Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

SISTEM UROGENITAL II

Nama : Nurul Rahmah

NIM : 020.06.0066

Kelas :B

Dosen : dr. Halia wanadiatri, M.Si

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM
2022
BAB 1

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 OBAT PADA SALURAN KEMIH


A. Diuretik
Diuretik adalah obat yang dapat mempercepat pembentukan urin yang mumnya bekerja
dengan menghambat reabsorbsi Na+ di tubuli ginjal sehingga menurunkan reabsorbsi Cl-
dan air. Adapun jenis-jenis diuretik sebagai berikut :
• Diuretik kuat : Furosemid, torsemid, asam etakrinat, bemetanid
• Tiazid: tiazid, klortalidon, kuinetazon, metolazon dan indapamid
• Penghambat enzim karbonik anhidrase (carbonic anhydrase inhibitor/CAI) :
asetazolamid, diklorofenamid, metazolamid
• Diuretik hemat kalium :
– Antagonis aldosteron (spironolakton, eplerenon)
– Penghambat kanal natrium : triamteren, amilorid
• Diuretik osmostik: manitol, urea, gliserin
B. Antidiuretik
Hormon antidiuretik (ADH) diproduksi oleh saraf supraoptikus dan paraventrikularis di
hipotalamus. Farmakokinetika ADH itu dalam bentuk sedian injeksi antara lain vasopresin
dan desmopresin yang terpilih untuk dibetes insipidus sebab jika pemberian ADH dalam
bentuk oral tidak efektif karena akan inaktivasi oleh enzim tripsin. Dengan mekanisme
kerja ADH sebagai konsep osmoreseptor (hipotalamus) dan konsep reseptor volume
(atrium kiri & vena pulomonalis).
C. Obat pada Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Terapi untuk penyakit infeksi saluran kemih ada dua dengan pemberian Antibiotika
Saluran Kemih dan Anti septik saluran kemih.
 Antibiotika Saluran Kemih golongan Sulfonamid, Trimethoprim-sulfametoksazol
(TMP-SMX), Penisilin (Ampisilin), Sefalosporin (Sefaleksin), Fluorokuinolon
(Ciprofloksasin), Aminoglikosida (Gentamisin), Karbapenems (Aztreonam), Tetrasiklin
(Tetrasiklin).
 Anti septik saluran kemih yaitu Metenamin, Asam nalidiksat, asam pipemidat,
Nitrofurantoin, Fosfomisin.
D. Obat untuk Hyperplasia Prostat (BPH)
BPH memiliki patogenesis ada 2 yaitu :
• Faktor statis
Pembesaran secara anatomis  kelenjar Prostat membesar karena stimulus androgen
pada jaringan epitel & estrogen pada jaringan stromal
• Faktor dinamis
Stimulus pada reseptor 1-adrenergik  tonus meningkat pada stromal prostat, leher
VU & uretra posterior
Sehingga untuk obat ang dapat mempengaruhi BPH ini antara lain :
 Penghambat Enzim 5- reductase, yang terdiri dari Finasterid yang berkerja
menghambat secara kompetitif 5- reductase tipe II sehingga menekan DHT
intraprostatik 80-90%, DHT serum menurun 70%, dan Dutasterid yang berkerja
lebih cepat hambat tipe I & II, sehingga DHT intraprostat & serum menurun 90%.
 Antagonis Reseptor 1-adrenergik yang obatnya Prazosin, Terazosin, Doxazosin,
alfuzosin, tamsulosin. Antagonis Reseptor 1-adrenergik Meningkatkan urinary
flow rate 2-3 mL/s tanpa menurunkan residual urin. Namun khusus tamsulosin ini
merupakan obat terpilih untuk pasien dengan komorbid penyakit arteri koroner
berat, deplesi volume, aritmia kardiak, gagal hepar, pasien dengan multi
antihipertensi, yang tidak tahan hipotensi, atau bila titrasi terlalu rumit untuk
pasien.
BAB II
PEMBAHASAN

 CONTOH RESEP YANG LENGKAP


A. RESEP PRIBADI B. RESEP RUMAH SAKIT

dr. Prawesti SIP :123/DI/2004 Praktek : Senin-Jumat


Jl. Mahakam B/S Rumah Sakit Muh. Husin Plg
Tlp. 810394 Dokter : Dena
Bagian : Anak

Mataram, 2-10-2013 Tanggal : 2-1--2013

R/Amoksisilin 100 mg Laktosa qs R/ Amoksisilin sirup btl 1


Mfla pulv dtd No. XV S t dd p 1 S t dd cth 1 a.c

R/Parasetamol sirup btl 1


S t dd cth 1 prn

Pro : Tn. Patrick Umur : 45 thn Pro : Tn. Patrick Umur : 45 thn
Alamat : Jl. Rinjani No. 25 Mataram Alamat : Jl. Rinjani No. 25 Mataram
 PENULISAN ULANG RESEP

Puskesmas Kecamatan Sehat dr. Samsudin Bahar


Jl. Sriwijaya 105 Mataram
Tlp. 0821 976589 Praktek :
Dokter : Jl. Bunga no 6 Mataram
dr. Sapriadi, Sp.U Mataram, 2 Februari 2021 R/Harnal D 0,2 mg tab No. XIV
SIP. 11.00.357/IV/2020 S 1 dd 1 tab p.c

Mataram, 2-10-2013 R/Mefinal 500 mg kaplet No. x S 3 dd 1 tab prn

R/Mannitol 20% kolf No II


S i.m.m

R/Infuset No II
S i.m.m

R/IV Cath 20 G No II
S i.m.m
Pro : Tn. Patrick Umur : 45 thn
Alamat : Jl. Rinjani No. 25 Mataram

Pro : Tn. Patrick Umur : 45 thn


Alamat : Jl. Rinjani No. 25 Mataram Puskesmas Kecamatan Sehat
Jl. Sriwijaya 105 Mataram
Tlp. 0821 976589
Dokter :
dr. Sapriadi, Sp.U
SIP. 11.00.357/IV/2020

Mataram, 2-10-2013

R/Furosemide 10 mg amp tab No II


S i.m.m

R/Spuit 3 ml No II
S i.m.m

Pro : Tn. Patrick Umur : 45 thn


Alamat : Jl. Rinjani No. 25 Mataram
 SKRINING RESEP
No. Uraian Pada Resep Ada Tidak
1. 2. 3. 1. 2. 3.
Inscription
Identitas dokter :
1. Nama dokter
2. SIP dokter
3. Alamat dokter
4. Nomor telpon
5. Tempat dan tangga penulisan resep
Invocatio
6. Tanda resep diawal penulisan resep
Prescriptio/Ordonatio
7. Nama obat
8. Kekuatan obat
9. Jumlah obat
Signatura
10. Nama pasien
11. Jenis kelamin
12. Umur pasien
13. Berat badan
14. Alamat pasien
15. Aturan pakai obat
16. Iter/tanda lain
Subscriptio
17. tanda tangan/ paraf dokter
KESIMPULAN :
Resep 1: tidak terdapat aturan pakai serta tidak ada keterangan berat badan pasien
Resep 2 : identitas dokter kurang lengkap dimana SIP dan nomor telpon tidak disertakan
serta tidak ada keterangan berat badan pasien
Resep 3 : tidak terdapat aturan pakai serta tidak ada keterangan berat badan pasien.
 PERTIMBANGAN KLINIS
NO. NAMA OBAT KOMPOSISI INDIKASI
1. Mannitol Mannitol 100 gr, aqua pro Oliguria pada gagal ginjal
injeksi 400 g. akut, menurunkan edema
otak.
2. Harnal D Tamsulosin HCl 0,22 mg Hiperplasia prostat jinak (BPH)
3. Mefinal Asam mefenamat 500 g Nyeri pada kondisi rematik,
cedera jaringan lunak,
dismenorea
4. Furosemide Furosemid 10 mg Edema akibat gangguan
jantung, hati dan ginjal serta
hipertensi.
 DOSIS OBAT
NO. NAMA OBAT DOSIS DI RESEP DOSIS MENURUT LITERATUR
Mannitol Mannitol 20% Dewasa : dosis 200 mg/KgBB
1. melalui infus selama 3-5
menit
Harnal D Harnal D 0,2 mg 14 tablet Dewasa : Harnal D 0,2 mg 14
2. diminum 1 kali sehari setelah tablet diminum 1 kali sehari
makan setelah makan
Mefinal Mefinal 500 g 10 tablet Dewasa : 3 kali sehari 500 g
3. diminum 3 kali sehari bila
perlu
Furosemide Furosemide 10 mg Dewasa : dosis 20-50 mg
4. diberikan injeksi IV atau IM

KESIMPULAN : keempat obat diatas merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi
penyakit saluran kemih dengan berbagai bentuk sedian ada yang tablet dan ampul contohnya
Harnal D dan Furosemid. Untuk Harnal D diberikan pada orang dewasa itu dengan dosis
mengonsumsi 1 tablet sehari setelah makan, sedangkan Furosemid itu diberikan dalam
bentuk injeksi intravena atau intra muskular sebanyak 20-50 mg.
 ATURAN PAKAI
NO. NAMA OBAT ATURAN PAKAI DI RESEP ATURAN PAKAI DI LITERATUR
Mannitol Tidak ada tertulis Diberikan menggunakan infus
1. selama 3-5 menit
Harnal D diminum 1 kali sehari setelah diminum 1 kali sehari setelah
2. makan makan
Mefinal diminum 3 kali sehari bila diminum 3 kali sehari bila
3. perlu perlu
Furosemide Tidak ada tertulis Diberikan melalui injeksi
4. intravena atau intramuskular

KESIMPULAN : Dari atuaran pakainya bisa dikatakan aturan pakai yang diresep itu untuk
beberpa obat seperti Harnal D dan mefinal itu sama dengan aturan pakai diliteratur.
 INTERAKSI OBAT
NO. NAMA OBAT JENIS INTERAKSI DENGAN OBAT LAIN
Mannitol Mannitol dapat berinteraksi dengan obat seperti arsenic
1. trioxide, lithium, cisplati, digoxin, metaraminol, droperidol
karena dapat memicu penyakit paru seperti sesak nafas,
batuk berdarah, pneumothorax, serta masalah jantung
antara lain serangan jantung, hipertensi bahkan stroke.
Harnal D Harnal dapat berinteraksi dengan obat seperti cimetidine
2. jika dikonsumsi secara bersamaan dapat menyebabkan
peningkatan kadar harnal dalam plasma dan penurunan
cimrtidine.
Mefinal Jangan konsumsi mefinal bersamaan dengan obat anti
3. hipertensi, antikoagulan, dan obat maag yang mengandung
antasida.
Furosemide Akan terjadi hiperkalemisia jika furosemide digunakan
4. bersamaan dengan obat diuretik hemat kalium seperti
spironolactone dan peningkatan resiko kerusakan jantung
jika digunakan bersama obat glikosida jantung seperti
digoxin.

SOLUSI KALAU ADA INTERAKSI : apabila terjadi interaksi antara obat itu artinya
hindari mengonsumsi obat secara bersamaan dengan obat obat tertentu

 ALAT KESEHATAN YANG DIGUNAKAN


1. Infuset : untuk mengalirkan cairan infus kedalam tubuh melalui intravena
2. IV catheter (jarum suntik) 20G :untuk memasukan cairan infus melalui intravena
3. Spuit 3 ml : sebagai alat untuk menyuntikan cairan dalam tubuh melalui intravena,
intramuskular, kutan, subkutan.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :

Jadi dapat disimpulkan hasil dari praktikum farmakologi urogenital yang telah dilakukan
kemarin itu membahas tentang macam-macam golongan dari obat pada penyakit saluran kemih
mulai dari obat diuretik, antidiuretik, obat infeksi saluran kemih, dan obat hiperplasia prostat
berserta cara penulisan resep yang baik dan benar dengan cara menganalisa resep-resep obat
dokter yang diberikan agar bisa membedakan mana obat paten dan obat generik serta
mengetahui dosis aturan pakai, indikasi dan interaksi pada obat yang dibahas.
DAFTAR PUSTAKA

Amir Syarif & Elysabeth. 2007. Farmakologi dan Terapi. 5th ed. Jakarta; Balai Penerbit FK UI.

Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. (2007).


Farmakologi & Terapi. Edisi 5. Jakarta.

Sari, Wening. 2022. Obat Pada Saluran Kemih. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-
Azhar. Mataram

Wanadiatri, Halia. 2022. Penulisan Resep. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar.
Mataram
LAMPIRAN LAPORAN

Anda mungkin juga menyukai