Anda di halaman 1dari 2

*PMB, UTS, UAS, UKM

Th. Akademik 2022/2023 Nilai : ............................

LEMBAR JAWABAN
Nama : M. Abizar R. Mata Ujian : Strategi Pembelajaran PAI
NIM/NIMKO : Dosen Penguji : Drs. S. Adi Priyono, M.Pd.
Prodi/SMT : PAI/III Hari/Tanggal : Sabtu, 11 November 2023
1. a. Keterampilan bertanya dan memberi penguatan dalam pembelajaran PAI adalah instrumen penting
untuk mencapai tujuan pendidikan agama, membangun pemahaman mendalam tentang nilai-nilai agama,
dan membentuk karakter siswa sesuai dengan ajaran agama yang dianut.

b. Penerapan keterampilan mengadakan variasi dan keterampilan menjelaskan membantu menciptakan


pengalaman pembelajaran yang lebih dinamis, menarik, dan sesuai dengan kebutuhan serta gaya belajar
siswa yang beragam. Dengan demikian, siswa dapat lebih efektif memahami dan mengaplikasikan konsep-
konsep yang diajarkan dalam mata pelajaran PAI.

2. a. Membuka dan menutup pelajaran serta membimbing diskusi kelompok kecil merupakan keterampilan
penting dalam pembelajaran PAI. Keterampilan ini membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang
positif, menggairahkan minat siswa, dan memfasilitasi pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai agama
dan konsep-konsep PAI.

b. Keterampilan mengelola kelas dan perorangan, serta mengajar kelompok kecil dan perorangan,
membutuhkan kombinasi pemahaman yang mendalam tentang siswa, fleksibilitas dalam pendekatan
pembelajaran, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi kelas yang berbeda. Keterampilan ini
mendukung pencapaian tujuan pembelajaran PAI secara efektif dan inklusif.

3. a. Berikut adalah beberapa alat tes yang umum digunakan dalam evaluasi pembelajaran PAI:

 Ujian Tertulis: Ujian tertulis adalah alat tes yang melibatkan pertanyaan-pertanyaan tertulis, seperti
pilihan ganda, esai, atau uraian.
 Tugas Proyek atau Penelitian: Siswa diberikan proyek atau penelitian untuk dilaksanakan secara
individu atau kelompok, kemudian hasilnya dinilai.
 Presentasi Lisan: Siswa diminta untuk menyampaikan hasil belajar secara lisan di depan kelas atau
kelompok.
 Tes Formatif (Quizzes): Tes kecil atau kuis yang dilakukan selama pembelajaran untuk mengukur
pemahaman sementara.
 Rubrik Penilaian: Panduan atau kriteria penilaian yang jelas untuk mengukur kinerja atau hasil
tugas siswa.

b. Berikut adalah beberapa model pembelajaran PAI yang umum digunakan:

 Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Masalah (Problem-Based Learning -


PBL): Model ini menekankan pemecahan masalah sebagai cara untuk memahami konsep-konsep
keagamaan. Siswa diberikan tantangan atau masalah keagamaan yang harus mereka selesaikan
secara kolaboratif.
 Model Pembelajaran Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif): Siswa bekerja dalam
kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama. Setiap anggota kelompok
bertanggung jawab atas pemahaman dan keberhasilan kelompok.
 Model Pembelajaran Konstruktivis: Mendorong siswa untuk membangun pemahaman mereka
sendiri melalui pengalaman, refleksi, dan interaksi dengan materi ajar.
 Model Pembelajaran Hikmah (Wisdom-Based Learning): Mengintegrasikan nilai-nilai
kebijaksanaan (hikmah) dalam pembelajaran. Siswa tidak hanya memahami konsep keagamaan
tetapi juga diberdayakan untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
 Model Pembelajaran Tafsir (Tafsir-Based Learning): Fokus pada pembacaan dan pemahaman
tafsir Al-Qur'an. Siswa membaca dan memahami tafsir untuk mendapatkan wawasan lebih dalam
tentang ajaran Islam.

4. a. Kegiatan pra pembelajaran dalam konteks Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah persiapan sebelum
dimulainya pembelajaran untuk mempersiapkan siswa dan membangun keterlibatan mereka terhadap
materi ajar. Kegiatan awal pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan pada awal pembelajaran setelah
siswa siap menerima materi ajar. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun pemahaman awal siswa
terhadap konsep-konsep kunci dan memberikan landasan yang kokoh untuk pembelajaran yang akan
datang. Kegiatan-kegiatan ini dirancang untuk membangun fondasi yang kuat dan merangsang minat siswa
dalam menggali lebih dalam nilai-nilai dan konsep keagamaan.

b. Kegiatan inti dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan bagian utama dari proses
pembelajaran yang fokus pada penyampaian materi ajar, pengembangan pemahaman, dan penguatan
keterampilan siswa. Kegiatan ini dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Kegiatan inti dalam pembelajaran PAI dapat disesuaikan dengan karakteristik siswa, materi ajar, dan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Penting untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang
bervariasi dan mendalam sehingga siswa dapat menginternalisasi nilai-nilai keagamaan dan memahami
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

5. a. Kegiatan akhir dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) bertujuan untuk merangkum
pembelajaran yang telah dilakukan dan memberikan kesempatan untuk refleksi, evaluasi, serta penguatan
pemahaman. Tindak lanjut pembelajaran dalam konteks PAI memiliki tujuan untuk memastikan bahwa
pembelajaran tidak hanya berhenti di ruang kelas, tetapi juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
siswa. Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran PAI memiliki peran penting dalam memastikan
bahwa pembelajaran tidak hanya terjadi di kelas, tetapi juga terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari
siswa.

b. Berikut adalah contoh desain pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) berbasis studi kasus di kelas:

 Tema Pembelajaran: Tanggung Jawab Sosial dalam Islam


 Tujuan Pembelajaran:
o Memahami Konsep Tanggung Jawab Sosial dalam Islam.
o Mengidentifikasi Kasus Nyata Tanggung Jawab Sosial dalam Masyarakat.
o Mengembangkan Kemampuan Pemecahan Masalah berbasis Nilai-Nilai Islam.
 Langkah Pembelajaran:
o Pendahuluan:
o Guru memulai pembelajaran dengan membahas konsep tanggung jawab sosial dalam
Islam.
o Guru menjelaskan pentingnya berkontribusi positif dalam masyarakat dan membimbing
siswa untuk merenungkan peran mereka.
 Pelaksanaan Aksi Sosial:
o Siswa menjalankan aksi sosial yang telah mereka rancang, seperti memberikan bantuan
kepada masyarakat yang membutuhkan, menggalang dana, atau memberikan penyuluhan.
 Evaluasi:
o Guru menilai partisipasi siswa dalam diskusi, analisis studi kasus, kreativitas dalam
merancang aksi sosial, dan refleksi terhadap pelaksanaan aksi tersebut. Evaluasi juga
mencakup pemahaman siswa terhadap konsep tanggung jawab sosial dalam Islam.

Anda mungkin juga menyukai