A. Pendahuluan
Dalam upaya mengurangi tingkat pengangguran daerah, pelatihan berbasis kompetensi
telah menjadi pilar utama untuk meningkatkan kompetensi angkatan kerja sebuah daerah.
Pelatihan ini dirancang untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang
diperlukan untuk pencari kerja. Untuk memastikan efektivitasnya, evaluasi pelatihan menjadi
suatu keharusan. Laporan ini bertujuan untuk menyampaikan hasil evaluasi terhadap program
pelatihan berbasis kompetensi yang diselenggarakan selama periode Tahun 2023.
Tujuan utama dari evaluasi ini adalah untuk mengukur penyelenggaraan pelatihan
dilihat dari materi, instruktur dan sarana prasarana pelatihan. Evaluasi diperoleh dari masukan
peserta pelatihan untuk menilai efektivitas metode pengajaran yang digunakan dan memberikan
umpan balik konstruktif untuk perbaikan masa depan. Selain itu, evaluasi ini bertujuan untuk
memastikan bahwa investasi dalam pelatihan ini memberikan nilai tambah yang signifikan bagi
peserta dan organisasi secara keseluruhan.
Semua hasil evaluasi dan rekomendasi yang ditemukan dalam laporan ini diharapkan
dapat memberikan panduan bagi perbaikan dan pengembangan program pelatihan di masa
depan serta meningkatkan nilai strategis pelatihan dalam mencapai tujuan organisasi.
B. Metode Evaluasi
Terdapat beberapa metode evaluasi yang dapat digunakan untuk menilai efektivitas
pelatihan, dan pemilihan metode tersebut dapat bergantung pada tujuan, konteks, dan sumber
daya yang tersedia. Beberapa metode evaluasi pelatihan yang umum digunakan antara lain:
1. Evaluasi Reaksi dilakukan dengan mengukur reaksi peserta terhadap pelatihan. Ini dapat
dilakukan melalui survei kepuasan, wawancara, atau forum diskusi.
2. Evaluasi Pembelajaran dilakukan dengan mengukur sejauh mana peserta memahami materi
pelatihan. Ini bisa melibatkan tes keterampilan, ujian tertulis, atau proyek praktis.
3. Evaluasi Perilaku dilakukan dengan mengevaluasi perubahan perilaku peserta di tempat
kerja setelah pelatihan. Ini melibatkan pengamatan langsung atau penilaian oleh atasan atau
rekan kerja.
4. Evaluasi Hasil dilakukan dengan mengukur dampak pelatihan pada kinerja dan hasil
organisasi. Ini dapat mencakup peningkatan produktivitas, efisiensi, atau pencapaian tujuan
bisnis.
5. Evaluasi Return on Investment (ROI) dilakukan dengan menghitung nilai investasi pelatihan
dibandingkan dengan manfaat yang dihasilkan oleh organisasi. Ini melibatkan perbandingan
biaya dan manfaat finansial.
C. Hasil Evaluasi
Peserta pelatihan yang mengikuti survei evaluasi penyelenggaraan pelatihan sebanyak
207 responden. Berdasarkan survei evaluasi penyelenggaraan pelatihan yang telah diisi oleh
responden, diperoleh gambaran data sebagai berikut.
1. Media memperoleh informasi mengenai pelatihan.
Berdasarkan hasil evaluasi diperoleh bahwa dari 207 peserta pelatihan, sebanyak 33 orang
(16%) memperoleh informasi pelatihan dari Media Cetak; sebanyak 57 orang (28%) melalui
Media Elektronik; sebanyak 85 orang (41%) melalui Media Sosial; dan sebanyak 32 orang
(15%) melalui media lainya. Informasi dari Media Sosial merupakan sumber informasi utama
peserta untuk memperoleh informasi mengenai pelatihan yang diselenggarakan UPT Balai
Laitihan Kerja. Media Sosial utama yang dipergunakan oleh UPT Balai Latihan Kerja adalah
Instargram; Whatapss; dan Facebook.