Anda di halaman 1dari 4

KHUTBAH JUM’AT

Wajib Belajar Al Qur’an


)TPA Asybaalul Khairaat(
‫ َأْش َه ُد َاْن اَل‬. ‫ َاْلَح ْم ُد ِهلل اَّلِذ ْي َز اَد اِإْلْي َم اَن ِلْلُمْؤ ِم ِنْي َن ِبِتاَل َو ِة اْل ُقْر ٰا َن‬.‫َاْلَح ْم ُد ِهلل‬
‫ َو َأْش َه ُد َاَّن َس ِّيَد َن ا َو َح ِبْي َب َن ا ُم َح َّم ًد ا َع ْب ُد ُه َو َر ُسْو ُلُه‬. ‫ِاٰل َه ِااَّل ُهللا الَر ِح ْي ُم الَر ْح ٰم ُن‬
‫ َالّٰل ُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َو َب اِر ْك َع ٰل ى َس ِّي ِد َن ا ُم َح َّمٍد َو َع ٰل ى ٰا ِلِه‬. ‫َك اِمُل اِإلْن َس اِن‬
‫َو َاْص َح اِبِه َاْج َمِع ْي َن‬.
‫ ِاَّتُقوا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َت ُمْو ُتَّن ِااَّل َو َأْنُتْم‬. ‫َاَّما َب ْع ُد َفَي اَأُّي َه ا اْلُمْس ِلُمْو َن‬
‫ َقاَل ُهللا َت َع اَلى ِفي اْل ُقْر ٰا ِن اْلَعِظ ْي ِم ِاَّن َم ا اْلُمْؤ ِم ُنْو َن اَّلِذ ْي َن ِاَذ ا ُذ ِكَر ُهّٰللا‬. ‫ُمْس ِلُمْو َن‬
‫َو ِجَلْت ُقُلْو ُبُهْم َو ِاَذ ا ُتِلَي ْت َع َلْي ِه ْم ٰا ٰي ُتُه َز اَد ْت ُهْم ِاْي َم اًن ا َّو َع ٰل ى َر ِّب ِه ْم َي َت َو َّك ُلْو َۙن‬.

Maasyiral muslimin Rahimakumullah


Melihat kenyataan kondisi umat islam saat ini menunjukkan bahwa masih banyak ummat
Islam yang buta aksara al-Qur’an, dalam artian tidak bisa membaca al-Qur’an, apalagi
membaca dengan baik dan benar sesuai dengan hukum-hukum tajwidnya.
Bahkan banyak dari kita yang hadir saat ini mungkin tidak bisa membaca Al Qur’an dengan
baik dan benar, padahal kita lahir dari keturunan yang beragama Islam, namun jangankan
untuk membaca al-Qur’an dengan baik dan benar, sering juga kita jumpai saudara muslim
kita mengucapkan dua kalimah syahadat ketika akan melangsungkan akad nikah susahnya
bukan main. Siapa yang bertanggung jawab dalam hal ini? Semua kita bertanggung jawab.
Lebih lagi seorang ayah, karena selaku pemimpin dalam rumah tangga, namun menyia-
nyiakan amanah sebagai pemimpin karena tidak memperhatikan pendidikan agama bagi
anak-anaknya, terutama dalam hal mempelajari al-Qur’an.
Maasyiral muslimin Rahimakumullah
Kita uraikan dari awal apa itu al-Qur’an. Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan oleh
Allah kepada Nabi Muhammad ‫ صلى هللا عليه وسلم‬lewat Malaikat Jibril sebagai pedoman utama
ummat Islam dan membacanya termasuk ibadah. Ummat Islam wajib menjadikan Al-Quran
sebagai landasan utama dalam mengamalkan ajaran Islam di samping berpedoman pula
kepada Hadits Nabi Muhammad ‫صلى هللا عليه وسلم‬.
wajib hukumnya kita mengimani seluruh isi Al-Quran, dan apabila kita mengingkari satu
bagian saja dari ayat Al-Quran, maka orang tersebut telah murtad atau keluar dari Islam.
Beriman kepada seluruh ayat Al-Quran harus dibuktikan dengan amal atau perbuatan.
Sedang membaca Al-Quran itu sendiri nilainya adalah ibadah.
Faktanya, meskipun kedudukan Al-Quran itu demikian tingginya dalam Islam, namun belum
tentu orang yang mengaku dirinya Muslim mau memperhatikan kitab sucinya itu. Padahal
tidak memperhatikan kitab suci Al-Quran itu merupakan masalah besar. Sehingga Nabi
Muhammad pun mengeluhkan akan ada diantara kaumnya yang tidak memperhatikan Al-
Quran, bahkan keluhan Nabi Muhammad ‫صلى هللا عليه وسلم‬, itu langsung diabadikan oleh Allah
Subhannahu wa Ta'ala dalam al-Qur'an surah Al-Furqon ayat 30 :

‫َو َقاَل الَّر ُسْو ُل ٰي َر ِّب ِاَّن َقْو ِمى اَّت َخ ُذ ْو ا ٰه َذ ا اْل ُقْر ٰا َن َم ْهُجْو ًر ا‬
berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al Quran ini
menjadi sesuatu yang di abaikan".
Itulah keluhan Rasulullah ‫صلى هللا عليه وسلم‬, beliau prihatin melihat kondisi ummatnya yang
cenderung bersikap membelakangi al-Qur’an. Bagaimana dengan kondisi umat islam
sekarang? Kondisi umat islam saat ini sangat memprihatinkan, banyak umat islam saat ini
tidak bisa membaca Al Qur’an, bahkan lebih miris lagi dengan tidak bisanya ia membaca Al
Qur’an ia juga engan dan malu untuk mempelajari Al Qur’an. Para orang tua saat ini banyak
yang telah meninggalkan Al Qur’an, bahkan ada yang tidak bisa membaca Al Qur’an.
Bagaimana mungkin ia mengajari anaknya tentang Al Qur’an sedangan ia sendiri
meninggalkan Al Qur’an. Jangan heran apabila saat ini banyak anak yang kurangajar kepada
orang tuanya, tidak mengenal adab dan tata krama, itu semua di sebabkan karna orang
tuanya telah meninggalkan Al Qur’an. Para orang tua saat ini mampu membelikan handpone
mahal untuk anaknya, membelikan kendaraan mahal untuk anaknya, tapi mereka engan
untuk mengeluarkan hartanya agar anaknya bisa membaca Al Qur’an. Orang tua saat ini
apabila melihat anaknya sedang istirahat atau ketiduran, mereka tidak tega memaksakan
atau membangunkan anaknya untuk pergi ke tempat pengajian karna kasihan. Padahal di
satu sisi mereka sedang menjerumuskan anaknya kejurang kesengsaraan.

‫َو َم ْن َأْع َر َض َع ن ِذ ْك ِر ي َفِإَّن َلُه َم ِعيَش ًة َض نكًا َو َن ْح ُشُرُه َي ْو َم اْلِقَياَمِة َأْع َم ى‬


“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku (Al Qur’an), maka sesungguhnya baginya
akan mengalami penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari
kiamat dalam keadaan buta”. (Qs. Thaha: 124)
Dan hal ini telah terbukti, bagaimana sebagian dari manusia menunjukkan kondisi
kehidupan yang memprihatinkan. Harkat dan martabat kemanusian jatuh pada kedudukan
yang rendah dan hina. Bahkan umat Islam pun, yang telah mengaku beriman kepada Al-
Qur’an sebagai kitab sucinya, tetapi bila lalai untuk menjadikannya sebagai pedoman hidup,
maka dirinya akan mengalami kehidupan yang sempit, susah dan menderita. Mengapa ?
karena kehidupannya dijalani dengan memperturuti hawa nafsu, bukan berpedoman pada
petunjuk Allah yang tercantum dalam Al-Qur’an.
Maasyiral muslimin Rahimakumullah
Itulah kondisi ummat islam saat ini. Masih banyak yang enggan dan malu mempelajari al-
Qur’an, baik belajar membacanya terlebih lagi mempelajari isi kandungannya. Sehingga
kondisi ummat Islam saat ini persis seperti orang yang bepergian dengan membawa peta,
namun tetap tersesat. Mengapa? Karena peta itu tidak dibuka dan tidak difahami isinya.
Kita semua tahu, bahwa Allah memberikan tuntunan kepada manusia adalah demi
kebahagiaan manusia itu sendiri di dunia dan akhirat. Dan kita tahu bahwa Allah itu adalah
Rouufur Rahiim, Maha kasih sayang yang amat sayang, yang karena maha Penyayang-Nya
Allah, umat Islam diberi petunjuk-petunjuk yang lengkap, sampai model pakaian untuk
muslimah, misalnya, itupun Allah ajarkan lewat Al-Quran. Maka pantas kalau Nabi
Muhammad ‫ صلى هللا عليه وسلم‬mengeluh dengan sangat menyayangkan sikap sebagian
umatnya yang tidak memperhatikan Al-Quran. Namun, terkadang yang namanya manusia
itu tidak tau disayangi. Diberi peringatan malah berpaling, bahkan yang keterlaluan, ada
yang berani mencari-cari alasan untuk membela sikap ingkarnya itu, sehingga Allah Swt
menegaskan dalam surah al-Hujurat : 16
‫ُقۡل َأُتَع ِّلُموَن ٱَهَّلل ِبِديِنُك ۡم َو ٱُهَّلل َي ۡع َلُم َم ا ِفي ٱلَّس َٰم َٰو ِت َو َم ا ِفي ٱَأۡلۡر ِۚض َو ٱُهَّلل‬
‫م‬ٞ‫ِبُك ِّل َشۡي ٍء َعِلي‬
Katakanlah: "Apakah kamu akan memberitahukan kepada Allah tentang agamamu, padahal
Allah mengetahui apa yang di langit dan apa yang di bumi dan Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu?"
Lalu, bagaimana usaha untuk menghilangkan perbuatan membelakangi al-Qur’an tersebut?
Terkadang, sebagian orang membelakangi atau mengacuhkan al-Qur’an itu karena ketidak-
tahuannya akan al-Qur’an itu sendiri. Oleh karena itu, setidaknya ada dua usaha yang dapat
kita lakukan.
Usaha yang pertama dan yang paling utama tentu saja dengan cara Belajar membaca dan
mempelajari isi kandungan al-Qur’an. Belajar Al Qur’an bukan hanya untuk anak-anak,
melainkan juga bagi orang tua, semua tetap terkena beban wajib untuk belajar. Tidak ada
istilah berhenti dalam belajar, apalagi mempelajari al-Qur’an. Rasulullah bersabda :

‫َخ ْيُر ُك ْم َم ْن َت َع َّلَم ْالُقْر آَن َو َع َّلَم ُه‬


“Sebaik-baik orang di antara kamu adalah orang yang belajar Al Qur’an dan
mengajarkannya.”
Usaha kedua, Didiklah anak keturunan kita agar mereka bisa membaca al-Qur’an dengan
baik dan benar serta mengetahui isi kandungannya. Seorang ayah wajib mengajari sendiri
anak-anaknya membaca al-Qur’an. Kalau tidak mampu? Titipkan anaknya pada guru ngaji.
Apalagi di daerah kita ini banyak tempat pengajian. namun orang tua juga harus perhatikan
pula kesejahteraan dari guru anak ngaji anaknya. Kita terkadang enggan mengeluarkan
harta untuk kepentingan agama anak-anak kita, padahal mengeluarkan harta untuk
kepentingan agama merupakan bagian dari jihad dan akan menjadi amal jariyah baginya.
Dalam hadits Qudsi Allah berfirman:

‫َم ْن َش َغ َلُه اْل ُقْر آُن َو ِذ ْك ِر ْي َع ْن َم ْس َأَلِتْي َأْع َط ْي ُتُه َأْف َض َل َم ا ُأْع ِط ْي الَّساِئِلْي َن‬
“Barangsiapa yang selalu sibuk membaca Al-Qur’an dan berdzikir kepada-Ku (Allah) sampai-
sampai ia tidak sempat meminta (berdoa) kepada-Ku, Aku lah yang akan memberikan
kepada dia dengan pemberian terbaik sebagaimana yang saya berikan kepada orang-orang
yang pernah meminta.”
Demikian khutbah pada siang hari ini, Semoga kita semua, keluarga dan anak-anak kita,
mendapat petunjuk dari Allah untuk mempelajari Al Qur’an dan selalu membaca serta
mengamalkan Al Qur’an. Aamiin.

‫ َو َنَفَعِني َو ِإَّياُك ْم ِبَم ا ِفْيِه ِم َن اآلَياِت َو الِّذ ْك ِر‬، ‫َباَر َك ُهللا ِلي َو َلُك ْم ِفي اْلُقْر آِن اْلَعِظ ْيِم‬
‫اْلَح ِكْيِم‬.

‫ َفاْسَتْغ ِفُرْو ُه‬،‫َأُقْو ُل َقْو ِلي هَذ ا َو َاْسَتْغ ِفُر َهللا ِلي َو َلُك ْم َو ِلَس اِئِر اْلُم ْس ِلِم ْيَن ِم ْن ُك ِّل َذْنٍب‬
‫ِإَّنُه ُهَو اْلَغ ُفْو ُر الَّر ِح ْيُم‬
‫َالَح ْم ُد ِهلل َح ْم ًد ا َك َم ا َاَمَر ‪َ ،‬أْش َه ُد َأْن َالِإَلَه ِإَّال ُهللا َو ْح َد ُه َالَش ِر ْي َك َلُه‬
‫َو َأْش َه ُد َأَّن ُم َح َّم ًد ا َع ْب ُد ُه َو َر ُسْو ُلُه‪َ ،‬الَّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى َس ِّي ِد َن ا ُم َح َّمٍد‬
‫َو َع َلى آِلِه َو َأْص َح اِبِه َأْج َم ِع ْي َن ‪َ .‬فَي اِع َب اَد ِهللا ِاَّت ُقْو ا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو َال‬
‫َت ُمْو ُتَّن ِإَّال َو َأْنُتْم ُمْس ِلُمْو َن َقاَل ُهللا َت َع الَى ِفْي ِك َت اِبِه ْالَع ِظ ْي ِم "ِإَّن َهللا‬
‫َو َم َالِئَكَت ُه ُيَص ُّلْو َن َع لَى الَّن ِبِّي ‪َ ,‬ي ا َأُّي َه ا اَّلِذ ْي َن َأَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َلْي ِه‬
‫‪َ".‬و َس ِّلُمْو ا َت ْس ِلْيًما‬
‫َالَّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َع لَى َس ِّي ِد َن ا ُم َح َّمٍد َو َع لَى َاِلِه َو ًأْص َح اِبِه َأْج َم ِع ْي َن ‪.‬‬
‫َو الَّت اِبِع ْي َن َو َت اِبِع الَّت اِبِع ْي َن َو َم ْن َت ِبَع ُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإلَى َي ْو ِم الِّد ْي ِن ‪َ .‬و َع َلْي َن ا‬
‫َمَع ُهْم ِبَر ْح َم ِتَك َي ا َاْر َح َم الَّر اِحِم ْي َن‬
‫َالَّلُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُمْس ِلِم ْي َن َو ْالُمْس ِلمَاِت‪َ ,‬و ْالُمْؤ ِم ِنْي َن َو ْالُمْؤ ِم َن اِت‪َ ,‬اَأْلْح َي اِء‬
‫ِم ْن ُهْم َو ْاَألْم َو اِت ِإَّن َك َس ِم ْيٌع َقِر ْيٌب ُم ِج ْيُب الَّد َعَو اِت َي ا َقاِض َي‬
‫‪ْ.‬الَح اَج اِت‪َ .‬ر َّب َن ا اْف َت ْح َب ْي َنَن ا َو َب ْي َن َقْو ِم َن ا ِبْالَح ِّق َو َأْن َت َخ ْيُر ْالَفاِتِح ْي َن‬
‫َأ‬
‫َر َّب َن ا ِتَن ا ِفي الُّد ْن َي ا َح َس َن ًة َو ِفي ْاآلِخ َر ِة َح َس َن ًة َو ِقَن ا َع َذ اَب الَّن اِر‬
‫ِع َب اَد ِهللا ِإَّن َهللا َي ْأُمُر ِباْلَع ْد ِل َو ْاِإلْح َس اِن َو ِإْي َت اِء ِذي ْالُقْر بَى َو َي ْن هَى‬
‫َع ِن ْالَف ْح َش اِء َو ْالُم ْن َك ِر َو ْالَب ْغ ِي َي ِع ُظ ُك ْم َلَع َّلُك ْم َت َذ َّك ُرْو َن ‪َ .‬فاْذ ُك ُرْو ا َهللا‬
‫َي ْذ ُك ْر ُك ْم َو اْد ُعْو ُه َي ْس َت ِج ْب َلُك ْم َو َلِذ ْك ُر ِهللا َأْك َب ُر‬

Anda mungkin juga menyukai