Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 2

NAMA : ANDRE CANDRA ARDANA


NIM : 045028593
TUGAS : FILSAFAT HUKUM & ETIKA PROFESI

1. Berikanlah pandangan anda didasarkan pada analisis yang kongkrit dalam pemahaman
dan pengaturan tentang Hak Asasi Manusia terkait adanya permintaan sejumlah nominal
yang mencapai ratusan juta oleh pelapor kepada keluarga nenek Saulina untuk upaya damai
dalam perkara tersebut! Jelaskan!

Dalam kasus nenek Saulina Boru Sitorus, terdapat permintaan sejumlah nominal yang mencapai ratusan
juta oleh pelapor kepada keluarga Saulina untuk upaya damai dalam perkara tersebut. Hal ini menimbulkan
pertanyaan tentang pelanggaran hak asasi manusia terkait dengan pemaksaan untuk membayar sejumlah
uang agar kasus dapat diselesaikan secara damai.
Menurut Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, setiap orang berhak atas perlindungan hukum yang
sama tanpa diskriminasi dan setiap orang berhak atas hak-hak yang tercantum dalam deklarasi tersebut tanpa
kecuali apapun. Dalam hal ini, permintaan sejumlah nominal yang mencapai ratusan juta oleh pelapor
kepada keluarga Saulina dapat dianggap sebagai pemaksaan dan pelanggaran hak asasi manusia. Selain itu,
hak atas keadilan dan perlindungan hukum juga merupakan hak asasi manusia yang harus dijamin. Dalam
kasus ini, keluarga Saulina telah meminta maaf kepada pelapor namun upaya damai tidak tercapai karena
mereka tidak sanggup menuruti nominal pelapor yang mecapai ratusan juta. Oleh karena itu, hak atas
keadilan dan perlindungan hukum keluarga Saulina juga harus dijamin dan tidak boleh diabaikan.
Dalam hal ini, pihak yang berwenang harus memastikan bahwa kasus ini diproses secara adil dan tidak ada
pemaksaan dalam upaya penyelesaian kasus. Selain itu, pihak yang berwenang juga harus memastikan
bahwa hak asasi manusia dari semua pihak yang terlibat dalam kasus ini dihormati dan dilindungi.

2. Analisislah vonis yang dijatuhkan oleh majelis hakim kepada nenek Saulina dan
keluarganya sesuai dengan tujuan hukum berdasarkan pandangan Prof. Satjipto Rahardjo!
Jelaskan!

Prof. Satjipto Rahardjo adalah seorang pakar hukum Indonesia yang dikenal dengan
pandangannya yang kritis terhadap sistem hukum di Indonesia. Menurut beliau, tujuan hukum
adalah untuk menciptakan keadilan dan keseimbangan dalam masyarakat. Hukum harus
diterapkan secara adil dan proporsional, sehingga tidak menimbulkan ketidakadilan dan
ketidakseimbangan dalam masyarakat.
Dalam kasus nenek Saulina Boru Sitorus dan keluarganya, vonis yang dijatuhkan oleh majelis
hakim terkesan tidak proporsional dan tidak mempertimbangkan kondisi sosial dan ekonomi
keluarga tersebut. Nenek Saulina yang berusia 92 tahun dijatuhi hukuman penjara selama 1 bulan
14 hari karena menebang pohon durian berdiameter lima inci milik kerabatnya yang berada di
tanah wakaf di Dusun Panamean Desa Sampuara, Uluan, Toba Samosir Sumatera Utara. Selain
itu, keenam anaknya juga divonis hukuman masing-masing 4 bulan 10 hari. Menurut pengakuan
Saulina, dirinya dan anak-anak pernah meminta maaf kepada pelapor, namun upaya damai tidak
tercapai karena mereka tidak sanggup menuruti nominal pelapor yang mencapai ratusan juta.
Dalam hal ini, vonis yang dijatuhkan terkesan tidak mempertimbangkan kondisi sosial dan ekonomi
keluarga Saulina, sehingga tidak menciptakan keadilan dan keseimbangan dalam masyarakat.
Dalam pandangan Prof. Satjipto Rahardjo, hukum harus diterapkan secara adil dan
proporsional, sehingga tidak menimbulkan ketidakadilan dan ketidakseimbangan dalam
masyarakat. Dalam kasus ini, vonis yang dijatuhkan terkesan tidak mempertimbangkan kondisi
sosial dan ekonomi keluarga Saulina, sehingga tidak menciptakan keadilan dan keseimbangan
dalam masyarakat. Oleh karena itu, vonis tersebut tidak sesuai dengan tujuan hukum menurut
pandangan Prof. Satjipto Rahardjo.

Anda mungkin juga menyukai