Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

“Penulisan Resep”
BLOK CARDIOVASCULAR 2

Disusun oleh :

NAMA : UGIK MULIANA


NIM : 021.06.0097
BLOK : HEMATOIMUN
KELAS :B
KELOMPOK 3
DOSEN : dr. Halia Wanadiatri, M. Si
dr. Baiq Novaria Rusmaningrum, S.Ked

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
MATARAM TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan
Laporan Praktikum Farmakologi di Blok Kardiovaskuler 2
Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan sebagai syarat nilai
praktikum Farmakologi blok Kardiovaskuler II dan syarat mengikuti ujian praktikum
Farmakologi blok Kardiovaskuler II. Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat
menyelesaikanlaporan dengan baik.
2. dr. Halia Wanadiarti, M.Si dan dr. Baiq Novaria Rusmaningrum, S. ked
selaku dosenpembimbing pada saat praktikum Farmakologi
3. Serta teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan perlu
pendalamanlebih lanjut. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, berharap semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagiberbagai pihak.

Mataram, 4 Juni 2023

Ugik Muliana
HASIL DAN PEMBAHASAN PRAKTIKUM

Obat yang disediakan :


1. Urinter 400 mg
2. Harnal D. 0,2 mg
3. Paracetamol 500 mg
4. CTM 4 mg
5. Amoksisilin 500 mg
6. Ambroxol 30 mg

Pembuatan resep dengan obat yang disediakan :

dr. Ugik Muliana, Sp.PD

SIP. 021.06.0097
Praktek :
Jl. Masbagik-Pancor
Telp. 08789992309
Mataram, 24 Mei 2023
R/ Urinter tab No. XIV
S 2 dd I tab .pc

Pro : Tn. Burhan Umur: 63 Tahun

Alamat : Kekalik
dr. Ugik Muliana, Sp.PD

SIP. 021.06.0097
Praktek :
Jl. Masbagik-Pancor
Telp. 08789992309
Mataram, 25 Mei 2023
R/ Harnal D. tab No. VII
S 2 dd I tab p.c

Pro : Tn. Lukman Umur: 45 Tahun

Alamat : kekalik

dr. Ugik Muliana, Sp.PD

SIP. 021.06.0097
Praktek :
Jl. Masbagik-Pancor
Telp. 08789992309
Mataram, 25 Mei 2023
R/ Bisoprolol 5 mg tab No. V
S 1 dd 1/2 tab .pc

Pro : Ny. Komala Umur: 30 Tahun

Alamat : turide
dr. Ugik Muliana, Sp.PD

SIP. 021.06.0097
Praktek :
Jl. Masbagik-Pancor
Telp. 08789992309
Mataram, 25 Mei 2023
R/ Paracetamol 500 mg tab No. V
S 1 dd I tab .pc o.m

Pro : Ny. Komala Umur: 30 Tahun

Alamat : turide

dr. Ugik Muliana, Sp.PD

SIP. 021.06.0097
Praktek :
Jl. Masbagik-Pancor
Telp. 08789992309
Mataram, 25 Mei 2023
R/ Sanmol tab No. V
S 1 dd I tab .pc o.m

Pro : Ny. Komala Umur: 30 Tahun

Alamat : turide
dr. Ugik Muliana, Sp.PD

SIP. 021.06.0097
Praktek :
Jl. Masbagik-Pancor
Telp. 08789992309
Mataram, 25 Mei 2023
R/ Paracetamol 100 mg tab No. XV
m.f.l.a. pulv.dtd
S 3 dd I tab .pc

Pro : Nn. Anti Umur : 12 Tahun

Alamat : turide BB :

dr. Ugik Muliana, Sp.PD

SIP. 021.06.0097
Praktek :
Jl. Masbagik-Pancor
Telp. 08789992309
Mataram, 25 Mei 2023
R/ CTM 10 mg tab No. XV
s. laq q.s
m.f.l.a. pulv.dtd da in caps
S 3 dd I tab .pc

Pro : Nn. Anti Umur : 12 Tahun

Alamat : turide BB :
dr. Ugik Muliana, Sp.PD

SIP. 021.06.0097
Praktek :
Jl. Masbagik-Pancor

Telp. 08789992309

Mataram, 25 Mei 2023

R/ Amoksisilin 400 mg tab No. XV

m.f.l.a. pulv.dtd da in caps

S 3 dd I tab .pc

Pro : Nn. Anti Umur : 12 Tahun

Alamat : turide BB :

dr. Ugik Muliana, Sp.PD

SIP. 021.06.0097
Praktek :
Jl. Masbagik-Pancor
Telp. 08789992309
Mataram, 25 Mei 2023
R/ CTM 10 mg tab No. XV
s. laq q.s
m.f.l.a. pulv.dtd da in caps
S 3 dd I tab .pc

Pro : Nn. Anti Umur : 12 Tahun


Alamat : turide BB :

dr. Ugik Muliana, Sp.PD

SIP. 021.06.0097
Praktek :
Jl. Masbagik-Pancor

Telp. 08789992309

Mataram, 25 Mei 2023

R/ Amoksisilin 400 mg tab No. XV

m.f.l.a. pulv.dtd da in caps

S 3 dd I tab .pc

Pro : Nn. Anti Umur : 12 Tahun

Alamat : turide BB :

dr. Ugik Muliana, Sp.PD

SIP. 021.06.0097
Praktek :
Jl. Masbagik-Pancor

Telp. 08789992309
Mataram, 25 Mei 2023

R/ Ambroksol 45 mg tab

Paracetamol 150 mg No. IX

m.f.l.a. pulv.dtd da in caps

S 3 dd I tab .pc

Pro : Nn. Anti Umur : 12 Tahun

Alamat : turide BB :

RESEP YANG LENGKAP

Suatu resep disebut lengkap apabila terdapat :


1. Nama, alamat, dan nomor izin praktek serta hari praktek dan jam praktek, bila
adanomor telepon.
2. Nama kota serta tanggal resep tersebut ditulis.
3. Superscriptio : tanda R/, singkatan dari recipe yang berarti harap diambil.
4. Inscriptio : nama obat yang diberikan dan jumlahnya. Apabila obat yang
dimintaberupa racikan maka terdapat :
1. Remedium cardinale atau obat pokok, dapat terdiri dari satu atau lebih
bahanobat.
2. Remedium adjuvans, yaitu bahan yang membantu bahan obat pokok,
tidakselalu ada dalam resep racikan.
3. Corrigens yaitu bahan yang digunakan untuk memperbaiki rasa, bau,
atauwarna (corrigens saporis, odoris, dan coloris).
4. Vehiculum atau constituents yaitu bahan pembawa atau pelarut misalnya
airpada sediaan larutan.
5. Subscriptio: cara pembuatan atau bentuk sediaan yang dikehendaki, ditulis
mfla(misce fac lege artis) yang berarti campur dan buatlah sesuai dengan
aturan.
6. Signatura : aturan pakai, umumnya ditulis dengan singkatan latin.
7. Pro : nama penderita yang merupakan identitas penderita, sebaiknya dilengkapi
umurdan berat badan terutama untuk bayi dan anak-anak serta alamat penderita.
8. Tanda tangan atau paraf dokter : untuk menjadikan suatu resep otentik,
sedangkanobat-obat narkotika harus dilengkapi tanda tangan dokter.
SKIRING RESEP

No. URAIAN R/1 R/2 R/3

ADA TIDAK ADA TIDAK ADA TIDAK

Inscription

Identitas dokter :

1 Nama dokter ✔ ✔ ✔

2 SIP dokter ✔ ✔ ✔

3 Alamat dokter ✔ ✔ ✔

4 Nomor telepon ✔ ✔ ✔

5 Tempat dan tanggal ✔ ✔ ✔

penulisan resep

Invocation

6 Tanda resep diawal ✔ ✔ ✔

penulisan resep (R/)

