Anda di halaman 1dari 7

BAB 10

SISTEM KOLOID
PENGELOMPOKAN
KOLOID
Disusun Oleh :

DIANI RIA AGUSTIN


12 / XI MIPA 6
Pengelompokan koloid dibagi dua yaitu berdasarkan kombinasi fase terdispersi dan
medium pendispersi:

1.Berdasarkan fase terdispersinya, sistem koloid dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

a. Sol (fase terdispersi padat)


Sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair disebut sol.
b. Emulsi (fase terdispersi cair)
Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain disebut emulsi. Syarat terjadinya
emulsi ini adalah dua jenis zat cair itu tidak saling melarutkan.
c. Buih (fase terdispersi gas)
Sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair disebut buih. Seperti halnya dengan
emulsi, untuk menstabilkan buih diperlukan zat pembuih, misalnya sabun, deterjen, dan
protein. Emulsi terbentuk karena pengaruh suatu pengemulsi (emulgator).
Tabel pengelompokan koloid beserta contohnya

NO Fase Dispresi Medium Nama Koloid Contoh


Pendispersi

1. Padat Cair Sol Sol emas, agar agar, jelly, cat,


tinta,air sungai

2. Padat Gas Aerosol Padat Asap, debu padat


3. Padat Padat Sol padat Paduan logam, kaca berwarna
4. Cair Gas Aerosol Kabut, Awan
5. Cair Cair Emulasi Santan, Susu, Es krim, Krim,
Lotion, Mayonaise

6. Cair Padat Emulasi padat Keju, Mentega, Mutiara


7. Gas Cair Buih, Busa Busa Sabun
8. Gas Padat Busa Padat Karet Busa, Batu Apung
Susu termasuk emulsi cair karena zat fase cair terdispersi dalam zat
fase cair. Artinya, zat terdispersi berfase cair dan zat pendispersi (medium)
berfase cair. Susu murni (dalam bentuk cair) merupakan contoh bentuk
emulsi alami karena di dalam susu murni telah terdapat emulgator alami,
yaitu kasein. 

Secara makroskopis susu bersifat homogen, tetapi heterogen jika


diamati dengan mikroskop ultra, lalu dapat disaring dengan penyaring
ultra. Susu memiliki komposisi yang berkisar pada 87,7% air, 4,9% laktosa
(karbohidrat), 3,4% lemak, 3,3% protein, dan 0,7% mineral. Keberadaan
campuran partikel laktosa, lemak dan protein yang terdispersi secara
merata dalam air ini akan menyebabkan kelakuan sifat materi yang
tergolong sebagai koloid. 
2. Berdsarkan interaksi fase terdispersi dan medium pendispersi

a. Sol liofil
Interaksi antara zat terdispersi dan medium pendispersi kuat.
Contohnya : agar, susu, dan santan

b. Sol liofob
Interaksi antara zat terdispersi dan medium pendispersi lemah.
Contohnya : sol belerang dan sol emas

Jika medium pendispersi air , sol liofil disebut hidrofil sedangkan sol liofob
disebut hidrofob

Anda mungkin juga menyukai