Anda di halaman 1dari 17

Koloid, suspensi dan

larutan
EMMIDIA DJONAEDI
Suspensi
Merupakan campuran heterogen yang
terdiri dari cairan dan padatan.
suspensi masih dapat terlihat antar
komponennya masih dapat dilihat
tanpa mikroskop dan lama-lama zat
tersuspensi dapat mengendap.
Contohnya air dan tanah.
Campuran yang mengandung materi tersuspensi dapat dilewatkan melalui penyaring
(filter) dan dapat dibantu dengan alat sentrifugasi alat ini akan mengendapkan suspense
dengan pengaruh gravitasi.
Sifat fisis suspense kurang dipengaruhi oleh partikel yang tersuspensi, jadi seperti
contoh air berlumpur membeku pada 00C. Karena dalam kasus ini partikel tersuspensi
terlalu besar dan jumlahnya terlau kecil dibandingkan dengan jumlah molekul air dalam
campuran sehingga pengaruhnya tidak terukur.
LARUTAN
Larutan mengandung partikel yang ukurannya sangat berlawanan dengan suspense .
Pada laurutan semua partikel (zat terlarut dan pelarutnya mempunyai dimensi berupa
molekul kecil atau ion yang berdiri sendiri dan tersebar merata dalam komponen
lainnya sehingga terbentuk satu fase homogen.
Sifat fisis larutan sering berbeda dibandingkan dengan pelarutnya sendiri, dan menitik
beratkan pada pengaruh zat terlarut pada sifat fisis larutan,
koloid
Dispersi koloid/suspense koloid : campuran pertengahan antara larutan sejati dengan suspense.
Contoh : susu segar, terdiri dari butiran lemak yang kecil dan tersebar dalam fase berair yang
juga mengandung kasein (suatu protein) dan beberapa bahan lain.
Partikel koloid sulit untuk dipisahkan dengan kertas saring karena terlalu kecil.
Ukuran partikel koloid 1-1000 nm.
Koloid terdiri dari fase terdispersi (zat terlarut) dan medium pendispersi (zat pelarut).
Jenis disperse koloid
Medium pendispersi Fase terdispersi Jenis koloid Contoh
Padatan Padatan Sol padat mutiara
Padatan Cairan Emulsi padat Keju, mentega
Padatan Gas Busa padat Batu apung, kerupuk
Cairan Padatan Sol,gel Pati dalam air, jelly, cat

Cairan Cairan Emulsi Mayonaise, susu


Cairan Gas Busa Krim kue, krim cukur
gas Padatan Aerosol padat Debu, asap
gas cairan Aerosol cair Awan, kabut
Membedakan koloid dengan larutan
Bila konsentrasi koloid tinggi , Cara menandakan dan mengamatinya
pembauran ini dapat membuat dengan cahaya yang dilewatkan dari satu
campuran kelihatan buram karena sisi. Lintasannya melewati koloid karena
cahaya tidak dilewatkan dan akan cahaya itu dibaurkan ke sisi, gejala ini di
diserap oleh partikel, sehingga cahaya kenal dengan efek tyndall.
tidak dapat kesempaatan keluar.
Larutan tidak menunjukkan efek tyndall
Bila koloid tidak pekat akan Nampak sebab partikel zat terlarutnya terlalu kecil
berkabut dan bila encer akan tampak untuk membaurkan sinar.
bening seperti larutan.
Contoh : susu.
Membedakan larutan dengan koloid
Efek tyndall
Kestabilan disperse koloid
Untuk memantapkan kondisi koloid maka semua partikel tidak boleh saling melekat bila
bertabrakan, jika mereka melekat maka ukuran partikel bertambah besar dan akan
memisah dari campuran. Untuk menstabilkan digunakan zat pengemulsi (emulsifying
agent).
Contoh : contoh susu – mengandung lemak (minyak) dan air yang sulit bercapur, tetapi
dibantu kasein dalam susu untuk mencegah saling lekat tetesan lemak hewan.
Cat/pewarna/tinta merupakan salah satu koloid yang membutuhkan stabilizer untuk
mencampur solvent dengan padatan pigment.
Koloid padatan dalam cairan sering distabilkan dengan penyerapan ion pada permukaan
partikel koloid. Penyerapan ini disebut adsorbs yaitu proses yang menyebabkan sesuatu
melekat pada permukaan benda lain.
Destabilisasi koloid
Pemisahan fase terdispersi dengan zat pendispersi dengan proses koagulasi.
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid karena penambahan bahan kimia
sehingga partikel-partikel tersebut bersifat netral dan membentuk endapan karena
adanya gaya gravitasi.
Solution, suspension and coloid
Mekanisme koagulasi
Secara fisika
Pemanasan : kenaikan suhu system koloid menyebabkan tumbukan antar partikel sol dengan
molekul - molekul air bertambah banyak, sehingga melepaskan elektrolit yang teradsorbsi pada
permukaan koloid. Akibatnya partikel tidak bermuatan. Cntoh : darah
Pengadukan, contoh tepung kanji
Pendinginan : contoh agar-agar.
Secara kimia :
Penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan, dan penambahan zat kimia
koagulan.
Larutan padatan dalam cairan
Gaya Tarik antar solute (zat terlarut) mempunyai peranan penting. Agar terbentuk larutan, gaya
Tarik antara partikel solute dan solvent harus cukup agar kecendrungan alamiah untuk
terbentuknya ketidak aturan.
Hal ini menyebabkan tidak semua padatan larut dalam cairan.
Solusinya adalah membaca MSDS dari setiap bahan kimia yang ingin dilarutkan.

Elektronegativitas : kemampuan suatu atom untuk menarik membagi elektron.


Polar-non polar solution

Anda mungkin juga menyukai