Anda di halaman 1dari 7

KOLOID

1. Nama kelompok :
2. •Akbellia Radwa (04)
3. •Alya UI (05)
4. •Devinda Dyah (09)
5. •Titah Piniji (31)

6. XI MIPA 5
7. SMA N 1 KASIHAN
PENGERTIAN

• Koloid merupakan sebuah keadaan yang menggambarkan


kondisi pencampuran dua macam bahan ataupun zat yang
memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lainnya.
Campuran koloid biasanya terletak di antara campuran larutan
dan campuran suspensi, namun tidak termasuk ke dalam dua
macam campuran ini.
SIFAT-SIFAT KOLOID

1. AdsorpsiI
Sifat ini disebabkan oleh keberadaan gaya Van der Waals di bagian permukaan partikel yang mampu membuat
atom – atom dari zat lain tertarik. Akibatnya padatan yang pada dasarnya memiliki sifat adsorben (memiliki
kemampuan menyerap), tetap terserap oleh koloig, karena luas permukaan kolid jauh lebih besar dari padatan.
2. Efek Tyndall
Sifat koloid yang pertama adalah efek tyndal. Efek tyndal merupakan efek penghamburan cahaya ke segala arah.
Ketika cahaya ditatapkan ke koloid, maka cahaya yang ditatapkan akan berhamburan  ataupun tidak
menembus.Efek tyndal merupakan salah satu faktor utama yang membedakan larutan (dapat ditembus cahaya
dengan baik) dengan koloid (tidak dapat ditembus cahaya dengan baik / cahaya menyebar)
3.Gerak Brown
Sifat koloid yang ketiga adalah gerak brown. Jika diamati dengan seksama menggunakan mikroskop optik, koloid
mengandung banyak sekali partikel – partikel yang memiliki bentuk berupa bintik – bintik berkilau yang bergerak ke
segala arah secara acak yang disebabkan oleh banyaknya benturan pada antar partikel ataupun molekul yang ada
di dalam koloid. Nah, gerakan acak pada partikel – parkel dalam koloid ini lah yang disebut dengan gerk Brown.
Fase Fase
Jenis
Terdispers Pendisper Contoh Koloid
Koloid
i si

Kabut, awan, hair


Cair Gas Aerosol
spray

Padat Gas Aerosol Asa, debu di udara

Buih sabun, krim


JENIS-JENIS KOLOID Gas Cair Buih
kocok

Susu, santan,
Cair Cair Emulsi
mayonnaise

Sol emas, tinta, cat,


Padat Cair Sol
pasta gigi

Karet busa,
Gas Padat Buih padat Styrofoam, batu
apung

Emulsi Margarin, keju, jelly,


Cair Padat
padat (gel) mutiara

Gelas berwarna, intan


Padat Padat Sol padat
hitam
1. KONDENSASI
Pada cara ini, partikel-partikel kecil (partikel larutan)
bergabung menjadi partikel-partikel yang lebih besar (partikel
koloid), yang dapat dilakukan melalui:
a. Reaksi redoks
Contoh: pembuatan sol belerang
2H2S(g) + SO2(aq) → 3S(koloid) + 2H2O(l)
PEMBUATAN KOLOID
b. Hidrolisis
Contoh: pembuatan sol Fe(OH)3 dengan menambahkan
larutan FeCl3 ke dalam air mendidih
FeCl3(aq) + 3H2O(l) → Fe(OH)3(koloid) + 3HCl(aq)
c. Dekomposisi Rangkap
Contoh: pembuatan sol AgCl
AgNO3(aq) + HCl(aq) → AgCl(koloid) + HNO3(aq)
d. Pengantian pelarut
Contoh: bila larutan jenuh kalsium asetat dicampur
dengan alkohol akan terbentuk suatu koloid berupa gel
Klik ikon untuk menambahkan gamba • penerapan sifat koloid untuk industri dan kesehatan
Penggunaan koloid dalam industri:
1. Industri Kosmetik
    Bahan kosmetik seperti foundation, finishing cream, dan deodoran adalah koloid yang umumnya      emulsi padat. 
*Emulsi: sistem koloid yang zat terdispersi dan medium pendispersi sama-sama cairan.
Agar menjadi koloid perlu ditambahkan zat pengemulsi (emulgator). 
Co:
a. Susu -> emulsi lemak dlm air dan kasein sbg emulgator.
b. Obat-obatan yang larut dalam air (dibuat dan dipanaskan dalam bentuk emulsi). Co: krim wajah dan minyak ikan.

2. Industri Tekstil
Pada industri tekstil, koloid digunakan saat pencelupan bahan pewarna pakaian yang kurang baik daya serapnya terhadap zat warna.
Koloid membuat zat warna menjadi memiliki daya serap tinggi dan melekat pada tekstil

3. Industri Sabun dan Deterjen


Pada industri sabjn dan detergen koloid digunakan sebagai emulgator untuk membentuk emulsi antara kotoran (minyak) dengan air.

KOLOID DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Klik ikon untuk menambahkan gamba

• gejala alam yang didasari sifat keloid

Anda mungkin juga menyukai