Nopta Sari - 238020020 - Manajemen Keuangan 1
Nopta Sari - 238020020 - Manajemen Keuangan 1
UNIVERSITAS PASUNDAN
Mata Kuliah : Manajemen Keuangan
Kelas : 28 B
Konsentrasi : Manajemen Rumah Sakit
Dosen : Prof. Dr. H. Atang Hermawan, SE.,MSIE.,Ak .,CSRS.,CSRA.,CPF.,CMA
Nama : Nopta Sari
Nim : 238020020
Tugas 1
Berikut ini adalah Laporan Neraca dan Rugi Laba yang diperoleh dari salah satu perusahaan yang bergerak
dalam perdagangan Barang kebutuhan pokok untuk tahun yang berakhir 2015 dan 2016
a. Laporan Neraca
Uraian 2015 2016 Uraian 2015 2016
Cash 50.000 65.000Liabilities and SH Eq.
Marketable Securities 25.000 85.000Current Liabilities
Account Receivable 75.000 55.000Account Payable 80.000 95.000
Inventory 115.000 80.000Wages Payable 100.00 55.000
Suplies 20.000 15.000Interest Payable 30.000 30.000
Total Current Assets 285.000 300.000 Rent Revenue in Adv. 0 60.000
Fixed Assets 200.000 245.000 Total Current Liab. 210.000 240.000
Acc. Depreciation (50.000) (65.000)Mortgage Payable 60.000 90.000
Net Fixed Assets 150.000 180.000 Total Liabilities 270.000 330.000
Stock Holders Equity 165.000 150.000
Total Assets 435.000 480.000 Tot Liab & SH. Eq. 435.000 480.000
Saudara diminta :
a. Tentukanlah Ratio Keuangan Perusahaan dengan pendekatan Cross Sectional berdasarkan ratio :
Current ratio (RI=2,6), Quick ratio (RI=1.4), Inventory turn Over (RI=4), Fexed Asset Turn Over
(RI=0.75), Debt to Equity Ratio (RI=0.6), Debt To Assets Ratio (RI=1,0), ROA (RI=0.075), ROE
(RI=0.125), Net Profit margin Ratio (RI=0.35), Gross Margin ratio (RI=0.65).
Jawaban:
a.
No. Uraian 2017 2018
1. Current ratio (RI=2,5) 285.000 / 210.000 x 300.000/240.000 x 100%=
= current asset / current 100% = 1,357% 1,25%
liabiltys x 100% RP (1,35) < RI (2,5) Artinya
- Time series : 2017
dibandingkan 2018
mengalami penurununan
- RP (1,25) < RI (2,5)
2 Quick ratio (RI=1.2) 285.000 - 115.000 / 300.000 – 80.0000 /240.000 x
= currents asset – inventory 210.000 x 100% = 100%= 0,91%
/ current liability X 100% 0,80% Artinya: - Time series:2018
RP (0,80) < RI (1,2) dibandingkan 2017
mengalami kenaikan
-RP (0,91) < RI (1,2)
1. Current Ratio:
Time Series: Kinerja perusahaan meningkat karena rasio current ratio naik. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang lebih baik untuk memenuhi
kewajiban jangka pendeknya.
Perbandingan dengan Industri: Rasio current ratio perusahaan (0,34) lebih rendah
dibandingkan dengan rasio industri (0,65). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki
likuiditas yang lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata perusahaan di industrinya.
Time Series: Kinerja perusahaan meningkat karena rasio ARTO naik. Hal ini menunjukkan
bahwa perusahaan lebih efisien dalam menagih piutangnya.
Perbandingan dengan Industri: Rasio ARTO perusahaan (0,34) lebih rendah dibandingkan
dengan rasio industri (0,65). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan membutuhkan waktu
lebih lama untuk menagih piutangnya dibandingkan dengan rata-rata perusahaan di
industrinya.
Time Series: Kinerja perusahaan meningkat karena rasio ROE naik. Hal ini menunjukkan
bahwa perusahaan lebih efisien dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang sahamnya.
Perbandingan dengan Industri: Rasio ROE perusahaan (0,34) lebih rendah dibandingkan
dengan rasio industri (0,65). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan
keuntungan yang lebih rendah bagi pemegang sahamnya dibandingkan dengan rata-rata
perusahaan di industrinya.
Time Series: Kinerja perusahaan menurun karena rasio fixed asset turnover turun. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan kurang efisien dalam menggunakan aset tetapnya untuk
menghasilkan pendapatan.
Time Series: Kinerja perusahaan menurun karena rasio debt to assets ratio naik. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan memiliki tingkat utang yang lebih tinggi dibandingkan
dengan asetnya.
Time Series: Kinerja perusahaan menurun karena rasio debt to equity ratio naik. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan memiliki tingkat utang yang lebih tinggi dibandingkan
dengan modalnya.
Time Series: Kinerja perusahaan menurun karena rasio gross margin ratio turun. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih kecil dari setiap
penjualan.
Time Series: Kinerja perusahaan menurun karena rasio operating profit margin ratio turun.
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih kecil dari
operasinya.
Kesimpulan:
Secara time series, kinerja perusahaan menunjukkan beberapa aspek yang meningkat dan beberapa
aspek yang menurun. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan perlu melakukan perbaikan dalam
beberapa aspek untuk meningkatkan kinerjanya secara keseluruhan.
2. Secara cross section kinerja perusahaan menunjakan kerja yang kurang bagus
Interpretasi Rasio Keuangan Perusahaan Secara Cross Section
1. Current Ratio:
Perbandingan dengan Industri: Rasio current ratio perusahaan (0,34) lebih rendah
dibandingkan dengan rasio industri (0,65). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki
likuiditas yang lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata perusahaan di industrinya.
Perbandingan dengan Industri: Rasio ARTO perusahaan (0,34) lebih rendah dibandingkan
dengan rasio industri (0,65). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan membutuhkan waktu
lebih lama untuk menagih piutangnya dibandingkan dengan rata-rata perusahaan di
industrinya.
Perbandingan dengan Industri: Rasio ROE perusahaan (0,34) lebih rendah dibandingkan
dengan rasio industri (0,65). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan
keuntungan yang lebih rendah bagi pemegang sahamnya dibandingkan dengan rata-rata
perusahaan di industrinya.
Perbandingan dengan Industri: Rasio ROI perusahaan (0,34) lebih rendah dibandingkan
dengan rasio industri (0,65). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan
keuntungan yang lebih rendah dari investasinya dibandingkan dengan rata-rata perusahaan di
industrinya.
Perbandingan dengan Industri: Tidak ada informasi mengenai rasio fixed asset turnover
industri.
Perbandingan dengan Industri: Rasio debt to assets ratio perusahaan (0,34) lebih tinggi
dibandingkan dengan rasio industri (0,65). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki
tingkat utang yang lebih tinggi dibandingkan dengan asetnya dibandingkan dengan rata-rata
perusahaan di industrinya.
Perbandingan dengan Industri: Rasio debt to equity ratio perusahaan (0,34) lebih tinggi
dibandingkan dengan rasio industri (0,65). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki
tingkat utang yang lebih tinggi dibandingkan dengan modalnya dibandingkan dengan rata-
rata perusahaan di industrinya.
8. Gross Margin Ratio:
Perbandingan dengan Industri: Tidak ada informasi mengenai rasio gross margin ratio
industri.
Perbandingan dengan Industri: Tidak ada informasi mengenai rasio operating profit margin
ratio industri.
Kesimpulan:
Secara cross section, kinerja perusahaan menunjukkan beberapa aspek yang lebih
rendah dibandingkan dengan rata-rata perusahaan di industrinya. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan perlu melakukan beberapa langkah untuk meningkatkan daya saingnya.
TUGAS-2
Pimpinan Rumah Sakit ADIRA BANDUNG sedang menyusun rencana kebutuhan Alat-alat Medis
untuk tahun 2016. Berdasarkan Analis Keuangan diperoleh data untuk masing-masing peralatan
yang dibutuhkan tersebut, yang meliputi Harga Perolehan dan Profitability Index adalah sebagai
berikut :
Dari data tersebut saudara diminta untuk memberikan rekomendasi alat-alat medis manakah
Jawab:
Berikut adalah tabel rekomendasi alat medis yang harus direalisasikan dengan dana
sebesar Rp 140.000.000:
No Peralatan Medis
Nilai Investasi Profitability Rekomendasi Alasan
Index Rekomendasi
1 Rongsen Rp 30.000.000 1,9 Direkomendasikan Memiliki PI tertinggi
(1,9) dan merupakan
alat vital untuk
diagnosa.
2 Echo cardigrafi Rp 46.000.000 1,8 Direkomendasikan Memiliki PI tinggi
(1,8) dan penting
untuk diagnosa
jantung.
3 Tempat tidur Rp 15.000.000 1,9 Direkomendasikan Memiliki PI tinggi
pasien (1,9) dan penting
untuk pasien rawat
inap
4 Tensi darah Rp 12.000.000 1,7 Direkomendasikan Memiliki PI tinggi
(1,7) dan penting
untuk pemeriksaan
dasar pasien.
5 Timbangan Berat Rp 16.000.000 1,6 Direkomendasikan Memiliki PI tinggi
Badan (1,6) dan penting
untuk memantau
kesehatan pasien.
6 Ultrasonografi Rp 30.000.000 1,5 Direkomendasikan Memiliki PI tinggi
(USG) (1,5) dan penting
untuk diagnosa dan
pemantauan
kehamilan
7 Kursi roda corona Rp 15.000.000 1,4 Direkomendasikan Memiliki PI tinggi
one med (1,4) dan penting
untuk mobilitas
pasien.
Kesimpulan:
Berdasarkan analisis di atas, 7 alat medis direkomendasikan untuk direalisasikan dengan dana
Rp 140.000.000. Alat-alat tersebut memiliki PI tinggi, penting untuk kebutuhan rumah sakit, dan
b. Semua alat-alat medis tersebut akan direalisasikan semuanya, tentukan besarnya dana
pinjaman jika perusahaan memiliki dana awal sebesar 40% dari besarnya kebutuhan,
dan bunga 10% per tahun.
Jawab:
Penjelasan:
Dana Pinjaman
Total dana yang dibutuhkan untuk merealisasikan semua alat medis adalah Rp 504.000.000.
2. Dana Awal
Rumah sakit memiliki dana awal sebesar 40% dari total dana yang dibutuhkan, yaitu:
40% x Rp 504.000.000
= Rp 201.600.000
3. Dana Pinjaman
Rp 504.000.000 - Rp 201.600.000
= Rp 302.400.000
4. Bunga Pinjaman
= Rp 332.640.000
Kesimpulan:
TUGAS-3
Pengelola Yayasan BULAN SEHAT merencanakan akan melakukan pengadaan aset berupa alat alat medis
untuk kepentingan pelayanan terhadap pasien. Pengadaan alat alat medis tersebut direncanakan sumber
pendanaanya melalui kerjasama dengan Bank ABC Bandung dengan tingkat bunga yang disepakati sebesar
8% pertahun. Pajak 20 %. Berikut ini ringkasan data mengenai investasi tersebut :
Dari data tersebut saudara diminta untuk menganalisis kedua nilai investasi tersebut yang layak diterima, bila
menggunakan metode penilaian Investasi ( Gunakan 3 Metode yang saudara kuasai ) .
Jawab:Analisis kedua nilai investasi tersebut yang layak diterima dengan menggunakan
metode:
NPV adalah selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar selama
masa investasi. NPV positif menunjukkan investasi menguntungkan, sedangkan NPV negatif
menunjukkan investasi tidak menguntungkan.
Tahun Arus Kas Masuk (Laba Setelah Diskon Faktor (DF) Nilai Kini (NPV)
Pajak)
A Rp 21.850.000 0,9091 Rp 19.913.395
B Rp 24.900.000 0,8929 Rp 22.201.610
A Rp 24.900.000 0,8264 Rp 20.554.360
B Rp 18.850.000 0,7513 Rp 14.142.355
A Rp 18.000.000 0,6830 Rp 12.294.000
B Rp 18.000.000 0,6209 Rp 11.176.200
Jadi, NPV Investasi A adalah:
NPVA =−126.000.000+7.500.000+9.552.370+4.050.696+3.124.089
= −101.772
NPVB = −118.000.000+13.842.592+15.394.784+15.837.836+14.653.657
= −57.271.131
Dengan nilai Net Present Value (NPV) yang lebih besar menunjukkan investasi yang lebih
menguntungkan. Dalam kasus ini, Investasi B lebih menguntungkan daripada Investasi A.
2. Internal Rate of Return (IRR)
IRR adalah tingkat diskonto yang membuat NPV sama dengan 0. IRR yang lebih tinggi
menunjukkan investasi lebih menguntungkan.
Perhitungan IRR:
Interpolasi:
Investasi A:
= 10% + 0,02 x 1
= 10,2%
Investasi B:
= 10,12%
Hasil IRR:
Kesimpulan:
PP adalah waktu yang dibutuhkan untuk menutupi biaya investasi awal dari arus kas masuk.
PP yang lebih pendek menunjukkan investasi lebih menguntungkan.
Perhitungan PP:
TUGAS-4
Saudara sebagai staf ahli keuangan diminta untuk menyusun rekomendasi dalam pengadaan aset
perusahaan. Investasi yang direncanakan meliputi pengadaan Alat Rogsen dan EMG.
Pengadaan EMG membutuhkan Dana Rp. 146.500.000, diperkirakan aset tersebut dapat
digunakan selama 8 tahun. Berikut ini data yang berhubungan dengan investasi tersebut. Pendapatan
pertahun diperkirakan Rp. 160.000.000, biaya operasi Rp. 46.500.000. Nilai sisa dari aset tersebut
jika sudah tidak digunakan lagi adalah Rp. 22.500.000. Sumber pendanaan direncanakan melalui
kredit perbankan dengan tingkat bunga 10% pertahun. Tarif pajak untuk investasi ini 12 %.
Pengadaan Alat Rongsen membutuhkan Dana sebesar Rp. 148.000.000, diperkirakan aset tersebut
dapat digunakan selama 5 tahun, dengan cash in flow tahun ke-1, ke-2 dan ke-3 adalah Rp.
34.000.000, dan cash flow tahun ke-4 dan ke-5 adalah Rp. 32.000.000
Saudara Diminta :
Alternatif Pengadaan aset manakah yang dapat sudara rekomendasikan ( Gunakan 3 metode yang
saudara kuasai ). Asumsikan Discount Faktor (DF) yang layak untuk kedua proyek ini 12 %.
Jawaban:
Perhitungan NPV:
Alat EMG:
NPV = Rp 447.058.724
Alat Rongsen:
NPV:
NPV = Rp 122.912.345
Kesimpulan:
Berdasarkan NPV, Alat EMG lebih direkomendasikan daripada Alat Rongsen. NPV Alat EMG
jauh lebih tinggi daripada NPV Alat Rongsen, menunjukkan bahwa Alat EMG menghasilkan
keuntungan yang lebih besar dalam jangka panjang.
Alat EMG:
IRR = 15%
Alat Rongsen:
IRR = 12%
Kesimpulan:
Berdasarkan IRR, Alat EMG lebih direkomendasikan daripada Alat Rongsen. IRR Alat EMG lebih
tinggi daripada IRR Alat Rongsen, menunjukkan bahwa Alat EMG menghasilkan keuntungan yang
lebih besar dalam jangka panjang.
Perhitungan PP:
Alat EMG:
PP:
PP = Rp 146.500.000 / Rp 113.500.000
PP = 1,29 tahun
Alat Rongsen:
PP:
PP = Rp 148.000.000 / Rp 34.000.000
PP = 4,35 tahun
NPV:
NPV = Rp 122.912.345
TUGAS-5
Yayasan ESA BANDUNG adalah sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan
kesehatan. Yayasan tersebut saat ini sedang mengumpulkan data keuangan untuk kepentingan
penyusunan anggaran tahun 2014. Data yang telah terkumpul meliputi :
Rencana Penghasilan dari penjualan jasa, pada bulan Januari, Pebruari. dan Maret tahun 2014
berturut-turut sebagai berikut : Rp. 950 juta, Rp. 1.200 juta, dan Rp. 800 juta. Penghasilan
tersebut sebesar 40 % akan diterima secara tunai dan sisanya dicicil ( kredit ) selama 60 hari.
Diharapkan 60 % dari penghasilan kredit akan diterima dalam bulan yang bersangkutan dan
diberikan potongan sebesar 5%, sisanya akan dilunasi pada bulan berikutnya. Realisasi
Penerimaan pada bulan Desember 2013 adalah sebesar Rp. 750 juta.
Pembelian barang-barang medis selama bulan Januari., Pebruari. dan Maret adalah berturut turut
sebesar Rp. 475 juta, 850 juta, dan 375 juta.
Gaji Tetap dan Honorer setiap bulannya Rp. 130 juta
Biaya pemeliharaan Peralatan Medis Rp. 18 juta perbulan
Penerimaan yang berasal dari bunga dan deviden pada bulan Januari Rp. 10 juta
Pada bulan Pebruari Yayasan harus melunasi hutang atas pembelian Peralatan Medis sebesar
Rp. 45 juta
Pajak perseroan dibayar setiap bulan Pebruari sebesar Rp. 12 juta
Pada bulan Maret Yayasan menjual beberapa Peralatan Medis yang sudah dianggap kuno
seharga Rp. 85 juta
Biaya lain-lain : Januari. Rp 24,5 juta, Pebruari. Rp. 38 juta dan Maret. Rp. 20 juta
Besarnya cicilan kendaraan untuk bulan januari dan pebruari adalah Rp. 60 juta per bulan
Saldo kas pada akhir bulan Desember 2013 Rp. 25 juta.
Saldo Kas Pengaman ( Saldo Kas Minimal yang harus ada ) adalah Rp. 75 juta
Saudara diminta :
Jawab: