Anda di halaman 1dari 9

ISTILAH & DEFINISI

1. Sistem dispersi
2. Fasa/zat terdispersi: partikel-partikel koloid
yang tersebar.
3. Medium/zat pendispersi: medium tempat
penyebaran partikel koloid.
4. Koloid
5. Suspensi
6. Larutan sejati
IDENTIFIKASI KOLOID,
SUSPENSI & LARUTAN SEJATI

LARUTAN KOLOID SUSPENSI


KETERCAMPURAN Homogen Homogen (makroskopis); Heterogen
heterogen (mikroskopis)
UKURAN PARTIKEL < 1 nm 1-100 nm > 100 nm
JUMLAH FASE 1 fase 2 fase 2 fase
KESTABILAN Stabil Relatif stabil Tidak stabil
PENYARINGAN Tidak dapat Tidak dapat disaring Dapat disaring
disaring
WARNA Jernih Keruh Keruh
CAMPURAN
JENIS-JENIS KOLOID
No Fase Terdispersi Fase Pendispersi Nama Koloid Contoh
1. Gas Cair Busa/buih Buih sabun, krim
kocok
2. Gas Padat Busa Padat Batu apung, karet
busa
3. Cair Gas Aerosol Awan, kabut
4. Cair Cair Emulsi Susu, santan
5. Cair Padat Emulsi Padat Keju, mentega
6. Padat Gas Aerosol Padat Asap, debu di udara
7. Padat Cair Sol Cat, tinta, sol kanji
8. Padat Padat Sol Padat Paduan logam
(alloy), kaca
berwarna
SIFAT-SIFAT KOLOID
1. Efek Tyndall: Penghamburan cahaya oleh partikel-partikel
koloid.
2. Gerak Brown: Gerakan terus menerus partikel koloid,
karena bertumbukan dengan partikel medium
pendispersi.
3. Adsorpsi: Penyerapan ion pada permukaan koloid.
4. Koagulasi: Penggumpalan partikel koloid, sehingga
kestabilan sistem koloid hilang.
Koagulasi terjadi bila ke dalam sistem koloid:
 Ditambahkan elektrolit yang muatannya berlawanan,
 Ditambahkan koloid yang muatannya berlawanan,
 Dipanaskan atau didinginkan.
5. Elektroforesis: Gerak partikel koloid bermuatan oleh
pengaruh medan listrik.
KOLOID LIOFIL & LIOFOB
 Koloid Liofil: koloid yang fase terdispersinya
suka medium pendispersinya  gaya tarik
menariknya kuat.
Contoh : agar-agar, lem kanji, gelatin
 Koloid Liofob: koloid yang fase terdispersinya
tidak suka medium pendispersinya  gaya
tarik menarik lemah.
Contoh : sol belerang, sol emas
KESTABILAN KOLOID
 Koloid Pelindung: Suatu koloid yang
ditambahkan pada koloid lain, untuk
menghindari terjadinya koagulasi &
pengendapan.
Contoh: gelatin ditambahkan pada es krim untuk
menghindari pembentukan es batu.
 Emulgator: penstabil emulsi
Contoh: kasein dalam susu, sabun dalam
campuran air—minyak.
PEMBUATAN KOLOID
1. Cara DISPERSI: mengubah partikel kasar
menjadi partikel koloid
a) Mekanik
Contoh: penggilingan kacang kedelai dalam proses
pembuatan tahu.
b) Peptisasi: ke dalam suspensi suatu endapan
ditambahkan larutan ion sejenis, kemudian dilakukan
pengadukan. Pengadukan menyebabkan agregat
endapan pecah menjadi agregat yg lebih kecil.
Contoh: Pembuatan koloid Fe(OH)3  Menambahkan
larutan FeCl3 ke dalam suspensi Fe(OH)3 dalam air sambil
diaduk.
c) Busur Bredig: pembuatan sol-sol logam
menggunakan arus listrik bertegangan tinggi.
PEMBUATAN KOLOID…
2. Cara KONDENSASI: mengubah partikel larutan sejati
menjadi partikel koloid
a) Reaksi hidrolisis
FeCl3 + 3H2O  Fe(OH)3 + 3HCl (koloid merah coklat)
b) Reaksi redoks
Reaksi oksidasi: 2H2S + SO2  3S + 2H2O (koloid
belerang kuning keruh)
Reaksi reduksi: 2AuCl3 + 3HCOH + 3 H2O  2Au + 6HCl +
HCOOH (sol emas warna biru—merah delima)
c) Penggantian pelarut untuk menurunkan kelarutan zat
Larutan jenuh belerang dalam etanol dituangkan dalam air 
sol belerang
PENERAPAN SISTEM KOLOID
 Penjernihan air
Penggumpalan lumpur/pengotor-pengotor dalam air
menggunakan tawas, sehingga lumpur/pengotor-pengotor tsb
mengendap & dapat dipisahkan dari air yang bersih.
 Industri kosmetik (cth: deodoran/parfum berbentuk spray)
Deodoran mengadsorpsi keringat pada ketiak,
sehingga tidak terjadi bau.
 Industri makanan & minuman (cth: susu, jus, bubur bayi)
 Industri farmasi (cth: inhaler, emulsi)
 Hemodialisis
Penyaringan darah menggunakan membran/selaput semipermeabel untuk
“membersihkan” darah.

Anda mungkin juga menyukai