IDENTITAS: https://travel.kompas.com/read/2022/06/07/222940027/asal-usul-kota-
surabaya-ada-versi-cerita-pertarungan-sura-dan-baya?page=all
PENULIS: BAMBANG JOKO SUSILO
Sejarah Kota Surabaya kental dengan nilai kepahlawanan. Istilah Surabaya memiliki
makna kata Sura (Berani) dan Baya (Bahaya). Dahulu, di lautan luas sering terjadi
perkelahian selang Ikan Hiu Sura dengan Buaya. Mereka berkelahi hanya karena
berebut mangsa.Keduanya sama-sama kuat, sama-sama tangkas,sama-sama cerdik,
sama-sama ganas dan sama-sama rakus.Sudah berkali-kali mereka berkelahi belum
pernah berlaku yang menang atau pun yang kalah. Dengan demikianlah keadaanya
pembagian wilayah kekuasaan, maka tidak berlaku lagi perkelahian selang Sura dan
Buaya. Keduanya telah sepakat bagi menghormati wilayah masing-masing. Tetapi
pada suatu hari,Ikan Hiu Sura mencari mangsa di sungai. Hal ini dilakukan dengan
sembunyi-sembunyi supaya Buaya tidak mengetahui. Mula-mula hal ini memang
tidak ketahuan. Tetapi pada suatu hari Buaya memergoki afal Ikan Hiu Sura ini.Tentu
saja Buaya sangat marah melihat Hiu Sura melanggar kontraknya.Nilai kepahlawanan
tersebut terwujud dalam berbagai peristiwa pertempuran. Salah satunya adalah
pertempuran antara Raden Wijaya dan pasukan Mongol pimpinan Kubilai Khan pada
tahun 1293.
Awalnya, kedatangan pasukan Mongol ke Jawa bertujuan untuk menyerang Kerajaan
Singasari. Hal ini dikarenakan Raja Singasari Kertanegara telah menyiksa utusan
Mongol pada 1289. Kemudian Kubilai Khan mengirimkan ekspedisi besar ke Jawa
untuk menghukum Raja Kertanegara.
Namun sebelum pasukan Mongol tiba di Jawa, Raja Kertanegera terbunuh akibat
Pemberontakan Jayakatwang pada 1292. Akhirnya, pasukan Mongol bekerja sama
dengan tentara Raden Wijaya untuk menyerang Jayakatwang.
Selang beberapa hari setelah Jayakatwang menyerah, tentara Raden Wijaya balik
menyerang pasukan Mongol. Pertempuran tersebut terjadi pada 31 Mei 1793 di Jawa,
tepatnya di wilayah Surabaya. Tanggal tersebut kemudian dijadikan sebagai Hari Jadi
Kota Surabaya.Dalam pertempuran tersebut, Raden Wijaya mampu mengalahkan
pasukan Mongol. Pasukan Mongol pun terpaksa meninggalkan tanah Jawa untuk
kembali ke China. Raden Wijaya kemudian menjadi raja pertama Kerajaan Majapahit.
Pada zaman Kerajaan Majapahit, Surabaya yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa
menjadi pelabuhan gerbang utama. Sehingga Surabaya berkembang di bidang
perdagangan.Pada masa penjajahan Belanda, Surabaya dijadikan sebagai pelabuhan
utama yang berperan sebagai pusat pengumpulan hasil produksi perkebunan di ujung
Timur Pulau Jawa untuk diekspor ke Eropa.
Kini, Kota Surabaya menjadi pusat aktivitas budaya sekaligus menjadi magnet
pariwisata. Ada beragam obyek wisata di Kota Surabaya yang bisa dikunjungi. Mulai
dari wisata alam, wisata edukasi, taman rekreasi, wisata kuliner.
PERTANYAAN:
1. berdasarkan ciri-ciri
Istilah Surabaya memiliki makna kata Sura (Berani) dan Baya (Bahaya).Dari perkelahian
anatar baya dan sura yang mengakibatkan mereka mati tragis yang menjadikan nama KOTA
SURABAYA tercipta .Nilai kepahlawanan tersebut terwujud dalam berbagai peristiwa
pertempuran. Salah satunya adalah pertempuran antara Raden Wijaya. Pada zaman Kerajaan
Majapahit, Surabaya yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa menjadi pelabuhan gerbang
utama. Sehingga Surabaya berkembang di bidang perdagangan.Pada masa penjajahan
Belanda, Surabaya dijadikan sebagai pelabuhan utama yang berperan sebagai pusat
pengumpulan hasil produksi perkebunan
3. Unsur Intrinsik :
Latar
– Latar tempat di lautan luas dan di sungai
– Latar waktu zaman dahulu
– Latar suasana menegangkan
Alur = Maju
Amanat : pantang menyerah sebelum menang, kita sebagai manusia harus meniru sifat yang dicontoh
kan oleh sura dan baya bahwa dia bakal terus maju untuk mendapatkan apa yang dia inginkan dan
memegang omongan kita jika kita sudah membuat janji
unsur ekstrinsik
Sudut pandang
Sudut pandang yang dipakai dalam cerita ini adalah sudut pandang orang pertama (aku) dan
sudut pandang orang kedua (kamu).
4.
Urutan peristiwa yaitu dimulai dari sebuah pertempuran antara 2 hewan sura dan baya yang
berebut wilayah dan makanan dan peristiwa pertempuran yang dilakukan oleh raden wijaya dan
pasukan Mongol , pertempuran ini terjadi Karena raja Singasari Kertanegara telah menyiksa utusan
Monggol , tetapi peperangan itu tidak terjadi karena raja Kartanegara terbunuh akibat pemberontakan
Jayakatwang yang menyebabkan raja Kartanegara meninggal
Nilai moral :
Nilai agama :
· Berada pada jalan kebaikan akan berdampak baik bagi diri sendiri