Anda di halaman 1dari 23

Kegiatan Pembelajaran

Materi Narrative Text ( 16 x 40’ ) JP


Pemahaman Text Narrative adalah sebuah text yang menceritakan rangkaian peristiwa
Bermakna dengan sistem kronologis atau saling terhubung.
Langkah – Pertemuan 1. ( 4 JP )
langkah
Kegiatan Awal : ( 20’ )
Pembelajaran
 Guru membuka pelajaran dengan memberi salam, berdoa dan
memeriksa kehadiran siswa. Lalu menyiapkan bahan ajar.
 ( Penerapan PSE )
 Guru mengajak murid untuk melakukan kegiatan “Memeriksa
Perasaan Diri” agar dapat menyatakan perasaan mereka hari ini dan
memastikan mereka siap belajar. ( Penerapan PSE ).
 Murid diminta untuk menyebutkan kondisi dirinya, baik secara fisik
maupun emosi melalui emotikon yang ditunjukkan guru.
 Murid menyampaikan perasaan dirinya sesuai dengan gambar
emotikon yang ditunjukan guru.
 Guru dan murid melakukan Ice Breaking untuk membangkitkan
sinergi, semangat dan fokus dalam proses pembelajaran.
 Memberikan pertanyaan pemantik terkait gambar tentang cerita
Narrative yang ditayangkan di slide.
 Mention the tittle of the picture that you know !
 What kind of this pcture ?
 Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran terkait materi Narrative
text.

Kegiatan Inti ( 120’ )


 Guru menayangkan contoh teks folktale ‘Cindelaras’. Teks
ditayangkan dalam bentuk gambar, video dan paragraf.
 Murid diminta untuk menganalisa, mendengarkan dan menonton text
yang disajikan. Setelah itu murid diminta untuk menuliskan informasi
yang mereka peroleh dalam bentuk lisan maupun tulisan.
( Diferensiasi Konten )
 Guru membagi kelompok diskusi murid berdasarkan pemetaan belajar
murid untuk membahas informasi yang diperoleh murid mengenai
narative text yang disajikan. ( Diferensiasi Proses )
 Selanjutnya guru mengajak murid untuk melakukan teknik Stop
sebentar dan Ice Breaking ringan untuk mengembalikan fokus murid
dalam belajar. ( Penerapan PSE )
 Setelah itu murid mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan
kelas sesuai dengan bakat dan minat yang mereka miliki seperti
tertuang dalam pemetaan belajar sebelumnya. Ada yang dalam bentuk
gambar ( Mind Mapping ) , bercerita secara lisan, video maupun
paragraf. ( Diferensiasi Produk )
 Murid memberikan komentar terhadap hasil diskusi kelompok lain
yang dipresentasikan.


Kegiatan Penutup ( 20’ )
 Guru bersama murid menyimpulkan pembelajaran, terkait materi
yang dipelajari.
 Guru memberikan pekerjaan rumah terkait materi yang diajarkan
 Murid diminta untuk melakukan refleksi terkait materi yang
diajarkan
 Guru Melakukan refleksi terkait pembelajaran yang dilakukan.
 Guru menutup pembelajaran dengan mengajak murid untuk
berdoa yang dipandu oleh ketua kelas. ( Penerapan PSE )

Langkah – Pertemuan 2. ( 4 JP )
langkah
Pembelajaran
Kegiatan Awal : ( 20’ )
 Guru membuka pelajaran dengan memberi salam, berdoa dan
memeriksa kehadiran siswa. Lalu menyiapkan bahan ajar.
 ( Penerapan PSE )
 Guru mengajak murid untuk melakukan kegiatan “Memeriksa
Perasaan Diri” agar dapat menyatakan perasaan mereka hari ini dan
memastikan mereka siap belajar. ( Penerapan PSE ).
 Murid diminta untuk menyebutkan kondisi dirinya, baik secara fisik
maupun emosi melalui emotikon yang ditunjukkan guru.
 Murid menyampaikan perasaan dirinya sesuai dengan gambar
emotikon yang ditunjukan guru.
 Guru dan murid melakukan Ice Breaking untuk membangkitkan
sinergi, semangat dan fokus dalam proses pembelajaran.
 Guru mengaitkan pembelajaran minggu lalu dengan materi
pembelajaran sekarang.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran terkait materi narrative text.


Kegiatan Inti ( 120’ )
 Guru menyajikan teks narrative berupa cerita legenda rakyat
“Sangkuriang”.
 Murid diminta untuk menganalisa, mendengarkan dan menonton text
yang disajikan. Setelah itu murid diminta untuk menuliskan informasi
yang mereka peroleh dalam bentuk lisan maupun tulisan.
( Diferensiasi Konten )
 Guru membagi kelompok diskusi murid berdasarkan pemetaan belajar
untuk menuangkan gagasan tentang cerita rakyat atau legenda yang ada
di daerah mereka masing-masing. Setelah itu murid diminta untuk
memproduksi teks narrative melalui proses menulis dengan
memperhatikan tujuan penulisan dan minat pembaca dalam lingkup
minat remaja dengan kata-kata mereka sendiri.( Diferensiasi Proses )
 Selanjutnya guru mengajak murid untuk melakukan teknik Stop sebentar
dan Ice Breaking ringan untuk mengembalikan fokus murid dalam
belajar. ( Penerapan PSE )
 Setelah itu murid mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan
kelas sesuai dengan bakat dan minat yang mereka miliki seperti
tertuang dalam pemetaan belajar sebelumnya. Ada yang dalam bentuk
gambar ( Mind mapping ) , bercerita secara lisan, video maupun
paragraf. ( Diferensiasi Produk )
 Murid memberikan komentar terhadap hasil diskusi kelompok lain
yang dipresentasikan.
Kegiatan Penutup ( 20’ )
 Guru bersama murid menyimpulkan pembelajaran, terkait materi
yang dipelajari.
 Guru memberikan pekerjaan rumah terkait materi yang diajarkan
 Murid diminta untuk melakukan refleksi terkait materi yang
diajarkan
 Guru Melakukan refleksi terkait pembelajaran yang dilakukan.
 Guru menutup pembelajaran dengan mengajak murid untuk
berdoa yang dipandu oleh ketua kelas. ( Penerapan PSE )

Langkah – Pertemuan 3. ( 4 JP )
langkah
Kegiatan Awal : ( 20’ )
Pembelajaran
 Guru membuka pelajaran dengan memberi salam, berdoa dan
memeriksa kehadiran siswa. Lalu menyiapkan bahan ajar.
 ( Penerapan PSE )
 Guru mengajak murid untuk melakukan kegiatan “Memeriksa
Perasaan Diri” agar dapat menyatakan perasaan mereka hari ini dan
memastikan mereka siap belajar. ( Penerapan PSE ).
 Murid diminta untuk menyebutkan kondisi dirinya, baik secara fisik
maupun emosi melalui emotikon yang ditunjukkan guru.
 Murid menyampaikan perasaan dirinya sesuai dengan gambar
emotikon yang ditunjukan guru.
 Guru dan murid melakukan Ice Breaking untuk membangkitkan
sinergi, semangat dan fokus dalam proses pembelajaran.
 Guru mengaitkan pembelajaran minggu lalu dengan materi
pembelajaran sekarang.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran terkait materi Past Tense
dan Past Perfect Tense
Kegiatan Inti ( 120’ )

 Guru menayangkan contoh dialog terkait Past Tense dan Past Perfect
Tense dalam bentuk yang berbeda yaitu bentuk gambar, video dan
paragraf.
 Murid diminta untuk menuliskan informasi yang mereka dapat
melalui membaca, menganalisa, mendengarkan dan menonton dialog
terkait kalimat Past Tense dan Past Perfect Tense ( Diferensiasi
Konten )
 Guru membagi kelompok diskusi murid berdasarkan pemetaan belajar
murid untuk membahas terkait informasi yang didapat murid mengenai
Past Tense dan Past Perfect Tense yang disajikan. ( Diferensiasi
Proses )
 Selanjutnya guru mengajak murid untuk melakukan teknik Stop
sebentar dan Ice Breaking ringan untuk mengembalikan fokus murid
dalam belajar. ( Penerapan PSE)
 Setelah itu murid mempresentasekan hasil diskusi kelompok di depan
kelas tentang bagaimana ciri-ciri dan langkah -langkah pembuatan
Kalimat Past Tense dan Past Perfect Tense sesuai dengan bakat dan
minat yang mereka miliki seperti tertuang dalam pemetaan belajar
sebelumnya. Ada yang dalam bentuk gambar ( Mind mapping ), lisan,
tulisan dan dialog yang dibuat dalam bentuk Video. ( Diferensiasi
Produk )
 Murid memberikan komentar terhadap hasil diskusi kelompok lain
yang dipresentasikan.

Kegiatan Penutup ( 20’ )


 Guru bersama murid menyimpulkan pembelajaran, terkait materi
yang dipelajari.
 Guru memberikan pekerjaan rumah terkait materi yang diajarkan
 Murid diminta untuk melakukan refleksi terkait materi yang
diajarkan
 Guru Melakukan refleksi terkait pembelajaran yang dilakukan.
 Guru menutup pembelajaran dengan mengajak murid untuk
berdoa yang dipandu oleh ketua kelas. ( Penerapan PSE )

Pertemuan 4. ( 4 JP )
Kegiatan Awal : ( 20’ )
 Guru membuka pelajaran dengan memberi salam, berdoa dan
memeriksa kehadiran siswa. Lalu menyiapkan bahan ajar.
 ( Penerapan PSE )
 Guru mengajak murid untuk melakukan kegiatan “Memeriksa
Perasaan Diri” agar dapat menyatakan perasaan mereka hari ini dan
memastikan mereka siap belajar. ( Penerapan PSE ).
 Murid diminta untuk menyebutkan kondisi dirinya, baik secara fisik
maupun emosi melalui emotikon yang ditunjukkan guru.
 Murid menyampaikan perasaan dirinya sesuai dengan gambar
emotikon yang ditunjukan guru.
 Guru dan murid melakukan Ice Breaking untuk membangkitkan
sinergi, semangat dan fokus dalam proses pembelajaran.
 Guru mengaitkan pembelajaran minggu lalu dengan materi
pembelajaran sekarang.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran terkait materi direct and
indirect speech

