Anda di halaman 1dari 16

Memahami Konfigurasi Ekstensi dan Dianplan Pada Server

Softswitch

Disusun Oleh :

1. Aini Nur Hoeroh.


2. Annisa Eka F.
3. Angelia Meylinda R.
4. Alya Qurrota.
5. Dhea.
6. Dewi Marlina.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah swt yang telah memberikan rahmat,karunia dan hidayah
nya kepada kita semua sehingga akhirnya tugas karya tulis ini dapat
terselesaikan.shalawat serta salam senantiasa tercurah pada nabi Muhammad saw,
serta para sahabat nya dan kita semua selaku pengikutnya hingga akhir zaman.

Tugas karya tulis yang di beri judul “Pemahaman Konfigurasi Ekstensi dan Dianplan
Pada Server Softswitch” ini adalah suatu karya tulis yang terbentuk dari hasil
kerjasama kelompok dimana tugas ini merupakan penilaian mata pelajaran Teknologi
Layanan Jaringan.

Dalam menyusun karya tulis ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada:

1. Hardi Hanto, S.Kom, selaku guru mata pelajaran Teknologi Layanan Jaringan.

2. Teman-teman anggota kelompk IV yang telah berkontribusi dalam penyelesaian


karya tulis ini.

3. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu dalam penyelesaian karya tulis ini,baik selama penyusunan maupun di
luar itu.

Harapan penulis semoga karya tulis ini dapat difahami dan di ambil manfaat nya oleh
pembaca.

Karawang,25 Agustus 2022


Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi pada saat ini merupakan sesuatu yang sangat penting bagi seluruh
manusia di dunia.Pada zaman dahulu orang-orang purba berkomunikasi
melalui coretan atau lukisan yang ada didalam gua. Selain itu, jaman duhulu
orang menyampaikan komunikasi melalui alat yang sederhana seperti surat,
burung merpati untuk mengantarkan surat, kentongan untuk media penyampai
tanda bahaya, sehingga warga tahu keadaan yang terjadi. ketokan satu-satu,
ada kematian, ketokan dua-duaada pencurian, ketokan tiga-tiga ada kebakaran,
atau ketokan empat-empat ada bencana alam. bahkan sampai saat ini di pos
ronda (juga di kota) selalu terdapat kentongan sebagai media komunikasi
bahaya, untuk warga.Bayangkan saja jika tidak ada komunikasi pada zaman
globalisasi sekarang ini, bisa-bisa suatu negara tidak akan mengetahui apa
yang terjadi di negara lain.

Komunikasi adalah penyampaian sebuah pesan dari informan ke penerima


melalui sebuah media sehingga menimbulkan persepsi pada penerima.
komunikasi bisa disampaikan dengan verbal maupun non verbal.

sistem komunikasi sudah ada di seluruh dunia di mana setiap orang mulai
menggunakan PC dan Internet untuk mencari pekerjaan, berkomunikasi satu
sama lain, untuk menukar data (seperti gambar, suara, dan dokumen). Dan
terkadang berbicara satu sama lain menggunakan aplikasi Netmeeting atau
Internet Phone.

1.2 Rumusan Masalah

VOIP atau disebut juga IP Telephony merupakan sistem yang menggunakan


teknologi jaringan internet yang mampu melewatkan panggilan suara dari satu
tempat ke tempat yang lain melalui protokol IP. Pada kenyataannya, VOIP
lebih terfokus pada penggunaan internet dibandingkan dengan telepon
tradisional yang infrastrukturnya dibangun lebih awal. Implementasi ini dapat
dilakukan dengan meranang suatu jaringan VoIP dengan menggunakan
software Asterisk sebagai PBX.

1.3 Tujuan dan Manfaat

1. Membangun jaringan komunikasi VoIP menggunakan Asterisk SIP.

2. Konfigurasi ekstensi dan dial plan pada server softswicth.

BAB II

ISI

Pengertian Softswitch
Softswitch merupakan entitas berbagai software yang menjadikan fungsi
kontrol panggilan pada jaringan IP (Internet Protocol).

Softswitch diperkenalkan dan dikembangkan oleh International Softswitch


Consortium (ISC), yang identik dengan sebuah alat yang mampu
menghubungkan antara jaringan sirkuit dengan jaringan paket, termasuk
didalamnya adalah jaringan Public Switch Telephone Network (PSTN),
Internet yang berbasis IP, TV Kabel atau Smart TV hingga jaringan seluler
melalui gawai.

Fungsi Softswitch

Fungsi softswitch sebagai berikut :

a. Memiliki Fungsi Switching


Teknik switching merupakan salah satu komponen terpenting dalam
jaringan telekomunikasi. Dengan switching, komunikasi point-to-point
dapat dilakukan tanpa harus menghubungkan langsung antara kedua
node tersebut.

b. Fungsi Kontrol
Fungsi kontrol pada teknologi softswitch dilakukan oleh Media
Gateway Controller (MGC) yang bekerja untuk mengarahkan,
memvalidasi dan menyediakan akses bagi pengguna, serta membuat
rute pensinyalan ke jaringan PSTN.
c. Fungsi Pensinyalan
Signalling yang dilakukan antar MGC menggunakan protokol Magaco,
H.323 dan SIP. Protokol tersebut menjamin kerja sistem secara
optimal. Signalling antara PSTN dengan IP menggunakan jaringan
point-to- point.
d. Fungsi Interface
Softswitch memiliki interface yang disebut dengan Application
Programming Interface (API) yang membuatnya mampu untuk
menambahkan atau mengembangkan server-server yang digunakan
untuk menambahkan layanan baru.

Komponen Softswitch
Softswitch terdiri atas komponen-komponen berikut :

 Media gateway controller (MGC) atau Call Agent

Biasa juga disebut sebagai komponen Call Agent. MGC atau Call Agent
merupakan komponen utama dari softswitch yang berfungsi untuk meninjau
semua bagian dari komunikasi yang terjadi serta mengatur elemen-elemen
jaringan lain serta menjembatani jaringan yang berbeda yang diantaranya
adalah PSTN, SS7 dan IP Address Jaringan.

 Aplication Server (AS)

Aplication server adalah sebuah entitas dari proses eksekusi aplikasi. Fungsi
dari Aplication Server adalah berperan sebagai eksekutor layanan seperti
contoh OSS dan NMS.

 Media Server

Softswich harus dapat mengatur trafik panggilan dengan minimal 4 juta BHC
(Bussiness Hosted Communications), setiap penambahan trafik maka
diperlukan update kapasitas dari Media Server Softswitch, agar trafik dapat
berjalan normal. Kapasitas dari sistem ini biasanya di desain dalam bentuk
modular.

 Feature Server

Fitur dari aplikasi softswitch juga bisa meningkatkan performa dari pelayanan
komunikasi, sehingga harus diperhatikan dalam sisi kualitas.

 Operating Support System (OSS)

Pemilihan Sistem Support dari sistem operasi yang digunakan menjadi mutlak
diperhatikan, agar softswitch dapat berkerja secara normal dan tidak banyak
perbaikan.

Cara Kerja Softswitch


1. Softswitch, customer gateway dan IP telephone mengirimkan sinyal satu sama
lain dalam jaringan paket dengan menggunakan protokol telepon, seperti
H.323 dan SIP.
2. Setelah sinyal diterima, softswitch akan mengidentifikasi panggilan masuk
yang berasal dari PSTN atau jaringan IP.
3. Jika pihak yang dipanggil menggunakan IP, maka softswitch akan
mengintruksikan customer gateway sumber dan customer gateway tujuan
untuk membuat rute secara langsung yang masih dalam jaringan
LAN/MAN/WAN
4. Bila yang dipanggil menggunakan jaringan PSTN, maka softswitch akan
mengintruksikan Originating customer gateway untuk membuat rute menuju
Media Gateway (MG) yang berhubungan antara lokal dengan sentral trunk dan
MG bekerja seiring dengan SG.
5. Salah satu contoh implementasi softswitch adalah VoIP atau telepon melalui
internet.

Fitur Softswitch yang harus diperhatikan

 Proses dial yang cepat (Abreviated Dialing)


 Proses menghubugnkan yang cepat (Call Forwarding)
 Proses menunggu proses panggilan (Call Waiting Cancel)
 Mengidentifikasi panggilan (Calling Line Indetification Presentase)
 Proses menunggu pemanggilan lain (Clip On Call Waiting)
 Multi proses pemanggilan (Conterence Call)
 Menjaga kualitas panggilan (Confrex)

2.1 Pengertian Ekstensi dalam Server Softswitch.


Extension adalah sekumpulan perintah yang dijalankan berdasarkan urutan2
dari tingkat prioritasnya. Berbeda dengan PABX ( Private Automatic Branch
Exchange ) , dimana extension biasanya berasosiasi dengan telepon, interface
atau menu. Beberapa perintah, seperti Dial atau GotoIf, mempunyai
kemampuan untuk berjalan ke perintah lain berdasarkan kondisinya.

Dalam extension asterisk sintax yang digunakan di file extensions.conf , setiap


tahapan perintah dalam sebuah extension di tulis dalam format seperti:

exten = extension,priority,Command(parameter)

Kesimpulanya, setiap “context” memiliki nama,setiap context dapat


mendefenisikan satu atau lebih “extension”.didalam extension kita dapat
memasukan sekumpulan perintah.

2.2 Komponen yang membangun tahapan perintah extension atau command line
adalah sebagai berikut:

1. Extension adalah label dari extension, dapat berupa sebuah string (angka,
huruf dan simbol yandiijinkan) atau pola yang harus di evaluasi secara
dinamik untuk mencocokan dengan banyak kemungkinan nomor
telepon. Setiap command line yang menjadi bagian dari extension
tertentu harus mempunyai label yang sama.

2. Priority biasanya berupa angka integer. Adalah urutan dari perintah


yang harus dijalankan dalam sebuah extension. Perintah pertama yang
dijalankan harus dengan prioritas 1, jika tidak ada prioritas 1 maka
asterisk tidak akan menjalankan perintah extension dan seterusnya.
3. Command atau perintah adalah "aplikasi" yang akan di jalankan oleh
Asterisk.

4. Parameter adalah parameter yang harus diberikan kepada sebuah


command. Tidak semuacommand / perintah membutuhkan parameter,
beberapa perintah dapat dijalankan tanpa parameter.

2.3 Pengertian Dial Plan

Dial-Plan berfungsi sebagai routing panggilan antar ekstensi, baik yang berada
dalam satu IP-PBX ,(lokal) maupun antar IP-PBX, atau biasa disebut dial
trunk. Dalam Asterisk, Dial Plan diprogram dalam satu file yang bernama
extensions.conf. Secara umum, setiap ekstensi dalam Asterisk merujuk pada
user tertentu yang ter-register ke Asterisk tersebut sehingga biasanya nomor
ekstensi sama dengan id user.

Dial plan adalah metode yang digunakan untuk mengizinkan atau memblokir
nomor telelpon ke sebuah sirkuit. Untuk membuat dial plan, dapat dilakukan
dengan cara menetapkan nomor telepon individu untuk masing-masing
pengguna.

2.4 Konfigurasi Ekstensi Server Softswitch.

2.4.1 Konfigurasi Data Account Umum :

[general] –>> context umum,harus ada

context=default –>> nama context user

port=5060 –>> default port untuk SIP

binaddr=0.0.0.0 –>> listen semua ip_addr yg request

srvlookup=yes

tos=0x18

videosupport=yes

2.4.2 Konfigurasi Data Account User / Extensions :

;softphone –>> nama atau nomor account


[101] (user/extension)

type=friend –>> tipe account

username=101 –>> login account

secret=101 –>> password account

host=dynamic –>> host yang menjadi IP PBX,dpt berubah

nat=no –>> tanpa NAT

dtmfmode=rfc2833 –>> RTP Payload for DTMF Digits, Telephony


Tones and Telephony Signals

allow=all –>> mode codec, bisa semua jenis codec

callerid=”sip00” –>> id client

context=voipkn –>> context jaringan user

canreinvite=no –>> mekanisme canreinvite

mailbox=101@voipkn –>> username@context

2.5 Konfigurasi dial-plan server Softwitch

Untuk mengkonfigurasi dial plan, edit file extensions.conf dengan


mengetik:

nano /etc/asterisk/extensions.conf.

Pastikan bahwa seluruh perintah pada file ini sudah dinon aktifkan.
Ketik perintah di bawah ini

pada bagian paling akhir dari isi file extensions.conf.

;Dial antar ekstensi pada IP-PBX

[voipkn] –>> seluruh dial plan di bawah ini hanya berlaku bagi
context ‘voipkn’

exten =>101,1,Dial(SIP/101,20) –>> Dial ext 101 dengan protokol


SIP, time out 20 detik

exten =>101,2,Hangup –>> setelah timeout dilakukan hangup


exten =>102,1,Dial(SIP/102,20)

exten =>102,2,Hangup

2.6 Cara Kerja Ekstensi dan Dial Plan Softswitc.

Ekstensi dan dial plan merupakan suatu alat yang mampu menghubungkan
antara jaringan sirkuit dengan jaringan paket, termasuk di dalamnya adalah
jaringan telepon tetap (PSTN), internet yang berbasis IP, TV kabel, serta
jaringan seluler yang telah ada. Berikut adalah cara kerja ekstensi dan dial
plan server soft switch:

1. Cara kerja ekstensi dan dial plan server softswitch awalnya


komponen entri pertama akan mecocokkan semua ekstensi dalam
format 1XX (misalnya 100, 101, 102, ...,199). Panggilan mendarat di
ekstensi ini akan di teruskan ke komponen context dial-ext, yang
digunakan untuk memnaggil titik akhir SIP. Komponen entri poin
kedua sesuai dengan ekstensi *1 dan kompnen utama voicemail
(aplikasi pesan suara administratif).

2. Selanjutnya penelepon akan dikirmkan ke antarmuka administratif


untuk mengakses kotak pesan suara berdasarkan nomor ID pemanggil.
Hal ini berarti pengguna pada ekstensi 101 akan dikirmkan ke aplikasi
pesan suara administratif untuk kotak suara 101. Selanjutnya
komponen entri poin ketiga akan mencocokan ke seluruh ekstensi
lainnya dan melakukan panggilan ke nomor tersebut melalui ZAP dari
grup 1 (Zap/g1/$(EXTEN)).Selanjutnya pada dial-ext, komponen
context digunakan untuk melakukan panggilan ekstensi lokal. Setelah
panggilan di catat pada komponen log untuk keperluan debugging,
ekstensi SIP yang sesuai akan dipanggil. Dalam kasus respons yang
sibuk., tidak tersedia atau tidak dijawab, panggilan akan dikirim ke
kotak pesan suara untuk ekstensi yang dihubungi.

3. Pada dial-in, komponen context akan menerima semua panggilan


masuk yang datang melalui garis ZAP, Semua panggilan masuk
pertama-tama dijawab dan disajikan dengan pesan selamat datang,
setelah itu menu utama di tampilkan dan selanjutnya pemanggil dapat
melakukan panggilan yang diharapkan. Penelepon/Pemanggil dapat
memilih salah satu dari opsi berikut:

1 0 : Panggilan di kirim ke komponen dial-attendant context untuk memanggil


pengguna berdasarkan nomor id pemanggil.

2 1 : Panggilan di kirim ke komponen dial-employee context untuk mengizinkan


pemanggil memilih ekstensi pengguna yang harus dihubungi.

3 2 : Mengijinkan pengguna untuk memeriksa voicemail. panggilan dikirim ke


aplikasi utama pesan suara, tanpa parameter sehingga aplikasi akan meminta
penelepon untuk memberikan nomor dan password kotak suara.

4 3 : Mengizinkan pengguna untuk menelepon. Penelepon diharapkan untuk


mengetikan password "123" setelah itu penelepon akan diizinkan untuk
melakukan panggilan keluar seolah-olah dia menggunakan telepon SIP lokal.

Jika Tidak ada pilihan yang di buat oleh penelepon selama 10 detik (RESP_OUT),
panggilan akan berada pada mode hanged up. Jika penelpon menutup panggilan,
sebelum membuat pilihan apapun, sistem akan mencatat pesan debug pada komponen
log.

