Anda di halaman 1dari 80

ANALISIS RASIO

By : Irwan Supriyadi, M.Ak.


Analisis Rasio

Analisis yang dilakukan dengan membandingkan


antara satu angka / pos dalam laporan keuangan
dengan pos lain dalam laporan keuangan sehingga
memiliki makna atau arti.

2
Tujuan Analisis Rasio
• Analisis Ratio bertujuan untuk:
– Menstandarkan informasi keuangan untuk tujuan
perbandingan
– Evaluasi hasil usaha dan risiko usaha
– Membandingkan kinerja sekarang dengan tahun
sebelumnya
– Membandingkan kinerja perusahaan dgn perusahaan lain
dalam industri yang sama

3
Logika dibalik Ratio Analysis
• Perusahaan memiliki sumber ekonomi
• Perusahaan mengubah sumber ekonomi menjadi laba
melalui
– Produksi barang/penyediaan jasa
– Penjualan barang/pemberian jasa
• Ratios
– Mengukur hubungan antara sumber ekonomi dengan aliran
keuangan
– Menunjukkan cara-cara yang digunakan perusahaan jika
dibandingkan dengan cara yang digunakan
• Tahun sebelumnya
• Perusahaan lain
• Industri
• Semua Perusahaan
4
Jenis Analisis Rasio

• Analisis likuiditas
• Analisis aktivitas / pemanfaatan aktiva
• Analisis tingkat hutang (leverage / solvabilitas)
• Analisis profitabilitas / rentabilitas

5
ANALISIS
RASIO LIKUIDITAS
PENGERTIAN RASIO LIKUIDITAS
(Likuidity Ratio)
Rasio likuiditas adalah: rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban (utang jangka pendek).

Artinya apabila perusahaan ditagih, perusahaan akan mampu memenuhi


utang tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo.
TUJUAN RASIO LIKUIDITAS
 Mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau
utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih.
 Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban
jangka pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan
 Mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka
pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan sediaan
atau piutang.
JENIS-JENIS RASIO LIKUIDITAS

 RASIO LANCAR (CURRENT RATIO)


 RASIO SANGAT LANCAR ( QUICK RATIO ATAU ACID TEST RATIO).
 RASIO KAS (CASH RATIO)
 RASIO PERPUTARAN KAS
 INVENTORY TO NET WORKING CAPITAL
RASIO LANCAR (CURRENT RATIO)
Rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendek atau
utang yang segera jatuh tempo
pada saat ditagih secara
keseluruhan.
Dengan kata lain:
Seberapa banyak aktiva lancar yang
tersedia untuk menutupi kewajiban
jangka pendek yang segera jatuh
tempo.
AKTIVA LANCAR (CURRENT ASSET)

Harta perusahaan yang dapat dijadikan uang dalam waktu singkat (maksimal
1 tahun).
Komponen aktiva lancar meliputi : kas, bank, surat-surat berharga, piutang,
sediaan, biaya dibayar dimuka, pendapatan yang masih harus diterima,
pinjaman yang diberikan dan aktiva lancar lainnya.
UTANG LANCAR
Utang lancar (Current liabilities) merupakan kewajiban peruahaan jangka
pendek (maksimal satu tahun). Artinya utang ini segera dilunasi dalam
waktu paling lama satu tahun.
Komponen utang lancar meliputi : Utang Dagang, utang bank satu tahun,
utang wesel, utang gaji, utang pajak, utang dividen, biaya diterima
dimuka, utang jangka panjang yang hampir jatuh tempo serta utang
jangka pendek lainnya.
STANDAR RASIO LANCAR

 DALAM PRAKTIK STANDAR RASIO LANCAR ADALAH : 200% (2 : 1).


 DIANGGAP SEBAGAI UKURAN YANG CUKUP BAIK DAN MEMUASKAN BAGI
SUATU PERUSAHAAN.
 ARTINYA DENGAN RASIO TSB PERUSAHAAN MERASA PADA TITIK AMAN
DALAM JANGKA PENDEK
RUMUS RASIO LANCAR
AKTIVA LANCAR (CURRENT ASSET)
CURRENT RATIO =
UTANG LANCAR (CURRENT LIABILITY)

UTK MEMBAHAS RASIO-RASIO INI KITA AKAN MENGGUNKAN DATA LAP KEU
DARI PT INDO JAYA BERIKUT.
CONTOH LAPORAN KEUANGAN
PT INDO JAYA
NERACA
PER 31 DESEMBER 2022
POS-POS NERACA 2021 2022
Aktiva lancar:
Kas 250 260
Giro 350 300
Surat Berharga 140 160
Piutang 550 360
Sediaan 250 310
Aktiva lancar lainnya 100 150
Total Aktiva Lancar 1.640 1.340
Aktiva Tetap:
Tanah 900 1.000
Mesin 1.050 1.050
Kendaraan 650 750
Akumulasi Penyusutan (200) (250)
Total Aktiva tetap 2.400 2.550
PT INDO JAYA
NERACA
PER 31 DESEMBER 2022 (Sambungan)
POS-POS NERACA 2021 2022
Aktiva lainnya
Total Aktiva lainnya 160 110
Total Aktiva 4.200 4.000
Utang Lancar:
Utang Bank (10%) 500 550
Utang Dagang 200 200
Utang Lainnya 50 0
Total Utang Lancar 750 750
Utang Jangka Panjang:
Utang Bank (10%) 900 750
Utang Obligas (8) 400 400
Total Utang Jangka Panjang 1.300 1.150
Ekuitas
Modal disetor 1.600 1.600
Cadangan Laba 650 500
Total Ekuitas 2.250 2.100
Total Passiva 4.200 4.000
LAPORAN LABA RUGI
KOMPONEN LABA RUGI 2021 2022
Total Penjualan 5950 5.550
Harga Pokok Penjualan 4.050 3.850
Laba Kotor 1.900 1.700
Biaya Operasi:
Biaya umum dan 185 200
administrasi 145 180
Biaya Penjualan 40 30
Biaya Lainnya 370 410
Total Biaya Operasi: 1530 1.290
Laba Kotor Operasi 200 250
Penyusutan 1.330 1.040
Pendapatan Bersih Operasi 470 260
Pendapatan Lainnya 1.800 1.300
EBIT
LAPORAN LABA/RUGI
KOMPONEN LABA RUGI 2021 2022
Biaya Bunga
Bunga Bank 140 130
Bunga Obligasi 40 40
Total Biaya Bunga 180 170
EBT 1.620 1.130
Pajak 20% 324 226
EAIT 1.296 904
Earning Pershare
CONTOH RASIO LANCAR

Komponen Laporan Keuangan 2021 2022

Total Aset Lancar (Current Asset) 1.640 1.340


Total Utang Lancar (Current liability 750 750
keterangan

Rasio tahun 2021:


Rp 1.640
Current Ratio = = 2,18 = 2,2 (dibulatkan)
Rp 750

 Artinya, jumlah aktiva lancar sebanyak 2,2 kali utang lancar atau
setiap Rp 1 utang lancar dijamin oleh Rp 2,2 harta lancar atau 2,2:1
harta lancar dengan utang lancar.
CONTOH RASIO LANCAR

Rasio tahun 2022:


Rp 1.340
Current Ratio = = 1,8 (dibulatkan)
Rp 750
Artinya, jumlah aktiva lancar sebanyak 1,8 kali utang lancar atau setiap Rp 1
utang lancar dijamin oleh Rp 1,8 harta lancar atau 1,8:1 harta lancar
dengan utang lancar.
Penjelasan..

Jika rata-rata industri untuk current ratio adalah dua kali, keadaan
perusahaan untuk tahun 2021 berada dalam kondisi baik mengingat
rasionya berada diatas rata-rata industri.

Namun untuk tahun 2022 kondisinya kurang baik jika dibandingkan dengan
perusahaan lain karena rasionya berada dibawah rata-rata industri.
RASIO CEPAT (QUICK RATIO)

 Rasio cepat (Quick Ratio) atau rasio sangat


lancar adalah rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi
atau membayar kewajiban/utang lancar
(jangka pendek) dengan aktiva lancar
tanpa memperhitungkan niai sediaan
(inventory). Artinya nilai sediaan diabaikan.
RUMUS RASIO CEPAT
(QUICK RATI0)
CURRENT ASSET – INVENTORY
RASIO CEPAT (QUICK RATIO)=
CURRENT LIABILITY

ATAU
KAS+BANK+PIUTANG
RASIO CEPAT (QUICK RATIO)=
CURRENT LIABILITY
CONTOH

Komponen Laporan Keuangan 2021 2022


Total Aset Lancar (Current Asset) 1.640 1.340
Total Utang Lancar (Current liability 750 750
Sediaan (inventory) 250 310

Rasio tahun 2021:

Rp 1.640 - 250
Quick Ratio = = 2,52 kali
Rp 750
CONTOH
Komponen Laporan Keuangan 2021 2022
Total Aset Lancar (Current Asset) 1.640 1.340
Total Utang Lancar (Current liability 750 750
Sediaan (inventory) 250 310

Rasio tahun 2022:

Rp 1.340 - 310
Quick Ratio = = 2,2 kali
Rp 750
Keterangan ..
Jika rata-rata industri untuk quick ratio adalah 1,5 kali,
maka keadaan perusahaan lebih baik dari
perusahaan lain. Kondisi ini menunjukkan bahwa
perusahaan tidak harus menjual sediaan bila
hendak melunasi utangnya lancar, tetapi apat
menjual surat berharga atau penagihan piutang.
Namun jika rasio berada dibawah rata-rata industri
artinya keadaan perusahaan lebih buruk dari
perusahaan lain.
RASIO KAS (CASH RATIO)

Rasio kas, alat bagi perusahaan untuk


mengukur seberapa besar uang yang
benar-benar siap untuk digunakan
membayar utangnya.
Artinya perusahaan tidak perlu
menunggu untuk menjual atau
menagih utang lancar lainnya yaitu
dengan menggunakan rasio lancar.
RUMUS RASIO KAS
CASH OR CASH EQUIVALENT
CASH RATIO =
CURRENT LIABILITIES

ATAU :
KAS + BANK
CASH RASIO =
CURRENT LIABILITIES
CONTOH

Komponen Laporan Keuangan 2021 2022


Total Aset Lancar (Current Asset) 1.640 1.340
Total Utang Lancar (Current liability 750 750
Kas 250 260
Giro (Bank) 350 300

Rasio tahun 2021:


Rp 250 + 350
Cash Ratio = = 0,8 kali (80%)
Rp 750
CONTOH
Komponen Laporan Keuangan 2021 2022
Total Aset Lancar (Current Asset) 1.640 1.340
Total Utang Lancar (Current liability 750 750
Kas 250 260
Giro (Bank) 350 300

Rasio tahun 2022:


Rp 260 + 350
Cash Ratio = = 0,746 kali (75%)
Rp 750
KETERANGAN..

Jika rata-rata industri untuk cash ratio adalah


50% maka keadaan perusanaan lebih baik
dari perusahaan lain. Namun kondisi rasio
kas terlalu tinggi juga kurang baik karena
ada dana yang menganggur yang tidak
atau belum digunakan secara optimal.
RASIO PERPUTARAN KAS

Rasio perputaran kas berfungsi untuk mengukur tingkat


kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan
untuk membayar tagihan dan membiaya penjualan.
Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat
ketersediaan kas untuk membayar tagihan (utang) dan
biaya yang berkaitan dengan penjualan.
RUMUS RASIO PERPUTARAN KAS

PENJUALAN BERSIH
 RASIO PERPUTARAN KAS =
MODAL KERJA BERSIH
CONTOH
Komponen Laporan Keuangan 2021 2022
Penjualan Bersih (Net Sales) 5.950 5.550
Total Aset Lancar (Current Asset) 1.640 1.340
Total Utang Lancar (Current liability 750 750

Rasio tahun 2021:


5.950
Rasio Perputaran Kas = = 6,68 (7 kali)
1.640-750
CONTOH
Komponen Laporan Keuangan 2021 2022
Penjualan Bersih (Net Sales) 5.950 5.550
Total Aset Lancar (Current Asset) 1.640 1.340
Total Utang Lancar (Current liability 750 750

Rasio tahun 2022:


5.550
Rasio Perputaran Kas = = 9,4 (10 kali)
1.340-750
PENJELASAN

Jika rata-rata industri untuk perputaran kas


adalah 10%, maka keadaan perusahaan
pada tahun 2021 kurang baik karena
berada dibawah rata-rata industri.
Namun kondisi tahun 2022 cukup baik
karena sama dengan rata-rata industri.
INVENTORY TO NET WORKING CAPITAL

Inventory to net working capital adalah rasio


yang digunakan untuk mengukur atau
membandingkan antara jumlah sediaan yang
ada dengan modal kerja perusahaan.

Modal kerja tersebut terdiri dari pengurangan


antara aset lancar dengan utang lancar.
RUMUS INVENTORY TO NWC
Inventory
Inventory to NWC =
Current Asset –Current liability

Komponen Laporan Keuangan 2021 2022


Total Aset Lancar (Current Asset) 1.640 1.340
Total Utang Lancar (Current liability 750 750
Sediaan (Inventory) 250 310
Rasionya:

Rasio tahun 2021:


250
Invetory to NWC = = 0,105 (11 kali)
1.640-750

Rasio tahun 2022 :


310
Invetory to NWC = = 0,148 (15 kali)
1.340-750
KETERANGAN

Jika rata-rata industri untuk inventory to networking capital


adalah 12% , keadaan perusahaan tahun 2021 kurang
baik, karena masih berada dibawah rata rata industri.
Namun tidak terlalu buruk karena masih mendekati rata-
rata industri hanya masih perlu ditingkatkan.
Keterangan ..lanjutan

Tahun 2022 kondisinya baik karena berada


diatas rata-rata industri.
Artinya perusahaan melakukan peningkatan
inventory to net working capital dari tahun
sebelumnya.
Hasil pengukuran
No Jenis Rasio 2021 2022 standar
1 Current Ratio 2,2 kali 1,8 kali 2 kali
2 Quick Ratio 2,5 kali 2,2 kali 1,5 kali
3 Cash Ratio 80% 75% 50%
4 Cash Turn Over 7% 10% 10%
5 Inventory to 11% 15% 12%
NWC
ANALISIS
RASIO SOLVABILITAS
PENGERTIAN RASIO SOLVABILITAS
(Solvency / Leverage Ratio)
Rasio Solvabilitas adalah: rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya (utang jangka
pendek dan jangka panjang).

Dapat dikatakan juga, rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan


untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.
Artinya seberapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan
dibandingkan dengan aktivanya.
TUJUAN RASIO SOLVABILITAS
 Untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada
pihak lain (kreditor).
 Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
yang bersifat tetap (seperti angsuran pinjama termasuk bunga).
 Untuk menilai keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva
tetap dengan modal.
 Untuk menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai denga
utang.
 Untuk menilai berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang
dijadikan jaminan utang jangka Panjang.
JENIS-JENIS RASIO SOLVABILITAS

 Debt to asset Ratio (Debt Ratio)


 Debt to equity ratio
 Long term to Equity Ratio
 Tangible asset debt coverage
 Current liabilities to net worth
 Times interest earned
 Fixed charge coverage
DEBT TO ASSET RATIO

Rasio yang digunakan untuk mengukur


perbandingan antara total utang
dengan total aktiva. Atau

Seberapa besar aktiva perusahaan


dibiayai oleh utang atau seberapa besar
utang perusahaan berpengarh
terhadap pengelolaan aktiva.
RUMUSAN UNTUK DEBT RATIO

TOTAL DEBT
DEBT TO ASSET RATIO =
TOTAL ASSETS
CONTOH
KOMPONEN LAPORAN 2020 2021
KEUANGAN
Total Aktiva (Asset) 4.200 4.000
Total Utang (Debt) 2.050 1.900

Rp 2.050
Debt to Asset Ratio = 0,488 (49%)
Rp 4.200
ARTINYA:

Rasio di atas menunjukkan bahwa 49% pendanaan


perusahaan dibiayai dengan utang untuk tahun
2020.
Hal ini menunjukkan bahwa setiap Rp 100
pendanaan perusahaan dibiayai dengan utang
Rp 49 dan Rp 51 disediakan oleh pemegang
saham
TAHUN 2021

Rp 1.900
Debt to Asset Ratio = Rp 0,475 (48%)
Rp 4.000

Artinya :
Rasio ini menunjukkan sekitar 48% pendanaan
perusahaan dibiayai dengan utang tahun 2021
artinya setiap Rp 100 pendanaan perusahaan Rp 48
dibiayai dengan utang dan Rp 52 disediakan oleh
pemegang saham.
PENJELASAN

Jika rata-rata industri 35%, debt to asset ratio


perusahaan masih dibawah rata-rata industri
sehingga akan sulit bagi perusahaan untuk
memperoleh pinjaman. Kondisi tersebut juga
menunjukkan perusahaan dibiayai hampir
separuhnya oleh utang. Jika perusahaan bermaksud
menambah utang perusahaan perlu menambah
dulu ekuitasnya. Secara teori
DEBT TO EQUITY RATIO