Kegiatan Inti ( 120’ )


 Guru menayangkan contoh dialog terkait direct and indirect speech
dalam bentuk yang berbeda yaitu bentuk gambar, video dan paragraf.
 Murid diminta untuk menuliskan informasi yang mereka dapat
melalui membaca, menganalisa, mendengarkan dan menonton dialog
terkait kalimat direct and indirect speech ( Diferensiasi Konten )
 Guru membagi kelompok diskusi murid berdasarkan pemetaan belajar
murid untuk membahas terkait informasi yang didapat murid mengenai
direct and indirect speech yang disajikan. ( Diferensiasi Proses )
 Selanjutnya guru mengajak murid untuk melakukan teknik Stop
sebentar dan Ice Breaking ringan untuk mengembalikan fokus murid
dalam belajar. ( Penerapan PSE)
 Setelah itu murid mempresentasekan hasil diskusi kelompok di depan
kelas tentang bagaimana ciri-ciri dan langkah -langkah pembuatan
Kalimat direct and indirect speech sesuai dengan bakat dan minat
yang mereka miliki seperti tertuang dalam pemetaan belajar
sebelumnya. Ada yang dalam bentuk gambar ( Mind mapping ), lisan,
tulisan dan dialog yang dibuat dalam bentuk Video. ( Diferensiasi
Produk )
 Murid memberikan komentar terhadap hasil diskusi kelompok lain
yang dipresentasikan.

Kegiatan Penutup ( 20’ )


 Guru bersama murid menyimpulkan pembelajaran, terkait materi
yang dipelajari.
 Guru memberikan pekerjaan rumah terkait materi yang diajarkan
 Murid diminta untuk melakukan refleksi terkait materi yang
diajarkan
 Guru Melakukan refleksi terkait pembelajaran yang dilakukan.
 Guru menutup pembelajaran dengan mengajak murid untuk
berdoa yang dipandu oleh ketua kelas. ( Penerapan PSE )
Lampiran 1.

1. Assesment Diagnostik.
Analisis Pemetaan Kebutuhan Belajar Murid.

Kesiapan Profil Belajar


NO Nama siswa Belajar Minat murid

T S R V A K V A K

dst .......................

Catatan :
a. Kesiapan Belajar murid.
Tinggi : ................... Orang
Sedang : .................. Orang
Rendah : .................. Orang
b. Minat Murid.
Visual : .................. Orang
Auditory : ................. Orang
Kinestetik : ................. Orang
c. Profil Belajar Murid.
Visual : ................. Orang
Auditory : ................ Orang
Kinestetik : ................ Orang

Keterangan :
T : Tinggi V : Visual
S : Sedang A : Auditory
R : Rendah K : Kinestetik

Lampiran 2.

Kriteria untuk mengukur ketercapaian Tujuan Pembelajaran dan Asesmen

A. Kompetensi yang dinilai


1. Kompetensi Sikap yang menunjukkan profil pelajar pancasila.
2. Kompetensi Pengetahuan : mengidentifikasi dan mengkaji Descriptive text
3. Kompetensi keterampilan: literasi membaca, berdiskusi dan berfikir kritis

B. Bagaimana Asesmen dilaksanakan


1. Penilaian sikap dilaksanakan dengan melalui pengamatan langsung (observasi) saat
pembelajaran berlangsung
2. Penilaian pengetahuan dilaksanakan melalui LMS, paper based dan lembar
aktivitas.
3. penilaian keterampilan dilaksanakan melalui kinerja/performa saat kegiatan
pembelajaran.

C. Kriteria Penilaian

1. Penilaian Sikap
Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian
sikap

Sikap yang dinilai Jumlah


No Nama
Skor
Nilai
Ketaqwaan Kesopanan kedisiplinan keaktifan

Dst

Pedoman penskoran:
Skor 4 = sangat baik
Skor 3 = baik
Skor 2 = cukup
Skor 1 = kurang

Rumus Penilaian:
N = jumlah skorx 100
16
2. Penilaian Pengetahuan
Assesment dilakukan menggunakan aplikasi LMS, paper based dan Lembar Aktivitas

Tabel Penilaian Aspek Pengetahuan


Aspek yang Skor Skor
No Kriteria
Dinilai 1-5 1-4

Sangat memahami 5 4

Memahami 4 3
Tujuan Cukup memahami 3 2
1
Komunikatif Kurang
Hampir tidak 2 1
memahami
memahami
Tidak memahami 1

Struktur teks yang digunakan sangat


5 4
runtut

Struktur teks yang digunakan runtut 4 3

Struktur teks yang digunakan cukup


3 2
runtut
Keruntutan
2 Struktur teks yang
Teks Struktur teks
digunakan kurang 2 1
yang
runtut
digunakan
Struktur teks yang hampir
digunakan tidak tidak runtut 1
runtut

Sangat variatif dan tepat 5 4

Variatif dan tepat 4 3

Cukup variatif dan tepat 3 2


Pilihan Kurang variatif
3
Kosakata dan 2 1
Hampir tidak
tepat
variatif dan tepat
Tidak variatif dan
1
tepat

