Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 1 PENGANTAR ILMU HUKUM/PTHI

Nama : Rafi Mulyadin

NIM : 042891671

Yth, Tutor

Ibu Rahma Fitri

Pertanyaan

1.Bagaimana hubungan hukum obyektif dengan tujuan hukum keadilan, ketertiban atau
kepastian, dan kemanfaatan. Berikan contoh-contohnya?.

2. Bagaimana penerapan hukum subyektif berkaitan dengan pengenaan sanksi  berikan


contohnya?.

Jawaban

1. Hukum Objektif adalah hukum yang berlaku secara umum di suatu negara dan tidak
mengenal orang dan golongan tertentu artinya berlaku uuntuk seluruh mayarakat di suatu
negara. Pada hakikatnya tujuan hukum menghendaki keseimbangan kepentingan,
ketertiban,keadilan,ketentraman,kebahagiaan,kedamaian dan kesejahteraan bagi setiap
manusia. Maka hubungan hukum objektif dengan tujuan hukum keadilan,kepastian,dan
kemanfaatan haruslah tercipta dalam setiap keputusan dan penegakan hukum, apabila
ketiganya dapat berbalut menjadi satu, penegakan hukum pasti seindah pelangi.

- Kepastiaan belum tentu bermanfaat , contoh adalah kepastian hukum yang menjerat seorang
pemuda yang dituduh mencuri sapi ternak milik warga, melanggar pasal 363 ayat (1) butir ke-1
KUHP tindak pidana pencurian hewan dengan ancaman paling lama 7 tahun. Dalam hal ini
hukum dan ancaman sudah pasti,sementara perbuatan pemuda tsb tanpa dipertimbnkan
dhaulu, langsung ditahan dan prose pengadilan.

- Kemanfaatan meskipun sifatnya pasti namun belum tentu adil, contoh saya punya 2 gelas
kecil untuk jus buah yang say buat untuk adik-adik saya, saya berikan kedua gelas berisi jus
buah tsb kepada mereka. Dalam hal ini manfaat kedua gelas jus tersebut untuk mereka , tapi
tidak adil karena yang satu umur 14 tahun dan yang satu umur 4 tahun.
- Keadilan belum tentu pasti namun bermanfaat, contoh warisan dari seorang ayah yang sudah
meninggal , dalam wasiatnya warisan tersebut dibagikan untuk kedua anaknya si sulung dan si
bungsu, dalam kebijaksanaan nya si ayah sudah melakukan keadilan, tetapi pelaksanaan nya
nanti belum pasti tetapi akan bermnafaat buat kedua anaknya.

2. Hukum Subjektif adalah peraturan hukum yang timbul dari hukum objektif yang merupakan
hukum yang dihubungkan dengan seseorang yang tentu dan berlaku bagi orang-orang tertentu
denagn demikian menjadi hak dan kewajibannya.

Contoh : transaksi anatar penjual dan pembeli

Sumber : -ISIP413003

Anda mungkin juga menyukai