Adalah rasio yang digunakan untuk menilai utang


dengan ekuitas, rasio ini dicari dengan cara
membandingkan antara seluruh utang termasuk utang
lancar dengan seluruh ekuitas.
Rasio ini berguna untuk melihat perbanding dana yang
disediakan pemberi pinjaman (kreditor) dengan
pemilik perusahaan. Dengan kata lain rasio ini
berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri
yang dijadikan jaminan utang.
LANJUTAN…
Bagi bank (kreditor), semakin besar rasio ini akan
semakin tidak menguntungkan karena semakin
besar risiko yang ditanggung atas kegagalan yang
mungkin terjadi diperusahaan.
Namun bagi perusahaan justru semakin besar rasio
akan semakin baik. Sebaliknya jika rasio rendah
semakin tinggi tingkat pendanaan yang
disediakan pemilik dan semakin besar batas
pengamanan bagi peminjam jika terjadi kerugiaan
atau penyusutan nilai aktiva.
RUMUS DEBT TO EQUITY RATIO

TOTAL UTANG (DEBT)


DEBT TO EQUITY RATIO =
EKUITAS (EQUITY)
CONTOH
Komponen laporan 2020 2021
keuangan
Total Utang (Debt) 2.050 1.900
Total Equitas (Equity) 2.250 2.100

Untuk tahun 2020:


Rp 2.050
Debt to Equity Ratio = = 0,911 (91 %)
Rp 2.250
CONTOH
Komponen laporan 2020 2021
keuangan
Total Utang (Debt) 2.050 1.900
Total Equitas (Equity) 2.250 2.100

Untuk tahun 2021:


Rp 1.900
Debt to Equity Ratio = = 0,904 (91%)
Rp 2.100
PENJELASAN

Rasio ini menunjukkan bahwa kreditor menyediakan Rp 91,00 tahun 2020


untuk setiap Rp 100 yang disediakan pemegang saham.
Atau perusahaan dibiayai oleh utang sebanyak 91 %.

Demikian juga tahun 2021 yaitu sebesar 90,4 % tidak jauh beda dengan
tahun 2020.
Long term debt to equity Ratio

Merupakan rasio antara utang jangka panjang


dengan modal sendiri. Tujuannya untuk
mengukur berapa bagian dari setiap rupiah
modal sendiri yang dijadikan jaminan utang
jangka panjang dengan cara membandingkan
antara utang jk panjang dengan modal sendiri
yang disediakan oleh perusahaan.
RUMUS LTDtER

LONG TERM DEBT


LTDtER =
EQUITY

Komponen laporan 2020 2021


keuangan
T Utang Jangka Panjang 1.300 1,150
Total Equity 2.250 2.100
CONTOH

TAHUN 2020:
Rp 1.300
LTDtER = = 0,577 (58%)
Rp 2.250
CONTOH

TAHUN 2021

Rp 1.150
LTDtER = = 0,547 (55%)
Rp 2.100
TIMES INTEREST EARNED

Rasio untuk mencari jumlah kali


perolehan bunga. Rasio ini
diartikan juga sebagai
kemampuan perusahaan untuk
membayar biaya bunga.
lanjutan
Rasio untuk mengukur sejauhmana pendapatan
dapat menurun tanpa membuat perusahaan
merasa malu karena tidak mampu membayar
biaya tahunannya.
Bila perusahaan tidak mampu membayar bunga,
dalam jangka panjang menghilangkan
kepercayaan dari para kreditor. Bahkan
ketidakmampuan akan mengakibatkan implikasi
hukum bagi perusahaan.
CARA MENGUKUR RASIO

DENGAN MELAKUKAN PERBANDINGAN ANTARA LABA SEBELUM BUNGA DAN


PAJAK DIBANDINGKAN DENGAN BIAYA BUNGA YANG DIKELUARKAN.
DENGAN DEMIKIAN KEMAMPUAN PERUSAHAAN UNTUK MEMBAYAR BUNGA
PINJAMAN TIDAK DIPENGARUHI OLEH PAJAK.
RUMUS TIMES INTEREST RATIO
EBIT
TIMES INTEREST EARNED =
BIAYA BUNGA (INTEREST)
ATAU:
EBT + Biaya Bunga
Times interest earned =
Biaya Bunga (interest)
CONTOH
Komponen laporan 2020 2021
keuangan
EBIT 1.800 1,300
Biaya Bunga (Interest) 180 170

