Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“MEMBENTUK KARATEKA UNGGUL GENERAGI MUDA”

Disusun oleh :
Nurul Safitri Adi Ningsih (23081062)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN & REKREASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul "Konsep Ibadah dan
Manfaat Bagi Kehidupan". Segala puji hanyalah milik Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, yang telah
menciptakan manusia beserta segala hal yang ada di alam semesta ini.

Seni bela diri, khususnya karate, bukansekedar ak�fitas fisik, tetapi sebuah perjalanan
tranformasi karakter dan pengembangan keterampilan yang mendalam. Dalam membentuk karakter
generasi muda, kuta dapat memahami bagaimana nilai-nilai moral disematkan dalam la�han, dan
melihat dampak posi�fnya pada pengembangan keterampilan fisik dan mental.

Semoga makalah yang saya buat ini memberikan wawasan yang bermanfaat dan menginspirasi
kita semua untuk terlibat dalam proses pembentukan generasi muda yang unggul melalu seni bela
diri karate. Terima kasih.
DAFTAR ISI .............................................................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB I ...................................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 4

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 4


1.2 Tujuan penulis ................................................................................................................. 5
1.3 Manfaat penulis .............................................................................................................. 5
BAB II ................................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 6
2.1 Proses pembentukan karateka unggul generasi muda ....................... 6
2.2 Bagaimana cara membentuk individu yang Tangguh. ............................. 7
BAB III .............................................................................................................................................. 9
PENUTUP ........................................................................................................................................ 9
KESIMPULAN ................................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


bela diri karate, yang berakar dari jepang, telah berkembang menjadi lebih dari sekedar
suatu keterampilan fisik. Karate tidak hanya tentang Gerakan tubuh yang terampil, tetapi juga
merupakan perjalanan mendalam menuju transformasi karakter. Diera yang terus menerus
berkembang ini, di mana generasi muda dihadangkan pada berbagai tekanan dan
kompleksitas kehidupan, penting untuk memahami bahwa karate bukan hanya seni bela diri,
tetapi juga sebuah wahana untuk membentuk karateka unggul yang dilandasi oleh
keterampilan fisik dan nilai-nilai moral.
Daalam konteks Seni ini, maklah ini akan mengeksplorasi esensi pembentukan karateka
unggul pada generasi muda. Melalui pemahaman tentang Latihan, filosofi, dan peran
instruktur,kita dapat mengungkapkan bagaimana karate menjadi lebih dari sekedar Latihan
fisik, melainkan sebuah upaya yang holistic untuk membentuk karakter dan membekali
generasi muda dengan keterampilan yang tidak hanya berguna di dalam dojo tetapi juga
dalam kehidupan sehrari-hari. Makalah ini bertujuan untuk proses pembentukan karateka
unggul pada generassi muda .
1.2 Tujuan penulis

Dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan pokok yang
menjadi objek pembahasan dalam penulisan makalah ini, meliputi:

1.Bagaimana proses pembentukan karateka unggul generasi muda.


2.Bagaimana cara membentuk individu yang Tangguh.

1.3 Manfaat penulis

Dari tujuan di atas, dapat diharapkan memberikan maanfaat atau kegunaan dari makalah ini
adalah:
1. Melalui penulisan ini, penulis dapat berkontribusipada pengetahuan dan literatur
mengenai seni bela diri,khususnya karate, serta memberikan sudut pandang baru
terhadap dampaknya pada generasi muda.
2. Melalui penulisan makalah ini juga dapat membantu pengembangan keteraampilan
penulisan, termasuk kemampuan Menyusun argumen, menyajikan ide yang jelas, dan
merangkai informasi secara sistematis. Ada pun manfaat bagi pembaca sebagai
Berikut:
1. Pembaca akan mendapatkan wawasan yang lebih jauh tentang bagaimana Latihan karate
dapat membentuk karakter dan keterampilan generasi muda.
2. Pembaca dapat mendapatkan pandangan baru mengenai bagaimana karate dapat mejadi
alat pembentukan karakter yang lebih holistic yang tidak hanya mencangkup aspek fisik
tetapi juga nila-nilai moral.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Proses pembentukan karateka unggul generasi muda

Proses pembentukan karateka unggul generasi muda adalah suatu perjalanan yang
melibatkan bebrapa tahapan esensial untuk mengembangkan karakter, keterampilan
fisik dan nilai-nilai moral.
Berikut adalah penjelasan tentang proses ini:

1. Generasi muda yang tertarik dengan karate melalui perjalana mereka mendaftar
di dojo atau sekolah karate. Pada tahan ini, mereka diperkenalkan dengan prinsip-
prinsip dasar, tata krama, dan ekspektasi dalam lingkungan Latihan karate.

2. Kemudian dilanjutkan dengan proses Latihan fisik yang intensif. Peserta didik
akan terlibat dalam serangkaian Latihan untuk mengembangkan kekuatan tubuh,
kelincahan, dan koordinasi. Latihan ini menciptakan dasar fisik yang kuat yang
diperlukan untuk menjadi karateka yang kompeten.

3. Disiplin diri adalah unsur kunci dalam pembentukan karateka unggul. Melalui
aturan dan tata krama dalam Latihan, generasi muda diajarkan untuk
menghormati pelatih, sesama atlet dan menjaga sikap disiplin.

4. Karate tidak hanya mengajarkan Gerakan fisik, tetapi juga nilai-nilai moral seperti
rasa hormat, kesabaran, kejujuran, dan integritas. Instruktur berperan penting
dalam menyampaikan dan mendorong penerapan nilai-nilai ini dalam kehidupan
sehari-hari peserta didik.

5. Mengajarkan kemandirian, proses ini mendorong pertembuhan kemandirian.


Peserta didik diajarkan untuk bertanggung jawab atas perkembangan pribadi
mereka, memahami tujuan mereka dalam Latihan karate, dan membuat
keputusan yang mendukung pertumbuhan pribadi.

6. Puncak dari proses pembentukan adalah kemampuan peserta didik untuk


menerapkan nillai-nilai dan keterampilan yang mereka pelajari dalam kehidupan
sehari-hari. Ini menciptakan dampak positif dan membentuk karakter mereka di
luar lingkungan Latihan.

Proses ini bukanlah perjalan yang singkat, melainkan suatu upaya berkelanjutan
untuk membentuk karakter dan keterampilan generasi muda menjadi karateka unggul
yang tidak hanya mahir dalam Teknik bela diri tetaoi juga membawa dampak positif
dalam kehidupan mereka.
2.2 Bagaimana cara membentuk individu yang Tangguh.

Membentuk individu yang Tangguh dalam karate melibatkan kombinasi Latihan fisik,
pengembangan mental, dan penerapan nilai-nilai moral.
Berikut adalah beberapa cara untuk mencapai tujuan tersebut:

1. Latihan fisik yang terarur dan intensif :


• Rencanakan Latihan yang mencakup kekuatan, kelincahan, dan daya tahan.
• Fokus pada Teknik dasar karate untuk membangun fondasi yang kuat.
• Rutin Latihan kardiofaskular untuk meningkatkan daya tahan.

2. Pengembangan keterampilan mental:


• Ajarkan tektik relaksasi dan meditasi untuk menggelola stres dan meningkatkan
focus.
• Latih konsentrasi melalui Latihan pernafasan dan visualisasi.
• Dorong pemahaman bahwa ketangguhan mental sama pentingnnya dengan
kekuatan fisik.kareta

3. Disiplin diri dan etika:


• Tanamkan nilai-nilai disiplin dalam diri seperti tata krama dn menghormati
pelati.
• Ajarkan tanggung jawab terhadap diri sendiri dan sesama karateka
• Tekankan pentingnya integritas dan perilaku etis di dalam maupun di luar dojo.

4. Pertumbuhan kemandirian:
• Berikan tanggung jawab bertahap, seperti tugas dalam kelompok atau
membimbing rekan sesame
• Fasillitasi proses pengambilan keputusan yang memungkinkan karateka
merencanakan dan mengevaluasi progress mereka sendiri.

5. Latihan mental dalam situasi kompetitif:


• Terlibat dalam kompetisi karate untuk menguji kemampuan dan ketangguhan
mental.
• Ajarkan cara mengatasi kekalahan dengan sikap yang positif dan motivasi untuk
berkembang.

6. Pengajaran nilai-nilai moral:


• Berikan perbandingan nilai-nilai moral karate dengan situasi kehidupan sehari-
hari
• Jelaskan pentingnya rasa hormat, kesabaran, dan kejujuran dalam membentuk
karakter yang Tangguh.

7. Mentoring oleh instruktur dan sesame karateka:


• Pelatih yang berperan sebagai mentor akan memberikan pandangan dan
dukungan yang di perlukan.
• Fasilitas pembelajaran dari sesame karateka yang telah mencapai tingkat
keahlian yang lebih tinggi.
8. Penerapan dalam kehidupan sehari-hari:
• Diskusikan cara menerapankan prinsip-prinsip karate dalam situasi sehari-hari.
• Dorong karatekan untuk mengidentifikasi dan mngatasi tatangan hidup mereka
dengan menggunakan pembelajaran dari latihan karate.

Melalui pendekatan holistic ini, individu dapat tumbuh menjadi karateka yang tidak hanya
memiliki keterampilan bela diri yang tinggi, tetapi juga karakter yang tangguh, mandiri, dan
beretika tinggi. Proses ini menciptakan dasar yang kokoh untuk menghadapi berbagai tantangan
dalam hidup.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Dalam proses pembentukan ini, kesimpulan yang dapat di ambil adalah proses ini tidak
hanya berkaitan dengan Latihan fisik tetapi juga pengembangan nilai-nilai moral seperti rasa
hormat, kesabaran, dan intensif membangun kekuatan tubuh sedangkan Latihan mental
membentuk ketangguhan pikiran. Semua elemen berkolaborasi untuk membentuk individu yag
memiliki keterampilan teknis yang tinggi, tetapi juga bermoral dan tahan banting. Dengan
proses tersebut menciptakan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan holistik, membekali
individu dengan alat yang di perlukan untuk sukses dalam seni bela diri dan juga dalam
kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai