Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

PRAKTIKUM KE-4
( KESETIMBANGAN DAN KECEPATAN REAKSI KIMIA )

Nama : Luthfi Ilham Ramadhan

NIM : 202123001

Tanggal Praktikum : 22 November 2021

Dosen Pengampu MK : Ulfa Alfianti, S.Si., M.Si.

MATA KULIAH KIMIA DASAR


INSTITUT KESEHATAN DAN TEKNOLOGI PKP DKI JAKARTA
TAHUN 2021
DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................................................... ii

Bab I Pendahuluan .................................................................................................... 3

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 3

1.2 Tujuan Percobaan ........................................................................................ 3

Bab II Dasar Teori .................................................................................................... 4

2.1 Kesetimbangan dan Kecepatan Reaksi Kimia ............................................ 4

Bab III Metodologi Percobaan ................................................................................. 6

3.1 Alat dan Bahan yang Digunakan ................................................................. 6

3.2 Gambar Alat ................................................................................................ 7

3.3 Prosedur Percobaan ..................................................................................... 7

Bab IV Analisa Data dan Percobaan ........................................................................ 8

4.1 Tabel Hasil Pengamatan .............................................................................. 8

Kesimpulan ........... ................................................................................................... 11

Daftar Pustaka .......................................................................................................... 12

ii
Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Suatu kejadian dimana konsentrasi seluruh zat tidak lagi mengalami perubahan, sebab
zat-zat diruas kanan terbentuk dan terurai kembali dengan kecepatan yang sama. Keadaan
kesetimbangan ini bersifat dinamis, artinya reaksi terus berlangsung dalam dua arah dengan
kecepatan yang sama. Pada keadaan kesetimbangan tidak mengalami perubahan secara
mikrokopus (perubahan yang dapat diamati atau diukur). Kesetimbangan kimia dibedakan
atas kesetimbangan homogen dan heterogen. Pada kesetimbangan homogen semua zat yang
ada dalam sistem kesetimbangan memiliki fase yang sama, yaitu dalam bentuk gas dan
larutan. Di lingkungan sekitar kita sering terjadi reaksi kimia, baik secara kita sadari atau
tidak. Pada dasarnya semua reaksi dapat kembali ke keadaan semula. Biasanya terjadi pada
reaksi bolak-balik yang biasa kita sebut dengan keadaan setimbang. Dalam beberapa
percobaan beberapa reaksi dapat langsung direaksikan menjadi reaktan kembali.

1.2 Tujuan Percobaan

Tujuan praktikum ini adalah mempelajari prinsip kesetimbangan kimia (Azas Le


Chatelier’s), mengamati pengaruh konsentrasi terhadap kecepatan reaksi, mengamati
pengaruh temperatur terhadap kecepatan reaksi

3
Bab II Dasar Teori

2.1 Kesetimbangan dan Kecepatan Reaksi Kimia

Keadaan dimana reaksi kimia berjalan ke kanan dan ke kiri pada kecepatan yang sama
dan dalam waktu yang bersamaan. Rasio konsentrasi (jumlah) pereaksi dan produk tidak
berubah seiring dengan perubahan waktu.

Banyak reaksi kimia merupakan reaksi reversibel. Jika dua senyawa kimia dalam
larutan dicampurkan dan membentuk senyawa baru, ada kecenderungan senyawa baru itu
bereaksi kembali membentuk senyawa mula- mula. Jika kecepatan pembentukan senyawa
baru sama dengan kecepatan reaksi baliknya maka dinyatakan kesetimbangan telah tercapai.

A+B=C+D

Kkest = [C] [D ] / [A] [B]

Kkest disebut konstanta kesetimbangan

Hukum/ azas Le Chatelier’s yaitu jika tekanan, konsentrasi, volume dan temperatur
diberikan kepada sistem yang setimbang, sistem tersebut akan menyesuaikan sedemikian rupa
untuk mengimbangi tekanan hingga mencapai posisi kesetimbangan yang baru. Kecepatan
reaksi atau laju reaksi adalah laju penurunan reaktan (pereaksi) atau laju bertambahnya
produk (hasil reaksi). Laju reaksi dapat menggambarkan cepat lambatnya suatu reaksi kimia.

Pada percobaan ini faktor-faktor yang akan diamati yaitu pengaruh konsentrasi dan
temperatur. Jika ke dalam larutan natrium tiosulfat (Na2S2O3) ditambahkan larutan HCl encer,
maka beberapa saat akan terjadi kekeruhan. Kekeruhan ini disebabkan oleh partikel-partikel
belerang (S) yang terbentuk melalui reaksi autoredoks sebagai berikut:

Na2S2O3 (aq) + 2HCl (aq) → H2S2O3 (aq) + 2NaCl (aq) (1)

H2S2O3 (aq) → H2SO3 (aq) + S (s) (2)

Kecepatan pembentukan partikel belerang merupakan fungsi dari 24 konsentrasi


Na2S2O3 dan HCl. Jika konsentrasi larutan ini dibuat sangat encer dan bervariasi, maka waktu
kekeruhan akan teramati berbeda-beda.

4
Pengaruh Besaran Konstanta terhadap kesetimbangan :

- Bila K > 1, pada keadaan kesetimbangan reaksi condong ke arah produk.


- Jika K < 1, pada keadaan kesetimbangan reaksi condong ke arah reaktan.

Pengaruh perubahan terhadap temperatur:


Jika sistem kesetimbangan diberikan pengaruh atau perubahan temperatur, maka
reaksi secara umum akan bergeser ke arah endotermis (sistem yang menyerap panas).

5
Bab III Metodologi Percobaan

3.1 Alat dan Bahan yang Digunakan

No. Alat Bahan


1 Gelas Piala Asam Klorida, HCl 6 M
2 Gelas Ukur Kalsium Klorida Jenuh
Larutan Amonium
3 Pipet Takar Hidroksida, NH4OH 6
M
Larutan Asam Klorida,
4 Tabung Reaksi HCl 0,10; 0,05; 0,01;
0,005 N
Larutan Asam Klorida,
5
HCl 6 M
Larutan Besi (III) Nitrat,
6
Fe(NO3)3 1 M
Larutan Kalium
7
Tiosianat, KSCN 1 M
Larutan Kalsium
8 Hidroksida, Ca(OH)2
jenuh
Larutan Natrium
9
Hidroksida, NaOH 6 M

Larutan Perak Nitrat,


10
AgNO3 0,1 M

Larutan Tembaga (II)


11
Sulfat, CuSO4 0,1 M

Natrium Tiosulfat,
12 Na2S2O3 0,10; 0,05;
0,01; 0,005 N

6
3.2 Gambar Alat

a. Gelas Piala b. Gelas Ukur

c. Pipet Takar d. Tabung Reaksi

3.3. Prosedur Percobaan

B. KESETIMBANGAN BESI (III) TIOSIANAT

1. Ke dalam gelas piala yang bersih masukkan 50 mL air suling, 1 mL larutan kalium
tiosianat 1 M dan 1 mL larutan besi (III) nitrat 1 M. Aduk agar homogen.
2. Sediakan 5 buah tabung reaksi ukuran sedang dan beri label 1-5. Masukkan 2 mL 25
larutan di atas (No. 1) ke dalam masing-masing tabung reaksi ini.
3. Selanjutnya: Tabung 1 tidak ditambah (tetap), sebagai pembanding Tabung 2 tambahkan
2 mL larutan besi (III) nitrat 1 M Tabung 3 tambahkan 1 mL larutan kalium tiosianat 1 M
Tabung 4 tambahkan 10 tetes larutan perak nitrat 0,1 M Tabung 5 dipanaskan dalam
penangas air Amati setiap hasil percobaan dan bandingkan warnanya dengan tabung
reaksi 1.

E. PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP KESETIMBANGAN

1. Sediakan 6 buah tabung reaksi yang bersih dan kering. Tiga tabung reaksi diisi larutan
Na2S2O3 0,1 N sedangkan yang tiga lagi diisi dengan larutan HCl 0,1 N masing-masing
sebanyak 5 mL. (Diganti dengan Besi (III) Tiosianat)
2. Sepasang larutan mamsukan kedalam air es, sepasang masukan kedalam air pada suhu
kamar dan sepasang masukan kedalam air panas.

7
Bab IV Analisa Data dan Percobaan

4.1 Tabel Hasil Pengamatan


Tabel A

Kesetimbangan
Perubahan
No. Gambar
Warna
Reaksi Rumus Reaksi

H2O (l) + KSCN (aq)


Air Suling + Warna menjadi
+ Fe(NO3)3 (aq) =>
1 Kalium Tiosianat coklat
Fe(SCN)3 (aq)+ K2O
+ Besi (III) Nitrat transparan.
(s) + HNO3 (aq)

Fe(SCN)3 (aq) + Warna menjadi


Besi (III)
2 FeCl3 (s) => Fe (s) + coklat
Tiosianat + FeCl3
Cl(SCN) (aq) transparan.

Besi (III) Fe(SCN)3 (aq) + Warna menjadi


3 Tiosianat + KSCN (aq) => FeK3 merah tua
KSCN (aq) + SCN (aq) kehitaman.

Warna menjadi
Fe(SCN)3 (aq) + oranye/jingga
Besi (III)
AgNO3 (aq) => muda transparan
4 Tiosianat +
Fe(NO3)3 (s) + dan terdapat
AgNO3
AgSCN (aq) endapan
berwarna putih.

Fe(SCN)3 (aq) +
Besi (III)
Na2HPO4 (aq) => Warna menjadi
5 Tiosianat +
Fe2(HPO4)3 (aq) + putih.
Na2HPO4
NaSCN (aq)

Warna menjadi
Fe(SCN)3 (aq) + transparan
Besi (III)
6 NH3 (g) => Fe(NH3)3 dengan endapan
Tiosianat + NH3
(s) + 3SCN (aq) berwarna coklat
muda.

8
Gambar Hasil Pengamatan Tabel A

Tabel B

Kesetimbangan
Perubahan
No. Gambar
Warna
Reaksi Rumus Reaksi

Tidak Terjadi
Besi (III)
1 Fe(SCN)3 perubahan
Tiosianat
warna.

Besi (III) Tidak Terjadi


Fe(SCN)3
2 Tiosianat perubahan
Dipanaskan
(Dipanaskan) warna.

Besi (III) Tidak Terjadi


Fe(SCN)3
3 Tiosianat perubahan
Didinginkan
(Didinginkan) warna.

9
Gambar Hasil Pengamatan Tabel B

10
Kesimpulan

Dari hasil pengamatan pada tabel A dapat disimpulkan bahwa pada kesetimbangan
reaksi Besi (III) Tiosianat, ketika larutan Besi (III) Tiosianat dituangkan ke beberapa tabung
reaksi dan ditambahkan larutan yang berbeda. Terjadi perbedaan waktu reaksi dan perbedaan
perubahan warna pada setiap larutan Besi (III) Tiosianat pada tabung reaksi yang berbeda.
Dari hasil pengamatan pada tabel B dapat disimpulkan bahwa pada reaksi kesetimbangan
larutan Besi (III) Tiosianat yang tidak diberi tambahan atau pengurangan temperatur itu tidak
terjadi perubahan apapun. Bahkan pada larutan Besi (III) Tiosianat yang dipanaskan dan
didinginkan sama sekali tidak terjadi perubahan warna dan tidak ada endapan.

11
Daftar Pustaka

Jesperson, Brady, & Hyslop. 2012. Chemistry The Molecular of Nature. 6th ed. Page 710 –
715. Jhon Willey & Sons, New York.

Lawrie Ryan, & Roger Norris. 2014. Cambridge International AS & A Level Chemistry
Coursebook. 2nd ed. Content 8. Cambridge University Press, Cambridge.

12

Anda mungkin juga menyukai