Anda di halaman 1dari 2

Formatif merupakan bentuk penilaian yang bertujuan untuk memonitor perkembangan

pembelajaran peserta didik dan memberikan umpan balik yang konstruktif untuk mendukung
peningkatan proses belajar mengajar. Dalam konteks pendidikan agama atau pembelajaran tentang
nilai-nilai moral, termasuk pelajaran mengenai "gibah" atau ghibah (menggosip atau membicarakan
keburukan orang lain di belakangnya), penilaian formatif bisa dilakukan melalui berbagai cara untuk
menilai pemahaman, sikap, dan refleksi siswa terhadap materi tersebut.

Berikut ini adalah beberapa contoh kegiatan yang bisa diintegrasikan dalam penilaian formatif
tentang gibah:

### 1. Diskusi Kelas

Melakukan diskusi kelas mengenai definisi, dampak, dan cara menghindari gibah. Siswa dapat dibagi
ke dalam beberapa kelompok kecil untuk membahas kasus-kasus yang berkaitan dengan gibah,
kemudian mempresentasikan hasil diskusinya kepada kelas. Guru dapat menilai pemahaman siswa
melalui partisipasi aktif dan argumen yang mereka sampaikan.

### 2. Refleksi Pribadi

Menugaskan siswa untuk menulis refleksi pribadi tentang pengalaman mereka sendiri berkaitan
dengan gibah, baik sebagai pelaku, korban, atau saksi. Refleksi ini bisa membantu siswa memahami
konsekuensi dari gibah dan mendorong pembentukan karakter yang lebih baik. Guru dapat menilai
seberapa dalam siswa memahami dampak negatif dari gibah dan kemauan untuk berubah.

### 3. Kuis atau Tes Singkat

Mengadakan kuis atau tes singkat untuk mengevaluasi pemahaman siswa tentang materi gibah,
termasuk ayat-ayat Al-Qur'an atau hadits yang berkaitan dengan larangan gibah. Ini bisa dilakukan
dalam format pilihan ganda, benar/salah, atau jawaban singkat.

### 4. Proyek Kelompok

Menginisiasi proyek kelompok untuk membuat kampanye anti-gibah di sekolah, yang bisa berupa
poster, video, atau kegiatan sosial media. Ini akan mengajak siswa untuk berpikir kreatif dan bekerja
sama dalam menyebarkan kesadaran tentang bahaya gibah. Guru dapat menilai kerjasama tim,
kreativitas, dan efektivitas pesan yang disampaikan.

### 5. Role-playing

Melakukan kegiatan role-playing atau simulasi situasi yang menggambarkan gibah dan bagaimana
menghadapinya. Kegiatan ini dapat membantu siswa memahami perspektif orang lain dan
mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif dalam menghindari gibah. Penilaian dapat
berfokus pada kemampuan siswa untuk berkomunikasi dengan empati dan menyelesaikan konflik
tanpa menyebarluaskan gibah.

### 6. Jurnal Harian

Mengajak siswa untuk menjaga jurnal harian tentang interaksi sosial mereka, khususnya situasi di
mana mereka berhasil menghindari gibah atau gagal melakukannya. Ini membantu siswa menjadi
lebih sadar akan perilaku mereka sendiri dan mencari cara untuk memperbaiki diri. Guru dapat
menilai kesadaran diri siswa dan upaya mereka untuk menghindari gibah.

### Kesimpulan

Penilaian formatif tentang gibah harus dirancang untuk tidak hanya mengevaluasi pengetahuan siswa
tentang topik tersebut tetapi juga untuk mendorong introspeksi dan pertumbuhan pribadi. Melalui
berbagai kegiatan yang melibatkan pemikiran kritis, refleksi, dan aplikasi praktis, siswa dapat
mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai moral dan bagaimana
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai