Anda di halaman 1dari 74

PERAN PASAR TRADISIONAL

DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT


PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH
(Studi Kasus di Pasar Gerung Reyan Kelurahan Gerung Selatan
Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat)

oleh
NURUL ALFA
NIM/ NIMKO.2018.17.233093

SEKOLAH TINGGI ILMU SYARIAH (STIS)


DARUL FALAH
MATARAM
2023
PERAN PASAR TRADISIONAL
DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH
(Studi Kasus di Pasar Gerung Reyan Kelurahan Gerung Selatan
Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat)

Skripsi
diajukan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Mataram
untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana
Hukum Islam

oleh
NURUL ALFA
NIM/NIMKO.2018.17.233093

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH


SEKOLAH TINGGI ILMU SYARIAH (STIS)
DARUL FALAH
MATARAM
2023

ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi Nurul Alfa, NIM/NIMKO. 2018.17.233093 yang berjudul “Peran

Pasar Tradisional Dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Menurut

Perspektif Hukum Ekonomi Syariah (Studi Kasus Pasar Gerung Reyan Kelurahan

Gerung Selatan Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat)” telah memenuhi

syarat dan disetujui untuk dimunaqasyahkan. Disetujui pada tanggal 25 September

2022.

Di bawah bimbingan:

Pembimbing I Pembimbing II

Ahmad Lutfi Rijalul Fikri, M.E Muliani, M.E


NIDN: 2123118902 NIDN: 2131128705

iii
NOTA DINAS PEMBIMBING
Hal : Munaqasyah
Mataram, 25 September 2022

Kepada
Yth. Ketua STIS Mataram
di Mataram

Assalamu’alaykum Wr. Wb

Setelah di periksa dan diadakan perbaikan sesuai masukan pembimbing dan

pedoman penulisan skripsi, kami berpendapat bahwa skripsi Nurul Alfa,

NIM/NIMKO. 2018.17.233093 yang berjudul “Peran Pasar Tradisional Dalam

Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Menurut Perspektif Hukum Ekonomi

Syariah (Studi Kasus Pasar Gerung Reyan Kelurahan Gerung Selatan Kecamatan

Gerung Kabupaten Lombok Barat)” telah memenuhi syarat untuk di ajukan

dalam sidang munaqasyah skripsi Program Studi Hukum Ekonomi Syariah STIS

Darul Falah Mataram.

Demikian, atas perhatian Bapak Ketua disampaikan terima kasih.

Wassalamu’alaykum, Wr. Wb.

Pembimbing I Pembimbing II

Ahmad Lutfi Rijalul Fikri, M.E Muliani, M.E


NIDN: 2123118902 NIDN: 2131128705

iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nurul Alfa

NIM : 2018.17.233093

Program Studi : Hukum Ekonomi Syariah

Institut : STIS Darul Falah Mataram

Dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa skripsi dengan judul


“Peran Pasar Tradisional Dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Menurut
Perspektif Hukum Ekonomi Syariah (Studi Kasus Pasar Gerung Reyan Kelurahan
Gerung Selatan Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat)” ini secara
keseluruhan adalah hasil penelitian/ karya saya sendiri, kecuali pada bagian-
bagian yang dirujuk sumbernya.

Apabila di belakang hari ternyata karya tulis ini tidak asli, saya siap
dianulir gelar kesarjanaan saya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di STIS
Darul Falah Mataram.

Mataram, 25 September 2022


Saya yang menyatakan

Nurul Alfa
NIM/NIMKO. 2018.17.233093

v
PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Peran Pasar Tradisional Dalam Peningkatan

Kesejahteraan Masyarakat Perspektif Hukum Ekonomi Syariah (Studi Kasus di

Pasar Gerung Reyan Kelurahan Gerung Selatan Kecamatan Gerung Kabupaten

Lombok Barat” yang diajukan oleh Nurul Alfa, NIM/NIMKO. 2018.17.233093,

Jurusan Hukum Ekonomi Syariah, STIS Darul Falah Mataram telah

dimunaqasyahkan pada hari Senin, tanggal 25 Juli 2022 dan dinyatakan telah

memenuhi syarat untuk mencapai gelar sarjana Hukum Islam.

Dewan Munaqasyah

1. Ketua Sidang/ : Ahmad Lutfi Rijalul Fikri, M.E


Pembimbing I NIDN: 2123118902

2. Sekretaris Sidang/ : Muliani, M.E


Pembimbing II NIDN: 2131128705

3. Penguji I :

vi
MOTTO

‫َاَّلِذ ْيَن َاَم ُنْو اَو َلْم َيْلِبُسْو آ ِاْيَم اَنُهْم ِبُظْلٍم ُاَلِئَك َلُهُم اَالْم ُن َو ُهْم ُّم ْهَتُد ْو َن‬

“Orang-oramg yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka

dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan

mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. Al-An’am

6:82)

vii
PERSEMBAHAN

Dalam perjuangan tanpa batas, dengan kerendahan hati, Alhamdulillah,

skripsi ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Sebagai tanda cinta, kasih

sayang dan hormat, kepada orang-orang yang telah memberi arti dalam

perjalananku menempuh sarjana hukum di STIS Darul Falah Mataram. Karya

kecil ini ku persembahkan kepada:

1. Guru-guru kami tercinta, Al-Mukarrom TGH. Muhammad Mustiadi Abhar,

TGH. Iqbal Muhyiddin Abhar, TGH. Muammar Arafat SH.MH dan TGH.

Zafrul Fauzan Thabrani Lc. beserta para dosen yang tidak bisa saya sebutkan

satu persatu. Beliau-beliaulah yang telah banyak berkorban dan memberikan

pelajaran hidup untuk masa depan kami sehingga sampai pada sekarang ini.

2. Ayah dan Ibu tercinta dan keluarga besar saya yang dengan tulus mencurahkan

kasih sayang, perhatian, semangat, motivasi serta mencurahkan do’a untuk

penulis demi keberhasilan cita-cita, saya semakin yakin bahwa ridha Allah

SWT. Adalah keridhoanmu.

3. Para guru-guru dari SD sampai SMA yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu

yang telah berusaha mengajar dan mendidik saya sampai pada titik ini.

4. Teman-teman dan sahabat semua yang telah memberikan semangat dan solusi

sehingga bisa terselesainya skripsi ini.

5. Almamater kebanggaan STIS Darul Falah Mataram yang telah mendidik

dengan baik sehingga saya bisa berfikir lebih dewasa dari sebelumnya.

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan

hidayah-Nya, kasih sayang-Nya yang memberikan ilmu, kesehatan dan petunjuk,

sehingga skripsi yang berjudul “Peran Pasar Tradisional Dalam Peningkatan

Kesejahteraan Masyarakat Menurut Perspektif Hukum Ekonomi Syariah (Studi

Kasus Pasar Gerung Reyan Kelurahan Gerung Selatan Kecamatan Gerung

Kabupaten Lombok Barat)” dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa sholawat

serta salam disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat dan

keluarganya.

Penyelesaian Skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak, serta rasa hormat dan terima kasih penulis

sampaikan kepada:

1. Bapak Ahmad Lutfi Rijalul Fikri, M.E selaku ketua STIS Darul Falah

Pagutan Mataram, sekaligus sebagai pembimbing I yang telah menyediakan

waktu dan memberikan bimbingan dengan ikhlas dan sabar yang sangat

berharga dalam mengarahkan penulis hingga selesainya skripsi ini

2. Ibu Muliani, M.E dosen pembimbing II yang telah memberikan masukan dan

motivasi sehingga penulis lebih memahami isi skripsi ini.

Penulis sadar bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dari kata

sempurna, mengingat kemampuan yang terbatas. Untuk itu kepada para pembaca

kiranya dapat memberikan masukan dan saran-sarannya serta kritikan, sehingga

penelitian ini akan lebih baik dan sempurna di masa mendatang.

ix
Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi

penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Mataram, 15 September 2022


Penulis

Nurul Alfa
NIM/NIMKO.2018.17.233093

x
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL…………………………………………………………..i
HALAMAN JUDUL………………………………………………………….....ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………......ix
DAFTAR ISI………………………………………………………………….…xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian ………………………………………………...…2
B. Fokus Kajian……………….................................................................7
C. Tujuan dan Manfaat………………………………………………......7
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian …………................................8
E. Telaah Pustaka………………………………………….………….....9
F. Metode Penelitian...............................................................................10
G. Sistematika Pembahasan.....................................................................15
BAB II KAJIAN TEORI
1. Pengertian Peran…………………………………………………….16
2. Pengertian Pasar Tradisional dan Kriterianya………………………17
a. Pengertian Pasar………………………………………………….17
b. Pasar Tradisional…………………………………………………19
3. Peran Pasar Dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat………..22
a. Pengertian Kesejahteraan…………………………………………22
b. Kesejahteraan Dalam Islam………………………………………24
4. Pengertian Ekonomi………………………………………………...30
5. Pengertian Ekonomi Syariah………………………………………..31
6. Tujuan Ekonomi Syariah……………………………………………32
7. Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Syariah…………………………..32
BAB III PAPARAN DAN DATA TEMUAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian....................................................39
1. Letak Geografis Kelurahan Gerung Selatan....................................39
2. Letak Geografis Pasar Tradisional Pasar Gerung............................40
B. Sejarah Pasar Tradisional Pasar Gerung.............................................40

xi
1. Struktur Lembaga dan Tugas Pengelola Pasar Tradisional Pasar
Gerung............................................................................................ .41
C. Usaha yang Dikembangkan Pasar Tradisional Pasar Gerung Dalam
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat.............................................44
BAB IV PEMBAHASAN
A. Peran Pasar Tradisional dalam Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat..........................................................................................50
B. Pasar Tradisional Gerung Dalam Perspektif Ekonomi Syariah............53
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................56
B. Saran......................................................................................................57

C. Rekomendasi…………………………………………………………..57

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................59

xii
ABSTRAK

Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta


ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung, bangunan
biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka
oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Keberadaan pasar tradisional
merupakan salah satu sektor penting yang mendukung perekonomian rakyat.
Sehingga dengan adanya pasar tradisional menciptakan suasana kesejahteraan
diantara masyarakat yang berkegiatan langsung di pasar tradisional.
Rumusan masalahnya adalah bagaimana peran pasar tradisional dalam
peningkatan kesejahteraan masyarakat dan bagaimana peran pasar tradisional
menurut perspektif hukum ekonomi syariah Jenis penelitian dalam penulisan
penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian kualitatif yaitu suatu proses
penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metode yang menyelidiki suatu
fenomena sosial dan masalah manusia. Sedangkan dalam pengumpulan data,
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keberadaan pasar tradisional
memberikan akomodasi yang cukup besar dalam meningkatkan perekonomian
masyarakat, karena mampu meningkatkan pendapatan pedagang sedangkan untuk
pembeli itu sendiri bisa memenuhi kebutuhan harian dengan mudah dan dapat
menghemat pengeluaran sehingga dapat disimpulkan bahwa masyarakat bisa
dikatakan sejahtera. Dalam prinsip ekonomi syariah yang dilakukan di pasar
Gerung Reyan belum menerapkan prinsip kejujuran dalam menimbang, mengukur
dan menghitung, menurunkan dan menaikkan harga.

Kata kunci: Pasar Tradisional, Kesejahteraan, Ekonomi Syariah

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Kondisi ekonomi di Indonesia saat ini semakin tidak menentu dan

bukan lagi menjadi hal yang mengejutkan. Peran industri kecil dan menengah

di Indonesia sangat penting, industri kecil dan menengah mampu

memperbaiki perekonomian Indonesia terutama dalam menyediakan lapangan

pekerjaan. Salah satu lapangan pekerjaan yang disediakan pemerintah adalah

pasar.

Pasar tradisional di era modern seperti sekarang ini tidak saja masih

dibutuhkan, tetapi juga tidak dapat dipisahkan dari sistem kehidupan

masyarakat Indonesia. Kondisi ini disebabkan karena pada sebagian besar

masyarakat Indonesia masih banyak yang belum memahami manfaat dari

perkembagan ilmu dan teknologi, misalnya berbelanja melalui internet.

Sampai saat ini pasar tradisional masih dominan peranannya di Indonesia dan

masih sangat dibutuhkan keberadaannya, terutama bagi masyarakat kelas

menengah ke bawah. Tata letak produk merupakan salah satu cara yang

digunakan untuk menarik perhatian konsumen untuk membeli dengan cara

melihat langsung. Untuk menyusun tata letak produk yang baik terdapat

kriteria yang harus dipenuhi. Kriteria tersebut bertujuan agar konsumen dapat

dengan mudah menemukan barang yang diinginkan. Kriteria penataan produk

yang baik meliputi beberapa hal, diantaranya mudah dilihat, mudah dicari,

mudah diambil, menarik, aman.

2
Keberadaan pasar tradisional ini sangat membantu, tidak hanya bagi

pemerintah daerah ataupun pusat tetapi juga para masyarakat yang

menggantungkan hidupnya dalam kegiatan berdagang, karena di dalam pasar

tradisional terdapat banyak aktor yang memiliki arti penting dan berusaha

untuk mensejahterakan kehidupannya baik itu para pedagang, pembeli,

pekerja panggul dan sebagainya.

Peran keberadaan pasar tradisional sebenarnya sangat vital bagi

perekonomian nasional. Selain menjadi pondasi dasar perekonomian, pasar

tradisional juga mampu digunakan untuk memaksimalkan hasil bumi yang

dikelola para petani, nelayan dan lain sebagainya, tentunya saat ini

keberadaan pasar tradisional harus benar-benar diperhatikan. Pasar tradisonal

merupakan sebuah tempat yang terbuka di mana terjadi proses transaksi jual

beli yang dimungkinkan proses tawar menawar.1 Di pasar tradisonal

pengunjung tidak selalu menjadi pembeli, namun ia bisa menjadi penjual.

Bahkan setiap orang bisa menjual dagangan nya di pasar tradisional. Selain

itu pasar tradisional juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk

tetap terjalin hubungan yang baik diantara sesama dalam hal ekonomi melalui

pasar.

Dalam surat Al-Qashas ayat 77 yang menerangkan tentang

kewajiban manusia untuk berusaha memperoleh kesejahteraan adalah sebagai

berikut:

1
Eis Al Masitoh, “Upaya Menjaga eksistensi Pasar Tradisional (Studi Revitalisasi Pasar
Piyungan Bantul)”, Jurnal PMI Vol.X.No.2, Maret 2-13, h. 66.

3
‫َو ْبَتِغ ِفْيَم ا َء اَۤت َك ُهلّٰلا الَّد اَر ۤا َألِخَر َةۖ َو َالَتْنَس َنِس ْيَبَك ِم َن الُّد ْنَياۖ َو َأْح ِس ن َك َم ۤا َأْح َس َن‬

‫ُهلّٰلا ِإَلْيَك ۖ َو َالَتْبِغ اْلَفَس اَد فِى اَألْر ِضۖ ِإَّن َهلّٰلا َال ُيِح ُّب اْلُم ْفِسِد ْيَن‬

Artinya:

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu


(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.2

Kesejahteraan hidup merupakan dambaan bagi setiap manusia,

masyarakat yang sejahtera tidak akan terwujud jika para masyarakatnya hidup

dalam keadaan miskin. Oleh karena itu kemiskinan harus dihapuskan karena

merupakan suatu bentuk ketidaksejahteraan yang menggambarkan suatu

kondisi yang serba kurang dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi.3

Sistem ekonomi Islam merupakan sistem ekonomi yang berorientasi

rahmatan lilalamin. Dalam ekonomi Islam tujuan bisnis tidak selalu untuk

mencari profit(qimah maddiyah atau nilai materi) tetapi harus dapat

memperoleh dan memberikan benefit(keuntungan atau manfaat) nonmateri,

baik bagi si pelaku bisnis sendiri maupun pada lingkungan yang lebih luas,

seperti terciptanya suasana persaudaraan, kepedulian sosial dan sebagainya.

Islam mendorong umatnya untuk bekerja dan berproduksi. Seperti dalam

hadist yang diriwayatkan oleh Bazzar dan Hakim :

‫َاُّي الَكْس ِب َاْط َيُب َقاَل َع َم ُل الَّرُج ِل ِبَيِدِه َو ُك ُّل َبيٌع َم ْبُرْو ٌر‬
2
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran Tafsir PerKata Tajwid dan
Terjemahannya, (Tangerang : PT. Kalim), h. 365
3
Yusuf Qardhawi, Kiat Islam Mengentaskan Kemiskinan, (Jakarta: Gema Insani Press,
1995), h. 32

4
Artinya :

“Wahai Rasulullah, mata pencaharian (kasb) apakah yang paling


baik?” Beliau bersabda, “Pekerjaan seorang laki-laki dengan
tangannya sendiri dan setiap jual beli yang mabrur (diberkahi).”
(HR. Ahmad 4: 141, hasan lighoirihi).4

Perkembangan ekonomi sangat erat kaitannya dengan perkembangan

zaman dengan ditandai munculnya era globalisasi yang merambah pada dunia

bisnis dan perdagangan, dibangunlah tata kota lengkap dengan sarana dan

fasilitas penunjang guna untuk memudahkan akses dalam kehidupan sehari-

hari. Pasar salah satu sarana ekonomi yang menjadi tolak ukur dalam

peningkatan pendapatan ekonomi di daerah, dan apabila dikhususkan ke

daerah Kecamatan, pasar satu-satunya tempat dimana transaksi ekonomi

berlangsung.

Pasar tradisional merupakan tempat menilai tingkat perekonomian

masyarakat di desa kecamatan, dan kesejahteraan masyarakat merupakan

tingkat tertinggi keberhasilan pemerintah dalam menjalankan tugas dan

fungsinya sebagai aparatur yang bekerja untuk rakyat. Dalam pembangunan

dan pengembangan pasar tradisional di daerah-daerah kecamatan, adapun

faktor yang menjadi penimbang yaitu pengukuran jumlah penduduk untuk

mengetahui substansi kebutuhan masyarakat setempat, agar pembangunan

sarana pasar sesuia dengan kebutuhan penduduk. Peran pemerintah daerah

merupakan hal mutlak yang menjadi tolak ukur berlangsungnya

pembangunan pasar tradisional, karena dalam paradigma good governance

4
Sumber : Musnad Ahmad bin Hambal/ Ahmad bin Hambal Kitab : Musnad penduduk
Syam/ Juz. 4/ Hal. 141Penerbit Darul Fikri/ Bairut-Libanon/ 1982 M

5
pemerintah daerah punya peran penting dalam membangun daerahnya. Pasar

Tradisional dalam sebuah daerah merupakan sarana yang menjadi tolak ukur

mutlak dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di daeah-

daerah kecamatan.

Di pasar tradisonal pasar Gerung banyak sekali para pengusaha

ataupun pedagang yang masih sampai saat ini ingin terus mengembangkan

penghasilannya. Selain para pedagang, pengunjung ataupun pembeli yang ada

di pasar Gerung cukup ramai, karena kebutuhan pokok maupun kebutuhan

sehari-hari mulai dari pangan, rempah-rempah dan sebagainya tersedia di

pasar Gerung, sehingga membuat para pedagang lebih bersemangat didalam

berjualan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dan bisa memenuhi

kebutuhan hidup keluarga.

Di pasar Gerung ini terdapat 535 pedagang, dengan pembagian ada

yang disebut sebagai pedagang lapak dan sebagai pedagang yang menyewa

kios. Pedagang lapak berjumlah 465 orang, sedangkan pedagang penyewa

kios berjumlah 70 orang, baik itu dari pedagang pakaian, ikan laut, buah-

buahan, sayur-sayuran dan sebagainya. Namun demikian masih banyak juga

yang tetap bertahan walaupun penghasilan dari usaha yang dijalankan tidak

terlalu berkembang dan penghasilannya pun terkadang naik turun. Dengan

demikian apa yang diharapkan oleh para pengusaha atau pedagang adalah apa

yang diusahakannnya dapat berjalan dengan lancar dengan keuntungan yang

maksimal.

6
Berangkat dari ini, penulis terdorong untuk meneliti dan menulis

skripsi dengan judul “Peran Pasar Tradisional Dalam Peningkatan

Kesejahteraan Masyarakat Menurut Perspektif Hukum Ekonomi Syariah.”

B. Fokus Kajian

1. Bagaimana peran pasar tradisional dalam peningkatan kesejahteraan

masyarakat ?

2. Bagaimana peran pasar tradisional menurut perspektif hukum ekonomi

syariah?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

a. Untuk mengetahui sejauh mana peran pasar tradisional dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat

b. Untuk mengetahui peran pasar tradisional menurut perspektif hukum

ekonomi syariah

2. Manfaat

a. Dapat menambah khazanah keilmuan khususnya sebagai

pengembangan ilmu dalam bidang ekonomi Islam yaitu penerapan

pasar tradisional sesuai hukum Islam

b. Dapat memberikan wawasan serta pemahaman khususnya bagi

pemilik pasar itu sendiri dan para pedagang umumnya.

c. Dapat memudahkan peneliti selanjutnya untuk di jadikan sebagai

salah satu bahan refrensi mengenai pemanfaatan harta waris secara

bergilir.

7
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

1. Ruang Lingkup

Agar penelitian ini terarah dengan baik, maka peneliti

membatasi ruang lingkup dan setting penelitian yaitu hanya berfokus pada

hal-hal yang berkaitan dengan fokus masalah sebagaimana yang telah di

uraikan di atas, seperti bagaimana peningkatan kesejahteraan masyarakat

dengan adanya pasar tradisional Gerung Reyan yang berada di Kelurahan

Gerung Selatan Kabupaten Lombok Barat. Sehingga pembahasan yang di

sampaikan menjadi lebih terstruktur dan menghindari kekaburan dalam

memahami konteks penelitian sehingga peneliti bisa mendapatkan

informasi yang akan di jadikan objek penelitiannya.

2. Setting Penelitian

Setting penelitian merupakan uraian tentang latar alamiah (tempat

atau lokasi) penelitian yang dilakukan. Penelitian ini dilakukan bertempat

di pasar Gerung Reyan Kelurahan Gerung Selatan Kecamatan Gerung

Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini akan di mulai pada bulan Januari

2022 dalam bentuk observasi awal untuk mengetahui informasi terkait

keadaan pasar dengan mewawancarai kepala pasar dan bagian keamanan

pasar dan para pedagang yang ada, adapun lama penelitian ini terhitung

dari bulan Januari 2022 hingga bulan Juli 2022, sehingga dapat dikatakan

bahwa penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu 3 bulan.

8
E. Telaah Pustaka

Telaah pustaka memuat secara sistematis mengenai hasil penelitian

terdahulu (Prioresearch) tentang persoalan yang akan dikaji. Berdasarkan

penelusuran terhadap kepustakaan yang ada sejauh ini penulis belum

menemukan karya tulis ilmiah yang secara khusus membahas meneliti

tentang peran pasar tradisional dalam peningkatan kesejahteraan serta

tinjauannya menurut ekonomi syariah. Khususnya di pasar Gerung Reyan

Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat. Namun demikian peneliti juga

menemukan beberapa karya tulis yang meneliti secara umum berkaitan

dengan penelitian penulis.

1. Penelitian yang ditulis oleh Dwi Putri Apriyani dengan judul “Potensi

Pasar Tradisional Dalam Peningkatan Ekonomi Masyarakat Dalam

Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Pasar Selasa Desa Sidomulyo 18

Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin).” Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa Prinsip Syari’ah yang diterapkan pedagang pasar

selasa sudah sesuai dengan yang dianjurkan dalam islam yakni sudah

sesuai dengan syari’at islam menjaga kehalalan produk, menjaga

kebersihan barang dagangan serta lapaknya, menjaga kepercayaan

konsumen dengan kejujuran dalam hal timbangan. Persamaan dengan

penelitian penyusun adalah sama-sama meneliti tentang pasar tradisional.

Perbedaan dengan penelitian penulis adalah penulis lebih fokus ke peran

pasar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sedangkan

9
penelitian diatas lebih fokus pada potensi meningkatkan ekonomi

masyarakat.

2. penelitian yang dilakukan oleh Indrawan Yunus (2011) yang mengangkat

judul “Analisis Peran Pasar Tradisional Pengelolaan Pada Pasar Surya

Surabaya (Cabang Utara) Dalam Mendukung Program Revitalitasi”.

Jenis penelitian diatas adalah penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian

tersebut menunjukkan bahwa mayoritas berbelanja dipasar tradisional

dan toko warung dengan mempertimbangkan harga yang lebih

terjangkau, dan perlu adanya perbaikan-perbaikan pada sarana pasar.

Persamaan dengan penelitian penyusun adalah sama-sama meneliti

tentang pasar tradisional. Penelitian diatas lebih memfokuskan kajian

terhadap seperti apakah minat masyarakat berbelanja antara pasar

tradisonal dan modern serta perbaikan sarana prasarana pasar. Sedangkan

penelitian penulis lebih focus pada bagaimana peran pasar dalam

mensejahterakan masyarakat.

F. Metode Penelitian

1. Jenis dan Lokasi Penelitian

a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu suatu

proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metode yang

menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia, landasan

teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai

dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat

10
untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan

sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. 5 Sifat penelitian ini adalah

deskriptif yaitu suatu bentuk metode penelitian yang mengikuti proses

pengumpulan data, penulisan dan penjelasan atas data dan setelah itu

dilakukan analisis.6

Deskriptif kualitatif yaitu menganalisa data yang bersifat

penjelasan atau penguraian data dan informasi yang kemudian

dikaitkan dengan teori dan konsep yang mendukung pembahasan yang

relevan dimana penjelasan ini menggunakan metode kualitatif

kemudian diperoleh kesimpulan dari permasalahan penelitian ini.

b. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di pasar tradisional Gerung Reyan

Kelurahan Gerung Selatan Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok

Barat.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah pendekatan

sosiologis karena peneliti melakukan interaksi lingkungan sesuai dengan

unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau masyarkat.

3. Sumber Data

Penelitian ini menggunakan beberapa sumber data, baik sumber

data primer maupun sumber data sekunder. Sumber data primer adalah

“sumber data yang didapat dari sember utama baik individu atau
5
“Penelitian kualitatif,” Wikipedia Ensiklopedia Bebas. https://id.wikipedia .org/wiki/-
penelitian_kualitatif(diakses 05/10/2022)
6
Winarno Surahmat, Dasar dan Teknik Riset(Bandung: Tarsito,1998). h.132

11
perorangan seperti hasil wawancara atau kuesioner yang biasa dilakukan

peneliti.

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

tempat penelitian yakni pasar Gerung.

Data sekunder adalah data yang lebih dahulu dikelompokkan

dan dilaporkan oleh orang lain diluar diri penyelidik sendiri. Yaitu data

yang diperoleh dari pihak lain yang tidak berkaitan secara langsung

dengan penelitian ini seperti data yang diperoleh dari perpustakaan, dan

sumber-sumber lain yang tentunya sangat membantu hingga

terkumpulnya data yang berguna untuk penelitian ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar

untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara

metode pengumpulan data dengan masalah penelitian yang ingin

dipecahkan. Masalah akan memberi arah dan mempengaruhi metode

pengumpulan data.

Pengumpulan data adalah informasi yang didapat melalui

pengukuran tertentu untuk digunakan sebagai landasan dalam menyusun

argumentasi logis menjadi fakta. Sedangkan fakta itu sendiri adalah

kenyataan yang telah diuji kebenarannya secara empirik. 7 Pengumpulan

data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam

rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam

7
Abdurrahmat Fathoni, Metodelogi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi,(Jakarta:
Rineka Cipta, 2006),h.104.

12
bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan

peneliti. Dalam tehnik pengumpulan data ini, penulis menggunakan

teknik:

a. Interview (wawancara)

Interview (wawancara) yaitu teknik pengumpulan data yang

dilakukan peneliti untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti,

dan untuk mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam

dengan jumlah responden yang sedikit.

Penelitian ini memakai jenis wawancara semi terstruktur.

Semi terstruktur bertujuan untuk menemukan permasalahan secara

lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat,

dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu

mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukaan oleh

informan.8

Berdasarkan penelitian ini menggunakan model wawancara

semi terstruktur artinya dalam wawancara peneliti hanya menyiapkan

beberapa pertanyaan yang sesuai dengan informasi yang ingin

didapatkan, namun pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat berkembang

sesuai dengan situasi saat wawancara dilakukan, Kemudian penulis

menginterview founder pasar dan sebagian pedagang.

b. Dokumentasi
8
Ibid., h. 105.

13
Dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari sumber-sumber tertulis atau dokumen-

dokumen, buku-buku, majalah, peraturan-peraturan, notulen rapat,

catatan harian dan sebagainya. Dapat dipahami bahwa dokumentasi

adalah cara memperoleh informasi dari sumber-sumber tertulis yang

telah ada.9

c. Observasi

Observasi diartikan sebagai kegiatan penelitian melalui

pengamatan, dan pencatatan secara sistematik terhadap berbagai

gejala yang tampak pada objek penelitian.10 Pengamatan dan

pencatatan ini dilakukan terhadap obyek di tempat terjadi atau

berlangsungnya peristiwa. Observasi dilakukan untuk memperoleh

informasi tentang kelakuan manusia seperti terjadi dalam kenyataan.

Dalam hal ini peneliti akan melakukan observasi yang

pertama di tempat study kasus dilakukan yaitu terhadap pedagang

pasar tradisional Gerung Reyan Kabupaten Lombok Barat.

5. Teknik Analisis Data

Setelah mengumpulkan data yang dibutuhkan langkah

selanjutnya yang dilakukan adalah mengolah data-data yang ada. Analisis

data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data

menemukan pola, memilah milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

9
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, h. 145.
10
Haris herdiansyah, Wawancara, Obsevasi, Dan Focus Groups Sebagai Intrumen
Panggilan Data Kualitatif,(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 146.

14
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan

apa yang dapat diceritakan orang lain.11

Berdasarkan penelitian di atas maka analisis data dalam

penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif lapangan dan bersifat

deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan memiliki pemahaman awal

mengenai situasi masalah yang dihadapi.

G. Sistematika Pembahasan

Secara garis besar sistematika penelitian ini dapat ditentukan dalam

ulasan sebagai berikut :

Bab I Pendahulaun yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup dan setting

penelitian dan telaah pustaka.

Bab II kerangka teori, metode penelitian dan sistematika pembahasan.

Bab III Berisi tentang paparan data dan temuan yang berkaitan dengan teori

peran pasar tradisional dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

Bab IV Berisi tentang analisis data yang ditemukan.

Bab V Penutup berisikan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dan

saran yang terkait dalam penelitian tersebut.

11
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2009), Edisi Revisi, h.248.

15
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Pengertian Peran

Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia, peranan adalah

sesuatu yang menjadi bagian atau memegang pimpinan terutama dalam

terjadinya suatu hal atau peristiwa.

Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila

seseorang melakukan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya,

dia menjalankan suatu peranan. Perbedaan antara kedudukan dan peranan

adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Keduanya tak dapat dipisah-

pisahkan karena yang satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya. Tak

ada peranan tanpa kedudukan atau kedudukan tanpa peranan. Sebagaimana

dengan kedudukan, peranan juga mempunyai dua arti. Setiap orang

mempunyai macam-macam peranan yang berasal dari pola-pola pergaulan

hidupnya. Hal itu sekaligus berarti bahwa peranan menentukan apa yang

diperbuatnya bagi masyarakat serta kesempatan-kesempatan apa yang

diberikan oleh masyarakat kepadanya.12

Peranan adalah suatu rangkaian prilaku yang teratur, yang

ditimbulkan karena suatu jabatan tertentu, atau karena adanya suatu kantor

yang mudah dikenal. Kepribadian seseorang barangkali juga amat

mempengaruhi bagaimana peranan harus dijalankan. Peranan timbul

karena seseorang memahami bahwa ia bekerja tidak sendirian. Mempunyai

lingkungan yang setiap saat diperlukan untuk berinteraksi. Lingkungan itu

12
Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (2012:212)

16
luas dan beraneka macam, dan masing-masing akan mempunyai

lingkungan yang berlainan.13

Peran lebih menunjukkan pada fungsi penyesuaian diri dan

sebagai sebuah proses. Peran yang dimiliki oleh seseorang mencakup tiga

hal antara lain:

a. Peranan meliputi norma-norma yang berhubungan dengan posisi atau

tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan

rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam

kehidupan kemasyarakatan.

b. Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan

oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting

bagi struktur sosial masyarakat.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan

bahwa peranan adalah suatu komplek penghargaan seseorang terhadap

cara menentukan sikap dan perbuatan dalam situasi tertentu berdasarkan

atas kedudukan sosial tertentu.

2. Pengertian Pasar Tradisional dan Kriterianya

a. Pengertian Pasar

Pasar sebagai area tempat jual beli barang dengan jumlah

penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar

13
Siswanto Miftah Thoha, Pengantar Manajemen Dan buku Kepemimpinan Dalam
Manajemen, hal.12

17
tradisional, pertokoan, mall, plaza, pusat perdagangan maupun sebutan

lainnya.14

Pengertian pasar dapat dititik beratkan dalam arti ekonomi yaitu

untuk transaksi jual dan beli. Pada prinsipnya, aktivitas perekonomian

yang terjadi di pasar didasarkan dengan adanya kebebasan dalam bersaing,

baik itu untuk pembeli maupun penjual. Penjual mempunyai kebebasan

untuk memutuskan barang atau jasa apa yang seharusnya untuk diproduksi

serta yang akan di distribusikan. Sedangkan bagi pembeli atau konsumen

mempunyai kebebasan untuk membeli dan memilih barang atau jasa yang

sesuai dengan tingkat daya belinya.

Pasar menurut kajian ilmu ekonomi adalah suatu tempat atau

proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari

suatu barang atau jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga

keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan.15 Kedua

pihak, pembeli dan penjual mendapatkan manfaat dari adanya memenuhi

dan memuaskan kebutuhannya sedangkan penjual mendapatkan imbalan

pendapatan untuk selanjutnya digunakan untuk membiayai aktivitasnya

sebagai pelaku ekonomi produksi atau pedagang.16

Pengertian lain dari pasar adalah tempat bertemunya penjual dan

pembeli yang ditandai dengan adanya transaksi penjual dan pembeli secara

langsung, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan

14
Peraturan Presiden Republik Indonesia no. 112 th. 2007
15
Belshaw, Cyril S., Tukar Menukar di Pasar Tradisional dan Pasar Modern
16
Mari Elka Pangestu, Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Tentang
Pasar Tradisional Yang modern ( Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Pasar
Tradisional ), tahun 2004-2009, h. 3

18
dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar,

sebagian besar pasar menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan

makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian,

barang elektronik, jasa dan lain lain.17

Dalam kehidupan sehari-hari, keberadaan pasar sangatlah

penting. Hal ini dikarenakan apabila ada kebutuhan yang tidak dapat

dihasilkan sendiri, maka kebutuhan tersebut dapat diperoleh di pasar. Para

konsumen atau pembeli datang ke pasar untuk berbelanja dan memenuhi

kebutuhannya dengan membawa sejumlah uang guna membayar harganya.

Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur,

hubungan sosial dan infrastruktur di mana usaha menjual barang, jasa dan

tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa

yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah yaitu uang. Pasar

bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi jenis dan

berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang

diperdagangkan.

b. Pasar Tradisional

Pasar tradisional ialah pasar yang sifatnya tradisional dimana

para pembeli dan penjual dapat saling tawar menawar secara langsung.

Berbagai jenis barang yang diperjual belikan merupakan barang yang

berupa barang kebutuhan pokok sehari-hari.

17
Dyah Arum Istiningtys, “Analisis Kebijakan Dan Strategi Pengembangan Pasar
Tradisioanal Di Kota Bogor”, Program Studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya Fakultas
Pertanian Institut Pertanian Bogor, (Skripsi), h. 22

19
Pasar tradisional adalah sebuah tempat yang terbuka dimana

terjadi proses transaksi jual beli yang dimungkinkan proses tawar-

menawar. Di pasar tradisional pengunjung tidak selalu menjadi pembeli,

namun pengunjung bisa menjadi penjual, bahkan setiap orang bisa menjual

dagangannya di pasar tradisional. Pasar tradisional merupakan sektor

perekonomian yang sangat penting bagi mayoritas penduduk di Indonesia.

Masyarakat miskin yang bergantung kehidupannya pada pasar tradisional

tidak sedikit, menjadi pedagang di pasar tradisional merupakan alternatif

pekerjaan di tengah banyaknya pengangguran di Indonesia.18

Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan

pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara

langsung, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan

dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar.

Pasar tradisional cenderung menjual barang-barang lokal dan kurang

ditemui barang impor, karena barang yang dijual dalam pasar tradisional

cenderung sama dengan pasar modern, maka barang yang dijual pun

kualitasnya relatif sama dengan pasar modern.19

Secara kualitas, pasar tradisional umumnya mempunyai

persediaan barang yang jumlahnya sedikit sesuai dengan modal yang

dimiliki pemilik atau permintaan dari konsumen. Dari segi harga, pasar

tradisional tidak memiliki label harga yang pasti karena harga yang pasti

18
Masitoh, E., Upaya Menjaga Eksistensi Pasar Tradisional: Studi Revitalisasi Pasar
Piyungan Bantul. Jurnal PMI Vol. X. No. 2, Maret 2013
19
Wicaksono, Pengaruh Modal Awal, Lama Usaha, Dan Jam Kerja Terhadap
Pendapatan Pedagang Kios Di Pasar Bintoro Demak. Universitas Diponegoro :
Semarang,2011

20
disesuaikan dengan besarnya keuntungan yang diinginkan oleh setiap

pemilik usaha sendiri-sendiri. Selain itu, harga pasar selalu berubah-ubah,

sehingga bila menggunakan label harga lebih repot dan harus mengganti-

ganti label harga sesuai dengan perubahan harga yang ada di pasar.20

Pasar tradisional di pedesaan juga terhubung dengan pasar

tradisional di perkotaan yang biasa menjadi sentral kulakan bagi pedagang

pasar-pasar pedesaan dan di sekitarnya. Pasar tradisional merupakan

penggerak ekonomi masyarakat. Saat ini pasar tradisional tengah

mengalami banyak tantangan. Persaingan menjadi tidak seimbang karena

perbedaan modal antara pedagang di pasar tradisional dengan pasar

modern.

Namun pasar tradisional juga memiliki kelebihan-kelebihan

dibandingkan dengan pasar modern. Kelebihan tersebut diantaranya

adalah:

1) Di pasar tradisional pembeli dapat melakukan tawar menawar harga

dengan pedagang.

2) Harga yang ditawarkan cukup terjangkau.

3) Secara budaya pasar tradisonal merupakan tempat publik dimana

terjadi interaksi sosial.

20
Utami Dewi, Pengembangan Pasar Tradisional Menghadapi Gempuran Pasar Modern
di Kota Yogyakarta,2011 hal.6

21
3. Peran Pasar Dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

a. Pengertian Kesejahteraan

Kesejahteraan (sejahtera) Menurut W.J.S poerwadarminto

diartikan sebagai keadaan yang aman sentosa, makmur, atau selamat

atau terlepas dari segala macam gangguan maupun kesukaran dan

sebagainya.21 Menurut kementrian koordinator bidang kesejahteraan

rakyat memberikan definisi kesejahteraan sebagai berikut:

“Kesejahteraan yaitu suatu kondisi seseorang atau masyarakat yang

telah memenuhi kebutuhan dasarnya, kebutuhan dasar tersebut berupa

kecukupan sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan, lapangan

pekerjaan, dan kebutuhan dasar lainnya seperti lingkungan bersih,

aman dan nyaman juga terpenuhinya hak asasi dan partisipasi serta

terwujudnya masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan

yang maha esa.”

Kesejahteraan adalah tingkat kepuasan dan kesejahteraan adalah

dua pengertian yang saling berkaitan. Tingkat kepuasan merujuk

kepada keadaan individu atau kelompok, sedangkan tingkat

kesejahteraan mengacu kepada keadaan komunitas atau masyarakat

luas. Kesejahteraan adalah kondisi agregat dari kepuasan individu-

individu.

Pengertian dasar itu mengantarkan kepada pemahaman

kompleks yang terbagi dalam dua arena perdebatan. Pertama adalah


21
W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka 1999

22
apa lingkup dari substansi kesejahteraan. Kedua adalah bagaimana

intensitas substansi tersebut bisa direpresentasikan secara agregat.

Meskipun tidak ada suatu batasan substansi yang tegas tentang

kesejahteraan, namun tingkat kesejahteraan mencakup pangan,

pendidikan, kesehatan, dan seringkali diperluas kepada perlindungan

sosial lainnya seperti kesempatan kerja, perlindungan hari tua,

keterbebasan dari kemiskinan dan sebagainya.

Dengan kata lain lingkup substansi kesejahteraan seringkali

dihubungkan dengan lingkup kebijakan sosial. Sebagai atribut agregat,

kesejahteraan merupakan representasi yang bersifat kompleks atas

suatu lingkup substansi kesejahteraan tersebut. Kesejahteraan bersifat

kompleks karena multidimensi, mempunyai keterkaitan antardimensi

dan ada dimensi yang sulit direpresentasikan. Kesejahteraan tidak

cukup dinyatakan sebagai suatu intensitas tunggal yang

merepresentasikan keadaan masyarakat, tetapi juga membutuhkan

suatu representasi distribusional dari keadaan itu dan disebut

kesejahteraan sosial.

Kesejahteraan sosial sebagai kegiatan-kegiatan yang

terorganisasi dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan dari segi

sosial melalui pemberian bantuan kepada orang untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan di dalam beberapa bidang seperti kehidupan

keluarga dan anak, kesehatan, penyesuaian sosial, waktu senggang,

standar-standar kehidupan, dan hubungan-hubungan sosial. Pelayanan

23
kesejahteraan sosial memberi perhatian utama terhadap individu-

individu, kelompok-kelompok, komunitas-komunitas, dan kesatuan

kesatuan penduduk yang lebih luas, pelayanan ini mencakup

pemeliharaan atau perawatan, penyembuhan dan pencegahan.

Definisi diatas menunjukkan konsep kesejahteraan sosial

sebagai suatu sistem yang berintikan lembaga-lembaga dan pelayanan

sosial. Tujuan sistem adalah untuk mencapai tingkat kehidupan yang

sejahtera dalam arti tingkat kebutuhan pokok dan juga relasi-relasi

sosial dengan lingkungannya. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan

cara meningkatkan kemampuan individu baik dalam memecahkan

masalah maupun dalam memenuhi kebutuhannya, untuk itu pengertian

kesejahteraan sosial adalah suatu aktifitas yang terorganisasi yang

ditujukan untuk membantu tercapainya suatu penyesuaian timbal balik

antara individu dengan lingkungan sosialnya. Pekerjaan sosial sendiri

berada diposisi sebagai profesi yang bertugas menyelenggarakan serta

membantu manusia menggunakan program-program atau pelayanan-

pelayanan kesejahteraan sosial.

b. Kesejahteraan Dalam Islam

Secara etimologis, kata kesejahteraan terbentuk dari kata

sejahtera yang mendapat awalan ke dan akhiran an. Dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia, “Sejahtera” berarti “aman, sentosa dan

makmur; selamat (terlepas) dari segala macam gangguan, kesukaran

24
22
dan sebagainya.” Dengan demikian kesejahteraan sosial adalah

keadaan masyarakat yang sejahtera, yakni masyarakat yang aman

secara sosial, terpenuhi segala kebutuhannya dan jauh dari berbagai

problem sosial.

Adapun secara terminologis, ada beberapa pengertian

kesejahteraan sosial yang dikemukakan para ahli. Menurut Edi

Suharto, pengertian kesejahteraan sosial mengandung empat makna:

1) kondisi sejahtera, 2) pelayanan sosial, 3) tunjangan sosial, dan 4)

proses atau usaha terencana.23 Sementara itu, Midgley, sebagaimana

dikutip Huda menjelaskan bahwa kesejahteraan sosial adalah suatu

kondisi yang harus memenuhi tiga syarat utama: 1) masalah sosial

dapat dikelola dengan baik, 2) keperluan dapat terpenuhi,24 dan 3)

peluang-peluang sosial terbuka secara maksimal. Pengertian yang

relatif sama dihasilkan dari Pre-Conference Working for the 15th

International Conference of Sosial Welfere. yaitu:25

Kesejahteraan sosial adalah keseluruhan usaha sosial yang

terorganisir dan mempunyai tujuan utama untuk

meningkatkan taraf hidup masyarakat berdasarkan konteks

sosialnya. Di dalamnya, tercakup unsur kebijakan dan


22
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1991), h. 350
23
Edi Suartono, “Peta dan Dinamika Welfere State di Beberapa Negara Pelajaran apa
yang bisa dipetik untuk membangun Indonesia?” Dalam Jurnal Mandatori, Politik
Kesejahteraan di Tanah Republik, (Yogyakarta: IRE Sosial & Kesejahteraan Sosial: Sebuah
Pengantar (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h. 72.Yogyakarta, 2007), h. 3-4.
24
Keluarga sejahtera dan beriman QS Ali Imran [3]: 2: 14. QS Yasin[36]: 55-58, Q.S. at-
Th ur[52]: 21.
25
Miftachul Huda, Pekerja Sosial & Kesejahteraan Sosial: Sebuah Pengantar
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h. 72.

25
pelayanan dalam arti luas yang terkait dengan berbagai

kehidupan dalam masyarakat, seperti pendapatan, jaminan

sosial, kesehatan, perumahan, pendidikan, reaksi budaya, dan

lain sebagainya.

Dari pengertian di atas ada beberapa istilah dalam Al-Qur’ān

yang memiliki pengertian yang “relatif” dekat dengan kesejahteraan

sosial, yaitu mashlahah, salām, dan amān. Tiga istilah inilah

sebagaimana akan dipaparkan kemudian merupakan paradigma Al-

Qur’ān tentang kesejahteraan sosial. Karena itu, tiga istilah inilah

yang akan dieksplorasi.

1) Mashlahah

Kata mashlahah berasal dari kata sulh atau saluha (‫ )صلح‬yang

berarti antonim (lawan) kata dari fasada (rusak). Kata tersebut,

menurut al-Ishfahani banyak digunakan untuk sesuatu yang

sifatnya perbuatan lahiriah. Menurutnya, salih atau saluha adalah

menghilangkan kebencian antar manusia (baik laki-laki maupun

perempuan, dalam satu agama atau pun antar agama). Ini artinya

bahwa relasi antar manusia yang harus dikembangkan adalah saling

menyayangi dan mencintai. Model hubungan seperti inilah yang

akan melahirkan kerjasama dan saling membantu.

2) Salam

Kata tersebut berasal dari kata salima yang memiliki makna dasar

selamat atau sentosa. Kata ini memiliki beberapa kata jadian, yaitu

26
sallama (tenang yang dirasakan dihati), kata salima diketahui

bahwa kata tersebut mengandung makna tunduk-patuh dan

menerima hukum atau ketetapan Allah baik yang bersifat takwīnī

maupun tasyrī’ī (baik di dalamnya berkaitan langsung dengan

Allah maupun tidak, seperti dengan hamba-hamba-Nya).

3) Aman

Kosa kata lain yang mengandung makna kesejahteraan adalah

aman. Menurut al-Ishfahani, makna dasar dari kata tersebut adalah

jiwa yang tenang dan hilangnya ketakutan atau pembenaran dan

ketenangan hati.26

Uraian mengenai tiga makna kosa kata sebelumnya memberi

gambaran bahwa menurut Al-Qur’ān, kesejahteraan sosial adalah

kondisi aman (jauh dari gangguan, baik alam fisik maupun sosial) dan

relasi yang harmonis antar manusia, sehingga setiap manusia dapat

menjalankan fungsi sosial kekhilafahannya. Maka orang atau

masyarakat yang sejahtera tidak hanya ditunjukkan dengan sehat

badan, tapi juga sehat hati dan pikirannya serta memiliki hubungan

sosial yang baik sesama manusia. Orang seperti ini senantiasa akan

bersikap baik, seperti menyayangi dan membantu, terutama kepada

orang-orang yang memiliki problem sosial. Dengan penjelasan ini

maka jelas bahwa kesejahteraan sosial adalah kebutuhan dasar dan

pokok bagi manusia.

26
Ar-Raghib al-Ishfahani, al-Mufradat fi Gharib al-Qur’ān (Mesir: Dar al-Ma’arif, 1996), h.
23

27
Kesejahteraan dalam ekonomi Islam adalah kesejahteraan

secara menyeluruh, yaitu kesejahteraan secara material maupun

secara spiritual. Konsep kesejahteraan dalam ekonomi Islam tidak

hanya di ukur berdasarkan nilai ekonomi saja, tetapi juga mencakup

nilai moral, spiritual dan juga nilai sosial. Sehingga kesejahteraan

berdasarkan Islam mempunyai konsep yang lebih mendalam.

Al-Qur’an telah menyinggung indikator kesejahteraan dalam

Surat Quraisy ayat 3-4 yang berbunyi :

‫۝‬۳ ‫َفْلَيْعُبُد ْو ا َر َّب ٰهَذ ا اْلَبْيِت‬

‫۝‬۴ ‫اَّلِذ ْۤي َاْط َع َم ُهْم ِّم ْن ُجْو ٍعۙ َّو ٰا َم َنُهْم ِّم ْن َخ ْو ٍف‬
“Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini
(Ka’bah).”Yang telah memberikan makanan kepada mereka untuk
menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa takut”27

Berdasarkan ayat di atas, maka kita dapat melihat bahwa

indikator kesejahteraan dalam Al-Qur’an tiga, yaitu menyembah

Tuhan (pemilik) Ka’bah, menghilangkan lapar dan menghilangkan

rasa takut. Kegiatan pasar merupakan salah satu jalur perantara dalam

penyampaian barang dan jasa kepada konsumen atau dengan kata lain,

pasar adalah wadah untuk segala aktivitas ekonomi masyarakat. Pasar

akan berjalan dengan baik apabila distribusi barang dan jasa berjalan

dengan baik pula, keterlambatan distribusi akan berakibat terhadap

tersendatnya keberadaan barang dan jasa di pasar, yang kemudian

dapat mengakibatkan terhambatnya kegiatan manusia untuk


27
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran Tafsir PerKata Tajwid dan
Terjemahannya, (Tangerang : PT. Kalim), h. 106

28
memenuhi kebutuhanya. Dalam usaha produksi, kedudukan produsen

dan konsumen sama pentingnya satu pihak menghasilkan, sedangkan

pihak lain membutuhkannya. Untuk menyampaikan barang dan jasa

pada konsumen, banyak cara yang dilakukan salah satunya adalah

melalui pasar. Masyarakat datang ke pasar membeli berbagai macam

kebutuhan, terjadi transaksi, dan mengakibatkan perputaran uang.

Oleh karena itu, pasar menjadi penggerak ekonomi rakyat. Pasar juga

memiliki peranan lain sebagai berikut :

1) Peranan pasar untuk produsen

Peranan penting pasar bagi produsen antara lain :

a) Sebagai tempat untuk memperkenalkan barang.

b) Sebagai tempat untuk menjual hasil produksi.

c) Sebagai tempat memperoleh bahan produksi atau faktor produksi.

2) Peranan pasar untuk konsumen

bagi konsumen, pasar berperan penting karena memudahkan mereka

untuk mendapatkan barang-barang yang dibutuhkan. Semakin banyak

jenis barang yang tersedia di pasar, maka akan semakin banyak

konsumen yang datang, karena konsumen akan semakin mudah

mencari barang-barang yang dibutuhkan.

3) Peranan pasar untuk sumber daya manusia

Keberadaan pasar dapat membuka peluang untuk masyarakat dalam

memperoleh pekerjaan dan berwiraswasta. Pasar yang ramai dikujungi

konsumen akan dapat berkembang dan mampu menyerap tenaga kerja

29
dalam jumlah besar sehingga mampu membantu dalam menekan angka

pengangguran.

4) Peran pasar untuk pembangunan

Pasar yang berkembang akan membawa dampak positif bagi

kehidupan masyarakat. Masyarakat akan semakin sejahtera. Kebutuhan

akan pembangunan juga diperoleh di pasar, selain itu negara

memperoleh pemasukan dari aktifitas pasar melalui pajak dan retribusi.

Penerimaan tersebut dapat digunakan sebagai salah satu sumber

pembangunan daerah maupun nasional.

4. Pengertian Ekonomi

Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari berbagai aktivitas

perilaku manusia (sosial) yaitu berupa kegiatan produksi, distribusi, serta

konsumsi terhadap barang dan jasa. Ilmu ekonomi juga dapat diartikan

sebagai ilmu yang mempelajari tentang usaha manusia dalam mencapai

kemakmuran. Untuk mencapai kemakmuran, manusia akan melakukan

aktivitas ekonomi seperti konsumsi, produksi, dan distribusi. Hal ini dapat

memunculkan masalah ekonomi yaitu tidak seimbangnya kebutuhan

manusia yang tak terbatas dengan jumlah barang atau produksi yang makin

terbatas.

Menurut L. James Havery mendefinisikan perekonomian adalah

suatu sistem yang berguna untuk membuat rangkaian komponen antar satu

dengan yang lainnya dalam prosedur logis dan rasional, guna mencapai

tujuan tertentu yang telah di sepakati bersama. Ia menekankan bahwa

30
kesatuan adalah hal yang mutlak terjadi dalam system perekonomian.

Sedangkan menurut Jhon Mc. Manama mengungkapkan bahwa

perekonomian adalah sebuah konsep yang menggabungkan keseluruhan

fungsi-fungsi ke dalam suatu kesatuan organik dengan dengan tujuan

mencapai hasil yang efektif dan efisien dari kegiatan yang dilakukan.

Menurut Edgar F. Huse dan James L. Bowdict, mereka

berpendapat bahwa perekonomian merupakan suatu sistem atau rangkaian

yang saling terkait dan bergantung satu dan yang lainnya, sehingga timbul

hubungan timbal balik dan pengaruh hubungan tersebut. Dari ketiga

pengertian para ahli ekonomi diatas, semuanya memiliki benang merah

yang sama, mereka mengatakan perekonomian merupakan suatu sistem

yang diterapkan yang saling berhubungan antara satu dan yang lainnya

untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

5. Pengertian Ekonomi Syariah

Ekonomi Syariah menurut beberapa ahli:28

a. Menurut M.A. Manan, ekonomi syariah adalah ilmu pengetahuan

sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang

diilhami oleh nilai-nilai islam.

b. Menurut Prof. Dr. Zainuddin Ali, pengertian ekonomi syariah adalah

kumpulan norma hukum yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadits

yang mengatur perekonomian umat manusia.

28
Aan Anshori, “Digitalisasi Ekonomi Syariah”. Jurnal Ekonomi Keuangan dan Bisnis
Islam Vol.7 No.1, 2016, 4.

31
c. Menurut Dr. Mardani, pengertian ekonomi syariah yaitu kegiatan atau

usaha yang dilakukan oleh per orang atau kelompok atau badan usaha

yang berbadan hukum dan tidak berbadan hukum dalam rangka

memenuhi kebutuhan yang bersifat komersial dan tidak komersial

menurut prinsip syariah.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

pengertian ekonomi syariah adalah suatu sistem ekonomi yang bersumber

dari nilai-nilai Islam (Al-Quran dan Hadits) yang dijadikan pedoman

dalam memenuhi kebutuhan hidup setiap manusia demi menjaga

kelangsungan hidupnya.

6. Tujuan Ekonomi Syariah

Tujuan dari ekonomi syariah adalah untuk memberikan

keselarasan bagi kehidupan di dunia. Nilai Islam bukan semata-mata hanya

untuk kehidupan muslim saja, tetapi seluruh makhluk hidup di muka bumi.

Esensi proses ekonomi syariah adalah pemenuhan kebutuhan manusia

yang berlandaskan nilai-nilai Islam guna mencapai falah. Ekonomi Islam

mampu menangkap nilai fenomena masyarakat sehingga dalam

perjalanannya tanpa meninggalkan sumber hukum teori ekonomi Islam.

7. Pasar dalam Perspektif Ekonomi Syariah

Konsep Islam mengatur agar persaingan dipasar dilakukan

dengan cara yang adil dan jujur. Perdagangan yang adil dan jujur adalah

perdagangan yang tidak mendzalimi dan tidak pula didzalimi. Dan dua hal

32
yang akan di bahas dalam bagian ini adalah mekanisme pasar dan praktik

kegiatan transaksi yang dilarang dalam pasar, diantaranya sebagai berikut :

a. Mekanisme Pasar dalam Perdagangan

Dalam konsep Islam, perdagangan di pasar harus dilandasi

oleh nilai-nilai dan etika yang bersumber dari nilai-nilai dasar agama

yang menjunjung tinggi tentang kejujuran dan keadilan. Dalam

bertransaksi, kedua belah pihak dapat saling menjual dan membeli

barang secara ikhlas artinya tidak ada campur tangan serta intervensi

pihak lain dalam menentukan harga barang. Berikut terdapat prinsip

yang melandasi terciptanya pasar Islami :

1) Dalam konsep perdagangan Islam, penentuan harga dilakukan

oleh kekuatan pasar, yaitu kekuatan permintaan dan penawaran.

Kesepakatan terjadinya permintaan dan penawaran tersebut,

haruslah terjadi secara sukarela, tidak ada pihak yang merasa

terpaksa dalam melakukan transaksi pada tingkat harga tersebut.

2) Mekanisme pasar dalam konsep Islam melarang adanya sistem

kerja sama yang tidak jujur (kong kalikong). Islam tidak

menghendaki adanya koalisi antara konsumen dengan produsen,

meskipun tidak mengesampingkan adanya konsentrasi produksi.29

3) Dalam Islam duopoly (dua pedagang), oligopoly (pedagang lebih

dari dua) tidak dilarang keberadaanya selama mereka tidak

mengambil untung diatas keuntungan normal. Ini merupakan

konsekuensi dari konsep keseimbangan harga. Produsen yang


29
Jusmsliani, Bisnis Berbasis Syariah, 56.

33
beroperasi dengan posisi untung akan mengundang produsen lain

untuk masuk ke dalam pasar yang sama sehingga jumlah output

yang ditawarkan bertambah, dan harga akan turun. Produsen baru

akan terus memasuki bisnis tersebut sampai dengan harga turun

sedemikian sehingga keuntungan habis. Pada keadaan ini

produsen yang telah ada di pasar tidak mempunyai insentif untuk

keluar dari pasar, dan produsen yang belum masuk pasar tidak

mempunyai insentif untuk masuk ke pasar.30

4) Kondisi pasar yang kompetetif mendorong segala sesuatunya

menjadi terbuka. Seperti firman Allah dalam surat An-Nisa ayat

29 yang berbunyi :

‫ۤاَّل‬ ‫ْأ ْۤو‬ ‫ٰا‬ ‫ٰۤي‬


‫َاُّيَها اَّلِذ ْيَن َم ُنْو ا َالَت ُك ُل ا َاْم َو اَلُك ْم َبْيَنُك ْم ِبْلَباِط ِل ِا َاْن َتُك ْو َن ِتَج اَر ًة َع ْن َتَر اٍض‬

‫۝‬۲۹ ‫ِّم ْنُك ْم ۗ َو َال َتْقُتُلْۤو ا َاْنُفَس ُك ْم ۗ ِاَّن َهّٰللا َك اَن ِبُك ْم َر ِح ْيًم ا‬

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling


memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,
kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan
suka sama suka di antara kamu. dan janganlah kamu
membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu.31

Suka sama suka semakna dengan sama-sama merelakan

keadaan masing- masing diketahui oleh orang lain, berarti produsen dan

konsumen mengetahui secara langsung kelebihan dan kelemahan

barang yang ada di pasar, maka menjadikan semua pihak mendapatkan

kepuasan. Bila produsen menjual produknya tidak terbuka maka

30
Adiwarman A Karim, Islamic Microeconomic, ( Jakarta : Muamalat Institute, 2000),
114.
31
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahan, 58.

34
masyarakat akan cenderung merasa kurang puas, maka ia akan memilih

produsen yang lain.

a) Praktik kegiatan transaksi yang dilarang dalam pasar

(1) Tadlis

Sebuah pasar dikatakan pada kondisi yang ideal jika antara

pembeli dan penjual memiliki informasi sama berkaitan tentang

suatu barang yang di perjual belikan. Jika salah satu dari pihak

ada yang tidak mengetahui informasi seperti yang orang lain

miliki, maka pihak yang salah satu akan di rugikan dan

akhirnya menimbulkan penipuan atau kecurangan pada pasar.

Pada ekonomi Islam jika barang yang diperjual belikan

mengalami ketimpangan informasi dan informasi yang

diperoleh tidak lah sama antar kedua belah pihak, maka unsur

rela sama rela menjadi di langgar. Agar tidak terjadi penipuan

maka setiap pihak seharusnya pihak lain juga mempelajari.

(2) Gharar atau Taghrir

Artinya kerugian atau tindakan yang bertujuan untuk

merugikan pihak lain. Suatu akad mengandung unsur gharar,

karena tidak ada kepastian, baik mengenai ada atau tidak ada objek

akad, besar kecilnya jumlah maupun menyerahkan akad tersebut.32

Gharar disebut juga taghrir adalah sesuatu dimana terjadi

incomplete information karena adanya ketidakpastiaan dari kedua

32
Hasan, M. Ali, Berbagai Macam Trransaksi Dalam Islam, (Jakarta : PT. Raja Grafindo,
2003), 157

35
belah pihak yang bertransaksi. Dalam tadlis yang terjadi adalah

pihak yang satu tidak mengetahui apa yang diketahui pihak yang

lain, sedangakan dalam gharar atau taghrir, baik pihak yang satu

dengan yang lainnya sama-sama tidak mengetahui sesuatu yang

ditransaksikan.33

Berbeda dengan Tadlis yaitu informasi yang tidak

diketahui secara jelas hanya satu pihak misalnya penjual atau

pembeli saja. Tetapi dalam taghrir informasi yang tidak jelas

dialami kedua pihak yaitu pembeli dan penjual. Pada ilmu ekonomi

taghrir dikenal dengan resiko atau ketidakpastian.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW tentang keharaman

transaksi jual beli gharar adalah:

‫َنَهى َع ْن َبْيِع الَغ َر ِر‬


Artinya: Nabi melarang jual beli dengan tipuan.

(3) Ihtikar (penimbunan barang)

Penimbunan adalah sesuatu yang dibutuhkan masyarakat,

kemudian menyimpannya, sehingga barang tersebut berkurang

dipasaran dan mengakibatkan peningkatan harga. Penimbunan

yang seperti ini dilarang di dalam Islam karena dapat merugikan

orang lain karena kelangkaan barang yang didapat dan harganya

yang tinggi dan melonjak dipasaran. Dengan kata lain penimbunan

33
A.Karim, Bank Islam, 31

36
mendapatkan keuntungan yang besar dibawah penderitaan orang

lain.34

(4) Rekayasa Permintaan (Bai’an Najasy)

Bai’an najasy adalah transaksi jual-beli ketika si penjual

menyuruh orang lain memuji barangnya atau menawar barangnya

dengan harga yang tinggi agar orang lain tertarik pula untuk

membelinya. Si penawar sendiri tidak bermaksud untuk benar-

benar membeli barang tersebut. Ia hanya ingin menipu orang lain

yang benar-benar ingin membelinya. Sebelumnya orang ini telah

mengadakan kesepakatan dengan penjual untuk membeli dengan

harga tinggi agar ada pembeli yang sesungguhnya dengan harga

yang tinggi pula dengan maksud untuk menipu. Akibatnya terjadi

permintaan palsu (False Demand).35

(5) Riba

Riba adalah penyerahan pergantian sesuatu dengan sesuatu

yang lain, yang tidak dapat terlihat adanya kesamaan menurut

timbangan syara’ pada waktu akad-akad, atau disertai

mengakhirkan dalam tukar menukar atau hanya salah satunya.36

Dasar hukum tentang larangan riba didalam Al-Qur’an surah

Al-Imran ayat 130, yang berbunyi :

‫ۚ ٰۤي َاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا َالتْأُك ُلْو ا اِّلرٰۤب وا َاْض َعاًفا ُّم ٰض َعَفًةۖ َّو اَّتُقوا َهلّٰلا َلَعَّلُك ْم ُتْفِلُح ْو َن‬

34
Sri Nurhayati, Wasilah, Akutansi Syariah di Indonesia, (Jakarta : Salemba Empat,
2009), 82.
35
A.Karim, Bank Islam, 35.
36
A.Karim, Bank Islam, 37.

37
Artinya :“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu
memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah
kepada Allah agar kamu beruntung.”37

BAB III
PAPARAN DAN DATA TEMUAN

37
Departemen Agama RI,Al-Quran dan terjemahannya, 53.

38
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Letak Geografis Kelurahan Gerung Selatan

Wilayah Kelurahan Gerung Selatan Kecamatan Gerung Kabupaten

Lombok Barat merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan

Gerung dengan luas wilayah sekitar 2,33 Km 2 / 2,33 H dengan batas-

batas sebagai berikut:

Posisi Kelurahan Gerung Selatan secara Administratif dibatasi

oleh:

Batas sebelah Utara : Kelurahan Gerung Utara

Batas sebelah Selatan : Lingkungan Tanjung Gunung

Batas sebelah Barat : Kelurahan Dasan Geres

Batas Sebelah Timur : Lingkungan Meang

Kelurahan Gerung Selatan secara administratif terdiri dari 5

lingkungan dan 23 RT, yaitu : - Lingkungan Perigi : 4 RT - Lingkungan

Dodokan : 5 RT - Lingkungan Reyan : 4 RT – Lingkungan Meang : 5 RT -

Lingkungan Tanjung Gunung : 5 RT. Demografi Penduduk Kelurahan

Gerung Selatan menurut data per Desember tahun 2020 adalah 7563 jiwa

dengan KK dengan luas wilayah 2,33 km2, dengan rincian jumlah

penduduk laki-laki = 3559 jiwa dan perempuan = 3984 jiwa.38

2. Letak Geografis Pasar Tradisional Pasar Gerung

38
Observasi, Lombok Barat, 4 Juli 2022

39
Pasar tradisional pasar Gerung terletak di samping pertokoan

Gerung Jl. Selaparang, Kelurahan Gerung Selatan, Kecamatan Gerung,

Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat yang merupakan salah

satu tempat jual beli barang yang selalu ramai oleh pembeli. Selain itu juga

banyak sekali yang diperdagangkan di masing-masing toko tersebut,

seperti bahan bangunan, peralatan pancing, peralatan dapur dan lain

sebagainya. Adapun batas-batasnya sebagai berikut:39

Sebelah Utara : Pertokoan Gerung

Sebelah Selatan : Rumah Warga

Sebelah Barat : Kuburan Umum Gerung Reyan

Sebelah Timur : Gudang Semangka

Dilihat dari batas-batas tersebut dapat disimpulkan, bahwa lokasi

pasar tradisional pasar Gerung terletak pada lokasi yang cukup strategis

dengan berjarak 20 m dari puskesmas Gerung dan tidak terlalu jauh dari

pemukiman rumah warga, karena dengan adanya pasar tradisional di

sekitarnya akan memudahkan masyarakat secara umum untuk melengkapi

kebutuhan-kebutuhan pokok maupun kebutuhan-kebutuhan lainnya.

B. Sejarah Pasar Tradisional Pasar Gerung

Pasar tradisional pasar Gerung merupakan salah satu pasar yang

ada di Lombok Barat. Pasar tradisional ini menjual berbagai produk

kebutuhan pokok dan sembako, seperti kebutuhan beras, tepung terigu, gula,

garam, sayur mayur, bang, cabe, ikan, ayam dan lainnya. Kelebihan dari pasar

39
Dokumentasi, Buku Monografi di Kelurahan Gerung Selatan, dikutip tanggal 4 Juli
2022

40
tradisional ini adalah produk-produk yang ada di jual dengan harga rakyat,

sehingga harganya murah bagi masyarakat, sebagaimana fungsi pasar pada

umumnya.

Pasar Gerung merupakan pasar tradisional dengan status tipe B.

Pasar ini beralamat di jln. Selaparang, Kelurahan Gerung Selatan, Kecamatan

Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat dengan Kode Pos.

83363. Dengan adanya pasar tradisional pasar Gerung ini, masyarakat lebih

mudah untuk mencari bahan pokok untuk kebutuhan sehari-hari maupun

untuk kebutuhan yang lainnya. Pasar Gerung ini berstatus kepemilikan oleh

Pemerintah Lombok Barat.40

Pasar Gerung terakhir mengalami perbaikan adalah pada tahun

2019. Dengan adanya perbaikan ini pasar Gerung menjadi lebih tertata rapi,

lebih nyaman dan lebih banyak peminatnya untuk berbelanja di pasar Gerung

tersebut. Selain itu pasar Gerung juga menjadi lebih luas tampungan untuk

berjualan ataupun berdagang. Dari segi bangunan yang semulanya hanya

lantai satu saja, melainkan sekarang setelah diperbaiki pasar Gerung menjadi

lantai dua dan banyak juga fasilitas-fasilitas lain yang di perbaiki juga.

1. Struktur Lembaga dan Tugas Pengelola Pasar Tradisional Pasar

Gerung

Di dalam pasar tradisional terdapat struktur lembaga pengelola

yang tentunya dengan struktur lembaga ini suatu pasar tradisional akan

dapat berjalan dengan lancar. Berikut ini beberapa struktur dan tugas dari

masing-masing pengelola pasar:


40
Mukarram (Kepala Pasar Gerung), Wawancara, Lombok Barat, 4 Juli 2022

41
a. Kepala Pasar : Bapak Mukarram

Bertugas sebagai pimpinan pasar yang bertanggung jawab atas

segala sesuatu yang ada di pasar. Dalam menjalankan tugasnya kepala

pasar dibantu oleh beberapa karyawan yang bertugas menangani bagian

umum, keamanan dan parkir, keuangan dan administrasi, serta

pemeliharaan.

b. Wakil kepala Pasar : Ibu Ismawati

Bertugas sebagai pembantu kepala pasar dalam hal apapun,

sesuai dengan permintaan kepala pasar dan yang bertanggung jawab

sebagai tangan kanan kepala pasar.

c. Bagian Umum :

1) Darmawan

2) Lalu Mang

3) Iman

4) Wir

5) Idrus

6) Murahim

Bertugas menangani ketertiban, keamanan dan kebersihan pasar.

d. Bagian Keuangan dan Administrasi :

1) Hasbi Johari

2) Mandala Putra

3) Saba’i

4) Munawaroh

42
Bertugas menangani tata usaha serta administrasi umum.

e. Bagian Pemeliharaan:

1) Awaludin

2) Sueb

3) Lalu Syukur

4) Dedy Satriawan

Bertugas menangani perawatan dan perbaikan mesin maupun

bangunan apabila terjadi kerusakan.

Penerimaan pendapatan pasar sendiri selain sewa tempat usaha

serta penjualan dan perpanjangan hak pemakaian tempat usaha, dapat

berupa berbagai macam, contohnya adalah jasa keamanan dan kebersihan,

jasa parkir, jasa mandi, cuci, kakus (MCK), jasa listrik dan air bersih.

Dari beberapa tugas di atas semuanya tidak akan berjalan lancar

jika salah satunya tidak melaksanakan kerjasamanya tim. Dengan

kerjasama tim apapun yang akan di programkan atau menjalankan

program yang sudah ada dan melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksi

masing-masing maka semuanya akan terasa ringan dan tentunya akan

berjalan dengan apa yang diharapkan.

C. Usaha yang dikembangkan Pasar Tradisional Pasar Gerung Dalam


Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

43
Keberadaan pasar Gerung menjadi sangat strategis untuk

dikembangkan karena dengan kapasitasnya yang besar untuk menyerap

tenaga kerja serta membuka lapangan usaha sebagai pedagang atau

wiraswasta, pasar Gerung dapat mewadahi lalu lintas uang yang terus

bergerak dinamis dari waktu ke waktu. Berkembangnya dan terus

bertambahnya pedagang menunjukkan bahwa peran pasar Gerung sangat

vital bagi kegiatan wilayah tersebut. Mengetahui potensi ekonomi desa

menjadi sangat penting saat ini. Karena ini, merupakan salah satu langkah

awal dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dipelosok negeri.

Selain itu keberadaan pasar Gerung mendapat perhatian yang

positif bagi masyarakat, baik masyarakat Gerung sendiri maupun masyarakat

luar. Terbukti dengan meningkatnya perkembangan jumlah pengujung setiap

harinya serta omset yang didapatkan. Pasar Gerung adalah pasar yang

dikelola oleh pemerintah, pemerintah memberikan keterampilan kepada

masyarakat dibidang pengembangan ekonomi.

Usaha-usaha ekonomi ini dipilih karena selain lingkungan pasar

yang sangat bagus untuk mengembangkannya dan juga dinilai memiliki

prospek yang baik, terutama didukung dengan masyarakat yang mulai sadar

untuk bergotong royong menjaga lingkungan pasar, serta letak geografis

pasar tersebut yang telah banyak diketahui masyarakat. Menurut wawancara

yang saya lakukan pada tanggal 3 Juli 2022 kepada bapak Mukarram selaku

kepala pasar, yaitu ada beberapa unit usaha yang dikembangkan oleh pasar

tradisional pasar Gerung, diantaranya :41


41
Mukarram (Kepala Pasar Gerung), Wawancara, Lombok Barat, 4 Juli 2022

44
1. Jual Beli

Transaksi antara satu orang dengan orang lainnya yang berupa

tukar menukar barang dengan barang lainnya, atau barang dengan uang.

Pasar tradisional pasar Gerung berkembang dalam bidang jual beli, barang

yang dijual belikan berupa kebutuhan sehari-hari, seperti sayur mayur,

daging, pakaian dan lain-lain.

Selain itu juga di dalam pasar kita bisa temukan makanan dan

jajan tradisional seperti : tape singkong, kelepon, bubur kacang ijo, serabi,

lupis, nagasari, bulayak, bola-bola ungu, tigapo, peyek, rengginang, pisang

goreng, cerorot dan lain sebagainya. Selain jajan tradisional di atas, juga

terdapat makanan tradisional seperti pelecing, pecel lontong, nasi goreng,

urap-urap dan lain-lain.

2. Permainan Tradisional

Permainan tradisional adalah jenis permainan anak-anak yang

dimainkan tempo dulu, pasar tradisional pasar Gerung juga menyediakan

beberapa permainan tradisional yang dapat pengunjung mainkan, antara

lain adalah:

a. Egrang

Egrang atau jangkungan adalah galah atau tongkat yang

digunakan seseorang agar bisa berdiri dalam jarak tertentu di atas tanah.

enggrang berjalan adalah enggrang yang dilengkapi dengan tangga

sebagai tempat berdiri, atau tali pengikat untuk diikatkan ke kaki

dengan tujuan berjalan selama naik di atas ketinggiannormal. segala

45
jenis permainan tradisional yang terdapat di pasar tradisional pasar

Gerung bisa digunakan oleh pengunjung tanpa dipungut biaya.

b. Bakiak

Bakiak atau Terompah Galuak adalah sejenis sandal yang

telapaknya terbuat dari kayu yang ringan dengan pengikat kaki terbuat

dari ban bekas yang dipaku kedua sisinya, biasanya dalam 1 pasang

bakiak terdapat lebih dari satu pengikat kaki, permainan ini dapat

dilakukan secara bersama-sama.

3. Spot-Spot Foto

Sesuai dengan observasi dan wawancara yang peneliti lakukan

pada tanggal 4 Juli 2022, spot foto yang terdapat di pasar tradisional pasar

Gerung cukup menarik, pihak pasar bekerjasama dengan Honda motor,

sehingga spot-spot foto bisa diadakan oleh pihak delear motor yang

tentunya dengan spot foto yang tidak biasa. Dengan adanya spot foto

tersebut masyarakat akan lebih tertarik untuk berbelanja di pasar

tradisional pasar Gerung.

Menurut hasil wawancara yang saya lakukan pada tanggal 4 Juli

2022 kepada ibu Khaeriyah (seorang penjual buah) yang sebelumnya

sempat putus asa karna dagangannya yang tidak terjual sepenuhnya. Beliau

berkata “Alhamdulillah saya sangat merasa beruntung sekali bisa berjualan

di pasar ini, semenjak saya berjualan disini ekonomi keluarga saya

terpenuhi, keuntungan yang saya dapatkan pun biasanya mencapai

Rp.200.000 bahkan kadang lebih dari Rp.200.000.”42


42
Khaeriyah (Pedagang Pasar Gerung), Wawancara, Lombok Barat, 4 Juli 2022

46
Wawancara dari bapak Misudin (seorang penjual sandal) beliau

sebelum berdagang di pasar Gerung hanya berdagang dari rumah dan

untung yang beliau dapatkan tidak seberapa di banding penjualan beliau

yang sekarang. Beliau berkata “dulu keuntungan yang saya dapatkan

hanya Rp.70.000 dalam sehari, itupun kalo ada orang yang beli tapi

sekarang semenjak saya jualan di pasar Gerung, untung yang saya

dapatkan Rp.150.000- Rp.200.000.”43

Wawancara yang saya lakukan pada tanggal 5 Juli 2022 kepada ibu

Sumini (seorang penjual sayur) beliau juga menuturkan bahwa keberadaan

pasar Gerung sangat membantu ekonominya. Beliau berkata “saya sangat

bersyukur sekali dengan adanya pasar ini, keuntungan yang saya dapatkan

mencapai Rp.120.000- Rp.200.000, kalo dulu saya jualan di rumah untung

yang saya dapatkan hanya Rp.70.000.”44

Selain ibu Sumini, ibu Misnah (seorang penjual jajanan tradisional)

juga merasakan manfaat adanya pasar Gerung, beliau menuturkan bahwa

pasar Gerung banyak sekali membantu masyarakat yang ada di Gerung

maupun luar Gerung, karna para pedagang yang jualan di pasar ini

merasakan keuntungan yang di dapat dari sebelum berjualan di pasar

Gerung. Dulu saya jualan keliling dapat untung hanya Rp.60.000 tapi

setelah adanya pasar Gerung keuntungan yang saya dapatkan mencapai

Rp.110.000.45

43
Misudin (Pedagang Pasar Gerung), Wawancara, Lombok Barat, 4 Juli 2022
44
Sumini (Pedagang Pasar Gerung), Wawancara, Lombok Barat, 5 Juli 2022
45
Misnah (Pedagang Pasar Gerung), Wawancara, Lombok Barat, 5 Juli 2022

47
Wawancara kepada bapak Mukarram selaku kepala pasar beliau

menuturkan bahwa pemungutan biaya bagi pedagang lapak dipungut biaya

Rp. 2000 setiap harinya, sedangkan pembayaran pedagang sewa kios

dipungut Rp. 3.000.000 pertahun. Pedagang yang ada di pasar Gerung

tidak semuanya muslim, ada juga non muslim yang menjual perabot

rumah, alat bengkel, jajanan anak-anak atau pedagang kios. Sehingga

makanan yang ada di pasar di jamin halalnya karna pedagang non muslim

hanya menjual snack-snack (makanan ringan) yang di impor dari

pabriknya langsung tanpa campur tangan.46

Namun beberapa pedagang merasa mengeluh dengan pedagang

lainnya, seperti wawancara kepada ibu Risma seorang (pedagang minyak

kelapa) beliau mengatakan bahwa “pernah dulu ada temen dagang di

samping saya, saya kan jual minyak sebotol seharga Rp. 10.000 perbotol

ukuran sedang itu,tiba-tiba pas ada orang yang belanja ke saya dengan

harga Rp.10.000 pembeli itu langsung pergi ke dagangan temen saya dan

saat itu juga temen saya itu menurunkan harga minyak yang di jual supaya

laku katanya.”47

Selain itu Tahap Pemanfaatan pasar tradisional Gerung Reyan

yaitu:

46
Mukarram (Kepala Pasar Gerung), Wawancara, Lombok Barat, 5 Juli 2022
47
Risma (Pedagang Pasar Gerung), Wawancara, Lombok Barat, 5 Juli 2022

48
1) Sebagai tempat bagi masyarakat kota Gerung untuk menjual barang

yang dapat mereka jual seperti sayur-mayur, ikan, buah-buahan dan

lain-lain.

2) Sebagai tempat terjadinya proses transaksi jual beli antara penjual dan

pembeli

Realisasi Hasil Pendapatan Pasar Gerung Tahun 2022 sebagai berikut:

No Bulan Realisasi Perbulan

1
Januari Rp. 21.250.000
2
Februari Rp. 25.210.000
3
Maret Rp. 23.502.000
4
April Rp. 25.570.000
5
Mei Rp. 26.400.000
6
Juni Rp. 27.300.000
7
Juli Rp. 28.650.000

Sumber data pasar Gerung Reyan tahun 2022

BAB IV
PEMBAHASAN

A. Peran Pasar Tradisional dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

49
Pasar tradisional pasar Gerung kenyataannya adalah pasar yang

berpotensi untuk bergerak ke arah ekonomi, dimana pemerintah dan

masyarakat yang turut andil aktif terhadap perkembangan dan kemajuan

pasar. Sasaran akhir dari pengembangan usaha masyarakat adalah

kemandirian masyarakat. Oleh karena itu, pengembangan usaha masyarakat

mempunyai andil yang cukup besar dalam menggalakkan wirausaha. Sebelum

adanya pasar tradisional pasar Gerung ini masyarakat sekitar Gerung Reyan

tidak memiliki penghasilan tambahan. Sekarang setelah pasar tradisional

pasar Gerung ini berjalan lamanya masyarakat bisa mengembangkan jiwa

kewirausahaan serta memiliki penghasilan tambahan sebagai pemenuh

kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Pasar tradisional Gerung Reyan semakin berkembang dan semakin

banyak pedagang yang datang, pengunjung pun semakin banyak dari

masyarakat setempat maupun dari dusun tetangga. Masyarakat Gerung Reyan

sebelum adanya pasar, mereka berjualan dirumah dan ada hanya

mengandalkan penghasilan dari bertani atau berkebun, bahkan terdapat

masyarakat yang menganggur. Dengan adanya pasar tradisional di Gerung

Reyan, beberapa masyarakat mulai mencoba untuk menambah penghasilan

mereka dengan membuka warung makan, berjualan kue, dan sebagainya.

Yang tadinya hanya menganggur dapat menjadi kuli angkut barang,

membantu berjualan, sehingga mereka memiliki penghasilan tetap.

Pendapatan lain yang diperoleh dengan adanya pasar tradisional ini

bersumber dari sewa kios bagi pedagang dan bayar parkir motor bagi

50
pengunjung pasar. Pendapatan yang diperoleh disini tentu jumlahnya lumayan

besar untuk kepentingan masyarakat Gerung Reyan.

Pasar Gerung Reyan telah berperan untuk peningkatan kesejahteraan

masyarakat sekitar Gerung, diantarnya:

1. Memberikan peranan sebagai tempat promosi jajanan tradisional yang

mulai tergeser dengan makanan-makanan modern, walaupun barang yang

di perjual belikan bersifat tradisonal.

2. Peran pasar bagi produsen yaitu membantu memperlancar penjualan hasil

produksi dan dapat pula digunakan sebagai tempat untuk mempromosikan

atau memperkenalkan barang dan jasa hasil produksi, selain itu produsen

juga dapat memperoleh barang atau jasa yang akan digunakan untuk

keperluan proses produksi

3. Peran pasar bagi sumber daya manusia yaitu dengan adanya kegiatan

perdagangan disuatu pasar membutuhkan tenaga kerja yang tidak sedikit.

Semakin luas suatu pasar, semakin besar tenaga kerja yang dibutuhkan.

Dengan banyaknya tenaga kerja yang di butuhkan oleh pasar, berarti

peran pasar sudah turut membantu mengurangi pengangguran dan dapat

meningkatkan sektor perekonomian suatu wilayah.

4. Peran pasar tradisional terbukti telah mampu mengakomodasi masyarakat

pedagang maupun pembeli dari berbagai strata sosial yang tersebar di

kawasan Gerung juga di daerah pedesaan lainnya.

Dalam prakteknya, pasar tradisional pasar Gerung mendapatkan

respon yang sangat positif dari masyarakat, banyak juga masyarakat dari luar

51
kelurahan pasar tradisional pasar Gerung yang menemui pihak pengurus

pasar untuk ikut bergabung dan berdagang di pasar tradisional pasar Gerung,

namun pihak pasar berkomitmen dan akan fokus kepada pemberdayaan

semua dagangan. Pihak pasar menyampaikan kami tidak bisa membatasi

yang ingin mencari rezeki, tapi kami memberikan prioritas kepada

masyarakat Gerung Reyan Kabupaten Lombok Barat.

Peran pasar, mempunyai nilai yang cukup strategis dan signifikan

dalam memberikan sumbangsih dan perannya sebagai peningkatan swadaya,

kemandirian dan partisipasi masyarakat. Kerjasama antar masyarakat di

dalam bentuk kegiatan usaha bersama, hal ini sesungguhnya telah menjadi

karakteristik pasar, pengembangan usaha ekonomi dan proses penularan atau

replikasi serta bantuan supervise.

Peran pasar sangat berpengaruh pada peningkatan keejahteraan

masyarakat, hal ini juga menjadi bekal bagi masyarakat untuk dapat

mengembangkan usaha ekonomi kreatif dan kemandirian masyarakat.

Keberadaan pasar tradisional memberikan akomodasi yang cukup besar

dalam meningkatkan perekonomian masyarakat maupun meningkatkan

perkembangan usaha masyarakat, karena mampu meningkatkan pendapatan

pedagang, sedangkan untuk pembeli itu sendiri bisa memenuhi kebutuhan

harian dengan mudah dan dapat menghemat pengeluaran.

B. Peran Pasar Tradisional Gerung Dalam Perspektif Ekonomi Syariah

52
Islam mengatur segenap perilaku manusia dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya. Diantaranya mencakup tentang kegiatan transaksi

dipasar yang jujur dan adil serta beberapa hal dalam bertransaksi di dalam

pasar. Dalam berbisnis termasuk jual beli dipasar harus terpenuhi rukun dan

syarat, karena apabila rukun dan syarat dalam jual-beli tidak terpenuhi maka

transaksi tersebut menjadi rusak.

Berikut syarat-syarat terbentuknya pasar dalam Islam :

1. Adanya penjual

2. Adanya pembeli

3. Adanya barang atau jasa yang diperjual belikan

4. Adanya ijab dan qobul atau terjadinya kesepakatan antara penjual dan

pembeli.48

Dalam konsep pasar yang Islami, harga barang ditentukan berdasarkan

prinsip ard wa ta’ab (penawaran dan permintaan) dengan tetap memantau

pengaruh luar. Pertemuan permintaan dan penawaran tersebut harus terjadi

secara rela sama rela dalam artian tidak ada pihak yang merasa terpaksa untuk

melakukan transaksi pada tingkat harga tersebut.49

Pandangan Islam tentang pasar juga berdasarkan setiap bentuk

ketidakadilan dilarang, yakni semua praktik perdagangan yang tidak sesuai

atau menyimpang dari ketentuan-ketentuan agama. Secara singkat dapat

disebutkan bahwa perdagangan yang Islami, atau yang mempunyai watak

48
Ahmad Wardi Muslich, Fikih Muamalah, (Jakarta :Amzah, 2010), 179.
49
Ismail Nawawi, Isu-isu Ekonomi Islam, 369.

53
yang sesuai dengan ajaran Islam adalah apabila perdagangan tersebut

berlandaskan norma-norma Islam, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Menegakkan perdagangan barang yang tidak haram.

b. Bersikap benar, amanah, dan jujur.

c. Menegakkan keadilan dan mengharamkan riba.

d. Menegakkan kasih sayang, nasihat, dan mengharamkan monopoli untuk

melipatgandakan keuntungan pribadi.

e. Menegakkan toleransi dan persaudaraan.

f. Berprinsip bahwa perdagangan merupakan bekal untuk akhirat.50

Apabila sektor perdagangan dipasar dikembangkan berdasarkan

prinsip-prinsip tersebut, maka antara pedagang dan pembeli akan tercipta

keselarasan.

Menurut wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti pada

tanggal 5 Juli 2022 kepada bapak Marianto beliau menuturkan bahwa,

pedagang yang berjualan di pasar Gerung Reyan ada yang muslim dan non

muslim, beliau juga mengatakan “pedagang non muslim menjual barang

dagangan berupa perabotan rumah tangga dan snack-snack. Jadi bisa dijamin

insyaallah padagang makanan semuanya halal, karna barang dagangan yang

dijual oleh non Islam langsung dari pabriknya tanpa campur tangan

pedagang.” Menurut pendapat bapak Marianto bahan-bahan yang digunakan

pedagang untuk membuat makanan yang dijual di Pasar Gerung Reyan halal

dan bisa dijamin kebersihan makanannya.

50
Jusmsliani, Bisnis Berbasis Syariah, (Jakarta :Bumi Aksara, 2008),.53.

54
Selain itu, untuk pengoperasian pasar pasti membutuhkan dana

kebersihan, uang sewa, serta uang salar, hal itu juga terdapat di pasar Gerung

Reyan. Menurut wawancara yang peneliti lakukan pada tanggal 5 Juli 2022

kepada ibu Rahwani sebagai pedagang, memang terdapat pungutan uang yang

dilakukan oleh pengelola pasar, yaitu Rp. 2.000 setiap harinya bagi pedagang

lapak, Rp. 3.000.000 bagi penyewa toko atau kios untuk pertahun. Namun

para pedagang tidak merasa dirugikan dengan pungutan uang setiap bulannya

atau pertahunnya.

Berdasarkan observasi dan wawancara yang peneliti lakukan di pasar

tradisional Gerung Reyan, dalam pandangan perspektif syariah belum

sepenuhnya memenuhi kriteria pasar syariah. Karna masih ada dari pedagang

kecurangan dalam hal menimbang barang. Selain itu banyak juga pedagang

yang satu merasa di rugikan oleh pedagang yang lainnya karna pedagang

yang satu menurunkan harga barang sementara harga barang tersebut sudah di

tetapkan pemerintah. Sebab yang lain juga kondisi ekonomi rakyat Indonesia

sekarang semakin susah mendapatkan uang sehingga bentuk kejujuran para

pedagang menjadi kurang.

55
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Peran yang dilakukan pasar tradisional pasar Gerung Reyan dalam

kesejahteraan masyarakat yakni dalam sekto kreatifitas dan keterampilan

ekonomi. Unit usaha yang dikembangkan adalah jual beli, permainan

tradisional dan spot foto. dari hasil penelitian maka penulis

menyimpulkan bahwa Keberadaan pasar tradisional memberikan

akomodasi yang cukup besar dalam meningkatkan perekonomian

masyarakat, karena mampu meningkatkan pendapatan pedagang

sedangkan untuk pembeli itu sendiri bisa memenuhi kebutuhan harian

dengan mudah dan dapat menghemat pengeluaran sehingga dapat

disimpulkan bahwa masyarakat bisa dikatakan sejahtera.

2. Berdasarkan perspektif ekonomi syariah, pengelolaan pasar yang

dilakukan oleh pengelola pasar sudah sejalan dengan prinsip pengelolaan

dalam Islam, tetapi tidak secara formal menerapkan hukum ekonomi

Syariah. Karna masih ada sebagian dari para pedagang belum menerapkan

prinsip kejujuran dalam menimbang, mengukur, dan menghitung,

menurunkan dan menaikkan harga tidak sesuai dengan harga yang sudah

di tetapkan pemerintah dalam hal ini yang sesuai dengan prinsip ekonomi

Syariah.

56
B. Saran-saran

1. Dengan meningkatnya perekonomian masyarakat atau para pedagang

karna adanya usaha yang di lakukan di pasar, maka pihak pasar dan

masyarakat harus menjaga kesempatan itu, bila perlu lebih tingkatkan

usaha yang ada di pasar Gerung Reyan.

2. Demi menjaga kenyamanan pembeli dan pedagang lain karena masih ada

sebagian pedagang yang tidak jujur dalam berjualan, maka pengelola

pasar seharusnya menindaklanjuti perihal tersebut, agar pembeli tidak

merasa di rugikan karna harga yang tiba-tiba naik.

C. Rekomendasi

Dari hasil penelitian yang sudah dilaksanakan, telah ditemukan

beberapa hal yang dapat menjadi diskusi serta saran-saran yang telah di

sebutkan, namun agar dapat terealisasikan dengan baik di rekomendasikan

kepada kepala pasar dan petugas pasar lebih memperhatikan kegiatan jual beli

yang ada di pasar tradisional Gerung Reyan agar tidak ada kecurangan

diantara pedagang dan pembeli.

57
Daftar Responden

No Nama Status Tanggal Wawancara


1 Ibu Khaeriyah Pedagang Pasar Gerung 4 Juli 2022
2 Bapak Misudin Pedagang Pasar Gerung 4 Juli 2022
3 Ibu Sumini Pedagang Pasar Gerung 5 Juli 2022
4 Ibu Misnah Pedagang Pasar Gerung 5 Juli 2022
5 Bapak Mukarram Kepala Pasar Gerung 5 Juli 2022
6 Ibu Risma Pedagang Pasar Gerung 5 Juli 2022

58
DAFTAR PUSTAKA

Aan Anshori, “Digitalisasi Ekonomi Syariah”. Jurnal Ekonomi Keuangan dan


Bisnis Islam Vol.7 No.1, 2016
Abdurrahmat Fathoni, Metodelogi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2006)
Adiwarman A Karim, Islamic Microeconomic, ( Jakarta : Muamalat Institute,
2000)
Ahmad Wardi Muslich, Fikih Muamalah, (Jakarta :Amzah, 2010)
Belshaw, Cyril S., Tukar Menukar di Pasar Tradisional dan Pasar Modern
Burhan Ashofa, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta, 1996)
Dyah Arum Istiningtys, “Analisis Kebijakan Dan Strategi Pengembangan Pasar
Tradisioanal Di Kota Bogor”, Program Studi Ekonomi Pertanian dan
Sumberdaya Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, (Skripsi).
Haris herdiansyah, Wawancara, Obsevasi, Dan Focus Groups Sebagai Intrumen
Panggilan Data Kualitatif,(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013)
Hasan, M. Ali, Berbagai Macam Trransaksi Dalam Islam, (Jakarta : PT. Raja
Grafindo, 2003)
Herman Malano, Selamatkan Pasar Tradisional : Potret Ekonomi Rakyat Kecil,
(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2011)
Iskandar Putong, Economics Pengantar Mikro Dan Makro, (Jakarta : Mitra
Wacana Media, 2013)
Ismail Nawawi, Isu-isu Ekonomi Islam
Jusmsliani, Bisnis Berbasis Syariah, (Jakarta :Bumi Aksara, 2008)
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, (Bandung: CV Mundur
Maju, 1996)
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009), Edisi Revisi
Mari Elka Pangestu, Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia
Masitoh, E., Upaya Menjaga Eksistensi Pasar Tradisional: Studi Revitalisasi
Pasar Piyungan Bantul. Jurnal PMI Vol. X. No. 2, Maret 2013
Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi, Metode Penelitian Survey, LP3ES,
(Jakarta: 1998)
Peraturan Presiden Republik Indonesia no. 112 th. 2007
Siswanto Miftah Thoha, Pengantar Manajemen Dan buku Kepemimpinan Dalam
Manajemen.
Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (2012:212)
Sri Nurhayati, Wasilah, Akutansi Syariah di Indonesia, (Jakarta : Salemba Empat,
2009)
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Yogyakarta:
Rineka Cipta, 2010)
Tentang Pasar Tradisional Yang modern ( Dalam Rangka Peningkatan Daya
Saing Pasar Tradisional ), tahun 2004-2009.

59
Utami Dewi, Pengembangan Pasar Tradisional Menghadapi Gempuran Pasar
Modern di Kota Yogyakarta,2011.
Wicaksono, Pengaruh Modal Awal, Lama Usaha, Dan Jam Kerja Terhadap
Pendapatan Pedagang Kios Di Pasar Bintoro Demak. Universitas
Diponegoro : Semarang,2011

60
DOKUMENTASI

Wawancara Bersama Kepala Pasar Tradisional Pasar Gerung

Wawancara Bersama Pedagang Rempah-rempah

61
Wawancara Bersama Pedagang Buah Semangka

62

Anda mungkin juga menyukai