Anda di halaman 1dari 55

Bismillah

Alhamdulillah segala puji bagi Allah ‫ ﷻ‬yang telah memberikan banyak kenikmatan kepada
kita semua sehingga kita semua dapat melaksanakan segala aktivitas ibadah di dunia ini.
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada nabi Muhammad ‫ ﷺ‬,keluarganya, para
sahabatnya serta kepada umatnya yang berpegang teguh kepada sunnahnya.
In syaa Allah pada tahun pelajaran 2019/2020 SI/SDI Abu Bakar dan TKI Endrastek mulai
mengadakan program belajar tahsin orang tua murid SI/SDI Abu Bakar dan TKI Endrastek,
yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu Al Qur’an orang tua dan kerjasama yang baik di
dalam mendidik anak-anak di rumah maupun di sekolah. Ilmu Al Qur’an adalah ilmu yang
penting untuk dipelajari oleh setiap muslim sebagai sumber segala ilmu serta sebagai
bentuk ibadah kepada Allah ‫ﷻ‬, sebagaimana rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :
“‫ك َط ِري ًقا َي ْل َتمِسُ فِي ِه عِ ْلمًا َس َّه َل هللاُ َل ُه ِب ِه َط ِري ًقا ِإ َلى ْال َج َّن ِة‬
َ ‫” َو َمنْ َس َل‬
‫َأ‬
(‫) َر َواهُ مُسْ لِ ٌم َعنْ ِبيْ ه َُري َْر َة‬
"Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah ‫ ﷻ‬akan
memudahkan baginya jalan ke surga".
[H.R. Bukhori]
Kami ucapkan Jazaakumullahu khairaa kepada seluruh pihak yang telah membantu dengan
ilmu, waktu, tenaga dan harta sehingga dapat terselenggaranya kegiatan belajar tahsin
orang tua pada tahun pelajaran ini. Hanya milik Allah ‫ ﷻ‬segala kebaikan dan
kesempurnaan.
_____________________
Sutiardono Akhmad, A.Md.

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


Keutamaan Mempelajari dan Mengamalkan Al Qur’an
Alhamdulillah segala puji bagi Allah ‫ ﷻ‬yang telah memberikan banyak kenikmatan kepada
kita semua sehingga kita semua dapat melaksanakan segala aktivitas ibadah di dunia ini.
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada nabi Muhammad ‫ ﷺ‬,keluarganya, para
sahabatnya serta kepada umatnya yang berpegang teguh kepada sunnahnya sampai hari
kiamat.
Sebagaimana kita ketahui bahwa Al Qur'an ini adalah firman Allah ‫ﷻ‬. Dan firman Allah ‫ﷻ‬
adalah salah satu sifat dari sifat-sifat Allah ‫ﷻ‬. Dan sifat Allah ‫ ﷻ‬bukan makhluk, akan tetapi
sifat Allah adalah bagian dari Allah ‫ﷻ‬.
Maka membaca Al Qur'an dan mempelajarinya adalah salah satu ibadah yang agung dan
mulia, serta paling di cintai Allah ‫ﷻ‬. Oleh karena itu Rosulullooh ‫ ﷺ‬bersabda:
(‫”رواه البخاري عن عثمان) ”خيركم من تعلم القرآن وعلمه‬
"Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al Qur'an dan mengajarkannya". [H.R. Bukhori]
Maka ilmu mempelajari Al-Qur'an adalah sebaik baik ilmu, lebih baik dari ilmu kedokteran,
ilmu perekonomian, ilmu pembangunan, ilmu pertanian, dan ilmu ilmu dunia lainnya, karena
ilmu dunia hanya bermanfaat utk kehidupan dunia saja. Adapun ilmu Al Qur'an, akan
bermanfaat untuk kehidupan dunia dan akhirat.
Dan di dalam hadits yang disebutkan diatas, Rosulullooh ‫ ﷺ‬tidak mengatakan,
sebaik-baik kalian adalah orang yang banyak sedekah, atau yang banyak shalat malam,
atau yang banyak puasa, atau yang banyak membantu orang lain. Akan tetapi Rosulullooh
‫ ﷺ‬mengatakan sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al Qur'an dan
mengajarkannya. Ini menunjukkan bahwa mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya lebih
baik dari amalan amalan itu semua.
Bukan berarti banyak shalat, puasa, sedekah dan membantu orang lain tidak bagus. Semua
itu adalah amalan amalan yang mulia dan sangat dicintai oleh Allah ‫ﷻ‬. Akan tetapi
mempelajari dan mengajarkan Al Qur'an, adalah suatu amal ibadah yang lebih besar
pahalanya dan lebih dicintai oleh Allah ‫ﷻ‬, melebihi dari pada amalan amalan itu semua.
Maka, ini menunjukan bahwa mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya adalah amalan
yang sangat besar pahalanya disisi Allah ‫ﷻ‬.
Bahkan Allah ‫ ﷻ‬akan membalas dan memberikan pahala yang besar kepada kita, dari
setiap huruf yang kita baca dari ayat Al Qur'an.
Sebagaimana yang Rosulullooh ‫ ﷺ‬sabdakan:
ٌ‫ َو َلكِنْ َألِفٌ َحرْ فٌ َواَل ٌم َحرْ فٌ َومِي ٌم َحرْ ف‬، ٌ‫ اَل َأقُو ُل الم َحرْ ف‬،‫الح َس َن ُة ِب َع ْش ِر َأمْ َثالِ َها‬ ِ ‫َمنْ َق َرَأ َحرْ ًفا مِنْ ِك َتا‬
َ ‫ َو‬،‫ب هَّللا ِ َف َل ُه ِب ِه َح َس َن ٌة‬
“Barangsiapa membaca satu huruf dari kitabullah, baginya satu kebaikan. Satu kebaikan
akan dilipatgandakan sepuluh. Aku tidak mengatakan ‘alif laam miim’ itu satu huruf, akan
tetapi, Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf” (HR. Tirmidzi no. 2915. Dinilai
shahih oleh Al-Albani).
Dan ingatlah, bahwa Al Qur'an ini akan menjadi syafaat dan pembela di akhirat nanti, bagi
siapa saja yang membacanya dan mengamalkannya ikhlas karena Allah ‫ﷻ‬.
Sebagaimana yang Rosulullooh ‫ ﷺ‬katakan:
‫آن َفِإ َّن ُه َيْأتِى َي ْو َم ْال ِق َيا َم ِة َشفِيعًا َألصْ َح ِاب ِه‬
َ ْ‫ا ْق َرءُوا ْالقُر‬
“Bacalah Al Quran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai
pemberi syafa’at kepada orang yang membacanya”. (HR. Muslim dari Abu Umamah AL
Bahily).
Maka alangkah beruntungnya kita, apabila Al Qur'an yang menjadi syafaat/pembela bagi kita
di hari kiamat nanti. yaitu ketika kita yang seharusnya diazab dan masuk neraka, akan tetapi
Al Qur'an datang memberi syafaat dan membela kita agar kita tidak diazab dan dimasukan
kedalam api neraka.
Sungguh, syafaat/pembelaan Al Qur'an tidak akan ditolak oleh Allah ‫ﷻ‬. Karena Al Qur'an
adalah salah satu dari sifat-sifat Allah dan sifat Allah adalah bagian dari Allah ‫ﷻ‬.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya bagi kita untuk bersungguh-sungguh didalam
menggapai keutamaan-keutamaan Al Qur'an yang besar ini, dengan berusaha
mengikhlaskan hati kita dan bersungguh-sungguh dalam membaca dan mempelajari Al
Qur'an serta mengamalkannya.
Dan kita juga arahkan keluarga kita, istri istri dan anak-anak kita untuk mendapatkan
keutamaan yang besar ini, mengajari mereka agar mereka bisa membaca Al Qur'an dan
mendidik mereka agar mencintai Al Qur'an.

Semoga Allah Ta’aala senantiasa memberikan taufiq dan hidayahnya kepada kita semua,
agar kita senantiasa bersemangat didalam mempelajari Al-Qur’an dan mengamalkannya,
ikhlas karena mengharapkan keridhoan Allah Ta’aala, sampai akhir hayat kita. Aamiin.
______________
Rido Abu Hafidzh

Mempelajari Al-Qur'an Dengan Metode Talaqqy.


Metode/cara mempelajari Al Qur'an yang benar adalah dengan metode/sistem Talaqqy.
Yaitu, dengan cara, guru mencontohkan makhorijul huruf dan bacaan Al Qur'an yang benar,
kemudian murid mengucapkan dan membaca apa yang di contohkan guru. Kemudian guru
memperbaiki kesalahan-kesalahan pengucapan makhorijul huruf dan bacaan Al Qur'an
yang dibaca murid.
Hal ini sebagaimana yang Allah ‫ ﷻ‬jelaskan didalam Al Qur'an, tentang bagaimana Jibril
(malaikat utusan Allah ‫ )ﷻ‬mengajarkan Al Qur'an kepada Rosulullooh ‫ﷺ‬.
Sebagaimana yang Allah ‫ ﷻ‬jelaskan didalam surat Al-Qiyamah. Allah ‫ ﷻ‬berfirman:
‫ (سورة‬.)١٩( ‫) ُث َّم ِإنَّ َع َل ْي َنا َب َيا َن ُه‬١٨( ‫) َفِإ َذا َق َرْأ َناهُ َفا َّت ِبعْ قُرْ آ َن ُه‬١٧( ‫مْع ُه َوقُرْ آ َن ُه‬ َ ‫ال ُت َحرِّ كْ ِب ِه ل َِسا َن‬
َ ‫) ِإنَّ َع َل ْي َنا َج‬١٦( ‫ك لِ َتعْ َج َل ِب ِه‬
19-16 : ‫)القيامة‬
16) Jangan engkau (Muhammad) gerakkan lidahmu (untuk membaca Al Quran) karena
hendak cepat-cepat (menguasai)nya.
17) Sesungguhnya Kami yang akan mengumpulkannya (di dadamu) dan
membacakannya.
18) Apabila (utusan) Kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah bacaannya itu.
19) Kemudian sesungguhnya Kami yang akan menjelaskannya
[Surat Al-Qiyamah 16 - 19]
Oleh karena itu, hendaklah kita mempelajari Al Qur'an dengan metode/sistem Talaqqy.
Sesuai dengan metode yang dipakai oleh malaikat Jibril didalam mengajarkan Al-Qur’an
kepada nabi kita Muhammad Shallalloohu ‘Alaihi wa Sallam.

MAKHRAJ HURUF

Makhraj (tempat keluarnya) huruf secara umum ada 5 tempat, yaitu:


1. Tenggorokan (al halq)
2. Lidah (al lisan)
3. Dua Bibir (asy syafataan)
4. Rongga Mulut (al jauf)
5. Rongga Hidung (al khoysyuum)

TENGGOROKAN (Al halq / ‫)الحلق‬َ


1. Tenggorokan bawah / ‫أقصى الحلق‬
Huruf yang keluar dari tenggorokan bawah adalah:
‫ء‬ ‫ه‬
‫َمِئيًأ َأ ِنءًا‬
‫م َِن ْالمُْؤ ِن‬
‫َأْأ َن‬
‫ًأ َأ ِن‬
‫ُأو‬
‫‪َ ,‬بْأ‬
‫ُأو‬
‫ِإى‬
‫َءا‬
‫َم ِهيهًا َهـ ِنهًا‬
‫ْن‬‫م َِن ْال ُمه ِ‬
‫َهه َْن‬
‫هًا َه ِن‬
‫هُو‬
‫‪َ ,‬بهْ‬
‫هُو‬
‫هِى‬
‫َها‬

‫‪2. Tenggorokan tengah /‬‬ ‫وسط الحلق‬


‫‪Huruf yang keluar dari tenggorokan tengah adalah:‬‬
‫ع‬ ‫ح‬
‫َمحِيحً ا َحنِحً ا‬
‫م َِن ْالمُحْ ِن‬
‫َححْ َن‬
‫حً ا َح ِن‬
‫حُو‬
‫‪َ ,‬بحْ‬
‫حُو‬
‫حِى‬
‫َحا‬
‫َمعِيعًا َع ِنعًا‬
‫م َِن ْالمُعْ ِن‬
‫َععْ َن‬
‫عًا َع ِن‬
‫عُو‬
‫‪َ ,‬بعْ‬
‫عُو‬
‫عِ ى‬
‫َعا‬

‫أدنى الحلق ‪3. Tenggorokan atas /‬‬


‫‪Huruf yang keluar dari tenggorokan atas adalah:‬‬
‫غ‬ ‫خ‬

‫ِيخا َخن ًِخا‬ ‫َمخ ً‬


‫ْ‬ ‫ْ‬
‫م َِن المُخ ِن‬
‫َخ ْخ َن‬
‫ًخا َخ ِن‬
‫ُخو‬
‫‪َ ,‬ب ْخ‬
‫ُخو‬
‫خِى‬
‫َخا‬
‫َمغِي ًغا َغ ِن ًغا‬
‫م َِن ْالم ُْغ ِن‬
‫َغ ْغ َن‬
‫ًغا َغ ِن‬
‫ُغو‬
‫ َب ْغ‬,
‫ُغو‬
‫غِ ى‬
‫َغا‬

LIDAH (Al lisan / ‫) اللسان‬

1. Pangkal lidah / ‫أقصى اللسان‬


‫ق‬
Pangkal lidah yang dekat ke tenggorokan dengan langit-langit atas yang lunak
‫ك‬
Pangkal lidah yang dekat ke mulut dengan langit-langit atas yang keras (ke depan sedikit
setelah ‫)ق‬

‫َمقِـيـ ًقا َقـنِـ ًقا‬


‫م َِن ْال ُم ْق ِن‬
‫َق ْق َن‬
‫ًقا َق ِن‬
‫قُو‬
‫‪َ ,‬ب ْق‬
‫قُو‬
‫قِى‬
‫َقا‬
‫َمكِي ًكا َكـنِـ ًكا‬
‫م َِن ْالم ُْك ِن‬
‫َك ْك َن‬
‫ًكا َك ِن‬
‫ُكو‬
‫‪َ ,‬بكْ‬
‫ُكو‬
‫كِى‬
‫َكا‬

‫وسط اللسان ‪2. Tengah lidah /‬‬


‫ج‪,‬ي‪,‬ش‬
‫‪Tengah lidah dengan langit-langit atas‬‬

‫َم ِجيجً ا َجنِجً ا‬


‫ـن‬‫م َِن ْالمُجْ ِ‬
‫َججْ َن‬
‫جً ا َج ِن‬
‫جُو‬
‫‪َ ,‬بجْ‬
‫جُو‬
‫ِجى‬
‫َجا‬
‫َم ِيـيـيًا َيـنِـيًا‬
‫ْـن‬‫م َِن ْال ُمي ِ‬
‫َيـي ْـ َن‬
‫ـن‬ ‫يًا َي ِ‬
‫يُو‬
‫‪َ ,‬بيْ‬
‫يُو‬
‫ِيى‬
‫َيا‬
‫مَشِ يـ ًشا َشنـِ ًشا‬
‫ـن‬ِ ‫م َِن ْال ُم ْش‬
‫َش ْش َن‬
‫ًشا َش ِن‬
‫شو‬ ُ
ْ‫ َبش‬,
‫شو‬ ُ
‫شِ ى‬
‫َشا‬

3. Ujung lidah / ‫طرف اللسان‬


A.
‫ل‬
Tepi lisan bagian depan sampai ujung lidah dengan gusi atas (langit-langit depan)
‫ن‬
Ujung lisan dengan gusi gigi seri atas disertai ghunnah pada rongga hidung
‫ر‬
Punggung ujung lisan dengan gusi gigi seri atas

‫َملِـيـاًل َلـنِـاًل‬
‫ـن‬ِ ‫م َِن ْالم ُْل‬
‫ـن‬ َ ‫َل ْل‬
‫اًل َل ِن‬
‫لُو‬
‫ َب ْل‬,
‫لُو‬
‫لِى‬
‫اَل‬
ً‫َمنِـيـ ًنا َنـنِـنا‬
‫ـن‬ ِ ‫م َِن ْال ُم ْن‬
‫ـن‬ َ ‫َن ْن‬
‫ـن‬ِ ‫ًنا َن‬
‫ُنو‬
ْ‫ َبن‬,
‫ُنو‬
‫نِى‬
‫َنا‬
‫َم ِريـرً ا َرنِـرً ا‬
‫م َِن ْالمُرْ ِن‬
‫َررْ َن‬
‫رً ا َر ِن‬
‫رُو‬
ْ‫ َبر‬,
‫رُو‬
‫ِرى‬
‫َرا‬

B.
‫ز‬,‫ص‬,‫س‬
Ujung lidah diletakkan pada gigi seri bawah (suara keluar antara gigi seri atas dan gigi seri
bawah)
*) Huruf ‫ ص‬dibaca tebal/pangkal lidah diangkat

ً ‫يـزا َزن‬
‫ِـزا‬ ً ‫َم ِز‬
‫م َِن ْالم ُْز ِن‬
‫َز ْز َن‬
‫ًزا َز ِن‬
‫ُزو‬
‫ـز‬ْ ‫ َب‬,
‫ُزو‬
‫ِزى‬
‫َزا‬
‫مَسِ ـيـسًا َسـنِـسًا‬
‫ـن‬‫م َِن ْالمُسْ ِ‬
‫ـن‬ ‫َسـسْ َ‬
‫ـن‬ ‫سًا َس ِ‬
‫سُو‬
‫‪َ ,‬بـسْ‬
‫سُو‬
‫سِ ى‬
‫َسا‬
‫ص ِنصًا‬ ‫مَصِ يصًا َ‬
‫م َِن ْالمُصْ ِن‬
‫صصْ َن‬ ‫َ‬
‫ص ِن‬ ‫صًا َ‬
‫صُو‬
‫‪َ ,‬بصْ‬
‫صُو‬
‫صِ ى‬
‫صا‬ ‫َ‬

‫ظهر اللسان ‪4. Punggung lidah /‬‬


‫‪A.‬‬
‫ط‪,‬د‪,‬ت‬
‫‪Punggung ujung lisan dengan pangkal gigi seri atas‬‬
‫‪ dibaca tebal/pangkal lidah diangkat‬ط ‪*) Huruf‬‬

‫َمتِـيـ ًتا َتـنِـ ًتا‬


‫ـن‬‫م َِن ْال ُم ْت ِ‬
‫ـن‬ ‫َتـ ْت َ‬
‫ـن‬ ‫ًتا َت ِ‬
‫ُتو‬
‫ت‬ ‫‪َ ,‬ب ْ‬
‫ُتو‬
‫تِى‬
‫َتا‬
‫َمدِيـ ًدا دَ نِـ ًدا‬
‫م َِن ْالم ُْد ِن‬
‫دَ ْد َن‬
‫ًدا دَ ِن‬
‫ُدو‬
‫‪َ ,‬ب ْد‬
‫ُدو‬
‫دِى‬
‫دَ ا‬
‫يـطا َطن ً‬
‫ِـطا‬ ‫مَطِ ً‬
‫ـن‬‫ُط ِ‬ ‫م َِن ْالم ْ‬
‫َطط َن‬ ‫ْ‬
‫ًطا َط ِن‬
‫طو‬ ‫ُ‬
‫‪َ ,‬ب ْط‬
‫طو‬ ‫ُ‬
‫طِ ى‬
‫َطا‬

‫‪B.‬‬
‫ظ‪,‬ذ‪,‬ث‬
‫‪Punggung ujung lisan dengan ujung gigi seri atas:‬‬
‫‪ dibaca tebal/pangkal lidah diangkat‬ظ ‪*) Huruf‬‬

‫ِـيـثا َثـن ًِـثا‬


‫َمث ً‬
‫م َِن ْالم ُْـث ِ‬
‫ـن‬
‫ـن‬‫َث ْـث َ‬
‫ً‬
‫ثا َث ِ‬
‫ـن‬
‫ُثو‬
‫ث‬ ‫‪َ ,‬ب ْ‬
‫ُثو‬
‫ثِى‬
‫َثا‬
‫ِيـذا َذنـ ًِذا‬
‫َمذ ً‬
‫ْ‬
‫م َِن ْالمُـذ ِن‬
‫َذ ْذ َن‬
‫ًذا َذ ِن‬
‫ُذو‬
‫ َب ْذ‬,
‫ُذو‬
‫ذِى‬
‫َذا‬
ً ‫يظا َظـن‬
‫ِـظا‬ ً ِ‫مَظ‬
‫ُـظ ِن‬ ْ ‫م َِن ْالم‬
‫َظ ْظ َن‬
‫ًظا َظ ِن‬
‫ظو‬ ُ
‫ َب ْظ‬,
‫ظو‬ ُ
‫ظِ ى‬
‫َظا‬

5. Dua sisi lidah / ‫حافة اللسان‬


Kedua sisi lidah menyentuh gigi geraham atas.
Hurufnya: ‫ض‬

‫ضنِـضًا‬ َ ‫مَضِ يضًا‬


‫م َِن ْالمُضْ ِن‬
‫ضضْ َن‬ َ
‫ض ِن‬ َ ‫ضًا‬
‫ضُو‬
ْ‫ َبض‬,
‫ضُو‬
‫ضِ ى‬
‫ضا‬ َ

KEDUA BIBIR (Asy Syafataan / ‫)الشفتان‬

‫ف‬
Bibir bawah dengan ujung gigi seri atas
‫م‬
‫‪menutup kedua bibir disertai dengan ghunnah pada rongga hidung‬‬
‫ب‬
‫‪Menutup kedua bibir‬‬
‫و‬
‫‪Kedua bibir digabungkan dan sedikit dibuka‬‬

‫َمفِـيـ ًفا َفـنِـ ًفا‬


‫ـن‬‫م َِن ْالمُـ ْف ِ‬
‫ـن‬ ‫َفـ ْف َ‬
‫ًفا َف ِن‬
‫فُو‬
‫‪َ ,‬بفْ‬
‫فُو‬
‫فِى‬
‫َفا‬
‫َممِـيـمًا َمـنِـمًا‬
‫م َِن ْالم ِ‬
‫ُـمْـن‬
‫ـمْـن‬ ‫َم َ‬
‫مًا َم ِن‬
‫مُو‬
‫‪َ ,‬ب ْم‬
‫مُو‬
‫مِى‬
‫َما‬
‫َم ِبـيـبًا َبـنِـبًا‬
‫ْـن‬ ‫م َِن ْالمُـب ِ‬
‫ْـن‬ ‫َبـب َ‬
‫ـن‬ ‫بًا َب ِ‬
‫بُو‬
‫‪َ ,‬ببْ‬
‫بُو‬
‫ِبى‬
‫َبا‬
‫يـوا َون ًِـوا‬ ‫َم ِو ً‬
‫م َِن الم ُْـو ِن‬‫ْ‬
‫َو ْو َن‬
‫ًوا َو ِن‬
‫وُ و‬
‫ َب ْو‬,
‫وُ و‬
‫ِوى‬
‫َوا‬

RONGGA MULUT (Al Jauf / ‫)الجوف‬


Yang keluar dari rongga mulut adalah mad, yaitu:
1. Alif sukun sebelumnya fathah
2. Waw sukun sebelumnya Dhommah
3. Ya Sukun sebelumnya Kasroh
Contohnya: ‫نو حي ها‬

RONGGA HIDUNG (Al khoysyuum / ‫)الخيشوم‬


Yang keluar dari rongga hidung adalah: ‫ن‬,‫ م‬.

SIFAT SIFAT HURUF


SIFAT SIFAT HURUF YANG MEMILIKI LAWAN
1. (Hams >< Jahr)
Hams : Keluar nafas ketika mengucapkan huruf.
Hurufnya:
‫ت َف َح َث ُه َش ْخصٌ س ك ت ف ح ث ه ش خ ص‬
َ ‫((س َك‬
َ
Jahr : Tertahannya nafas ketika mengucapkan huruf.
Hurufnya selain huruf Hams:
‫ءبجدذرزضطظعغقلمنوي‬

2. (Syiddah >< Rokhowah dan Tawasuth)


Syiddah : Tertahannya aliran suara ketika mengucapkan huruf,
Hurufnya:
ْ ‫)ء ج د ق ط ب ك ت (َأ ِج ْد َقطٍ َب َك‬
‫ت‬
Rokhowah : Berjalannya aliran suara ketika mengucapkan huruf.
Hurufnya:
‫ثحخذزسشصضظغفوهي‬
Tawasuth : Pertengahan antara tertahannya dan berjalannya aliran suara ketika
mengucapkan huruf.
Hurufnya:
ْ‫)ل ن ع م ر ( َلنْ ُع َمر‬
(*)- Ketiga sifat ini (Syiddah >< Rokhowah dan Tawasuth) akan tampak lebih jelas bila huruf
berharokat sukun atau tasydid

3. (Isti’la >< Istifal)


Isti’la : Terangkatnya pangkal lisan ke langit-langit atas ketika mengucapkan huruf,
sehingga huruf terdengar tebal.
Hurufnya:
(‫ض ْغطٍ ق ِْظ)خ ص ض غ ط ق ظ‬
َ َّ‫ُخص‬

Istifal : Turunnya pangkal lisan dari langit-langit atas ketika mengucapkan huruf.
Hurufnya selain huruf isti’la:
‫ءبتثجحدذرزسشعفكلمنوهي‬
4. (Ithbaq >< Infitah)
Ithbaq : Menempelnya sebagian besar permukaan lidah dengan langit-langit atas.
Hurufnya: ‫ص ض ط ظ‬
Infitah : Merenggangnya sebagian besar permukaan lidah dari langit-langit atas.
Hurufnya:
‫ءبتثجحخدذرزسشعغفقكلمنوهي‬
5. (Idzlaq >< Ishmat)
Idzlaq : Cepatnya pengucapan suatu huruf karena keluarnya dari ujung lisan dan
bibir. Hurufnya:
‫فرمنلب‬
Ishmat : Tidak cepatnya pengucapan suatu huruf karena keluarnya jauh dari ujung
lisan dan bibir. Hurufnya:
‫ءتثجحخدذزسشصضطظعغقكوهي‬

SIFAT SIFAT HURUF YANG TIDAK MEMILIKI LAWAN

1. Shofir
Suara tambahan yang menyerupai binatang tertentu yang keluar bersamaan dengan
keluarnya huruf.
‫ز‬ : menyerupai suara lebah
‫س‬ : menyerupai suara belalang atau burung
‫ص‬ : menyerupai suara angsa

2. Qolqolah
Pantulan pada makhroj pada saat pengucapan huruf.
(*)- Sifat ini tampak jelas ketika huruf dalam keadaan sukun, hingga terdengar tekanan
suara yang kuat.
Hurufnya: ‫ب ج د ط ق‬
Qolqolah terbagi menjadi 3 (tiga) tingkatan:

1) Qolqolah kubro musyaddadah (besar bertasydid), yaitu jika huruf qolqolah bertasydid
dan diwaqofkan (berhenti) padanya. Qolqolah seperti ini adalah yang paling kuat.

