunga, J. M. (2019). Left-behind children in West Timor, Indonesia: a brief
repport. Vulnerable Children and Youth Studies , 1-6.
Clarke, V. B. (2008). Using thematic analysis in psychology. Qualitative Research in Psychology,
77--101.
Humas, B. (2020). Kemensos Dorong Aksesibilitas Informasi Ramah Penyandang Disabilitas.
Jakarta: https://kemensos.go.id/kemensos-dorong-aksesibilitas-informasi-ramah-
penyandang-disabilitas.
NTT, S. (2021, Oktober 26). Jumlah Penyandang Disabilitas di NTT sebanyak 8.081 Orang.
Kupang: https://www.suara-ntt.com/2021/09/14/jumlah-penyandang-disabilitas-di-ntt-
sebanyak-8-081-orang/amp/.
Rachmah, A. Y. (2020). DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP ANAK DISABILITAS
CEREBRAL PALSY DI UNIT PELAYANAN DISABILITAS (UPD) KOTA TANGGERANG.
Skripsi. Program studi Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta
Saputri, A. E., Raharjo, S. T., & Apsari, N. C. (2019). DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA BAGI
ORANG DENGAN DISABILITAS SENSORIK. Prosiding Penelitian & Pengabdian
Kepada Masyarakat, 6(1) : 62-72.
Soeparman, S. (2014). FAKTOR_FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN
STUDI MAHASISWA PENYANDANG DISABILITAS. Indonesian Journal of
Disabilities Studie, 1(1) : 12-19.