Prescriptio/Ordonation

7 Nama obat ✔ ✔ ✔

8 Kekuatan obat ✔ ✔ ✔
9 Jumlah obat ✔ ✔ ✔

Signatura

10 Nama pasien ✔ ✔ ✔

11 Jenis kelamin ✔ ✔ ✔

12 Umur pasien ✔ ✔ ✔

13 Berat badan ✔ ✔ ✔

14 Alamat pasien ✔ ✔ ✔

15 Aturan pakai obat ✔ ✔ ✔

16 Iter/tanda lain ✔ ✔ ✔

Subscriptio

PERTIMBANGAN KLINIS
NO NAMA KOMPOSISI INDIKASI
OBAT
1. Urinter Pipemidic acid 400 mg Untuk mengobati infeksi saluran kemih baik akut
maupun kronis (BPOM RI, 2022).
2. Harnal D Tamsulosin Gangguan saluran kemih bagian bawah yang
berhubungan dengan BPH. (BPOM RI, 2022).
3. Paracetamol Setiap tablet mengandung Mengurangi kejadian aterosklerosis (infark miokard,
Paracetamol 500 mg stroke dan kematian vaskular) pada pasien dengan
aterosklerosis yang ditandai dengan stroke yang
belum lama, terjadi infark miokard atau penyakit
arteri lain. (Katzung, dkk. 2017).
4. CTM Chlorpheniramine maleate 10
obat untuk meredakan gejala alergi yang bisa
mg
dipicu oleh makanan, obat-obatan, gigitan serangga,
atau paparan debu, bulu binatang, maupun serbuk
sari. CTM juga digunakan untuk meringankan gejala
batuk pilek (common cold).

Chlorpheniramine bekerja dengan cara menghambat


kerja histamin, yaitu senyawa yang bisa
menyebabkan munculnya gejala alergi saat seseorang
terpapar zat atau bahan pemicu alergi (alergen). untuk
rhinitis alergi atau urtikaria. (U.S. National Library of
Medicine,2018)

5. Amoksisilin Amoxicillin 500 mg Amoxillin adalah obat yang digunakan untuk


mengatasi infeksi bakteri. Jenis infeksi yang bisa
diobati dengan obat ini antara lain infeksi saluran
kemih atau infeksi saluran pernapasan (BPOM
RI,2023)
6. Ambroxol Ambroxol 30 mg Obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi
Batuk berdahak atau pengencerannya, bekerja dengan
memecah serat mukopolisakarida pada dahak.
(MIMS,2022)

DOSIS OBAT

NO NAMA DOSIS DI RESEP DOSIS MENURUT LITERATUR


OBAT
1. Urinter 2x sesudah makan 400 mg Dewasa:1 kapsul 2 kali sehari selama 7-10 hari

2. Harnal D 2x Sesudah makan 0,2 mg 0,2 mg (Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi 12)
3. Paracetamol 2x sesudah makan 500 mg Dosis umum paracetamol berdasarkan bentuk sediaan,
tujuan pengobatan, dan usia pasien adalah: Tujuan
untuk meredakan demam dan nyeri dengan dosis
dewasa 500–1.000 mg, diberikan setiap 4–6 jam sekali.
Dosis maksimal 4.000 mg per hari. Sedangkan dosis
anak-anak (dosis untuk 1 kali minum) (Freo, et al.,
2021)

• Bayi usia 3–5 bulan: 60 mg


• Bayi usia 6–23 bulan: 120 mg
• Anak usia 2–3 tahun: 180 mg
• Anak usia 4–5 tahun: 240 mg
• Anak usia 6–7 tahun: 240–250 mg
• Anak usia 8–9 tahun: 360–375 mg
• Anak usia 10–11 tahun: 480–500 mg
• Anak usia 12–15 tahun: 480–750 mg
• Anak usia ≥16 tahun: 500–1.000 mg

Pada anak-anak, paracetamol oral dapat diberikan


setiap 4–6 jam sekali. Pemberian obat maksimal 4 kali
sehari. (Freo, et al., 2021)

4. CTM 3x sesudah makan 10 mg Dosis dewasa per oral tablet 4 mg, tiap 4‒6 jam. osis
dewasa per oral tablet lepas lambat adalah 8‒16 mg,
diberikan tiap 8‒12 jam, Dosis maksimum adalah 32
mg per hari.

• Anak usia 6–12 tahun: 2 mg, 4–6 kali sehari.


Dosis maksimal 12 mg per hari.
• Anak usia 2–5 tahun: 1 mg, 4–6 kali sehari.
Dosis maksimal 6 mg per hari.
• Anak usia 1–2 tahun: 1 mg, 2 kali sehari.
(BPOM RI,2023)

5. Amoksisilin 400 mg sesudah makan • Dewasa dan anak dengan BB ≥40 kg: 250–
500 mg, tiap 8 jam atau 500–1.000 mg, tiap 12
jam. Untuk infeksi berat dosisnya adalah 750–
1.000 mg, tiap 8 jam.
• Anak usia >3 bulan dengan BB <40 kg: 20–
90 mg/kgBB per hari. (MIMS,2022)

6. Ambroksol 45 mg sesudah makan • Dewasa dan anak usia ≥12 tahun: Sediaan
sirup atau tablet, dosis anjuran 30 mg 2–3 kali
sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 60
mg 2 kali sehari jika diperlukan. Dosis
maksimal 120 mg per hari.
• Anak usia 6–11 tahun: Sediaan sirup atau
tablet, dosis anjuran 15 mg 2–3 kali sehari.
• Anak usia 2–5 tahun: Sediaan sirup
atau drops, dosisnya 7,5 mg 3 kali sehari.
• Anak usia <2 tahun: Sediaan sirop
atau drops, dosisnya 7,5 mg 2 kali sehari.
(MIMS 2022)

Kesimpulan :
• Urinter adalah Untuk mengobati infeksi saluran kemih baik akut maupun kronis dengan
dosis 400 mg
• Harnal D adalah Gangguan saluran kemih bagian bawah yang berhubungan dengan BPH
dengan dosis 0,2 mg
• Paracetamol adalah obat untuk Mengurangi kejadian aterosklerosis (infark miokard, stroke
dan kematian vaskular) pada pasien dengan aterosklerosis yang ditandai dengan stroke
yang belum lama, terjadi infark miokard atau penyakit arteri lain, dengan dosis 500 mg
• CTM adalah untuk rhinitis alergi atau urtikaria dengan dosisi 10 mg
• Amoksisilin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Jenis infeksi
yang bisa diobati dengan obat ini antara lain infeksi saluran kemih atau infeksi saluran
pernapasan dengan dosis 500 mg
• Ambroxol adalah Obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi Batuk berdahak atau
pengencerannya, bekerja dengan memecah serat mukopolisakarida pada dahak dengan
dosis 30 mg

ATURAN PAKAI
NO NAMA ATURAN PAKAI DI ATURAN PAKAI MENURUT LITERATUR
OBAT RESEP
1. Urinter Sesudah makan secara oral Pastikan untuk mengikuti anjuran dokter dan
membaca petunjuk pada kemasan obat dalam
mengonsumsi Urinter 400 Mg 10 Kapsul. Jangan
menambahkan atau mengurangi dosis, serta jangan
menggunakan obat melebihi waktu yang
dianjurkan. Bila lupa mengonsumsi Urinter 400 Mg
10 Kapsul, segera konsumsi begitu teringat jika jeda
dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu
dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan
menggandakan dosis. (National Institute of Health
,2017)
2. Harnal D p.c (post coenam; sesudah p.c (post coenam; sesudah makan) (Farmakologi
makan) Dasar dan Klinik Edisi 12)
3. Paracetamol Obat dapat diminum
Paracetamol dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah
sebelum atau sesudah makan
makan. Untuk paracetamol sirop atau tetes, kocok
botol terlebih dahulu sebelum obat digunakan.
Gunakan sendok takar atau pipet yang tersedia di
dalam kemasan obat. Setelah obat masuk, duduk atau
berbaring terlebih dahulu selama 10–15 menit agar
obat meresap dengan sempurna. (Shaheed, C. A. et al,
2021)