4. Kemudian pada dial-attendant, komponen context memanggil salah


satu pengguna berdasarkan kode area pemanggil. Komponen context
akan menetapkan empat digit pertama dari nomor ID pemanggil ke
variabel area_code channel. Sementara select-attendant macro
memanggil dengan menggunaka area_code untuk menemukan
pengguna yang sesuai. Langkah terakhir adalah panggilan pada
endpoint SIP kembali sebagai akibat dari panggilan makro
sebelumnya.

5. Pada dial-employee, komponen context akan memungkinkan


penelepon eksternal akan menjangkau ekstensi. Penelepon akan
diminta untuk memasuka tiga digit ekstensi dari pengguna yang ingin
dia hubungi. Jika pemanggil memasukan ekstensi yang valid,
panggilan akan dikirim ke dial-ext context, jika tidak panggilan akan
dihentikan

2.7 Layanan Aplikasi Softswitch.

Server softswitch memiliki layanan dan aplikasi sebagai berikut:

a. Call Control dan Signaling Plane.

Call control san signaling plane merupakan bagian jaringan yang


berfunsi sebagai pengendali proses pembangunan dan pemutusan
hubungan yang melibatkan elemen-elemen jaringan pada layer yang
lain berdasarkan signaling message yang diterima dari transport plane.
Elemen utama bidang ini adalah softswitch (call agent atau Media
Gateway Controller).

b. Service/Application Plane.

Layanan ini merupakan bagian jaringan yang menyediakan dan


mengeksekusi satu atau beberapa aplikasi layanan di dalam jaringan
softswitch. Di dalam layer ini termasuk pula application server dan
feature server. Selain itu service/application plane juga mengontrol
media server yang memberikan fungsi seperti conferrence, IVR, tone
processing dan sebaginya.

c. Transport Plane.

Transport plane merupakan layana yang berfungsi sebagai media


transport bagi semua message di jaringan, seperti call signaling, call
setup dan media setup atau informasi voice atau datanya sendiri.
Transport plane dibagi menjadi tiga domain, antara lain sebagai
berikut :

1. IP transport domain. Domain ini merupakan backbone IP yang


dilengkapi dengan border gateway, mekanisme routing, dan QoS
(Router, Switches, dan lain-lain).

2. Interworking domain (trunk gateway, signaling gateway).

3. Non IP access domain, access gateway (wireline, mobile),


integrated access devices, cable modem/MM terminal adaptor,
MTA, dan sebagainya.

d. Manajemen Plane.

Manajemen plane merupakan layanan softswitch yang berfungsi untuk


memberikan fungsi-fungsi dari Operation System Support (OSS) yaitu
fungsi sistemoperasi dan pemeliharaan jaringan, provisioning layanan
dan pelanggan, network management serta sistem billing.
BAB II

KESIMPULAN

Presentasi ini dibuat untuk memenuhi tugas TLJ (TEKNIK LAYANAN JARINGAN)
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada:

 Bapak Hardi Hartanto selaku guru pembimbing mata pelajaran TLJ kami.

 Teman-teman yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak
langsung dalam presentasi ini.

Kami menyadari bahwa laporan presentasi ini masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan dan wawasan kami. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan laporan presentasi ini.

Kami berharap semoga laporan presentasi ini bisa bermanfaat bagi kami dan teman-
teman semua.
DAFTAR PUSAKA

https://www.buatkuingat.com/2019/09/pengertian-softswitch-fungsi-dan-cara-kerja-
softswitch.html

https://www.academia.edu/31687659/
Memahami_Konfigurasi_Ekstensi_dan_Dial_Plan_Server_Softswitch_Gunawan_Han
an_XI_KJ_1

https://dellaaditiynugroho.blogspot.com/2019/09/pengertian-konfigurasi-ekstensi-
dan.html

https://www.bing.com/search?
q=pabx+adalah&cvid=f4fb6582880c4d4aa746b0a935449846&aqs=edge.2.69i57j0l8.
4049j0j1&pglt=299&FORM=ANNTA1&PC=U531

Anda mungkin juga menyukai