2) Qolqolah kubro (besar), yaitu jika huruf qolqolah bersukun (tidak bertasydid) dan
diwaqofkan (berhenti) padanya. Qolqolah seperti ini kekuatannya setelah qolqolah nomor 1.

3) Qolqolah sughro (kecil), yaitu jika huruf qolqolah bersukun dan berada di tengah
kalimat. Qolqolah seperti ini adalah yang paling ringan dari qolqolah nomor 1 dan 2.

3. Tafasy-syi
Menyebarnya udara di mulut ketika pengucapan huruf.
Hurufnya: ‫ش‬
4. Takrir
Bergetarnya ujung lidah ketika pengucapan huruf.
(*)- Cara mengucapkannya yaitu dengan menempelkan dengan kuat ujung lidah dan
punggungnya ke langit-langit, kemudian membelokannya ke depan.
Hurufnya: ‫ر‬

5. Istitholah
Memanjangnya suara dari tepi lisan bagian belakang ke bagian depan. Hurufnya: ‫ض‬

6. Ghunnah
Suara (dengung) yang keluar melalui hidung.
Hurufnya: ‫م‬dan‫ ن‬dan bacaan yang bersumber dari huruf ‫ م‬dan‫ ن‬seperti, ikhfa, idgom bi
Gunnah atau iqlab.

7. Liyn
Keluarnya huruf dari makhrojnya dengan mudah (lembut). Hurufnya ada 2 (dua), yaitu: ‫ و‬dan
‫ ي‬yang didahului oleh harokat fathah.

Hukum Bacaan Nun Sukun/Tanwin

Nun sukun atau tanwin ( ًٌٍ / ْ‫ ) ن‬jika bertemu dengan huruf hijaiyyah, hukum bacaannya ada 4
macam, yaitu:

1. Izhar (‫)إظهار‬
Izhar secara bahasa artinya: jelas atau terang.
Secara istilah: Membaca dengan jelas nun sukun atau tanwin ( ْ‫ ن‬/ ‫ )ًـٍـٌـ‬apabila bertemu
dengan salah satu dari huruf izhar.
Huruf izhar: (‫)أ ه ع ح غ خ‬.

Contoh:
1. ‫ = ُك ٌّل ٰا َم َن & َي ْنَئ ْو َن‬Tanwin & Nun sukun bertemu dengan ‫ء‬
2. ‫ = َق ْو ٍم َهـا ٍد & اَ ْن َهـا ٌر‬Tanwin & Nun sukun bertemu dengan ‫ھ‬
3. ‫ = َج َّن ٍة َعالِ َي ٍة & مِنْ عِ ْل ٍم‬Tanwin & Nun sukun bertemu dengan ‫ع‬
4. ‫ = َع ِز ْي ٌز َغفُ ْو ٌر & مِنْ غِ ٍّل‬Tanwin & Nun sukun bertemu dengan ‫غ‬
5. ْ‫ = َح ِم ْي ٌم َح ِم ْيمًا & َوا ْن َحر‬Tanwin & Nun sukun bertemu dengan ‫ح‬
6. ‫ = نِدَ ا ًء َخ ِف ًّيا & مِنْ َخي ٍْر‬Tanwin & Nun sukun bertemu dengan ‫خ‬

2. Idgham (‫)إدغام‬
Idgham secara bahasa artinya: memasukan
Secara istilah: Memasukan nun sukun atau tanwin ( ْ‫ ن‬/ ‫ )ًـٍـٌـ‬ke salah satu dari huruf idham.
Huruf idgham : ‫ي ر م ل و ن (( َيرْ ُملُ ْون‬
Idgham terbagi menjadi 2 macam yaitu:

a. Idgham Bighunnah (Dengan dengung)


Yaitu memasukkan nun sukun atau tanwin ( ْ‫ ن‬/ ‫ )ًـٍـٌـ‬kedalam huruf sesudahnya dengan disertai
gunnah (dengung), jika bertemu dengan salah satu huruf Idgham Bigunnah yang empat,
yaitu: ‫ن م و ي‬
Contoh:
1.‫ = َبرْ ٌق َيجْ َعلُ ْو َن & َمنْ َيقُ ْو ُل‬Tanwin & Nun mati bertemu dengan ‫ي‬
2.‫س‬ ّ ‫ = ح‬Tanwin & Nun mati bertemu dengan ‫ن‬
ٍ ‫ِط ٌة َن ْغفِرْ َل ُك ْم & َعنْ َن ْف‬
3. ‫ال‬ٍ ‫ُص ًّفى & مِنْ َم‬ َ ‫ = َما ٍء م‬Tanwin & Nun mati bertemu dengan ‫م‬
4. ‫ال‬ ٍ ‫ = َي ْومَِئ ٍذ َوا ِه َي ْة & مِنْ َو‬Tanwin & Nun mati bertemu dengan ‫و‬

b. Idgham Bilaghunnah (Dengan tanpa dengung)


Yaitu memasukkan Nun sukun atau tanwin ( ْ‫ ن‬/ ‫ )ًـٍـٌـ‬kedalam huruf sesudahnya tanpa disertai
gunnah (dengung), jika bertemu dengan huruf Idgham bilagunnah, yaitu huruf: ‫ ل‬dan ‫ر‬
Contoh:
1. ‫= َرحْ َم ًة ل ِْل َعا َل ِمي َْن & مِنْ َل ُد ْن ُه‬Tanwin dan Nun mati bertemu ‫ل‬
2. ‫= َرُؤ فٌ َر ِح ْي ٌم & مِنْ َرب ِِّه ْم‬Tanwin dan Nun mati bertemu dengan ‫ر‬

3. Iqlab (‫)إقالب‬
Iqlab secara bahasa artinya: menukar atau mengganti.
Secara istilah: Mengganti Nun sukun atau Tanwin ( ْ‫ ن‬/ ‫ )ًـٍـٌـ‬menjadi ‫ م‬Apabila bertemu dengan
huruf iqlab, yaitu huruf (‫)ب‬.
(*)- Cara membaca Iqlab adalah dengan merapatkan kedua bibir disertai dengan gunnah
(dengung).
Contoh Iqlab
‫ مِنْ َبعْ ِد ِه ْم‬Cara bacanya: ‫ِم ْم َبعْ ِد ِه‬
‫ َس ِم ْي ٌع بَصِ ْي ٌر‬Cara bacanya: ‫َس ِم ْي ُع ْم بَصِ ْي ٌر‬

4. Ikhfa (‫)إخفاء‬
Ikhfa secara bahasa artinya menyamarkan.
Secara istilah: Membaca dengan samar Nun sukun / Tanwin ( ْ‫ ن‬/ ‫ )ًـٍـٌـ‬Apabila bertemu dengan
salah satu huruf ikhfa yang 15 (‫)ت ث ج د ذ س ش ص ض ط ظ ف ق ك‬.
(*)- Cara membaca samar Nun sukun / Tanwin ( ْ‫ ن‬/ ‫ )ًـٍـٌـ‬adalah, dengan membaca
pertengahan antara Izhar dan Idgham. Yaitu dengan menggabungkan antara Nun sukun /
Tanwin ( ْ‫ ن‬/ ‫ )ًـٍـٌـ‬dengan huruf selanjutnya.

Contoh:
1.‫صدَ قُ ْوا & ا ُ ْنصُرْ َنا‬ َ ‫ = ِر َجا ٌل‬Tanwin & Nun sukun bertemu dengan ‫ص‬
2. ‫ص َوابًا َذال َِك & ُم ْن ِذ ٌر‬ َ = Tanwin & Nun sukun bertemu dengan ‫ذ‬
ُ ْ َ
3.‫ =شِ َهابٌ ثا ِقفٌ & َمنث ْورً ا‬Tanwin & Nun sukun bertemu dengan ‫ث‬
4. ‫ =مُسْ ِرفٌ َك َّذابٌ & اِنْ ُك ْن ُت ْم‬Tanwin & Nun sukun bertemu dengan ‫ك‬
5. ‫ار َي ٌة & َمنْ َجا َء‬ ِ ‫ = َعيْنٌ َج‬Tanwin & Nun sukun bertemu dengan ‫ج‬
ْ ‫ًئ‬
6. ‫س ش ْي ا & ُينشِ ُئ‬ َ ٍ ‫ = لِ َن ْف‬Tanwin & Nun sukun bertemu dengan ‫ش‬
7.‫ = َساَل ٌم َق ْواًل & مِنْ َقب ِْل‬Tanwin & Nun sukun bertemu dengan ‫ق‬
8.‫ب َسلِي ٍْم & مِنْ ُسه ُْولِ َها‬ ٍ ‫ = ِب َق ْل‬Tanwin & Nun sukun bertemu dengan ‫س‬
9. ‫ = ِق ْن َوانٌ دَ ا ِن َي ٌه & اَ ْندَ ا ًدا‬Tanwin & Nun sukun bertemu dengan ‫د‬
10. ‫ = َب ْلدَ ةٌ َط ِّي َب ٌة & ِا ْن َطلِقُوا‬Tanwin & Nun sukun bertemu dengan ‫ط‬
11. ‫ = َن ْفسًا َز ِكي ًَّة & اَ ْن َز ْل َنا‬Tanwin & Nun sukun bertemu dengan ‫ز‬
12. ‫ = َخالِ ًدا ِف ْي َها & لِ ُي ْنف ِْق‬Tanwin & Nun sukun bertemu dengan ‫ف‬
13.‫ت َتجْ ِرى & مِنْ َتحْ ِت َها‬ ٍ ‫ = َج َّنا‬Tanwin & Nun sukun bertemu dengan ‫ت‬
14. ‫ض َر ْب َنا & َم ْنض ُْو ٍد‬ َ ‫اًّل‬‫ = ُك‬Tanwin & Nun sukun bertemu dengan ‫ض‬
ُ ْ َ
15. ‫ =قُرً ى ظاه َِر ًة & َينظر ُْو َن‬Tanwin & Nun sukun bertemu dengan ‫ظ‬

: ْ‫ن‬
ٌ ً

ٍ
‫ِإ ْد َغا ْم‬

ْ‫ِإ ْقآلب‬

ْ‫ِإ ْخ َفاء‬

ْ‫ِإ ْظ َهار‬

Idghom

Iqlab

Ikhfa

Izh-har

Masuk

Merubah

Samar

Jelas

6 Huruf

1 Huruf

15 Huruf

6 Huruf

‫ِبآل ُغ َّن ٍة‬

‫ِب ُغ َّن ٍة‬


‫ب‬

‫دجثت‬

‫شسزذ‬

‫طضص‬

‫كقفظ‬

(dengan ghunnah)

‫هء‬

‫حع‬

‫خغ‬

(tanpa
Ghunnah)
Bilaghunnah

Bighunnah

Tanpa
Ghunnah

Dengan
Ghunnah

Berubah
‫م‬
(dengan ghunnah)
‫لر‬

‫ينمو‬

‫‪Contoh:‬‬

‫َل ُي ْن َب َذن‬

‫‪Contoh:‬‬

‫مِن رَّ ب ِِّه ْم‬

‫‪Contoh:‬‬

‫َف َمن َيعْ َم ْل‬

‫‪Contoh:‬‬

‫َأ ْن َع َ‬
‫مْت‬
Contoh:

ِّ‫َومِن َشر‬

Kecuali 4 kata dalam Al-Qur’an

(6 : 29)
‫ال ُّد ْن َيا‬
(6 : 99)
ٌ‫ِق ْن َوا ن‬
(13 : 4)
ٌ‫صِ ْن َوا ن‬
(61 : 4)
ٌ‫ُب ْن َيا ن‬
Hukum Bacaan Mim Sukun

Mim sukun (‫ ) ْم‬jika bertemu dengan huruf hijaiyyah, hukumnya ada tiga, yaitu:

1. Ikhfa Syafawi (‫)إخفاء شفوى‬


Apabila Mim sukun (‫ ) ْم‬bertemu dengan ba (‫)ب‬, maka Mim sukun (‫ ) ْم‬dibaca samar dan
disertai dengan gunnah.
Contohnya:
‫ِين ُه ْم ِب َرب ِِّه ْم‬ َ ‫َوالَّذ‬
‫ُن ِم ُّد ُه ْم ِب ِه‬
‫َأ َل ْم َيعْ َل ْم ِبَأنَّ هللا‬
‫ت‬ ِ ‫ِين ُه ْم ِبآ َيا‬ َ ‫َوالَّذ‬
‫َما ُه ْم ِب َبالِغِي ِه‬

2. Idgham Mimi (‫)إدغام ميمى‬


Apabila Mim mati (‫ ) ْم‬bertemu dengan Mim (‫) ْم‬, maka cara membacanya adalah dengan
mentasydidkan huruf Mim (‫ ) ْم‬dan disertai dengan gunnah.
(*)- Idgham Mimi disebut juga Idgham Mitslain atau Mutamasilain.
Contohnya:
‫أص َب ْت ُه ْم مُّصِ ْي َب ٌة‬
َ
‫َواَ ْن ُت ْم مُسْ لِم ُْو َن‬
ٌ‫قُلُ ْو ِب ِه ْم َم َرض‬
‫ون‬ َ ُ‫َرب ِِّه ْم ُم ْش ِفق‬
ْ‫عذاب ُه ْم مِن‬

3. Izhar Syafawi (‫)إظهار سفوى‬


Apabila Mim mati (‫ ) ْم‬bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah selain huruf Mim (‫ ) ْم‬dan Ba
(‫)ب‬, maka cara membacanya dengan jelas di bibir dan mulut tertutup.
Contohnya:
‫ُون‬َ ‫َو ُه ْم اَل ي ُْظ َلم‬
‫َوقُلُو ُب ُه ْم َو ِج َل ٌة‬
‫ون‬ َ ‫ِب َرب ِِّه ْم اَل ُي ْش ِر ُك‬
‫ون‬ َ ‫َرب ِِّه ْم يُْؤ ِم ُن‬
‫ِب َحمْ ِد‬
‫َأ َّن ُه ْم ِإ َل ٰى‬
‫ون‬ َ ُ‫َو ُه ْم َل َها َس ِابق‬
‫ُون ِإ َل ٰى‬ َ ‫َرب ِِّه ْم َرا ِجع‬
ِ ‫َع َل ۡی ِهمۡ َغ ۡی ِر ۡٱل َم ۡغضُو‬
‫ب َع َل ۡی ِهمۡ َواَل‬
‫ت‬ َ ‫َأ ۡن َع ۡم‬

‫ْم‬
Mim Sukun
ْ‫ ِم ْيمِي‬/ ٌ‫ِإ ْد َغا ْم م ِْث َليْن‬

ْ‫ِإ ْخ َفا َش َف ِوي‬

ْ‫ِإ ْظ َهارْ َش َف ِوي‬


Idghom Mitslain/Mimi

Ikhfa Syafawi

Izh-har Syafawi
Masuk (dengan ghunnah)

Samar (dengan ghunnah)

Jelas (tanpa ghunnah)

‫م‬

‫ب‬

Semua huruf, kecuali


‫م ب‬

Contoh:

َ ‫ِإ َّن َها َع َلي ِْهم مُّْؤ‬


ٌ‫صدَ ة‬

Contoh:

‫ار ٍة‬ ِ ‫َترْ م‬


َ ‫ِيهم ِبح َِج‬
Contoh:

ِ ‫اَ ْل َحمْ ُد هَّلِل‬

IDHGHAM MUTAMATSILAIN, MUTAJANISAIN, DAN MUTAQARIBAIN

Idgham (‫ ) ﺇﺩﻏﺎﻡ‬adalah melebur atau memasukkan bunyi satu huruf ke dalam huruf
berikutnya, sehingga yang terdengar adalah bunyi huruf yang berikutnya itu.

Idgham Mutamatsilain (‫( )ﺇﺩﻏﺎﻡ ﻣﺘﻤﺎﺛﻠﻴﻦ‬melebur dua huruf yang sama) adalah: Pertemuan dua
huruf yang sama sifat dan makhrajnya (tempat keluarnya), huruf yang pertama sukun dan
huruf yang kedua berharokat.
(*)- Seperti huruf ‫ د‬bertemu ‫د‬, atau huruf ‫ ب‬bertemu ‫ ب‬dan sebagainya.
Contoh:
‫اك‬
َ ‫ص‬َ ‫اك = اِضْ ِرب َِّع‬
َ ‫ص‬َ ‫ اِضْ ِربْ ِب َع‬/ ‫َق ْد دَ َخلُ ْوا = َقد ََّخلُ ْوا‬

Idgham mutajanisain (‫) ﺇﺩﻏﺎﻡ ﻣﺘﺠﺎﻧﺴﻴﻦ‬- (yang sejenis) adalah: Pertemuan dua huruf yang sama
makhrajnya tetapi tidak sama sifatnya, huruf yang pertama sukun dan huruf yang kedua
berharokat.
(*)- Seperti huruf ‫ ت‬dan ‫ط‬, atau ‫ ل‬dan ‫ ر‬, atau ‫ ذ‬dan ‫ظ‬.
Contoh :
‫ِظ َلم ُْوا‬َّ ‫ ا ِْذ َظ َلم ُْوا = ا‬/ ِّ‫ قُ ْل َربِّ = قُـرَّ ب‬/ ‫َّت َطاِئ َف ٌة = َه َّم َّطاِئ َف ٌة‬
ْ ‫َهم‬
Idgham Mutaqaribain (‫ ) ﺇﺩﻏﺎﻡ ﻣﺘﻘﺎﺭﺑﻴﻦ‬- (yang berdekatan) adalah: Pertemuan dua huruf yang
berdekatan sifat dan makhrajnya, huruf yang pertama sukun dan huruf yang kedua
berharokat.
(*)- Seperti huruf ‫ ب‬bertemu ‫م‬, atau ‫ ق‬bertemu ‫ك‬
Contoh :
‫ اَ َل ْم َن ْخلُ ْق ُك ْم = اَ َل ْم َن ْخـلُـ ُّك ْم‬/ ‫ك م ََّع َنا‬
َ ْ‫اِرْ َكبْ َم َع َنا = اِر‬

HUKUM IDGHOM MUTAMATSILAIN, MUTAJANISAIN, DAN MUTAQARIBAIN


‫ِإ ْد َغا ْم‬

ٌ‫ِإ ْد َغا ْم ُم َت َماثِـ َليْن‬

ٌ‫ِإ ْد َغا ْم ُم َت َجان َِسـيْن‬

ِ ‫ِإ ْد َغا ْم ُم َت َق‬


ٌ‫ار َبيْن‬
Idghom Mutamaatsilain

Idghom Mutajaanisain

Idghom Mutaqooribain
Makhroj dan sifatnya sama

Makhrojnya sama dan sifatnya beda

Makhroj dan sifatnya berdekaatan

‫َب ْل الَّ ُت ْك ِرم ُْو َن‬

‫مَّا َع َب ْد ُّت ْم‬

ِّ‫َوقُ ْل رَّ ب‬

Pengertian Hukum Bacaan Mad

1. Hukum Bacaan Mad Thabi’i (‫) َط ِبيعِي َم ْد‬


Mad Thabi’i terjadi apabila ada huruf Alif sukun (‫ ) ْا‬yang terletak sesudah harokat Fathah (‫)َــ‬,
atau huruf Ya’ sukun ( ْ‫ )ي‬yang terletak sesudah harokat Kasrah (‫)ِــ‬, atau juga huruf Wau
sukun (‫)و‬ْ yang terletak sesudah harokat Dhammah (‫)ُــ‬, maka bacaan tersebut dihukumi
sebagai Mad Thabi’i. Dimana Mad berarti panjang dan thabi’i mempunyai arti biasa.
Cara membaca ayat Al-Qur’an tersebut haruslah sepanjang dua harakat atau disebut pula
satu alif.
2. Hukum Bacaan Mad Wajib Muttashil ( ‫) َم ْد َوا ِجبْ ُم َّتصِ ْل‬
Mad Wajib Muttashil terjadi jika ada mad thabi’i bertemu dengan hamzah (‫ )ء‬pada satu
kalimat atau ayat. Untuk cara membacanya wajib dipanjangkan sepanjang 5 harakat atau
setara dua setengah kali dari mad thabi’i (dua setengah alif).
3. Hukum Bacaan Mad Jaiz Munfashil ( ‫) َم ْد َجاِئز ُم ْن َفصِ ْل‬
Mad Jaiz Munfashil terjadi jika ada mad thabi’i yang bertemu dengan hamzah (‫ )ء‬namun
hamzah tersebut berada pada lain kalimat. Jaiz berarti boleh, sedangkan Munfashil
mempunyai arti terpisah.
Cara membaca mad ini adalah boleh seperti mad wajib muttashil, dan juga boleh seperti
mad thobi’i saja.
4. Hukum Bacaan Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi ( ‫) َم ْدﻻَ ِز ْم ُم َث َّق ْل ك ِْلمِي‬
Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi terjadi jika ada mad thabi’i bertemu dengan tasydid pada satu
kata atau ayat. Cara membacanya adalah harus panjang selama 3 kali Mad Thabi’i atau
sekitar 6 harakat.
5. Hukum Bacaan Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi ( ‫) َم ْدﻻَ ِز ْم م َُخ َّفف ك ِْلمِي‬
Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi adalah mad yang terjadi jika ada mad thobi’i bertemu dengan
huruf mati atau sukun. Cara membacanya adalah sepanjang 6 harakat .
6. Hukum Bacaan Mad Layyin ( ‫) َم ْد َلين‬
Selanjutnya adalah hukum Mad Layyin dimana ini terjadi jika setelah huruf yang berharakat
fathah (َ) terdapat wau sukun (‫ )و‬atau ya’ sukun (‫)ي‬. Cara membacanya adalah dengan
membaca mad dengan sekedar lunak dan lemas saja.
7. Hukum Bacaan Mad ‘Arid Lissukun ( ‫عارضْ لِلسُّكوُ ِن‬ ِ ‫) َم ْد‬
Mad ‘Arid Lissukun dibaca jika terdapat waqaf atau tempat pemberhentian membaca
sedangkan sebelum waqaf tersebut terdapat Mad Thobi’i atau Mad Layyin. Untuk cara
membacanya terbagi menjadi 3 macam:
a. Yang paling utama dibaca panjang seperti halnya mad wajib muttashil atau setara 6
harakat;
b. Yang pertengahan bisa dibaca sepanjang empat harakat ya’ni dua kalinya mad thabi’i;
c. Yang pendek ya’ni boleh hanya dibaca seperti mad thabi’i biasa.
8. Hukum Bacaan Mad Shilah Qashirah ( ‫) َم ْد صِ َلة َقصِ ي َْرة‬
Mad Shilah Qashirah terjadi jika ada haa dhamir (‫ )ﻪ‬sedangkan sebelum haa tadi terdapat
huruf hidup (berharakat). Maka untuk cara membacanya haruslah panjang seperti halnya
mad thobi’i.
9. Hukum Bacaan Mad Shilah Thawilah ( ‫) َم ْد صِ َلة ََط ِو ْي َلة‬
Selanjutnya adalah Mad Shilah Thawilah. Mad ini dihukumi jika ada Mad Qashirah bertemu
dengan hamzah (‫)ء‬. Cara untuk membacanya adalah seperti Mad Jaiz Munfashil.
10. Hukum Bacaan Mad ‘Iwad ( ‫) َم ْد عِ َوض‬
Mad ‘Iwadl adalah mad yang dibaca jika terdapat fathatain yang ditemukan pada waqaf atau
pemberhentian pada akhir kalimat atau ayat. Untuk cara membaca mad ini adalah seperti
mad thobi’i.
11. Hukum Bacaan Mad Badal ( ‫) َم ْد َبدَ ْل‬
Mad Badal terjadi jika terdapat hamzah (‫ )ء‬bertemu dengan sebuah Mad, maka cara untuk
membacanya adalah seperti Mad Thobi’i.
Catatan: Badal artinya ganti. Karena yang sebenarnya huruf mad yang ada tadi asalnya
hamzah yang jatuh sukun kemudian diganti menjadi ya atau alif atau wau .
12. Hukum Mad Lazim Harfi Musyabba’ ( ‫الز ْم َحرْ فِ ُم َشبَّع‬ ِ ‫) َم ْد‬
Mad Lazim Harfi Musyabba’ adalah bacaan mad yang biasanya kita temukan pada
permulaan surat dari beberapa surat di Al-Qur’an. Beberapa huruf mad yang biasanya kita
temukan pada surat-surat di Al-Qur’an tersebut ada 8 huruf dimana diantaranya adalah
sebagai berikut :
‫ن–ق–ص–ع–س–ل–ك–م‬
Cara membaca mad ini sama seperti Mad Lazim yaitu sepanjang 6 harakat.
13. Hukum Bacaan Mad Lazim Harfi Mukhaffaf ( ‫الزم َحرفِ م َُخ َّفف‬
ِ ‫) َم ْد‬
Yaitu apabila ada permulaan surat dari Al-Qur’an ada terdapat salah satu atau lebih dari
antara huruf yang lima berikut:
‫ح–ي–ط–ﻫ–ر‬
Cara bacanya seperti mad thobi’i.
14. Hukum Bacaan Mad Tamkiin ( ‫) َم ْد َتمْ ِكيْن‬
Mad ini terjadi jika terdapat ya’ sukun ( ْ‫ )ي‬yang didahului dengan ya’ yang bertasydid dan
harakatnya kasrah. bacaan ini disebut mad tamkin karena harakat tasdid tersebut
menempatkan bacaan mad. Dibaca dua harakat atau satu alif.
15. Hukum Bacaan Mad Farq ( ‫) َم ْد َفرْ ق‬
Terakhir adalah mad farqi, yaitu bertemunya dua hamzah dimana satu hamzah istifham
sedangkan yang kedua hamzah washol pada lam alif ma’rifat. Cara membacanya adalah
sepanjang 6 harakat.

MAD DALAM BAGAN

‫َم ْد‬

‫َم ْد َفرْ عِ ى‬

‫ َأصْ لِى‬/ ‫َم ْد َط ِب ْيعِى‬


Mad Far’i

Mad Thobi’I/Asli

‫ ا ى و‬Bertemu
Hamzah [ ‫] ء‬

ُ‫و‬
ِ ‫ى‬
‫َا‬

2 Harokat (ayun suara)

1
‫َم ْد َوا ِجبْ ُم َّتصِ ْل‬

Contoh:
‫ِإ َذا َجآ َء َنصْ ُر هّللا ِ َو ْال َف ْت ُح‬
Mad Wajib Muttasil

4 - 5 Harakat (Washal) ; 6 Harakat (Waqaf)

2
ْ ‫َم ْد َج‬
‫اِئز ُم ْن َفصِ ْل‬

Contoh:
‫ُأ‬
َ ‫َو َمآ ِمرُو ْا ِإاَّل لِ َيعْ ُب ُدو ْا هَّللا‬
Mad Jaiz Munfashil

2 / 4 / 5 Harakat (konsisten)
3a
‫َم ْد صِ َل ْة َط ِو ْي َل ْة‬

Contoh:
‫َيحْ َسبُ َأنَّ َما َل ُه و َأ ْخ َلدَ هُ و‬
Mad Shilah Thawilah

2 / 4 / 5 Harakat (konsisten)

4
‫َم ْد َبدَ ْل‬

Contoh:
‫َو َل َق ْد َءا َت ْي َنا‬
Mad Badal

2 Harakat

‫ ا ى و‬Bertemu Sukun [ ْ ] atau Tasydid [ ّ ]

5
ْ‫ارضْ لِل ُّس ُك ْون‬
ِ ‫َم ْد َع‬

Contoh:
‫ِبسْ ِم هَّللا ِ الرَّ حْ َم ِن الرَّ ِحي ِْم‬
Mad Aridh Lisukun

2 / 4 / 6 Harakat (konsisten)
6a
ْ‫َم ْد َليْن‬

Contoh:
ٍ ‫ِإِلي َلـفِ قُ َري‬
‫ْش‬
Mad Lain

2 / 4 / 6 Harakat (konsisten)

7
ْ‫َم ْد َتمْ ِكيْن‬

Contoh:
‫َفذال َِك الَّذِى َي ُدعُّ ْال َيتِي َم‬
Mad Tamkin

2 Harakat (tanpa ghunnah)

8
ْ‫َم ْد عِ َوض‬

Contoh:
‫ضبْحً ا‬ ِ ‫َو ْال َع ِد َي‬
َ ‫ت‬
Mad Iwadh

2 Harakat

9
‫َم ْد َفرْ قِى‬

Contoh:
‫قُ ْل َءآهَّلل ُ َأذ َِن َل ُك ْم‬
Mad Farqi

6 Harakat

10
‫َم ْد اَل ِز ْم ُم َث َّق ْل َكلِمِى‬
Contoh:
َ ِّ‫َع َلي ِْه ْم َواَل الضَّآ ل‬
‫ين‬
Mad Lazim Mutsaqal Kalimi

6 Harakat

11
‫َم ْد اَل ِز ْم م َُخ َّففْ َكلِمِى‬

Contoh:
‫َء ْآلَئ َن َو َق ْد ُك ْن ُت ْم ِب ِهى َتسْ َتعْ ِجلُون‬
Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi

6 Harakat

12
‫َم ْد اَل ِز ْم ُم َث َّق ْل َحرْ فِى‬

Contoh:
‫الم ؛ طسم‬
Mad Lazim Mutsaqal Harfi

6 Harakat (idgham)

13
‫َم ْد اَل ِز ْم م َُخ َّففْ َحرْ فِى‬

Contoh:
‫كهيعص ؛ ص ق ن‬
Mad Lazim Mukhaffaf Harfi

2 & 6 Harakat (tanpa idgham)

3b
‫َم ْد صِ َل ْة َقصِ ي َْر ْة‬

Contoh:
َ ‫ِا َّنهُو َك‬
‫ان َتوَّ ا َبا‬
Mad Shilah Qashira
‫‪2 Harakat‬‬

‫‪6b‬‬
‫َم ْد َحرْ فُ ْو َليْنْ‬

‫‪Contoh:‬‬
‫َأ َل ْم َت َر َكي َ‬
‫ْف َف َع َل َرب َ‬
‫ُّك‬
‫‪Mad Harfu Lain‬‬

‫‪1½ - 2 Harakat‬‬

‫)‪LATIHAN MAKHROJ DAN SIFAT HURUF (1‬‬

‫هللا الرَّ حْ َم ِن الرَّ ح ِ‬


‫ِيم‬ ‫ِبسْ ِم ِ‬

‫َمِئيًأ َأ ِنءًا‬
‫م َِن ْالمُْؤ ِن‬
‫َأْأ َن‬
‫ًأ َأ ِن‬
‫ُأو‬
‫‪َ ,‬بْأ‬
‫ُأو‬
‫ِإى‬
‫َءا‬
‫َم ِهيهًا َهـ ِنهًا‬
‫ْن‬‫م َِن ْال ُمه ِ‬
‫َهه َْن‬
‫هًا َه ِن‬
‫هُو‬
‫‪َ ,‬بهْ‬
‫هُو‬
‫هِى‬
‫َها‬
‫َمحِيحً ا َحنِحً ا‬
‫م َِن ْالمُحْ ِن‬
‫َححْ َن‬
‫حً ا َح ِن‬
‫حُو‬
‫‪َ ,‬بحْ‬
‫حُو‬
‫حِى‬
‫َحا‬
‫َمعِيعًا َع ِنعًا‬
‫م َِن ْالمُعْ ِن‬
‫َععْ َن‬
‫عًا َع ِن‬
‫عُو‬
‫‪َ ,‬بعْ‬
‫عُو‬
‫عِ ى‬
‫َعا‬
‫ِيخا َخن ًِخا‬ ‫َمخ ً‬
‫م َِن ْالم ُْخ ِن‬
‫َخ ْخ َن‬
‫ًخا َخ ِن‬
‫ُخو‬
‫‪َ ,‬ب ْخ‬
‫ُخو‬
‫خِى‬
‫َخا‬
‫َمغِي ًغا َغ ِن ًغا‬
‫م َِن ْالم ُْغ ِن‬
‫َغ ْغ َن‬
‫ًغا َغ ِن‬
‫ُغو‬
‫‪َ ,‬ب ْغ‬
‫ُغو‬
‫غِ ى‬
‫َغا‬
‫َمقِـيـ ًقا َقـنِـ ًقا‬
‫م َِن ْال ُم ْق ِن‬
‫َق ْق َن‬
‫ًقا َق ِن‬
‫قُو‬
‫‪َ ,‬ب ْق‬
‫قُو‬
‫قِى‬
‫َقا‬
‫َمكِي ًكا َكـنِـ ًكا‬
‫م َِن ْالم ُْك ِن‬
‫َك ْك َن‬
‫ًكا َك ِن‬
‫ُكو‬
‫‪َ ,‬بكْ‬
‫ُكو‬
‫كِى‬
‫َكا‬
‫َم ِيـيـيًا َيـنِـيًا‬
‫م َِن ْال ُمي ِ‬
‫ْـن‬
‫َيـي ْـ َن‬
‫ـن‬ ‫يًا َي ِ‬
‫يُو‬
‫‪َ ,‬بيْ‬
‫يُو‬
‫ِيى‬
‫َيا‬
‫مَشِ يـ ًشا َشنـِ ًشا‬
‫ـن‬‫م َِن ْال ُم ْش ِ‬
‫َش ْش َن‬
‫ًشا َش ِن‬
‫شو‬ ‫ُ‬
‫‪َ ,‬بشْ‬
‫شو‬ ‫ُ‬
‫شِ ى‬
‫َشا‬
‫َم ِجيجً ا َجنِجً ا‬
‫ـن‬ ‫م َِن ْالمُجْ ِ‬
‫َججْ َن‬
‫جً ا َج ِن‬
‫جُو‬
‫‪َ ,‬بجْ‬
‫جُو‬
‫ِجى‬
‫َجا‬
‫َملِـيـاًل َلـنِـاًل‬
‫ـن‬ ‫م َِن ْالم ُْل ِ‬
‫ـن‬ ‫َل ْل َ‬
‫اًل َل ِن‬
‫لُو‬
‫‪َ ,‬ب ْل‬
‫لُو‬
‫لِى‬
‫اَل‬
‫َمنِـيـ ًنا َنـنِـ ًنا‬
‫ـن‬‫م َِن ْال ُم ْن ِ‬
‫ـن‬ ‫َن ْن َ‬
‫ـن‬ ‫ًنا َن ِ‬
‫ُنو‬
‫‪َ ,‬بنْ‬
‫ُنو‬
‫نِى‬
‫َنا‬
‫َم ِريـرً ا َرنِـرً ا‬
‫م َِن ْالمُرْ ِن‬
‫َررْ َن‬
‫رً ا َر ِن‬
‫رُو‬
‫‪َ ,‬برْ‬
‫رُو‬
‫ِرى‬
‫َرا‬
‫)‪LATIHAN MAKHROJ DAN SIFAT HURUF (2‬‬

‫هللا الرَّ حْ َم ِن الرَّ ح ِ‬


‫ِيم‬ ‫ِبسْ ِم ِ‬

‫َمتِـيـ ًتا َتـنِـ ًتا‬


‫ـن‬‫م َِن ْال ُم ْت ِ‬
‫ـن‬ ‫َتـ ْت َ‬
‫ـن‬ ‫ًتا َت ِ‬
‫ُتو‬
‫ت‬ ‫‪َ ,‬ب ْ‬
‫ُتو‬
‫تِى‬
‫َتا‬
‫َمدِيـ ًدا دَ نِـ ًدا‬
‫م َِن ْالم ُْد ِن‬
‫دَ ْد َن‬
‫ًدا دَ ِن‬
‫ُدو‬
‫‪َ ,‬ب ْد‬
‫ُدو‬
‫دِى‬
‫دَ ا‬
‫ِـطا‬ ‫يـطا َطن ً‬ ‫مَطِ ً‬
‫ـن‬ ‫ُط ِ‬ ‫م َِن ْالم ْ‬
‫َط ْط َن‬
‫ًطا َط ِن‬
‫طو‬ ‫ُ‬
‫‪َ ,‬ب ْط‬
‫طو‬ ‫ُ‬
‫طِ ى‬
‫َطا‬
‫ِـيـثا َثـن ًِـثا‬
‫َمث ً‬
‫م َِن ْالم ُْـث ِ‬
‫ـن‬
‫ـن‬‫َث ْـث َ‬
‫ً‬
‫ثا َث ِ‬
‫ـن‬
‫ُثو‬
‫ث‬ ‫‪َ ,‬ب ْ‬
‫ُثو‬
‫ثِى‬
‫َثا‬
‫ِيـذا َذنـ ًِذا‬
‫َمذ ً‬
‫ْ‬
‫م َِن ْالمُـذ ِن‬
‫َذ ْذ َن‬
‫ًذا َذ ِن‬
‫ُذو‬
‫‪َ ,‬ب ْذ‬
‫ُذو‬
‫ذِى‬
‫َذا‬
‫يظا َظـن ً‬
‫ِـظا‬ ‫مَظِ ً‬
‫ُـظ ِن‬ ‫م َِن ْالم ْ‬
‫َظ ْظ َن‬
‫ًظا َظ ِن‬
‫ظو‬ ‫ُ‬
‫‪َ ,‬بظْ‬
‫ظو‬ ‫ُ‬
‫ظِ ى‬
‫َظا‬
‫ِـزا‬ ‫يـزا َزن ً‬ ‫َم ِز ً‬
‫م َِن ْالم ُْز ِن‬
‫َز ْز َن‬
‫ًزا َز ِن‬
‫ُزو‬
‫ـز‬ ‫‪َ ,‬ب ْ‬
‫ُزو‬
‫ِزى‬
‫َزا‬
‫مَسِ ـيـسًا َسـنِـسًا‬
‫ـن‬‫م َِن ْالمُسْ ِ‬
‫ـن‬ ‫َسـسْ َ‬
‫ـن‬ ‫سًا َس ِ‬
‫سُو‬
‫‪َ ,‬بـسْ‬
‫سُو‬
‫سِ ى‬
‫َسا‬
‫ص ِنصًا‬ ‫مَصِ يصًا َ‬
‫م َِن ْالمُصْ ِن‬
‫صصْ َن‬ ‫َ‬
‫ص ِن‬ ‫صًا َ‬
‫صُو‬
‫‪َ ,‬بصْ‬
‫صُو‬
‫صِ ى‬
‫صا‬ ‫َ‬
‫ضنِـضًا‬ ‫مَضِ يضًا َ‬
‫م َِن ْالمُضْ ِن‬
‫ضضْ َن‬ ‫َ‬
‫ض ِن‬ ‫ضًا َ‬
‫ضُو‬
‫‪َ ,‬بضْ‬
‫ضُو‬
‫ضِ ى‬
‫ضا‬ ‫َ‬
‫َمفِـيـ ًفا َفـنِـ ًفا‬
‫ـن‬ ‫م َِن ْالمُـ ْف ِ‬
‫ـن‬ ‫َفـ ْف َ‬
‫ًفا َف ِن‬
‫فُو‬
‫‪َ ,‬بفْ‬
‫فُو‬
‫فِى‬
‫َفا‬
‫َممِـيـمًا َمـنِـمًا‬
‫م َِن ْالم ِ‬
‫ُـمْـن‬
‫ـمْـن‬ ‫َم َ‬
‫مًا َم ِن‬
‫مُو‬
‫‪َ ,‬ب ْم‬
‫مُو‬
‫مِى‬
‫َما‬
‫َم ِبـيـبًا َبـنِـبًا‬
‫ْـن‬‫م َِن ْالمُـب ِ‬
‫ْـن‬ ‫َبـب َ‬
‫ـن‬ ‫بًا َب ِ‬
‫بُو‬
‫‪َ ,‬ببْ‬
‫بُو‬
‫ِبى‬
‫َبا‬
‫يـوا َون ًِـوا‬ ‫َم ِو ً‬
‫ْ‬
‫م َِن الم ُْـو ِن‬
‫َو ْو َن‬
‫ًوا َو ِن‬
‫وُ و‬
‫‪َ ,‬ب ْو‬
‫وُ و‬
‫ِوى‬
‫َوا‬

‫‪BUKU PENILAIAN HURUF‬‬

‫‪No.‬‬
‫‪Huruf‬‬
‫‪Nilai‬‬
‫‪Keterangan‬‬
‫‪Paraf‬‬
BUKU PENILAIAN HURUF

No.
Huruf
Nilai
Keterangan
Paraf
BUKU PENILAIAN SURAT

No.
Surat
Ayat
Nilai
Keterangan
Paraf
BUKU PENILAIAN SURAT

No.
Surat
Ayat
Nilai
Keterangan
Paraf
PROGRAM KEGIATAN TAHUNAN
TAHSIN ORANG TUA SEKOLAH DASAR ISLAM ABU BAKAR
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Kegiatan
Waktu
Keterangan
Pendaftaran peserta tahsin TP. 2019/2020
15 Juli s.d.
19 Juli 2019
-

Tes penempatan kelas TP. 2019/2020


27 Juli 2019
Lokasi di TKIE dan SDIAB Cendrawasih
Pembukaan Belajar (Daurah Tajwid)
TP. 2019/2020
3 Agustus 2019
Jam 16:00

Pemateri ustadz Rido Lokasi di TKIE dan SDIAB Cendrawasih


Kegiatan belajar
17 Agustus s.d.
21 Desember 2019
16:00-17:30
Lokasi di TKIE dan SDIAB Cendrawasih
Kegiatan belajar libur
4 Januari 2020
Libur Akhir Semester Ganjil TP.2019/2020
Kegiatan belajar
18 Januari s.d.
2 Mei 2020
16:00-17:30
Lokasi di TKIE dan SDIAB Cendrawasih
Kegiatan belajar libur
16 Mei s.d.
30 Mei 2020
Libur hari raya Iedul Fithri 1441 H
Evaluasi Akhir
6 Juni s.d.
20 Juni 2020
16:00-17:30
Evaluasi Akhir Pembelajaran TP 2019/2020
Kegiatan belajar libur
27 Juni s.d.
22 Juli 2020
Libur Akhir Semester GenapTP.2019/2020
Pendaftaran peserta tahsin
TP. 2020/2021
20 Juli s.d.
24 Juli 2020
-

Tes penempatan kelas


TP. 2020/2021
25 Juli 2020
Lokasi di TKIE dan SDIAB Cendrawasih
Pembukaan Belajar (Daurah Tajwid) TP. 2020/2021
1 Agustus 2020
Pemateri ustadz Rido Lokasi di TKIE dan SDIAB Cendrawasih

Anda mungkin juga menyukai