4 Pilihan Tata Pilihan tata bahasa sangat tepat 5 4


Pilihan tata bahasa tepat 4 3

Pilihan tata bahasa cukup tepat 3 2

Pilihan tata
bahasa 2 1
Bahasa Pilihan tata
kurang tepat bahasa
Pilihan tata hampir tidak
bahasa tepat 1
tidak tepat

3. Penilaian Keterampilan

Kriteria penilaian menggunakan analytical assesment

KURANG CUKUP BAIK SANGAT BAIK


KRITERIA
(45-60) (61-75) (76-88) (89 – 100)
Bertanya- kalimat kurang
Kalimat jelas Kalimat jelas
Jawab bisa di pahami Kalimat dengan
namun ada dengan
struktur sesuai dan
beberapa struktur dan
unsur bahasa yang
unsur bahasa unsur bahasa
tepat serta
yang belum yang
pengucapan lancar
tepat sederhana
persentasi Tujuan kurang Tujuan kurang
Tujuan Tujuan tercapai
bisa di pahami tercapai tercapai dengan struktur
dan namun ada
dengan sesuai dan unsur
menggunakan beberapa struktur dan bahasa yang tepat
media unsur bahasaunsur bahasa serta pengucapan
persentasi yang tepat dan
yang lancar dan
menggunakan sederhana dan menggunakan
media menggunakan media presentasi
presentasi media
presentasi
Menulis teks Penggunaan Fungsi sosial Fungsi sosial Fungsi sosial
kata, kalimat, tercapai, tercapai, tercapai, struktur
dan struktur struktur tepat struktur dan dan unsur
tidak sesuai dan unsur unsur kebahasaan tepat
kebahasaan kebahasaan serta ada
kurang tepat tepat modifikasi
LEMBAR AKTIVITAS SISWA

Sangkuriang

Once, there was a kingdom in Priangan Land. Lived a happy family. They were a father in form of
dog, his name is Tumang, a mother which was called is Dayang Sumbi, and a child which was called
Sangkuriang. One day, Dayang Sumbi asked her son to go hunting with his lovely dog, Tumang. After
hunting all day, Sangkuriang began desperate and worried because he hunted no deer. Then he
thought to shot his own dog. After that, he took the dog liver and carried home.

Soon Dayang Sumbi found out that it was not deer lever but Tumang's, his own dog. So, She was very
angry and hit Sangkuriang's head. In that incident, Sangkuriang got wounded and scar then cast
away from their home.

Years go bye, Sangkuriang had travel many places and finally arrived at a village. He met a beautiful
woman and felt in love with her. When they were discussing their wedding plans, The woman looked
at the wound in Sangkuriang's head. It matched to her son's wound who had left several years earlier.
Soon she realized that she felt in love with her own son.

She couldn't marry him, but how to say it? Then, she found the way. She needed a lake and a boat for
celebrating their wedding day. Sangkuriang had to make them in one night before sunrise. He built a
lake. With a dawn just moment away and the boat was almost complete. Dayang Sumbi had to stop it.
Then, she lit up the eastern horizon with flashes of light. It made the cock crowed for a new day.

Sangkuriang failed to marry her. He was very angry and kicked the boat. It felt over and became the
mountain of Tangkuban Perahu Bandung.

Task 1

1. Analisis Struktur Teks (dalam bentuk latihan soal)

"Once, there was a kingdom in Priangan Land. Lived a happy family. They were a father in form of
dog,his name is Tumang, a mother which was called is Dayang Sumbi, and a child which was called
Sangkuriang." Kalimat di atas termasuk ke dalam struktur bagian..

A.Resolution
B.Orientation
C. Re-orientation
Jawabannya adalah B, yaitu orientation, alias pengenalan. Artinya, teks naratif ini akan
menceritakan sebuah kisah dengan latar tempat di Pulau Priangan dengan tokoh utama Sangkuriang
dan Dayang Sumbi.

2. Di bawah ini adalah kalimat yang termasuk ke dalam complication bagian "problem", yaitu..

A. After hunting all day, Sangkuriang began desperate and worried because he hunted no deer.
B. It felt over and became the mountain of Tangkuban Perahu Bandung.
C. They were a father in form of dog, his name is Tumang, a mother which was called is Dayang
Sumbi, and a child which was called Sangkuriang.

Jawabannya adalah A, yaitu "After hunting all day, Sangkuriang began desperate and worried
because he hunted no deer." Kalimat ini menunjukkan awal mula permasalahan muncul, yaitu ketika
Sangkuriang putus asa karena sudah berburu seharian, tetapi tidak ada hasil yang Ia dapat .

Task 2

1. Tentukan salah satu topik atau genre teks naratif yang ingin dibuat.
2. Jika sudah, cari beberapa gambar yang relevan dengan topik pilihanmu.
3. Susun beberapa gambar tersebut agar saling berkesinambungan, pastikan susunan gambarnya
bisa jadi sebuah cerita yang apik.
4. Tuangkan cerita berdasarkan ide dari gambar mengikuti struktur yang telah dipelajari.
5. Baca dan review kembali teks yang sudah ditulis.

Lampiran 3.
Assesmen Formatif

Answer these questions!


Text for question no 1 to 5
Once upon a time there lived a little girl named Snow White. She lived with her aunt and
uncle because her parents were dead. One day she heard her uncle and aunt talking about leaving
Snow White in the castle because they both wanted to go to America and they didn’t have enough
money to take Snow White. Snow White didn’t want her uncle and aunt to do that so she decided that
it would be best if she ran away. The next morning she ran away into the woods. She was very tired
and hungry. Then she saw a little cottage. She knocked but no one answered so she went inside and
fell asleep. Meanwhile, the seven dwarfs were coming home from work. There they found Snow
White sleeping. Then Snow White woke up. She saw the dwarfs. The dwarfs said, “What is your
name?” Snow White said, “My name is Snow White.” Then, Snow White told the dwarfs the whole
story. The dwarfs said, “If you want, you may live here with us.” Snow White answered, “Oh, could
I? Thank you.” Finally, Snow White and the seven dwarfs lived happily ever after.
1. What type of the text is used by the writer?
2. Why Snow White ran away to the woods?
3. When did Snow White run away to the woods?
4. Where did Snow White live after she ran away to the woods?
5. According to the text, before she ran away into the woods, why did Snow White live with her
uncle and aunt?

Key Answer :
1. Narrative
2. Her uncle and aunt would go to America
3. In the morning
4. She lived in the dwarfs’ cottage
5. Because her parents were dead

Rubrik Penilaian dan Penskoran

NO Jawaban Kriteria SKOR BOBOT

1 Narrative Jawaban benar ...................................... 2 20

Jawaban mendekati benar...................... 1

tidak menjawab............................................. 0

2 Her uncle and aunt would Jawaban benar ...................................... 2 20


go to America
Jawaban mendekati benar...................... 1

tidak menjawab............................................. 0

3 In the morning Jawaban benar ..................................... 2 20

Jawaban mendekati benar..................... 1

Jawaban salah atau tidak menjawab.......... 0

4 She lived in the dwarfs’ Jawaban benar ..................................... 2 20


cottage
Jawaban mendekati benar..................... 1

Jawaban salah atau tidak menjawab.......... 0

5 Because her parents were Jawaban benar ..................................... 2 20


dead
Jawaban mendekati benar..................... 1

Jawaban salah atau tidak menjawab.......... 0

Nilai Maksimum 100


Lampiran 4.
Materi 1
Cindelaras

Raden Putra was the king of Jenggala kingdom. He had a beautiful queen and concubine. Unlike the
queen, the concubine had bad personalities. She was envious and jealous with the queen, so she
planned to make the queen leave the palace. The concubine then asked the royal healer to help her in
her plan. One day, the concubine pretended to be ill. Raden Putra called the royal healer to give the
concubine treatments. “What is her disease?” Raden Putra asked the royal healer. “I’m very sorry, My
Majesty. She is sick because the queen put poison in her meal,” the royal healer lied.

Raden Putra was shock and angry to hear the explanation. He called the queen and asked her if the
story was true. Of course the queen denied, but Raden Putra won’t listen. “Please Your Majesty, have
mercy. I really didn’t do anything,” cried the queen in her tears. Raden Putra’s anger ended in a
decision. The queen should be banished to the woods and terminated. He did not know that the queen
was already pregnant. Raden Putra commanded one of his general to do the punishment. The queen
was banished to the woods, but the wise general didn’t have the heart to kill her. He built a simple
house in the woods for her. On his way back to the palace, he smeared his sword with rabbit blood, so
Raden Putra would believe that he had killed the queen.

After the general left, the queen lived by herself in the woods. Several months later, she gave birth to
a healthy baby boy. The baby was named Cindelaras. He grew up as a nice, healthy, and handsome
boy. One day, while Cindelaras helped her mother to collect some fire woods, an eagle dropped an
egg. Cindelaras brought the egg to be brooded by a chicken behind their house. The egg hatched into
a chick and then it slowly became a strong rooster. The rooster is no ordinary rooster. The rooster
could sing. Every morning, the rooster woke Cindelaras up with its beautiful song, “My master is
Cindelaras. His house is in the woods. He’s the son of Raden Putra.” The rooster often sang that song.
Cindelaras always woke up early in the morning and listen happily to his rooster’s song. He didn’t
realize the meaning of the song until one day, he started to think. “Who is Raden Putra?” he asked his
mother. The queen then told him the whole story. She also told him why they were banned from the
kingdom and lived in the woods. Cindelaras was very surprised. He decided to go to the palace to
meet the king, his father. Cindelaras asked her mother’s permission to go to the kingdom and to tell
the king what really happened. He also brought his rooster that grew bigger and stronger each day.

On his way, Cindelaras stopped at a village. There, he met some people who were involved in
cockfighting. They challenge him to see how strong his rooster was. “If your rooster wins, you’ll get a
reward,” said the man who challenged him. Cindelaras accepted the challenge. In a few minutes, his
rooster defeated the opponent’s rooster. He was challenged again by other man, and one more time,
his rooster won. He won again and again.

The news about Cindelaras’ rooster quickly spread to the whole Jenggala kingdom and made Raden
Putra curious. So, he invited Cindelaras to the palace. “What is your name, boy?” Raden Putra asked
as Cindelaras arrived in the palace. “My name is Cindelaras, Your Majesty,” Cindelaras answered. He
felt both thrilled and happy to see Raden Putra.

Raden Putra challenged Cindelaras with one condition. If Raden Putra’s rooster won, Cindelaras’
head would be cut off. But if Cindelaras’ rooster won, Raden Putra would share half of his wealth.
Cindelaras accepted the condition. The competition was held in the front yard of the palace. The two
roosters fought bravely. But in just a few minutes, Cindelaras’ rooster won the fight! Raden Putra
shook his head and stared at Cindelaras from his seat, “That rooster is no ordinary rooster, and the boy
is not an ordinaty boy either. Who is he exactly?” he thought. Raden Putra was about to asked when
suddenly Cindelaras’ rooster sang the song, “My master is Cindelaras. His house is in the woods.
He’s the son of Raden Putra.”

Raden Putra was surprised. “Is it true?” he asked. “Yes, My Majesty. My name is Cindelaras and my
mother was the queen,” said Cindelaras. Raden putra called the general who had banished the queen.
The general then confessed that he never killed the queen. Later, the royal healer also admitted his
mistake. Raden Putra was so shocked. He immediately went to the woods to pick up the queen. Ever
since, Cindelaras and his parents lived happily together. As for the concubine, she was sent to the jail
as punishment.

Materi 2
Simple Past Tense

Simple past tense adalah kalimat tenses yang digunakan untuk menyatakan kejadian yang terjadi di
masa lampau dan telah berakhir di masa lampau.

Berbeda dengan past continous tense, yakni menyatakan kejadian yang terjadi di masa lampau, namun
masih terjadi di masa sekarang.

Rumus Simple Past Tense

Untuk membentuk kalimat simple past tense, rumusnya adalah sebagai berikut

S + Verb 2 + O

Dalam kalimat simple past tense, kata kerja yang digunakan merupakan bentuk kata kerja kedua.
Terdapat dua jenis kata kerja, yakni regular verb dan irregular verb.

Untuk regular verb, tambahkan -ed/-d dibelakang setelah kata kerja bentuk pertama. Sebagai contoh:

 Stay – stayed (Tinggal)


 Punch – Punched (Memukul)
 Play – Played (Bermain)
 Touch – Touched (Menyentuh)

Untuk irregular verb , termasuk didalamnya to be, bentuk kata kerja keduanya sangat berbeda.
Sebagai contoh:

 Awake – Awoke (Terbangun)


 Begin – Began (Memulai)
 Drink – Drank (Minum)
 Eat – ate (Makan)
 Run – ran (Berlari)

Namun, ada sebagian irregular verb yang memiliki bentuk kata kerja yang sama dengan bentuk kata
kerja dasar. Sebagai contoh:

 Put – Put (Meletakkan)


 Split – Split (Membagi)
 Spread – Spread (Menyebarkan)
 Set – Set (Mengatur)
 Cut – Cut (Memotong)
Contoh Kalimat Simple Past Tense Affirmative

Berikut ini adalah contoh-contoh kalimat simple past tense positive:

1. Abdul went to Bali for holiday last Sunday (Minggu kemarin, Abdul pergi ke Bali untuk
berlibur)
2. She joined the English club class at school yesterday. (Kemarin, dia bergabung dalam klub
Bahasa Inggris di sekolah).
3. Last Monday, Joni got in an accident at the office (Senin lalu, Joni terkena musibah di
kantor).
4. Dani bought new laptops last night. (Dani membeli laptop baru kemarin malam)
5. They watched “Dilan”, the newest movie at the cinema yesterday. (Kemarin, mereka
menonton film “Dilan”, film terbaru di bioskop)

Contoh kalimat simple past tense negative

Untuk membentuk kalimat simple past tense negative, rumusnya adalah sebagai berikut

S + did + not + Verb 1

atau

S + To Be (Was / Were) + not

Berikut ini adalah contoh kalimatnya:

1. I did not sleep well last night. (Aku tidak bisa tidur dengan nyenyak tadi malam).
2. Rani did not come to the office yesterday. (Rani tidak datang ke kantor kemarin)
3. Adi did not win the English debate competition last month. (Adi tidak memenangkan
kompetisi debat berbahasa inggris bulan lalu)
4. Arif was not the smartest students in the class. (Dulu Arif bukan murid yang paling pintar di
kelas)
5. She did not complete her task. (Dia tidak menyelesaikan tugasnya)

Contoh Kalimat Simple Past Tense Interogative

Untuk membentuk kalimat simple past tense interrogative, rumusnya adalah sebagai berikut

Did + S + Verb 1

atau

Was / Were + S

Berikut ini adalah contoh kalimat tanya simple past tense:

1. Did you see my bag on the table? (Apakah kamu melihat tasku di atas meja?)
2. Did the student come to school? (Apakah para murid datang ke sekolah?)
3. Did you sleep enough last night? (Apakah kamu tidur dengan nyenyak kemarin malam?)
4. Did she deliver the pizza on time? (Apakah dia mengantar pizza tepat waktu?)
5. Did they allow you to join their English club? (Apakah mereka mengizinkan kamu bergabung
ke dalam klub Bahasa Inggris?)
Past Perfect Tense

Definisi Past Perfect Tense

Past perfect tense adalah suatu bentuk kata kerja yang digunakan untuk menyatakan bahwa suatu aksi
telah selesai pada suatu titik di masa lalu sebelum aksi lainnya terjadi. Aksi yang telah selesai di masa
lampau itu dapat terjadi berulang kali maupun hanya sekali. Salah satu ciri khas dari tense ini adalah
penggunaan “had” sebelum kata kerja. Selain itu, tense ini juga dapat digunakan untuk
membentuk conditional sentence tipe 3 dan reported speech.

Rumus Past Perfect Tense

Past perfect tense dibentuk dengan auxiliary verb “had”, dan past participle (verb-3). Had digunakan
baik untuk singular maupun plural subject. Sedangkan past participle dibentuk dengan menambahkan
–ed, -en, -d, -t, -n, atau -ne pada base form berupa regular verb. Pada base form berupa irregular
verb, bentuk past participle tidak konsisten.

Dalam past perfect, rumus dibagi menjadi 3 sesuai dengan jenis kalimatnya, antara lain:

 Kalimat positif (S + had + past participle (V-3))


o My brother had slept
o They had come
 Kalimat negatif (S + had + not + past participle (V-3))
o My brother hadn’t slept
o They hadn’t come
 Kalimat interogatif / kalimat tanya (Had + S + past participle (V-3))
o Had my brother slept?
o Had they come?

Fungsi dan Penggunaan Past Perfect Tense

Selain untuk merujuk kondisi atau momen di masa lalu, fungsi dan contoh penggunaan dari tense ini
adalah menjelaskan momen yang sudah selesai. Tense ini bisa berfungsi untuk mengekspresikan aksi
di masa lampau yang telah selesai terjadi sebelum momen lampau lainnya terjadi.

Jika ingin membicarakan kondisi ini, bisa juga dengan menyisipkan subordinate conjunction seperti:

 After (simple past tense + after + past perfect tense)


 Beforem by the time, when (past perfect tense + before / by the time / when + simple past
tense)

Bagaimana jika diaplikasikan dalam kalimat utuh?

 When he came last night, the cake had run out. (Ketika dia datang semalam, kue sudah habis.)
 The student had gotten a verbal warning before his parents were called. (Siswa tersebut telah
mendapat peringatan verbal sebelum orangtuanya ditelepon.)
 I had already eaten breakfast by the time he picked me up. (Saya telah sarapan ketika dia
menjemput.)
 Prior to the proclamation, Indonesia had been colonized by Japan for 3 years. (Sebelum
proklamasi, Indonesia telah dijajah Jepang selama 3 tahun.)
Menunjukkan intensitas sebuah kejadian
Past perfect bisa digunakan untuk menunjukkan seberapa sering sesuatu terjadi di masa lampau.

Time expression (keterangan waktu) yang sering digunakan yaitu frasa adverbial of
frequency. Berikut beberapa contohnya:

 Twice / two times / three times + before + simple past tense / participle (phrase): twice before
getting married (dua kali sebelum menikah), two times before they got married (dua kali
sebelum mereka menikah), three times before I read his review (tiga kali sebelum saya
membaca tinjauannya)
 Every day / every two days / every other day until 2012 (setiap hari / setiap dua hari sampai
tahun 2012)
 Every summer until 2000 (setiap musim panas hingga tahun 2000)

Bagaimana jika diaplikasikan ke dalam kalimat?

 I had read the book three times before I read his review. (Saya telah membaca buku itu tiga
kali sebelum saya membaca ulasannya.)
 They had met twice before married. (Mereka bertemu dua kali sebelum menikah.)
 Yulia had been to the gym every two days until 2012. (Yulia telah pergi ke gym setiap dua
hari sampai tahun 2012.)

Digunakan untuk reported speech


Past perfect bisa digunakan untuk pembuatan reported speech atau indirect speech. Secara
sederhana, reported speech adalah kalimat yang kita sampaikan dari orang lain.

Adapun verb yang bisa digunakan adalah: said, told, asked, thought, wondered. Bagaimana contoh
kalimatnya?

 He said that he had listened carefully the instruction. (Dia mengatakan bahwa dia telah
mendengarkan instruksi dengan penuh perhatian.)
 I thought he had changed to be better man. (Saya pikir dia telah berubah menjadi pria yang
lebih baik.)

Membuat harapan
Ternyata selain untuk membahas mengenai masa lalu, past perfect bisa juga digunakan untuk
pernyataan membuat angan-angan atau harapan lho!

Rumusnya adalah: if + past perfect tense + would/should/could/might + have + past participle. Mari
lihat contohnya di bawah ini:

 If you had remembered to invite me, I would have attended your party. (Jika kamu ingat
mengundang saya, saya akan hadir di pestamu.)
 Rina would have been the same level with me if she had studied harder. (Rina akan berasa
pada level yang sama dengan saya jika dia belajar lebih keras.)

Materi 3
DIRECT AND INDIRECT SPEECH
Direct Speech (Kalimat Langsung) ialah kata-kata kalimat yang diucapkan langsung oleh si
pembicara.
Indirect Speech (Kalimat Tak Langsung) ialah kalimat yang diucapkan untuk melaporkan kata-
katansi pembicara kepada orang lain. Jadi, Indirect Speech (Reported Speech) digunakan bila kita
ingin melaporkan kata-kata seseorang kepada orang lain secara tak langsung.

Direct & Indirect Speech terdiri dari 3 jenis yaitu :


I. Statement (pernyataan)

II. Command (perintah)

III. Question (pertanyaan)

Perubahan-perubahan yang perlu dari Direct ke Indirect Speech :


1. To be & Auxiliary Verbs

Direct Indirect

Am/is/are - was/were

Shall/will - should/would

Can - could

May - might

Must

Have/has to - had to

Ought to

2. Time & Place (keterangan waktu & tempat)

Direct Indirect

now - then

tomorrow - the following day

next week - the following week

tonight - that night

today - that day

yesterday - the day before

last night - the night before

last week - the week before,

the precious week

here - there

this - that
these - those

3. Tenses

Direct Indirect

Simple present - simple past

Simple past

- past perfect

Present perfect

Present continous - past continous

Present perfect continous - past perfect continous

Simple future - past future

I. STATEMENT

Dalam Indirect Statement kita menggunakan kata that (bahwa) sebagai penghubung antara
kalimat pengantar (introduce phrase) dan kata-kata yang dilaporkan (reported words). Kalimat-kalimat
pengantar dalam indirect statement ialah :

He said

He said to me that + reported words

He told me

e.g - Mary told her friends “I have been to Bali twice.”

- Mary told her friends that she had been to Bali twice.

- Father said “I am going out of town tomorrow”

- Father said that he was going out of town the following day.

- Mary told John “my father warned me last night”

- Mary told John that her father had arned her the night before.

- My sister said to me “I don’t like tennis”

- My sister said to me that she didn’t like tennis.

- Tom said “I didn’t go to school this morning”

- Tom said that he hadn’t gone to school that morning.

Apabila kalimat pengantarnya dalam bentuk Simple Present Tense, maka kalimat yang dilaporkan
tidak mengalami perubahan.

e.g - John says “I will go to Bandung tomorrow”


- John says that he will go to Bandung tomorrow
- Mary says “I have seen that film”

- Mary says that she has seen that film.

- My brother says “I met Tom at the party last night”

- My brother says that he met Tom at the party last night.

- Tom says “I don’t like English”

- Tom says that he don’t like English.

II. COMMAND

Command dibagi dalam 2 (dua) bagian yaitu :

1. Positive Command

Dalam perintah positif kita tambahkan to di depan kalimat perintahnya, sebagai penghubung antara
kalimat pengantar dan perintah yang dilaporkan. Kalimat-kalimat pengantar dalam jenis ini ialah :

to + infinitive
He asked me
He told me

e.g - He asked me “Open your book”


- He asked me to open my book.

- Mary told me “Stop talking to Jane”

- Mary told me to stop talking to Jane.

- Mother asked John “Pay attention to what I say”

- Mother asked John to pay attention to what she says.

- John told Mary “Wait until I come”

- John told Mary to wait until he comes.

- The teacher said to the students “Be quiet while I am talking”

- The teacher told the students to be quiet while she is talking.

2. Negative Command

Dalam perintah negatif kita tambahkan not to di depan perintah yang dilaporkan.

e.g - Mary told John “Don’t wait for me”

- Mary told John not to wait for her.

- I told him “Don’t mention it to anyone”

- I told him not to mention it to anyone.


- Father asked her “Don’t go there alone”

- Father asked her not to go there alone.

- Ira asked Tom “Don’t come to my house again”

- Ira asked tom not to come to her house again.

- Mothers asked John “Don’t smoke too much”

- Mother asked John not to smoke too much.

III. QUESTION

Bila pertanyaan langsung (direct question) menggunakan kata-kata tanya seperti ; Where, When,
Why, What, Who, How, dll, maka kata-kata tersebut digunakan sebagai penghubung dalam reported
Speech. Pertanyaan yang dilaporkan berubaha menjadi bentuk positif. Kalimat pengantarnya ialah :

Positive Form
He asked me where
When etc.

e.g - The man asked me : “Where do you live ?”


- The man asked me where I lived.

- John asked Mary : “Why do you get angry with me ?”

- John asked Mary why she got angry with him.

- I asked him : “When did you get back from your trip ?”

- I asked him when he had got back from his trip.

- He asked me : “How will you go there ?”

- He asked me how I would go there.

- John asked the girl : “What is your name ?”

- John asked the girl what her name was.

Bila pertanyaan langsung tidak menggunakan kata-kata tanya, dan hanya merupakan pertanyaan dalam
bentuk “Yes & No Question”, maka kita menggunakan kata-kata if, whether (jika, apakah) sebagai
penghubung antara kalimat pengantar dan pertanyaan yang dilaporkan.

e.g - The boy asked John : “Does Mary live near here?”

- The boy asked John if Mary lived near there.

- The teacher asked her : “Have you finish your homework ?”

- The teacher asked her if he had finished her homework.

- Mary asked me : “Did you she John at the party the night before.

- Mary asked me whether I had seen John at the party the night before.
- We asked them : “Will you go to the movie with us tonight ?”

- We asked them whether they would go to the movie with us that night.

- Mother asked John : “Are you going to marry her ?”

- Mother asked John if he was going to marry her.

Anda mungkin juga menyukai