Anda di halaman 1dari 12

I.

Judul Percobaan :Pembuatan Koloid


II. Tujuan Percobaan :Mengetahui berbagai cara pembuatan koloid
III. Hari/Tanggal Percobaan : Rabu, 6 Februari 2013
IV. Landasan Teori :
Koloid berasal dari bahasa Yunani kolla, berarti lem. Lem kuno adalah dispersi
Koloid dalam air. Dispersi : penyebaran merata 2 fase (fase terdispersi dan
medium terdispersi). Fase terdispersi adalah zat yang terdispersikan, contohnya
susu. Medium terdispersi adalah medium yang digunakan untuk mendispersi,
misalnya air.
Ilustrasi :

Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih
partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar
secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/pemecah). Ukuran partikel
koloid berkisar antara 1-100 nm.

Macam-macam sistem koloid:

Fase Terdispersi Medium Pendispersi Nama Contoh

Padat Padat Sol Padat Gelas berwarna


Padat Cair Sol Tinta, cat, selai
Padat Gas Aerosol Asap, debu
Cair Padat Emulsi padat/Gel Jeli, mentega, keju,
agar-agar
Cair Cair Emulsi Santan, susu,
mayones
Cair Gas Aerosol Kabut, awan
Gas Padat Buih padat Batu apung, karet
busa
Gas Cair Buih Buih sabun, krim
kocok
1. Aerosol
Aerosol merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi padat atau cair
dan medium pendispersi gas. Jika fase terdispersinya berupa zat padat disebut
aerosol padat, jika fase terdispersinya berupa zat cair disebut aerosol cair.
Contoh aerosol padat : asap dan debu
Contoh aerosol cair : kabut dan awan
Contoh produk yang dibuat dalam bentuk aerosol : hairspray, semprot obat
nyamuk, farfum, cat semprot.
Untuk menghasilkan aerosol diperlukan suatu bahan pendorong (propelan
aerosol). Bahan pendorong yang banyak digunakan adalah CFC dan karbon
dioksida.

Contoh aerosol

2. Sol
Sol merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi padat dan medium
pendispersi cair. Contoh sol adalah sol sabun, sol kanji, tinta tulis, cat, selai.

3. Emulsi
Emulsi merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi cair dan medium
pendispersi cair. Syarat terjadinya emulsi adalah kedua jenis zat cair tersebut
tidak saling melarutkan atau bercampur.
Emulsi digolongkan ke dalam dua bagian yaitu :
o Emulsi minyak dalam air (M/A) atau tipe O/W (oil in water)
Contoh : santan, susu, lateks
o Emulsi air dalam minyak (A/M) atau tipe W/O (water in oil)
Contoh : minyak bumi, minyak ikan
Untuk membuat emulsi diperlukan zat pengemulsi (emulgator). Contohnya,
sabun mengemulsikan minyak ke dalam air, kasein dalam susu, kuning telur
dalam mayonaise.

Contoh emulsi
4. Buih
Buih merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi gas dan medium
pendispersi padat atau cair. Seperti pada emulsi, buih dapat terbentuk jika ada
zat pembuih. Contoh:
o Buih padat (gas-padat) adalah koloid dengan zat fase gas terdispersi dalam
zat fase padat. Hal ini berarti zat terdispersi fase gas dan medium fase padat.
Contoh: busa jok dan batu apung.

o Buih cair (gas-cair) atau buih adalah koloid dengan zat fase gas terdispersi
dalam zat fase cair. Berarti, zat terdispersi fase gas dan medium fase cair.
Contoh: buih sabun, buih soda, dan krim kocok

5. Gel
Gel merupakan sistem koloid setengah kaku (di antara cair dan padat). Gel akan
terbentuk jika suatu sol yang fase terdispersinya mengabsorpsi medium
pendispersinya sehingga terbentuk koloid yang agak padat. Contoh gel: agar-
agar, jeli, lem kanji, silika gel.

V. Alat dan Bahan :


A. Alat

No
Nama Alat Keterangan
.
1. Lumpang dan Alu
2. Gelas Kimia 100 ml

3. Tabung Reaksi

4. Alat Pembakar

5. Penjepit Tabung Reaksi

6. Pipet Tetes

7. Spatula Kaca -
8. Silinder Ukur

9. Cawan Porselin
B. Bahan
1. Larutan Sabun
2. Gula Pasir
3. Belerang
4. Agar-agar
5. Minyak Tanah
6. Larutan Besi (III) Klorida Jenuh

VI. Cara Kerja


A. Pembuatan sol dengan cara dispersi
Sol Belerang dalam air
1. Mencampurkan satu takaran gula dan satu takaran belerang dalam lumping.
Menggerus campuran tersebut sampai halus.
2. Mengambil satu takaran campuran itu dan mencampur lagi dengan satu
takaran gula, menggerus lagi sampai campuran menjadi halus.
3. Melanjutkan pekerjaan itu 4 kali, mengisi 50 ml air ke dalam tabung reaksi.
Mengaduk campuran dan memperhatikan apa yang terjadi.

Sol Agar-agar dalam air

1. Mengambil satu spatula agar-agar dan melarutkan dalam air sebanyak


sepertiga tabung reaksi. Untuk memudahkan pelarutan dengan cara
memanaskan campuran. Mengamati apa yang terjadi
B. Pembuatan sol dengan cara kondensasi
Sol Fe(OH)3
1. Memanaskan 50 ml air di dalam gelas kimia 100 ml sampai mendidih
2. Menambahkan 25 tetes larutan FeCl3 jenuh, dan aduk sambil meneruskan
pemanasan sampai larutan berwarna cokelat merah. Mengamati apa yang
terjadi
C. Pembuatan Emulsi
1. Memasukkan 1 ml minyak tanah dan 5 ml air ke dalam tabung reaksi.
Menggoncangkan tabung reaksi dengan keras. Meletakkan tabung itu di rak
tabung reaksi dan memperhatikan apa yang terjadi
2. Menambahkan 25 tetes larutan sabun. Menggoncangkan tabung dengan
keras, kemudian meletakkan tabung itu dalam rak, dan memperhatkan apa
yang terjadi. Hasil pencampuran merupakan emulsi.
VII. Hasil Pengamatan

No
Kegiatan Pengamatan
.
1. Pembuatan sol belerang dalam air Terbentuk campuran yang
berwarna putih keruh dan
terdapat endapan berwarna
kuning di dasar gelas kimia (saat
dibiarkan agak lama).
2. Pembuatan so agar-agar dalam air Saat pemanasan dihentikan
campuran agar-agar akan
berbentuk cairan kental. Ketika
cairan tersebut didinginkan, maka
berbentuk gel.
3. Pembuatan sol Fe(OH)3 dalam air Larutan FeCl3 makin pekat ditandai
dengan berubah warna menjadi
coklat tua. Warna coklat tua
tersebut menunjukan bahwa sol
Fe(OH)3 sudah terbentuk
4. Pencampuran air dengan minyak Air dan minyak goreng tidak
tercampur. Kedudukan minyak
goreng di permukaan air.
5. Pencampuran air, minyak, dengan air Minyak tanah dapat tercampur
sabun rata dalam air. Namun bila
didiamkan dapat terbentuk suatu
zat berwarna kuning pucat yang
mengumpul di permukaan, serta
terdapat buih yang menyelimuti
gumpalan itu.

VIII. Analisis Data


Pembuatan Sol Belerang dalam air

Ketika belerang dicampur air kemudian


diaduk, maka belerang tidak akan larut dalam air.
Namun ketika belerang dilarutkan dalam air dengan
ditambah gula, kemudian diaduk. Maka, belerang
akan larut dalam air, hal ini disebabkan karena gula
► Ketika ditambah gula
merupakan zat inet. Ketika belerang larutkan dalam
air dengan ditambah garam, belerang tidak bisa juga
larut dalam air, hal ini disebabkan karena garam
bukan merupakan zat inet.

► Ketika ditambah garam


Campuran serbuk berlerang yang telah
digerus bersama gula dan dilarutkan dalam air
kemudian didiamkan, maka akan mengendap,
endapan itu disebut koloid dengan fase
terdispersinya padat dan fase pendispersinya cair

► Tidak ditambah apa-apa (padat dalam cair). Masuk dalam sistem koloid sol.

Pembuatan Sol agar-agar dalam air

Agar-agar yang telah diberi air kemudian dipanaskan, apabila didinginkan akan
menjadi padat yang fase terdispersinya padat, dan fase pendispersinya cair.
Padatan itu berupa endapan yang dapat diubah menjadi koloid kembali dengan
dipanaskan yang disebut peptisasi (pemecahan partikel). Agar-agar termasuk hidrofil
karena tetap mau mencampur ketika dipanaskan kembali dengan dicampur air. Zat
yang termasuk hidrofil itu pasti organik dan reversible. Agar-agar terbuat dari
rumput laut (organik). Hidrofil sulit terjadi pengendapan.

Pembuatan sol Fe(OH)3


Menurut teori seharusnya suatu larutan
berwarna apabila ditambah air, maka warnanya akan
memudar. Namun pada percobaan ini ketika Fe(OH) 2
ditambah air sebanyak 25 tetes, warnanya bukannya
memudar tapi malah bertambah pekat. Hal tersebut
terjadi karena partikel campuran itu semakin membesar
(kondensasi) sehingga lama kelamaan akan menjadi
koloid.
Pencampuran air dengan minyak

Ketika air dicampur dengan minyak, air dan


minyak tidak dapat menyatu, hal ini disebabkan karena
massa jenis air dan minyak berbeda, massa jenis minyak
lebih kecil daripada massa jenis air. Sehingga pada saat
percobaan air terletak dibawah minyak.

Pencampuran air dengan minyak ditambah air sabun

Ketika air hanya dicampur dengan minyak, air dan minyak tidak dapat
menyatu. Namun ketika ditambah sabun, air dan minyak dapat menyatu. Hal
tersebut terjadi karena sabun adalah emulgator. Emulgator adalah zat yang
berfungsi untuk menghindari terjadinya koagulasi. perbedaan emulgator dengn zat
inet adalah emulgator hanya khusus untuk emulsi sedangkan zat inet adalah zat
yang harus digerus bersama. Emulgator harus mempunyai dua sifat polar dan non
polar. Selain emulgator, pada suatu sistem koloid juga dapat digunakan koloid
pelindung.

IX. Pertanyaan dan Jawaban


A. Pertanyaan
1. Apakah perbedaan pembuatan sol cara dispersi dengan cara kondensasi?
2. Bagaimanakah pengaruh larutan sabun terhadap campuran air dengan
minyak tanah?
3. Beri masing-masing dua contoh yang termasuk liofil dan liofob!
4. Pada koloid hidrofil perlu ditambahan koloid pelindung. Apa manfaat
penambahan koloid itu?
5. Dari berbagai pembuatan cara koloid dengan dispersi dan kondensasi,
kelompokkan cara-cara tersebut ke dalam kelompok yang termasuk proses
fisika dan proses kimia!
6. Jelaskan pembuatan koloid dengan cara peptisasi!
7. Sebutkan cara pembuatan sol belerang yang termasuk cara kondensasi dan
cara dispersi!
B. Jawaban
1. Pembuatan sol dengan cara dispersi yaitu dengan memecah partikel kasar
menjadi partikel koloid. Macam-macam cara dispersi: Mekanik, Peptisasi,
Busur bredig dan homogenisasi. Sedangkan pembuatan sol dengan cara
kondensasi yaitu dengan cara menggabungkan partikel larutan sejati sehingga
berukuran koloid.
2. Sebelum diberi larutan sabun, ketika air dicampur dengan minyak tanah. Air
dan minyak tanah tidak dapat menyatu. Namun ketika diberi lartan sabun, air
dan minyak tanah dapat menyatu.
3. Liofil  sabun, kanji, agar-agar, lem kertas
Liofob  sol Fe(OH), sol belerang, sol logam
4. Melindungi koloid lain supaya tidak mengalami koagulasi. Koloid pelindung ini
membentuk lapisan di sekeliling partikel koloid yang lain sehingga melindungi
muatan koloid tersebut.
5.

Cara Kondensasi (Fisika) Cara Kondensasi (Kimia)


Penggantian pelarut Reaksi Substitusi
Cara pendinginan Reaksi Hidrolisis
Pengembunan uap Reaksi Redoks

6. Pembuatan Koloid dengan cara peptisasi:


Dengan jalan menambahkan zat pemecah/peneptisasi kedalam suatu
endapan, sehingga endapan itu pecah menjadi partikel-
partikel koloid. Zat pemecah tersebut dapat berupa
elektrolit khususnya yang mengandung ion sejenis
ataupun pelarut tertentu.
Contoh : penambahan AlCl3 pada endapan Al(OH)3 akan menghasilkan sol
Al(OH)3 , Sol Fe(OH)3 diperoleh dengan mengaduk endapan Fe(OH)3 yang
baru terbentuk dengan sedikit FeCl3. Sol Fe(OH)3 kemudian dikelilingi Fe3+
sehingga bermuatan positif.
7.

Cara Kondensasi (Fisika) Cara Kondensasi (Kimia) Cara dispersi


Penggantian pelarut Reaksi Substitusi Cara Mekanik
Cara pendinginan Reaksi Hidrolisis Cara busur bredig
Pengembunan uap Reaksi Redoks Cara peptisasi

X. Kesimpulan
1. Ada beberapa cara dalam membuat koloid, yaitu cara kondensasi dan cara
dispersi. Cara kondensasi yaitu dengan menggabungkan partikel-partikel halus
menjadi lebih kasar melalui suatu reaksi kimia. Dalam percobaan ini dapat
dilakukan dengan cara hidrolisis, sedangkan cara dispersi yaitu dengan memecah
partikel-partikel kasar menjadi partikel yang lebih halus atau partikel koloid.
2. Pembuatan koloid sol besi Fe(OH)3 dengan cara kondensasi yaitu hidrolisis. Pada
percobaan ini garam FeCl3 dilarutkan dalam air.
3. Pembuatan sol belerang menggunakan cara dispersi yaitu dengan menggerus
serbuk belerang dengan gula pasir sehingga diperoleh campuran yang lebih
halus, kemudian campuran dilarutkan dalam air dan diaduk hingga menghasilkan
suatu koloid.
4. Cara pembuatan agar-agar termasuk dalam cara dispersi dengan cara peptisasi
karena dari butir-butir kasar agar-agar membutuhkan zat pemecah yang berupa
air agar dapat menjadi partikel koloid.
5. Air jika ditambahkan dengan minyak tergolang dalam jenis koloid emulsi karena
melibatkan campuran dua zat cair yang tidak dapat saling melarutkan jika
dicampurkan. Namun saat ditambahkan dengan sabun, air dan minyak dapat
bercampur karena adanya zat emulgator yang berupa sabun.
XI. Lampiran
Pembuatan Sol Dengan Cara Dispersi
Sol Belerang dalam Air

Sol agar-agar dalam air

Pembuatan Sol dengan cara kondensasi


Sol Fe(OH)3

Pembuatan Emulsi
Pencampuran Air dengan Minyak
Pencampuran Air dengan Minyak ditambah Air Sabun

Foto Hasil
1. Belerang dan air tidak dapat menyatu

2. Agar-agar menjadi padat

3. Fe(OH)3 menjadi pekat

4. Air dan Minyak tidak dapat menyatu

5. Air dan minyak dapat menyatu

Anda mungkin juga menyukai