3.9.4. Menganalisa tata cara salat sunnah 3.9.4.4 Setelah berdiskusi peserta didik
munfarid ((C4) dapat Menganalisa tata cara
salat sunnah munfarid dengan
benar
3.9.5 Menyimpulkan hikmah shalat 3.9.4.5 Setelah berdiskusi peserta didik
sunnah munfarid dapat menyimpulkan hikmah
shalat sunnah munfarid dengan
benar
IPK KD KETERAMPILAN
4.9.1. Mengembangkan informasi 4.9.1.1 Dengan berdiskusi peserta didik
tentang shalat sunnah munfarid ( mampu mengembangkan informasi
P4 ) dari video sumber belajar tentang
shalat sunnah munfarid dengan
benar.
4.9.2. Melakukan presentasi hasil diskusi 4.9.2.1 Dengan menguraikan informasi dari
informasi yang didapat dari teks video sumber belajar tentang
bacaan ( P5 ) shalat sunnah berjamaah, peserta
didik dapat melakukan presentasi
hasil diskusi dengan percaya diri.
MATERI PEMBELAJARAN
Faktual :
1. Banyak orang yang mengetahui tentang shalat sunnah munfarid tapi masih
enggan untuk melaksanakannya.
2. Kurangnya pemahaman agama tentang shalat sunnah munfarid sehingga
masih ada yang tidak melaksanakannya.
Konseptual :
1. Pengertian Sholat Sunnah munfarid
Shalat sunnah munfarid adalah shalat yang dilaksanakan secara individu tau
sendiri.
a. Śalat Rawātib
Rawātib berasal dari kata rat’bah, yang artinya tetap, menyertai, atau terus
menerus. engan demikian śalat sunnah rawātib adalah śalat yang dilaksanakan
menyertai atau mengiringi śalat far«u, baik sebelum maupun sesudahnya.
Ditinjau dari segi hukumnya, śalat rawatib ini terbagi menjadi dua macam,
yaitu: Śalat rawātib mu`akkadah dan śalat rawātib gairu mu`akkad.
1. Śalat rawātib mu`akadah (śalat rawātib yang sangat dianjurkan).
Adapun yang merupakan śalat rawātib mu`akkadah yaitu:
a. Dua rakaat sebelum śalat Zuhur
b. Dua rakaat sesudah śalat Zuhur
c. Dua rakaat sesudah śalat Magrib
d. Dua rakaat sesudah śalat Isya’
e. Dua rakaat sebelum śalat Subuh.
Jika ditinjau dari segi pelaksanaannya, śalat rawātib ini terbagi menjadi dua
yaitu :
a. qabliyyah (dikerjakan sebelum śalat fardu), dan
b. ba’diyyah (dikerjakan setelah śalat fardu).
c. Śalat Istikhārah
Śalat istikhārah adalah śalat dengan maksud untuk memohon petunjuk Allah
Swt. dalam menentukan pilihan terbaik di antara dua pilihan atau lebih. Śalat
istikharah sebenarnya hampir sama dengan śalat hajat. Bedanya kalau śalat
istikharah tertuju pada suatu keinginan atau cita-cita yang sudah nampak
adanya, tetapi masih ragu-ragu dalam menentukan pilihannya. Sedangkan śalat
hajat tertuju pada sebuah keinginan yang belum kelihatan akhir dan tujuannya.
yang sedang membutuhkan untuk menentukan pilihan.
Artinya : “ Saya berniat śalat sunnah istikhārah dua rakaat karena Allah
Ta’ala.”
c. Pada rakaat pertama setelah membaca surah al-Fātihah kemudian
membaca surah al-Kāfirun. Bacaan surah al-Kāfirun boleh lebih dari satu
kali, yakni tiga, tujuh, atau sepuluh kali.
d. Pada rakaat kedua setelah membaca surah al-Fātihah kemudian membaca
surah al-Ikhlās. Bacaan surah al-Ikhlās boleh lebih dari satu kali, yakni
tiga, tujuh, atau sepuluh kali.
e. Setelah śalat dua rakaat, dilanjutkan dengan membaca doa istikhārah
Kaitan Pembelajaran dengan Kehidupan Nyata
Materi pembelajaran lebih dekat kepada Allah SW dengan mengamalkan shalat sunnah ini
sangat penting untuk dipahami oleh peserta didik. Melalui pembelajaran dengan model
Problem Based Learning diharapkan siswa mampu memahami tata cara shalat sunnah
munfarid, sehingga setelah mengetahuinya peserta didik dapat melaksanakan nya pada
kehidupan sehari – hari.
Metakognitif :
Hikmah shalat sunnah munfarid
1. Teratasinya dari segala permmasalahan dan persoalan hidup serta dan
senantiasa akan diberikan rezeki yang cukup oleh Allah SWT
2. Menambah kesempurnaan shalat fardhu
3. Menghapuskan dosa,meningkatkan derajat keridaan Allah SWT serta
menumbuhkan kecintaan kepada Allah SWT
4. Sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Allah,atas berbagai karunia besar
yang sering kurang kita Sadari
5. Mendatangkan keberkahan pada rumah yang sering digunakan untuk shalat
sunnah ,hidup menjadi terasa nyaman dan tenteram
PENDEKATAN/MODEL/METODE
Pendekatan : saintifik, 4 C, Integrasi literasi, Penguatan pendidikan karakter (PPK)
Sumber Pembelajaran:
1. Departemen Agama RI. 2005. Alquran dan Terjemahnya. Jakarta: Departemen Agama
RI.
2. Muhammad Ahsan, Sumiyati, dan Mustahdi. 2017. Edisi Revisi 2017 Buku
GuruPendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Muhammad Ahsan, Sumiyati, dan Mustahdi. 2017. Edisi Revisi 2017 Buku
SiswaPendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
4. Choeroni, S.HI, M.Ag, M.Pd.I. 2006. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Jilid I
untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VII Berdasrkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi
2016. Semarang. Erlangga
A. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama (3JPL)
Kegiatan Pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem Based
Learning
1. Pendahuluan (12 Menit)
Langkah/
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Tahap
a. Guru dan peserta didik memperlihatkan kesiapan diri
dengan memeriksa kebersihan kelas, membersihkan
sampah disekitar kursi dan meja, serta kerapihan pakaian,
posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
b. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a
bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik
dengan penuh khidmat dilanjutkan dengan membaca Al
qur’an. (PPK : Religius)
c. Guru mengisi lembar kehadiran siswa
d. Guru meberikan motivasi dengan Ice Breaking untuk
mengkondisikan suasanan belajar yang menyenangkan.
e. Guru melakukan apersepsi
- Siapa diantara anak-anak ustadzah yang pernah
melakukan shalat sunnah munfarid seperti sghalat
sunnnah rawatib, shalat istikharah, tahyatul masjid?
Tahap 1 - Peserta didik bertanya jawab dengan guru berkaitan 12 Menit
Persiapan dengan materi sebelumnya
f. Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan belajar yang
akan dicapai yaitu, memiliki sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
g. Peserta didik menuliskan hal-hal yang akan di telaah atau
ingin diketahui terkait dengan materi sholat sunnah
munfarid
h. Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara
berkelompok.
i. Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan
dalam pembelajaran
j. Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang
digunakan, baik penilaian aspek sikap, pengetahuan dan
keterampilan dengan teknik yang akan digunakan ialah
pengamatan, tes tertulis dan praktik sholat sunah
munfarid
2. Kegiatan Inti (90 Menit)
Langkah/ Kegiatan Pembelajaran Waktu
Tahap
KEGIATAN LITERASI
Tahap 2 1) Peserta didik menyaksikan gambar/foto/video tentang
MENGAMATI pelaksanaan salah sunnah munfarid
5 Menit
Stimulasi/pemb 2) Peserta didik mencermati isi dari tayangan tersebut.
erian 3) Peserta didik dibentuk 4 kelompok untuk membahas tata
rangsangan cara sholat sunnah munfarid
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
1) Setiap kelompok membuat pertanyaan tentang pengertian
Sholat sunnah munfarid
Tahap 3
MENANYA 2) Setiap kelompok mengajukan pertanyaan-pertanyaan
tersebut ke kelompok lain. Kelompok lain menjawab atau 10 Menit
Identifikasi
masalah merespon pertanyaan-pertanyaan tersebut.
3) Guru memberikan penguatan atas jawaban atau respon
dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.
COLLABORATION (KERJASAMA)
1) Peserta didik mendengarkan penjelasan tentang tata cara
Sholat sunnah munfarid yang disampaikan guru
Tahap 4 2) Secara berkelompok peserta didik mencari data dari
EKSPLOR literatur, berita atau informasi pendukung tentang
15 Menit
Mengumpulkan ketentuan tata cara Sholat sunnah munfarid.
data 3) Membuat analisis tentang tata cara Sholat sunnah munfarid
(Sesuai dengan tugas yang diberikan oleh guru)
4) Peserta didik mengidentifikasi ketentuan-ketentuan Sholat
sunnah munfarid
CREATIVITY (KREATIVITAS)
1) Peserta didik menuliskan hasil diskusi pada kertas plano
Tahap 5
2) Melalui Metode jigsaw masing-masing kelompok memilih
ASOSIASI 25 Menit
satu seorang ketua sebagai juru bicara untuk
Pengolahan data
mempersentasikannya, dan yang lainnya diminta untuk
mengunjungi kelompok lain secara bersama dan berurutan.
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
1) Secara bergantian, Ketua kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya kepada semua kelompok tamu yang
Tahap 6 datang, dan diberikan kesempatan untuk menanggapinya.
MENGKOMUNI
2) Hingga semua kelompok telah usai dikunjungi. Masing- 35 Menit
KASIKAN
masing peserta didik secara acak dipilih untuk
Pembuktian
mempersentasikan hasil kunjungannya.
3) Guru memberikan penguatan tentang hasil diskusi dan
persentasinya.
NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
4 3 2 1
Menjadi Mulai Mulai Terlihat Belum
Memberi salam pada saat awal Kebiasaan Berkembang Terlihat
1
dan akhir Pelajaran
SELALU SERING KADANG JARANG
Menjadi Mulai Belum
Berdo’a sebelum dan sesudah Mulai Terlihat
Kebiasaan Berkembang Terlihat
2 mulai pelajaran (Aspek
Khusu’) KADANG
SELALU SERING JARANG
Melaksanakan sholat Menjadi Mulai Belum
Mulai Terlihat
Kebiasaan Berkembang Terlihat
3 sunnahberjamaah dan
Munfarid KADANG
SELALU SERING JARANG
Mengucapkan lafaz zikrullah Menjadi Mulai Belum
Mulai Terlihat
(Subhanallah / Al - Kebiasaan Berkembang Terlihat
4
Hamdulillah / Allahuakbar/
KADANG
Astaghfirullah). SELALU SERING JARANG
Menjadi Mulai Mulai Belum
Membaca Al-Qur’an pada Kebiasaan berkembang Terlihat Terlihat
5 Kegiatan Kerohanian sebelum 6 kali/Minggu 4-5 2-3 kali/Minggu 0/1 Kali
masuk kelas kali/Minggu / Minggu
b. Observasi
Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan teknik observasi oleh guru mata
pelajaran (selama proses pembelajaran pada jam pelajaran), guru bimbingan konseling
(BK), dan wali kelas (selama siswa di luar jam pelajaran) yang ditulis dalam buku jurnal (yang
selanjutnya disebut jurnal).
Nama Sekolah : SMP IT Plus Jami’atul Muslimin
Kelas/Semester : VIII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Penilaian diri
Petunjuk: Berilah tanda centang(√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
Nama :
Kelas :
Semester :
Hasil penilaian diri perlu ditindaklanjuti oleh guru dengan melakukanfasilitasi terhadap
siswa yang belum menunjukkan sikap yang diharapkan.
b. Penilaian Antarteman
Nama Penilai :
Kelas :
Semester :
PENILAIAN PENGETAHUAN
Tekhnik :Tertulis
Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda
2. Dara adalah siswa yang sangat pintar di sekolah. Semua nilai mata pelajaran yang
diraihnya sangat bagus sekali, selalu mendapatkan rangking 1 di kelasnya. Apalagi dia
seorang anak hafizh quran yang hafal 10 juz. Ketika mau tamat kelas IX (sembilan) Dara
ragu untuk memilih sekolah mana yang akan ditujunya. Karena ada dua pilihan dari
orang tuanya. Tetapi orang tuanya tidak memaksakan sekolah mana yang harus dituju.
Karena ragu maka Dara di tengah malam hari melaksankan shalat sunnah agar tidak ada
keraguan baginya.
Dari cerita di atas shalat sunnah yang harus dilaksanakan Dara adalah...
A. Shalat tahiyatul masjid
B. Shalat rawatib
C. Shalat istisqaq
D. Shalat istikharah
4. Tata cara yang membedakan antara shalat dhuha dan shalat sunnah tahajjud terletak
pada….
A. Jumlah rakaat
B. Tempat pelaksanaan
C. niat
D. jumlah takbir
A. Tahyatul masjid
B. Rawatib muakkad
C. Rawatib ghairu muakkad
D. Istikharah
Kunci jawaban:
1. D 4. C Pendoman Penskoran
2. D 5. B Nilai : Jumlah benar x 5
3. A Salah : 0
Penilai I Penilai II
No ASPEK YANG DINILAI KET
SKOR NILAI (1-4)
BACAAN SHOLAT
1 Lafadz Niat beserta Artinya
2 Bacaan Iftitah
3 Al-Fatihah
4 Surat Ad-Dhuha
5 Bacaan Rukuk
6 Bacaan I'tidal
7 Bacaan Sujud
8 Bacaan Duduk antara dua sujud
9 Bacaan Tahiyat awal
10 Bacaan Tahiyat akhir
11 Salam
GERAKAN SHOLAT
12 Takbiratul Ihram
13 Bersedekap
14 Rukuk
15 I'tidal
16 Sujud
17 Duduk Iftirasy
18 Duduk Tahiyat Akhir
19 Salam
20 Tertib bacaan dan Gerakan
JUMLAH NILAI
1. Pembelajaran Remedial
bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian,
maka Kegiatan pembelajaran remedial dilaksanakan pembelajaran ulang dalam bentuk:
a. Bimbingan perseorangan atau
b. belajar kelompok
c. pemanfaatan tutor sebaya
2. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman materi
(kompetensi) antara lain:
1. Menghafalkan Doa Salat istikharah