4. CTM Setelah makan per oral Chlorpheniramine dalam bentuk tablet, kapsul, kaplet,
dan sirop bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah
makan. Telan chlorpheniramine dengan bantuan
segelas air putih. Pastikan ada jarak waktu yang cukup
antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Hentikan
penggunaan chlorpheniramine setelah gejala alergi
mereda, karena obat ini hanya digunakan untuk jangka
pendek. Jangan menggunakan chlorpheniramine lebih
dari 7 hari berturut-turut. Jika gejala masih belum
mereda setelah 7 hari, hentikan pengobatan dan
diskusikan dengan dokter. (Lee, S., et al.,2019)
5. Amoksisilin Oral setelah makan
Amoxicillin sirop, tablet, atau kapsul bisa dikonsumsi
sebelum atau sesudah makan. Namun, konsumsi obat
bersama makanan dapat meningkatkan penyerapan
obat dan mengurangi efek samping pada lambung.(
Gao, C. P., et al. ,2020)

6. Ambroxol Sesudah makan per oral Konsumsilah ambroxol pada saat makan atau sesudah
makan. Telan tablet ambroxol dengan air putih. Untuk
ambroxol sediaan sirop atau drops, kocok botol
sebelum obat dikonsumsi. Gunakan sendok takar atau
pipet, Jika lupa mengonsumsi ambroxol, segera
minum obat ini begitu teringat. (Ollier, C., et al. ,2020)

Kesimpulan aturan pakai :


• Urinter : diberikan 400 mg sesudah makan secara oral
• Harnal D : diberikan 0,2 mg sesudah makan secara oral
• Paracetamol : 100-500 mg sesudah makan atau sebelum makan secara oral
• CTM : 4 mg sehari setelah makan per oral
• Amoksisilin :100-500 mg setelah makan atau sebelum makan per oral
• Ambroxol :30 mg setelah makan

Jika ada yang tidak sesuai maka solusinya :


Jika obat dirasa tidak sesuai yang menimbulkan efek samping maka solusi terbaik yaitu maka
pasien perlu mendapatkan perhatian khusus dan harus berkonsultasi dengan dokter yang
meresepkan.

PEMILIHAN OBAT
No. Kategori Resep Urinter 400 mg

Sesuai Tidak sesuai


1 2 1 2

1. Bentuk sediaan ✓ ✓
2. Pemilihan Obat sesuai Umur pasien ✓ ✓

No. Kategori Resep Harnal D 0,2 mg

Sesuai Tidak sesuai


1 2 1 2

1. Bentuk sediaan ✓ ✓
2. Pemilihan Obat sesuai Umur pasien ✓ ✓

No. Kategori Resep Paracetamol 500 mg

Sesuai Tidak sesuai


1 2 1 2

1. Bentuk sediaan ✓ ✓
2. Pemilihan Obat sesuai Umur pasien ✓ ✓

No. Kategori Resep CTM 4 mg

Sesuai Tidak sesuai


1 2 1 2

1. Bentuk sediaan ✓ ✓
2. Pemilihan Obat sesuai Umur pasien ✓ ✓

No. Kategori Resep Amoksisilin 500 mg

Sesuai Tidak sesuai


1 2 1 2

1. Bentuk sediaan ✓ ✓
2. Pemilihan Obat sesuai Umur pasien ✓ ✓

No. Kategori Resep Ambroxol 30 mg

Sesuai Tidak sesuai


1 2 1 2

1. Bentuk sediaan ✓ ✓
2. Pemilihan Obat sesuai Umur pasien ✓ ✓

INTERAKSI OBAT
NO NAMA JENIS INTERAKSI DENGAN OBAT
OBAT LAIN
DI RESEP
1. Urinter Asam pipemidat yang terkandung di dalam Urinter 400 Mg 10 Kapsul bisa
menimbulkan interaksi antarobat jika digunakan dengan obat lain.
Beberapa interaksi yang bisa terjadi adalah:

• Peningkatan risiko perpanjangan interval QT jika digunakan


bersamanalidixic acid, acebutolol, oxolinic acid, atau amantadine
• Peningkatan efektivitas acarbose
• Penurunan efektivitas paracetamol atau acyclovir
• Penurunan metabolisme teofilin

2. Hernal D Obat Furosemide → Menurunkan kadar tamsulosin dalam darah. Obat


Ketoconazole, Cimetidine, Terbinafine → Meningkatkan kadar tamsulosin
dalam darah. Obat Disfungsi Ereksi (Sildenafil, Vardenafil) →
Meningkatkan
resiko terjadinya hipotensi.
3. Paracetamol
Paracetamol dapat menimbulkan interaksi jika digunakan dengan obat
lain.Berikut ini beberapa interaksi yang dapat terjadi:

• Penurunan penyerapan paracetamol jika


digunakandengan cholestyramine
• Peningkatan risiko terjadinya efek samping paracetamol
jika dikonsumsi bersama metoclopramide, domperidone,
probenecid,atau isoniazid
• Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan
dengan warfarin, terutama pada penggunaan paracetamol dalam
jangkapanjang
• Peningkatan risiko terjadinya kerusakan hati jika digunakan
denganobat golongan barbiturat, seperti phenobarbital
• Penurunan efektivitas obat lamotrigine dalam mencegah kejang
• Peningkatan kadar chloramphenicol atau busulfan di dalam
darahsehingga meningkatkan risiko terjadinya efek samping

Selain itu, penggunaan paracetamol bersamaan dengan konsumsi


minumanberalkohol bisa meningkatkan risiko terjadinya kerusakan
hati. (National Health Service UK ,2022)
4. CTM
Interaksi obat yang dapat timbul jika chlorpheniramine digunakan dengan
obat-obat lain adalah:

• Peningkatan risiko terjadinya efek samping yang fatal jika


digunakandengan obat MAOI
• Peningkatan kadar phenytoin di dalam darah sehingga
meningkatkanrisiko terjadinya overdosis phenytoin
• Peningkatan efek kantuk dan risiko terjadinya efek samping yang
berbahaya jika digunakan dengan obat antinyeri golongan opioid,
obattidur, obat penenang, atau obat antipsikotik. (Rizvi, S., et al.
,2022)

5. Amoksisilin
Berikut ini adalah efek interaksi yang dapat terjadi jika amoxicillin
digunakanbersama obat lain:

• Penurunan efektivitas pil KB


• Penurunan efektivitas vaksin hidup, seperti vaksin tifoid atau
vaksinBCG
• Peningkatan kadar methotrexate di dalam darah sehingga
meningkatkanrisiko terjadinya efek samping
• Peningkatan risiko terjadinya reaksi alergi jika
digunakandengan allopurinol
• Penurunan efektivitas amoxicillin jika digunakan
dengan chloramphenicol, antibiotik golongan makrolid,
sulfonamida,atau tetracycline
• Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan
obatpengencer darah, seperti warfarin (Adamus-Białek, W., et
al., 2019)
6. Ambroxol Ambroxol dapat meningkatkan kadar antibiotik, seperti
cefuroxime,doxycycline, amoxicillin, atau erythromycin, di paru-paru.
Namun, interaksi ini
tidak dianggap berbahaya. (Zhu, X., Wei, Z., Liu, X., 2022)

Solusi jika terdapat interaksi pada obat :

Interaksi obat yang satu dengan obat lainnya jika diberikan bersamaan akan menyebabkan
efektivitas atau toksisitas obat berubah. Oleh karena itu, saat pemberian obat yang harus diperhatikan
adalah interaksi obat yang satu dengan obat yang lain agar efektivitas atau toksisitas obat tidak tidak
berubah. Periksakan ke dokter jika keluhan di atas tidak kunjung membaik. Segera temui dokter jika
mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius. Jika ditemukan adanyainteraksi dengan obat
lain yang menyebabkan fungsi obat menurun, maka dokter tidak akanmenyarankan. Sedangkan apabila
ditemukan adanya interaksi dengan obat lain yangmenyebabkan fungsi obat meningkat, maka dokter
akan menyarankan untuk dikonsumsi.
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa, penulisan resep merupakan


bagian terpenting dalam medical care. Resep dan obat merupakan dua komponen penting yang perlu
diketahui oleh seorang dokter. Penulisan resep harus disesuaikan dengan kaidah resmi penulisan
resep. Kesesuaian tersebut bertujuan untuk memudahkan seorang apoteker untuk memahami resep
serta menghindari terjadinya kesalahan dalam pemberian obat. Seorang dokter, penting mengetahui
dosis yang tepat, mekasime kerja dari masing-masing golongan obat, indikasi, kontraindikasi, efek
samping yang ditimbulkan, serta aturan pakai obat tersebut. Dengan mengetahui hal tersebut, maka
dengan mudah mengkombinasikan suatu obat dan peluang untuk seorang pasien menjadi sembuh
dari penyakitnya lebih tinggi
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (2023). Cek Produk BPOM. Amoxicillin.
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (2023). Cek Produk BPOM. Chlorpheniramine.
damus-Białek, W., et al. (2019). Ciprofloxacin, Amoxicillin, and Aminoglycosides Stimulate
Genetic and Phenotypic Changes in Uropathogenic Escherichia Coli Strains. Virulence,
10(1), pp. 260-276.
Freo, et al. (2021). Paracetamol: A Review of Guideline Recommendations. Journal of Clinical
Medicine. 10(15): 3420.
Gao, C. P., et al. (2020). PPI‐Amoxicillin Dual Therapy for Helicobacter Pylori Infection: an
Update Based on a Systematic Review and Meta‐analysis. Helicobacter, 25(4). DOI:
10.1111/hel.12692.
haheed, C. A. et al (2021). The Efficacy And Safety of Paracetamol for Pain Relief: An Overview
of Systematic Reviews. Medical Journal of Australia, 214(7), pp. 324–331.

Lee, S., et al. (2019). Chlorpheniramine-Induced Anaphylaxis: Two Case Reports And A
Retrospective Review Of Pharmacovigilance Database. Medicine, 98(50), Article number:
e18369.

National Health Service UK (2022). Pregnancy, breastfeeding and fertility while taking
paracetamol for adults.
Ollier, C., et al. (2020). Pharmacokinetics of Ambroxol Sustained Release (Mucosolvan® Retard)
Compared with Other Formulations in Healthy Volunteers. Pulm Ther, 6(1), pp. 119-130.
Rizvi, S., et al. (2022). Chlorpheniramine, An Old Drug With New Potential Clinical Applications:
A Comprehensive Review Of The Literature. Current Reviews in Clinical and
Experimental Pharmacology, 17, pp. 1-1.
U.S. National Library of Medicine. Pubchem: Chlorphenamine. 11 April 2018]; Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/.

Zhu, X., Wei, Z., Liu, X. (2022). Efficacy of Ambroxol Hydrochloride Combined with
Amoxicillin Potassium Clavulanate Combination on Children with Bronchopneumonia
and Its Impact on the Level of Inflammatory Factors. Evid Based Complement Alternat
Med, DOI: 10.1155/2022/2604

Anda mungkin juga menyukai