Anda di halaman 1dari 4

Nama : Wulandari Negitawati

NPM : 1910303058

RANGKUMAN METERI KOLOID

A. Pengertian koloid
Pengertian koloid adalah campuran heterogen dari dua zat atau lebih di mana
partikel-partikel zat antara 1 hingga 1000 nm terdispersi (tersebar) merata dalam
medium zat lain. Zat yang terdispersi sebagai partikel disebut fase terdispersi,
sedangkan zat yang menjadi medium mendispersikan partikel yang disebut medium
pendispersi. Secara makroskopis, koloid terlihat seperti larutan , di mana terbentuk
campuran homogen dari zat terlarut dan pelarut. Namun, secara mikroskopis, terlihat
seperti suspensi, yaitu campuran heterogen di mana masing-masing komponen
campuran dapat saling memisah.
B. Jenis-jenis koloid
Fasa Fasa Nama Contoh
terdispersi pendispersi
Padat Gas Aerosol Asap, debu di
udara
Padat Cair Sol Sol emas, sol
belerang, tinta,
cat
Padat Cair Sol padat Gelas
berwarna,
Intan hitam
Cair Gas Aersol Kabut
Cair Cair Emulsi Susu, santan,
minyak ikan
Cair Padat Emulsi padat Jeli, mutiara,
opal
Gas Cair Buih Buih sabun,
Krim kocok
Gas Padat buih padat Karet busa,
batu apung

C. Sifat-sifat koloid
Koloid memiliki beberapa sifat. Sifat-sifat koloid meliputi :
 Efek Tyndall
Merupakan penghampuran cahaya ketika mengenai partikel koloid. Contoh dari
efek tyndall adalah penghampuran lampu mobil pada saat jalanan sedang
berkabut, kabut tergolong jenis koloid aerosol. Dengan medium pendispersi
berupa gas, dan fase terdispersi berupa zat cair.
 Gerak brown
Merupakan gerak asal atau gerak tidak beraturan dari partikel-partikel terdispersi
koloid. Contoh gerak brown adalah gerak pasir yang larut dalam air mentah
 Muatan koloid
Partikel-partikel zat dalam sistem koloid memiliki muatan. Muatan dalam partikel
ini berperan menjaga kestabilan partikel yang terdispersi agar partikel tidak
menggumpal.
 Adsorpsi koloid
Merupakan penyerapan partikel-partikel yang terdispersi di sistem koloid. Contoh
penerapan adsorpsi koloid ini adalah pada pengobatan sakit perut dengan norit.
Di norit terdapat kandungan zat karbon aktif yang berperan menyerap larutan
lambung yang merupakan partikel terdispersi koloid.
 Koagulasi koloid
Koagulasi merupakan penggumpalan. Koagulasi pada sistem koloid adalah
penggumpalan yang terjadi akibat muatan partikel terdispersi koloid hilang.
Penerapan koagulasi misalnya pada penggunaan tawas untuk mejernihkan air
yang keruh. Cara kerjanya tawas akan menggumpalkan kotoran partikel terdipersi
di dalamnya
 Dialisis
Adalah prinsip menghilangkan muatan pada partikel koloid dengan cara
melewatkan koloid dalam memberan semipermiabel yang kemudian di masukan
kedalam zat cair.
 Koloid pelindung
Merupakan sifat koloid dimana suatu koloid yang dapat berperan dalam
menstabilkan sistem koloid yang lain.
D. Pembuatan Koloid
1. Kondensasi
a. Reaksi oksidasi-reduksi. Contohnya dalam proses pembuatan sol belerang.
2H2S (g) + SO2 (aq) → 3S (s) + 2H2O (l)
b. Reaksi hidrolisis. Contohnya dalam proses pembuatan sol Fe(OH)3.
FeCl3 (aq) + 3H2O (l) → Fe(OH)3 (s) + 3HCl (aq)
c. Reaksi pergeseran. Contohnya dalam proses pembuatan sol As2S3.
3H2S (g) + 2H3AsO3 (aq) → As2S3 (aq) + 6H2O (l)
d. Reaksi pergantian pelarut. Contohnya dalam proses pembuatan gel kalsium asetat
dengan menambahkan alkohol 90% ke larutan kalsium asetat jenuh.
2. Dispersi
a. Cara mekanik, dilakukan dengan menggerus partikel kasar sampai halus lalu
dimasukkan dalam medium pendispersi dan diaduk.
b. Cara busur Bredig, digunakan untuk membuat koloid logam. Cara ini adalah
penggabungan antara dispersi dengan kondensasi dimana atom-atom logam yang
mengalami dispersi dalam medium air akan terkondensasi.
c. Cara peptisasi, dilakukan dengan memecah partikel besar dengan bantuan zat
pemecah atau zat pemeptisasi (menambahkan ion sejenis pada endapan kasar.
d. Cara homogenisasi, contohnya adalah proses pembuatan emulsi obat pada mesin
homogenisasi.
E. Kestabilan koloid
Cara agar koloid tidak menggumpal anatar lain :
a. Penambahan ion
b. Dialisis
c. Penambahan emulgator
F. Kegunaan koloid

Jenis industry Contoh aplikasi


Industri makanan Keju, mentega, susu, saus salad
Industri kosmetika dan perawatan Krim, pasta gigi, sabun
tubuh
Industri cat Cat
Industri kebutuhan rumah tangga Sabun, deterjen
Industri pertanian Peptisida dan insektisida
Industri farmasi Minyak ikan, pensilin untuk suntikan
G.
Aplikasi koloid
a. Pemutihan gula
Dengan melarutkan gula ke dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem
koloid tanah diatomae atau karbon. Partikel-partikel koloid tersebut mengadsorpsi
zat warna dari gula tebu sehingga gula dapat berwarna putih.
b. Penjernihan air
Jika terjadi luka, maka luka tersebut dapat diobati dengan pensil stiptik atau tawas
yang mengandung ion-ion Al3+ dan Fe3+. Ion-ion tersebut membantu agar
partikel koloid di protein bersifat netral sehingga proses penggumpalan darah
dapat lebih mudah dilakukan.
c. Penggumpalan darah
dilakukan dengan cara menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion Al3+ yang terdapat
pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang
bermuatan positif melalui reaksi:
Al3+ + 3H2O à Al(OH)3 + 3H+

JAWABAN SOAL PRETEST :


1. Aerosol, gel
2. Gas terdispersi dalam zat cair
3. Dialisis
4. Efek tyndall
5. Sol
6. Dialisis
7. Asap
8. Dialisis
9. Kabut
10. Dispersi dengan cara mekanik
11. Koloid logam
12. Industri makanan
13. Industri pertanian
14. Industri rumah tangga
15. Cat tembok
16. Interaksi yang kuat dengan mediumnya
17. Salah
18. Kondensasi
19. Ya
20. Sabun

Anda mungkin juga menyukai