Tahun 2020:
Rp 1800
Times interest earned = = 10 kali
Rp 180
CONTOH
Komponen laporan 2020 2021
keuangan
EBIT 1.800 1,300
Biaya Bunga (Interest) 180 170

Tahun 2021:
Rp 1300
Times interest earned = = 7,6 kali
Rp 170
Penjelasan

Times interest tahun 2020 adalah


10 kali atau dengan kata lain,
biaya bunga dapat ditutup 10
kali dari laba sebelum bunga
dan pajak.
Lalu tahun 2021 adalah 7,6 kali
atau dengan kata lain biaya
bunga dapat ditutup 7,6 kali dari
laba sebelum bunga dan pajak.
Penjelasan…lanjutan

Apabila rata-rata industri untuk


usaha yang sejenis 10 kali, rasio
tahun 2020 adalah baik, namun
rasio tahun 2021 dinilai kurang
baik karena berada masih
dibawah rata-rata industri 10 kali.
Hal ini akan menyulitkan
perusahaan untuk memperoleh
pinjaman dimasa yang akan
datang.
FIXED CHARGE COVERAGE (FCC)

FIXED CHARGE COVARAGE (FCC) atau lingkup biaya


tetap merupakan rasio yang menyerupai times interest
earned ratio, hanya saja perbedaannya adalah rasio ini
dilakukan apabila perusahaan memperoleh utang
jangka panjang atau menyewa aset berdasarkan
kontrak sewa (lease contract).
Biaya tetap adalah biaya bunga ditambah biaya sewa
tahunan atau jangka panjang.
Rumus FIXED CHARGE COVERAGE

EBT+ Biaya Bunga+Kewajiban Sewa/Lease


FCC=
Biaya Bunga + Kewajiban / Lease

Komponen laporan 2020 2021


keuangan
Earning Before tax (EBT) 1.620 1.130
Biaya Bunga 180 170
Kewajiban Sewa /Lease 40 30
CONTOH
Tahun 2020:
1.620 + 180 + 40
FCC = = 8,4 kali
180 + 40

Tahun 2021:
1.130 + 170 + 30
FCC = = 6,65 kali
170 + 30
PENJELASAN
Seandainya rata-rata industri untuk fixed charge
coverage adalah 10 kali, tahun 2020 hanya 8,4 kali
dan ini dinilai kurang baik karena masih dibawah
rata-rata industri dan tentu menyulitkan
perusahaan untuk memperoleh pinjaman.
Sementara tahun 2021 dengan rasio 7 kali dianggap
tidak baik juga karena berada dibawah rata-rata
industri sehingga menyulitkan perusahaan dalam
memperoleh pinjaman.
HASIL PENGUKURAN

NO JENIS RASIO 2020 2021 STANDAR


INDUSTRI
1 Debt to Asset Ratio 49 % 48 % 35%
2 Debt to Equity Ratio 91 % 90 % 90%
3 Long Term Debt to Equity
Ratio (LTDtER) 58 % 55% 100 %
4 Times interest Earned 10 kali 7,6 kali 10 kali
5 Fixed Charge Coverage 8,5 kali 7K 10 kali
Ringkasan Financial Ratios
• Ratios membantu:
– Evaluasi kinerja
– Analisis struktur modal dan aktiva
– Menunjukkan hubungan antara aktivitas dan kinerja
• Benchmark dengan
– Masa lalu perusahaan
– Industri

77
Keterbatasan Analisis Ratio

• Katagori industri seringkali sulit untuk diidentifikasi


• Rata-rata industri yang dipublikasikan hanya sekedar
pedoman
• Praktik akuntansi cenderung berbeda antar perusahaan
• Seringkali sulit untuk menginterpretasikan
penyimpangan/variasi dalam rasio
• Rasio industri mungkin bukan target yang diinginkan
• Kondisi musiman sering mempengaruhi ratio

78
Keterbatasan
• Penggunaan rasio dipengaruhi oleh kualitas laporan
keuangan.
• Besarnya angka-angka dalam laporan keuangan dipengaruhi
oleh metode dan estimasi yang digunakan dalam menyusun
laporan keuangan.
• Tidak ada perusahaan yang sama sehingga sulit untuk
menilai secara mutlak baik tidaknya sebuah perusahaan.
• Analisis akan sulit dilakukan untuk perusahaan konglomerat
• Analisis dilakukan atas L/K yang merupakan informasi masa
lalu, sehingga tidak memperhitungkan masa depan.

79
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai