Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN ILMU RESEP

PELAYANAN RESEP PSIKOTROPIK DAN NARKOTIK

DOSEN PEMBIMBING:
Apt. Riana Prastiwi Handayani, M.Farm
Disusun Oleh :
1. AHMAD FAJAR NUGROHO OKTAVIAN
2. AINUR ROKHMAH
3. EKA NUR ISDA MI”RODIYAH
4. RESA NOVA ADILLA
Kelas : 4A FARMASI

DIII FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHLAMONGAN
TAHUN 2020-2021
1. RESEP

dr. Farah Widya


SIP : 1580/SP/2017
Praktik :
Jl. Ahmad Dahlan no. 22 Lamongan
No. Telpon : 031-329751

No. 5 Lamongan, 1 Mei 2020

R/ Amoxan 500 mg No. XII


S 3 dd 1 tab

R/ Asam Mefenamat 500 mg No.X


S prn 1 tab pc

Pro : Ny. Rembulan


Umur : 26 tahun

Singkatan atau Bahasa latin :


R/ : Ricipe : Ambillah
No : Nomero : jumlah
XII : 12
X : 10
S : Signa : tandai
3 dd 1 : 3 de die 1 : 3x sehari 1
1 dd 1 : 1 de die 1 : 1x sehari 1
Prn : Pro re nata : bila perlu
Pc : Post coenam : sesudah makan
Pro : untuk
Resep 2

dr. Aditya Bekti


SIP : 1643/SP/ 2013
Praktik :
Jl. Ahmad Dahlan no. 22 Lamongan
No. Telpon : 031-329751

No.7 Lamongan, 2 Mei 2020

R/ MST Continus 10 MG No.III


S 1 dd 1 tab

Pro : Bapak Berani


Umur : 60 tahun

Singkatan atau Bahasa latin :


R/ : Ricipe : ambillah
No : Nomero : jumlah
III :3
S : Signa : tandai
1 dd 1 : 1 de die 1 : 1x sehari 1
Pro : untuk
Resep 3

dr. Aditya Bekti


SIP : 1643/SP/ 2013
Praktik :
Jl. Ahmad Dahlan no. 22 Lamongan
No. Telpon : 031-329751

No. 8 Lamongan, 2 Mei 2020

R/ Analsik tab No. X


S 1 dd 1 tab pc

R/ Eprinoc tab No. X


S prn 1 tab pc

Pro : Ny. Rasti ( 37 tahun )


Alamat : Jl. Mangga No.95 lamongan

Singkatan atau Bahasa latin :


R/ : Ricipe : Ambillah
No : Nomero : jumlah
X : 10
S : Signa : tandai
1 dd 1 : 1 de die 1 : 1x sehari 1
Prn : Pro re nata : bila perlu
Pc : Post coenam : sesudah makan
Pro : untuk
2. TINJAUAN PUSTAKA
a. Amoxan
 Amoxan adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai macam
infeksi bakteri pada saluran pernafasan, saluran kemih dan kulit. Obat ini
merupakan obat keras yang memerlukan resep dokter.
 Amoxan mengandung zat aktif amoxicillin.
 Indikasi :
 mengatasi saluraan pernafasan, toksilitis, sinusitis, radang padaa
tenggorokaan ( laryngitis), radang pada kerongkongan (faringitis),
otitis media, bronchitis, infeksi pada paru-paru (pneumonia)
 mengatasi infeksi saluran urogenital : infeksi ginjal (pielonefritis),
raadang pada kandungan kemih (sistitis), uretritis, gonore
 mengatasi infeksi pada kulit
 Dosis : dewasa & anak ≥ 20 kg 250 – 500mg tiap 8 jam. Anak < 20 kg 20-40
mg/kgBB tiap 8 jam.
 Efek samping : mual, muntah, diare, erythematous marculapapular rashes
(ruam merah pada kulit), stevens Johnson syndrome, kulit terkelupas,
hipersensitivitas vaskulitis (peradangan pada pembuluh darah), anemia
 Golongan : obat keras
b. Asam mefenamat
 Asam mefenamat atau mefenamic acid merupakan obat yang termasuk
dalam golongan anti inflamasi non steroid sebagai anti nyeri pada tingkat
ringan hingga sedang. Obat ini dapat digunakan untuk meredahkan sakit
kepala, sakit gigi, nyeri haid , nyeri akibat trauma, nyeri pada otot dan
nyeri sesudah operasi.
 Asam mefenamat bekerja dengan cara menghambat sintesa
prostaglaandn dalam jaringan tubuh dengan menghambat enzim
siklooksigenase. Dalam penggunaan obat ini harus sesuai dengan
petunjuk dokter.
 Dosis : dewasa & anak >14 thn awal 500 mg, kemudian 250 mg/6 jam
 Kontraindikasi : pasien yang hipersensitif terhadap asam mefenamat.
Penderita dengan aspirin mengalami bronkospasme, alergi rhinitis dan
urtikaria. Penderita dengan gangguan ginjal yang berat.
c. MST Continus
MST CONTINUS : (PIONAS) & (MIMS)
Komposisi (Morphine sulfat)/garam morfin
 Golongan analgesik opioid (narkotika), digunakan untuk mengurangi rasa
nyeri sedang sampai berat, terutama yang pada bagian viseral.
 Indikasi : lihat keterangan diatas; udema paru-paru akut; analgesia
perioperatif
 Kontraindikasi : depresi pernapasan, penyakit obstruksi jalan napas,
penyakit hati akut, ileus paralitik, penggunaan bersama dengan MAOI
(atau dalam waktu 2 minggu sesudah menggunakan MAOI) atau obat lain
yang bekerja pada SSP.
 Efek samping : hipoventilasi, mual, muntah, konstipasi, somnolen,
konfusi, halusinasi.
 Dosis : pasien tidak pernah pakai opioid awal 10-15mg. Dosis pada hari-
hari selanjutnya ditingkatkan guna memperoleh efek pereda nyeri selama
12 jam. Nyeri yang tidak dapat dikontrol dengan opioid yang lebih lemah
awal 20-30mg tiap 12 jam. Dosis pada hari-hari selanjutnya ditingkatkan
guna memperoleh efek perada nyeri selama 12 jam.
 Pemberian obat : telan utuh, jangan dibagi/dihancurkan/dikunyah.
 Keamanan dan kehamilan : C, D.

d. Analsik (MIMS)
Komposisi : Methamphyrone 500mg, diazepam 2mg
 Golongan obat psikotropika
 Indikasi : meredakan nyeri sedang hingga berat, terutama kolik & nyeri
pasca operasi
 Dosis dws 1 kapl, jika nyeri tetap timbul, lanjutkan dengan 1 kapl tiap 6-8
jam. Maks: 4 kapl/hr
 Penggunaan obat : berikan sesudah makan
 Kontra indikasi : bayi usia 1 bln pertama, TD <100mmHg, psikosis akut,
hamil, laktasi.
 Efek samping : reaksi alergi, mengantuk, pusing, konstipasi, tremor

e. Eprinoc
 Eprinoc tab salu tgula 50mg
 Komposisi : eperison Hcl
 Indikasi : Mengobati gejala miotonik berhubungan dengan penyakit
sindrom servikal periatritis pada bahu dan sakit pinggang, paralisis spatis
disebabkan penyakit serebrovaskular, paralisis spatis spinal, spondilosis
servikal, gejala sisa paska operasi, gejala sisa trauma, sklerosis
amiotripiklateral, infantile cerebral palsy, degenerasi spinosereberal, ggn
vaskilarisasi spinal dan ensofalomielopati lain. Pengobatan simptomatik
keadaan yang berhubungan dengan spasme muskuloskeletal
 Dosis : dewasa 1 tab 3X/hari
 Peringatan : gangguan hati, anak, hamil, laktasi
 Efeksamping : rasa lemah, pusing, insomnia, mengantuk, rasa
baal/gemetar pada ekstrermitas, disfungsi ginjal dan hati, gangguan
hematologik, ruam, gangguan berkemih.
 Pemberian obat : Berikan sesudah makan
3. SKRINING RESEP
 Resep 1 :
 Tidak ada alamat pasien
 Resep 2 :
 Tidak ada paraf/ttd dokter
 Tidak ada alamat pasien
 Resep 3 :
 Tidak ada paraf/ttd dokter

4. PENULISAN ETIKET
a. Amoxan
APOTEK UMLA
Jl. Raya Plalamgan Laamongan
Apoteker : Nur Hidayatun,S.Farm.,Apt
SIPA : 029384761/2016
No. 5 Lamongan, 2 Mei 2020

Ny. Rembulan

3 x sehari 1 Bungkus/Kapsul/Tablet
Sebelum/Pada Waktu/Sesudah Makan

HARUS DI HABISKAN

Ket : etiket putih


b. Asam mefenamat
APOTEK UMLA
Jl. Raya Plalamgan Laamongan
Apoteker : Nur Hidayatun,S.Farm.,Apt
SIPA : 029384761/2016
No. 5 Lamongan, 2 Mei 2020

Ny. Rembulan

1 x sehari 1 Bungkus/Kapsul/Tablet
Sebelum/Pada Waktu/Sesudah Makan

Bila perlu

Ket : etiket putih

c. MST Continus
APOTEK UMLA
Jl. Raya Plalamgan Laamongan
Apoteker : Nur Hidayatun,S.Farm.,Apt
SIPA : 029384761/2016
No. 5 Lamongan, 2 Mei 2020

Tn. Berani

1 x sehari 1 Bungkus/Kapsul/Tablet
Sebelum/Pada Waktu/Sesudah Makan

Ket : etiket putih


d. Analsik
APOTEK UMLA
Jl. Raya Plalamgan Laamongan
Apoteker : Nur Hidayatun,S.Farm.,Apt
SIPA : 029384761/2016
No. 8 Lamongan, 2 Mei 2020

Ny. Rasti

1 x sehari 1 Bungkus/Kapsul/Tablet
Sebelum/Pada Waktu/Sesudah Makan

Ket : etiket putih

e. Paracetamol
APOTEK UMLA
Jl. Raya Plalamgan Laamongan
Apoteker : Nur Hidayatun,S.Farm.,Apt
SIPA : 029384761/2016
No. Lamongan,2 Mei 2020

Ny. Rasti

1 x sehari 1 Bungkus/Kapsul/Tablet
Sebelum/Pada Waktu/Sesudah Makan

Bila perlu

Ket : etiket putih


f. PEMBAHASAN
 Resep 1: amoxan & asam mefenamat
Resep diterima kemudian melakukan skrining resep oleh petugas
kefarmasian apoteker, kemudian mengecek ketersediaan obat.
Berdasarkan pengobatan pasien di duga menglami nyeri yang terjadi
karena infeksi. Hal ini diduga adanya resep antibiotic amoxan 500 mg
(amoxcilin 500 mg) yang merupakan golongan penisilin. Pemberian
antibiotic ini untuk mengobati rasa nyeri akibat infeksi sehingga
mengalami nyeri dan inflamasi. Penggunaan antibiotic ini untuk
mencegah resistensi maka mengkonsumsi antibiotic harus teratur dan
habis. Pada pemberian asam mefenamat untuk sebagai anti nyeri, jika
pasien tidak mengalami nyeri bisa langsung dihentikan.
Cara penggunaan obat harus diinformasikan pada pasien melalui KIE
agar pengobatan aman, efektif dan memberitahu cara minumnya 3 x
sehari sesudah makan dan diminum sampai habis. Dan penggunaan asam
mefenamat diminum sehari 1 kali sesudah makan (bilaperlu) jika timbul
rasa nyeri dapat diminum.
Dan apoteker juga menjelaskan efek samping dari obat amoxan yaitu
mual, muntah, diare, erythematous marculapapular rashes (ruam merah
pada kulit), stevens Johnson syndrome, kulit terkelupas, hipersensitivitas
vaskulitis (peradangan pada pembuluh darah), anemia, jika terjadi segera
di hentikan dan konsultasi pada dokter. Pada asam mefenamat tidak
dikonsumsi pada perut kosong.
Apoteker juga memberitahu kalau obat amoxan diminum secara
teratur dan sampai habis. Dan memberitahu cara penyimpanan obat
tersebut. Setelah itu pasien diminta untuk mengulangi penjelasan apa
yang di jelaskan tadi oleh apoteker untuk mengetahui kalau benar-benar
faham pada obat yang diperoleh.
 Resep 2 : MST Continus
Resep diterima kemudian melakukan skrining resep oleh petugas
kefarmasian apoteker, kemudian mengecek ketersediaan obat. Perlu
memastikan apakah resep tersebut asli atau palsu, dengan menghubungi
dokter tersebut untuk memastikan karena pada resep tidak terdapat
paraf/ttd dari dokter tersebut.
Perlu menanyakan alamat pasien, karena masuk dalam resep narkotika
yang setiap bulannya harus melaporkan pada dinkes kab/kota untuk jumlah
pengeluaran obat-obatan narkotika harus mendapati biodata lengkap dari
pasien.
Cara penggunaan obat harus diinformasikan pada pasien melalui KIE
agar pengobatan aman, efektif, dan berkualitas. Yaitu penggunaan MST
Continus dikonsumsi sehari 1 kali setelah makan.
Apoteker juga menginformasikan efek samping yaitu hipoventilasi,
mual, muntah, konstipasi, somnolen, konfusi, halusinasi. Disamping itu,
petugas juga menjelaskan cara penyimpanan obat yang baik dan benar
yaitu didalam kotak obat dengan suhu dan terhindar dari cahaya langsung.
Setelah itu pasien diminta untuk mengulangi penjelasan diatas untuk
memastikan pemahaman pasien mengenai obat yang diperoleh.
Jika dirasa pasien sudah paham, apoteker juga member informasi
apabila obat tersebut belum habis tapi pasien sudah sehat, pasien diminta
untuk tidak memberikan obat kepada siapapun walaupun gejala yang di
derita sama. Dan apabila obat akan dibuang sebaiknya dihancurkan
terlebih dahulu lalu dibuang ketanah agar obat tidak disalah gunakan oleh
orang yang tidak bertanggung jawab.

 Resep 3 : analsik & eprinoc


Resep ini memiliki kelengkapan resep secara administrative dan
farmasetika. Jika resep sudah sesuai semua administrative dan
farmasetikanya, apoteker harus memeriksa ketersediaan obat tersebut.
Berdasarkan pengobatan, diduga pasien mengalami gejala miotonik. Karena
jika di lihat dari resep pasien terdapat obat ‘’ Eprinoc ’’. Pemberian eprinoc
digunakan untuk mengobati gejala miotonik berhubungan dengan penyakit
sindrom servikal periatritis pada bahu dan sakit pinggang. Pada resep pasien
juga terdapat obat “Analsik”. Pemberian “ Analsik ” sebagai anti nyeri sedang
sampai berat. Apabila pasien sudah tidak mengalami nyeri maka pemberian
analsik dapat dihentikan.
Cara penggunaan obat diinformasikan melalui KIE agar pengobatan
aman, efektif, dan berkualitas sebelum dilakukan penyerahan obat kepada
pasien apoteker harus menggali informasi dari pasien tersebut seperti apakah
keluhan yang dialami pasien, apa penyebabnya, obat yang dikonsumsi
sebelumnya dan ditanya apakah pasien memiliki alergi obat. Penggunaan
eprinoc dikonsumsi sehari 1 kali sesudah makan (bilaperlu). Dan penggunaan
analsik dikonsumsi sehari 1 kali sesudah makan bila nyeri saja. Pengobatan
harus dihentikan jika merasa sudah tidak sakit lagi karena analsik merupakan
obat psikotropik yang dapat membuat pasien mengalami kecanduan.
Apoteker juga menjelaskan efek samping obat dari eprinoc dan
analsik yaitu mengantuk jadi jika mengkonsumsi obat tersebut diharpakan
untuk tidak berkendara. Disamping itu, petugas juga menjelaskan cara
penyimpanan obat yang baik dan benar yaitu didalam kotak obat dengan
suhu dan terhindar dari cahaya langsung. Setelah itu pasien diminta untuk
mengulangi penjelasan diatas untuk memastikan pemahaman pasien
mengenai obat yang diperoleh.
Jika dirasa pasien sudah paham, apoteker juga member informasi
apabila obat tersebut belum habis tapi pasien sudah sehat, pasien diminta
untuk tidak memberikan obat kepada siapapun walaupun gejala yang di
derita sama. Dan apabila obat akan dibuang sebaiknya dihancurkan
terlebih dahulu lalu dibuang ketanah agar obat tidak disalah gunakan oleh
orang yang tidak bertanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai