Anda di halaman 1dari 62

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA MASA
KEHAMILAN

Lidya Natalia.,S.Kep.,Ners.,M.S

1
 Kehamilan adalah peristiwa yang didahului oleh
bertemunya ovum (sel telur) dengan spermatozoa (sel
sperma) yang berlangsung selama 9 bulan lebih atau
40 minggu atau selama 280 hari yang dihitung dari
HPHT.
 Kemahilan 28 – 36 minggu disebut kehamilan
premature, sedangkan bila lebih dari 43 minggu
disebut kehamilan post matur

2
 Periode prenatal adalah periode persiapan, baik secara
fisik, yakni pertumbuhan janin dan adaptasi maternal
maupun secara psikologis, yakni antisipasi menjadi
orang tua. Menjadi orang tua ialah salah satu krisi
maturasi dalam kehidupan sekaligus merupakan masa
perkembangan tanggung jawab dan perhatian
terhadap orang lain.

3
Antenatal care adalah
pengawasan sebelum
persalinan terutama
ditujukan pada
pertumbuhan dan
perkembangan janin.
Kehamilan sebagai
keadaan fisiologis
dapat diikuti proses
patologis yang
mengancam keadaan
ibu dan janin.

4
 Menurut usia kehamilan dibagi menjadi:
➢ Kehamilan trimester I : 0 – 12 minggu
➢ Kehamilan trimester II : 12 – 28 minggu
➢ Kehamilan trimester III : 29 – 40 minggu

5
 Kunjungan prenatal regular, yang secara ideal dimulai
segera setelah ibu pertama kali terlambat menstruasi,
merupakan kesempatan untuk memastikan kesehatan
ibu hamil tersebut dan bayinya.
 Supervisi kesehatan prenatal memungkinkan
diagnosis dan penanganan janin untuk
mengidentifikasi kelainan yang dapat mengganggu
proses persalinan normal.

7
A. TANDA TIDAK PASTI HAMIL
1. Amenore
2. Mual muntah
3. Ngidam
4. Synope (pingsan)
5. Kelelahan
6. Payudaran tegang
7. Sering miksi
8. Konstipasi atau obstipasi
9. Pigmentasi kulit
10. Epulusi
11. Varises atau penumpukan pembuluh darah vena

8
B. TANDA KEMUNGKINAN
 Pembesaran perut
 Adanya Balotemen
Pada saat palpasi teraba pantulan yang mengapung
dalam uterus karena janin masih bergerak bebas
pada akhir trimester I dan II
 Tanda Hegar
Ada saat palpasi teraba istmus uterus lunak, seakan
korpus terpisah dari cerviks
 Tanda Goodell’s
Teraba saat pemeriksaan dalam yaitu melunaknya
serviks, keadaan ini disebabkan hipervaskularisasi
dan pengaruh hormonal selama kehamilan.
9
 Tanda Soufflen (desiran)
Terdengar desiran nadi diatas uterus wanita hamil
dengan menggunakan Dopton, keadaan ini
disebabkan oleh dorongan darah melalui pembuluh
darah besar uterus.
 Pemeriksaan PP test positif
Dengan pemeriksaan urine diperisa Hcg-nya
 Tanda Piskacek
Pada saat palpasi teraba uterus yang tidak merata
 Adanya kontraksi Brakton Hiks
Adanya kontraksi yang intermiten yang mungkin
terjadi selam kehamailan tidak terasa sakit. Pada akhir
kehamilan kontraksi meningkat dan sering.
10
C. TANDA PASTI / ABSOLUT
1. Terdengar denyut jantung janin
2. Pada saat palpasi (leopold) teraba adanya bagian –
bagian janin
3. Adanya gerakan – gerakan janin pada saat inspeksi
dan palpasi
4. Adanya hasil konsepsi dari pemeriksaan USG
5. Pada pemeriksaan X-RAY terdapat skeleton janin
pada minggu ke 12
6. Pemeriksaan EKG janin tampak hasilnya seperti
pada EKG orang dewasa

11
Adaptasi Ibu
Adaptasi Ayah
Adaptasi Sibling
Adaptasi Kakek Nenek
12
1. Menerima kehamilan
2. Mengidentifikasi peran ibu dan ayah
3. Menata kembali hubungan personal
4. Membangun hubungan dengan janin
5. Mempersiapkan kelahiran anak

13
PERUBAHAN FISIOLOGIS IBU
HAMIL
1. Uterus 6. Sistem Respirasi
2. Vagina dan Vulva 7. Traktus Digestivus
3. Ovarium 8. Traktus Urinarius
4. Mammae 9. Kulit
5. Sirkulasi Darah 10. Metabolisme

14
PERUBAHAN PSIKOLOGIS IBU
HAMIL
 Trimester I (1-3 bulan)
Perubahan emosi (labil) merasa tidak sehat
Terjadi perubahan fisiologi yang akan mempengaruhi
emosi seseorang. Segera setelah konsepsi progesteron
dan estrogen dalam tubuh mulai meningkat, menjadi
morning sickness, kelemahan, keletihan dan perasaan
mual calon ibu merasa tidak sehat.

15
 Trimester II (4-6 bulan)
Perubahan emosi (stabil) mempunyai dorongan
psikologis yang besar. Biasanya mulai menyebabkan
tubuh wanita telah terbiasa dengan tingkat hormon
yang tinggi, morning sickness sudah hilang, ia telah
menerima kehamilannya dan menggunakan pikiran
serta energinya lebih konstruktif, janin masih tetap
kecil dan belum menyebabkan ketidaknyamanan
dengan ukurannya.

16
 Pada bulan ke-4 : menurunnya rasa percaya diri
khawatir ditinggal suami karena perubahan tubuh ibu.
 Pada bulan ke-5: emosi cenderung lebih stabil,
kekhawatiran cenderung berhubungan dengan pola
seksual yang mengganggu janin, sebenarnya tidak ada
alasan membatasi aktivitas seksual jika tidak ada riwayat
aborsi spontan berulang frekuensi, intensitas, posisi
untuk kegiatan seksual perlu penyesuaian.
 Pada bulan ke-6 : timbul rasa bosan dengan
kehamilannya untuk mengatasinya ibu dianjurkan
untuk mengikuti kelas prenatal.

17
 Trimester III (7-9 bulan)
Sekitar bulan ke delapan mungkin terdapat periode
tidak semangat dan depresi, ketika janin membesar
dan ketidaknyamanan bertambah calon ibu menjadi
cepat lelah

18
 Menyimak informasi seputar kehamilan
 Kontrol teratur
 Perhatian suami
 Jalin komunikasi
 Beraktivitas
 Perhatikan Kesehatan
 Relaksasi

19
Gravid

Partus

Abortus

20
 Perhitungan tanggal taksiran
partus dengan rumus Nagele,
dengan cara tambahkan tujuh hari
pada hari pertama periode
menstruasi terakhir (PMT), bulan
PMT dikurangi 3 bulan, dan
tambahkan 1 pada tahun PMT.
Misalnya jika hari pertama PMT
adalah tanggal 10 Juli 2010, maka
TPP jatuh pada tanggal 17 April
2011.
21
 DJJ dapat didengarkan dengan Doppler.
 Pemeriksaan DJJ meliputi frekuensi, akselerasi atau
deselerasi atau keteraturan .

22
 Djj janin pada bulan ke 4 – 5
 Cara menghitung djj dihitung 3 x 5 detik secara
berurutan, sehingga dapat diketahui teratur tidaknya
djj
 contoh :11 12 11
 Maka djj = 4 x ( 11 + 12 + 11),
normal 120 – 160 x / menit

23
 Dihitung dari HPHT (Hari pertama haid terakhir)2.
 Ditambahkan 4.5 bulan dari merasa quickening
(feeling life)
 Menurut Spigelberg : dengan jalan mengukur fundus
uteri darisimpasis sebagai berikut :

24
 22-28mg = 24-25 cm di atas simpisis (as)
 28 mg = 26.5 cm, as
 30-32mg = 29.5 – 30 cm as
 34 mg = 31 cm as
 36 mg = 32 cm as
 38 mg = 33 cm as
 40 mg = 37.7 cm as

25
 Menurut Mac Donald, merupakan modifikasi
Spigelberg yaitu jarak fundus – simpasis dalam cm
dibai 3.5 merupakan tuanya kehamilandalam bulan.

 Rumus Johnson – Tausak :


BB = (mD – 12) x 155
BB = berat badan ; MD = Jarak simfasis – fundus uteri

26
1. Identitas 8. Riwayat pemakaian
2. Keluhan Utama obat-obatan
3. Alasan mencari 9. Riwayat keluarga
pelayanan 10. Riwayat sosial,
4. Kehamilan saat ini pengalaman dan
5. Riwayat kandungan pekerjaan
dan kebidanan 11. Riwayat kekerasan fisik
6. Riwayat medis
7. Riwayat nutrisi

27
A. PEMERIKSAAN FISIK 6. Mata
1. Keadaan Umum, TTV, 7. Muka
BB 8. Telinga
2. Kepala 9. Hidung
3. Rambut 10. Leher
4. Dahi 11. Jantung dan paru-paru

28
12. Payudara
Sudah keluar colostrum ya/tidak
Kebersihan payudara
Areola mamae menghitam/tidak
Puting susu keluar/dalam/datar
Pembesaran (simetrisan/tidak)
Ada Benjolan (ya /tidak)
Ada keluhan (ya/tidak

29
13. Abdomen  Pigmentasi dilinea alba
 Bentuk abdomen  Nampakah gerakan anak
 Warna kulit
 Bising usus (n/tidak)  Adakah straegravidarum
 Ada luka operasi /tidak
ya/tidak
 Hasil pem palpasi
 Ada keluhan /tidak
(leopold I,II,III,IV)
 Pembesaran perut
 TFU
N/tidak
 Usia kehamilan (dalam
 Keadaan pusat
bulan/minggu

30
PERSIAPAN
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Kosongkan kandung kemih
3. Berbaring terlentang dengan lutut sedikit ditekuk
4. Berikan bantal
5. Berikan privacy
6. Pemeriksan mencuci tangan
7. Gosok-gosokkan kedua tangan agar ibu tidak merasa
dingin
8. Setelah siap lakukan prosedur Leopod I - IV

31
 Tujuan :
Menentukan TFU
 Meraba bagian janin yang ada pada uterus
 Kesimpulan :
 Usia kehamilan
 Bagian apa yang terdapat pada fundus
 Caranya :
1. Pemeriksa berdiri sebelah kanan penderita, dan melihat kearah
muka penderita
2. Menyusuri tangan dari abdomen bagian bawah sampai ke fundus
3. Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus. Keras
membulat → kepala, lunak → bokong
4. Mengukur Tfu menggunakan meteran, mulai dari simpisis
pubis ke fundus.

32
33
 Tujuan :
Meraba pinggir uterus dan merasakan bagian mana
tahanan yang lebih keras untuk menentukan
punggung janin.
 Kesimpulan :
Letak punggung janin pada posisi membujur. Letak
kepala kanan kiri pada letak lintang. Kemudian
menentukan DJJ normalnya (120-160 x/menit).

34
 Caranya :
1. Menghadap ke bagian ibu, letakkan kedua tangan
pada posisi kiri dan kanan abdomen ibu.
2. Tahan satu tangah di satu sisi abdomen ibu,
sementara permukaan jari tangan yang lain secara
bertahap mempalpasi abdomen ibu pada sisi lain
dari bagian bawah uterus sampai ke fundus.
3. Rasakan bagian yang dipalpasi. Keras seperti papan
→ punggun janin. Bagian kecil → ekstremitas janin.
4. Ulangi tindakan no 3 pada sisi abdomen yang lain.
Tangan yang digunakan untuk palpasi tetap diam di
tempat dan tangan lainnya melakukan palpasi.
5. Tentukan bagian mana yang teraba keras. Puka –
Puki.

35
36
 Tujuan :
 Meraba bagian bawah uterus dengan satu tangan
 Kesimpulan :
 Letak kepala teraba bulat, keras dan melenting atau
bila keadaan sungsang teraba bagian bawah uterus
tidak bulat, tidak rata, tidak melenting, dan tidak
melintang dan tidak teraba bagian yang besar
(kosong).

37
 Caranya :
1. Pegang bagian abdomen bawah secara mantap, tepat
diatas simfisis pubis diantara jari dan jari lainnya.
2. Tekan ibu jari dan jari-jari lainnya secara bersamaan
sebagai usaha untuk memegang bagian presentasi
janin.
3. Rasakan apakah kepala janin sudah masuk PAP.

38
39
 Tujuan :
Meraba bagian janin yang berada pada bagian bawah
uterus dengan dua tangan
 Kesimpulan :
Menentukan bagian bawah janin/presentasi terbawah
sudah masuk PAP atau belum. Bila kedua tangan
divergen berarti presentasi terbawah sudah masuk
PAP. Bila kedua tangan konvergen berarti bagian
bawah/presentasi terbawah belum masuk PAP.

40
 Caranya :
1. Berdiri menghadap ke kaki ibu.
2. Letakkan ujung jari kedua tangan pada kedua sisi
garis tengan sekitar 2 inchi di atas ligament inguinal.
3. Beri tekanan menurun dan searah dengan saluran
lahir, gerakkan jari bersamaan.
4. Tentukan apakah bagian bawah janin sudah masuk
PAP dab seberapa bagian yang masuk ke PAP.
5. Jika kedua tangan divergen → kepala sudah melewati
PAP.
6. Jika kedua tangan pada pinggir kepala konvergen →
kepala belum masuk PAP.

41
42
43
44
45
14. Punggung 16. Ekstremitas
15. Genitalia  Atas
 Keadaan perineum  Bawah

 Tanda chandwich
 Kebersihan
 Warna
 Bau
 Ada luka/tidak
 Ada kelainan/tidak

 Ada keluhan/tidak

46
B. PEMERIKSAAN PSIKOSOSIAL
 Penerimaan ibu atau keluarga akan kehamilannya
 Kesiapan keluarga untuk menerima kelahiran bayinya
 Masalah-masalah lain yang mengganggu ketenangan
ibu hamil.

47
Jenis Pemeriksaan Tujuan
Urin Test
1. Test kehamilan 1. Untuk informasi terjadinya
2. Protein albumin kehamilan
3. Glukosa 2. Untuk informasi masalah ginjal dan
4. Midstream spesimen preeklampsi
5. Oestriol Collection 3. Untuk informsi adanya GDM
(GestasionalDiabetes Melitus)
4. Untuk melihat adanya infeksi
tractus urinary
5. Untuk melihat fungsi placenta
Bahan Darah
1. Golongan darah 1. Untuk mengetahui golongan darah
2. Hb dan rhesus
3. Rubella titer antibodi 2. Untuk mengetahui terjadinya
4. HIV anemia
3. Untuk mengetahui status imunitas
4. Mengidentifikasi wanita hamil 48
dengan HIV positif
Jenis Pemeriksaan Usia Kehamilan
Skrining abnormalitas kromoson 11 – 14 minggu
Uji tantangan glukosa 24 – 28 minggu
Streptokokus Group B 35 – 37 minggu

49
50
Jenis Trimester I Trimester II Trimester III KeteranganK
Pemeriksaan
Keadaan √ √ √ Rutin
Umum
Suhu Tubuh √ √ √ Rutin
TD √ √ √ Rutin
BB √ √ √ Rutin
LILA √ Rutin
TFU √ √ Rutin
Presentasi √ √ Rutin
Janin
DJJ √ √ Rutin
Pemeriksaan √ √ Rutin
Hb
51
Jenis Trimester I Trimester II Trimester III KeteranganK
Pemeriksaan
Gol. Darah √ Rutin
Protein Urin * * * Atas indikasi
Gula * * * Atas indikasi
darah/reduksi
Darah malaria * * * Atas indikasi
BTA * * * Atas indikasi
Darah sifilis * * * Atas indikasi
Serologi HIV * * * Atas indikasi
USG * * * Atas indikasi

Kementrian Kesehatan, 2010


52
1. Nutrisi
2. Higiene diri
3. Pencegahan infeksi saluran kemih
4. Latihan kegel
5. Persiapan menyusui
6. Perawatan gigi
7. Aktivitas fisik
8. Postur dan mekanika tubuh
9. Istirahat dan relaksasi

53
10. Pekerjaan
11. Pakaian
12. Perjalanan
13. Obat-obatan dan preparat herbal
14. Imunisasi
15. Alkohol, merokok, kafein dan obat-obatan
16. Ketidaknyamanan yang umum terjadi
17. Mengenali komplikasi potensial
18. Mengenali persalinan prematur
19. Konseling seksual

54
1. Kebutuhan energi → penambahan BB
2. Protein
3. Cairan
4. Vitamin dan Mineral
5. Zat besi
6. Kalsium
7. Mineral dan elektrolit lainnya: natrium, kalium,
zink, fluorida, vitamin larut lemak dan air, folat dan
asam folat, piridoksin, vitamin C

55
56
57
1. Defisit nutrisi b.d ketidak mampuan menelan makanan, mual dan
muntah
2. Nausea b.d kehamilan
3. Gangguan rasa nyaman b.d gangguan adaptasi kehamilan
4. Keletihan b.d kondisi fisiologis (kehamilan), perubahan hormonal
pada trimester pertama.
5. Pola seksual tidak efektif b.d kurang terpapar informasi tentang
seksualitas
6. Ansietas b.d kurang terpapat informasi tentang perubahan fisik
selama hamil.
7. Defisit pengetahuan mengenai perkembangan kehamilan yang
normal b.d kurang terpapar informasi tentang perubahan fisiologis
dan psikologis yang normal dan dampaknya terhadap ibu
8. Gangguan proses keluarga b.d krisis situasional, respon keluarga
terhadap kehamilan

58
1. Konstipasi b.d penurunan motilitas gastrointestinal
2. Gangguan rasa nyaman b.d gangguan adaptasi kehamilan
3. Defisit pengetahuan tentang perubahan psikologis /
fisiologis yang normal pada trimester kedua b.d kurang
terpapar informasi
4. Ansietas b.d krisis situasional, kurang terpapar informasi
5. Gangguan citra tubuh b.d perubahan fungsi tubuh
(kehamilan)
6. Koping tidak efektif b.d krisis situasional,
ketidakadekuatan system pendukung, ketidakadekuatan
strategi koping
7. Gangguan proses keluarga b.d krisis situasional,
perubahan peran keluarga.

59
1. Gangguan rasa nyaman b.d gangguan adaptasi kehamilan
2. Gangguan pola tidur b.d perubahan fisik dan
ketidaknyamanan fisik selama kehamilan
3. Pola seksual tidak efektif b.d perubaham tingkat
kenyamanan dan kelelahan
4. Inkontinensia urine stress b.d peningkatan tekanan intra
abdomen, kehamilan
5. Defisit pengetahuan tentang … b.d kurang terpapar
informasi
6. Resiko harga diri rendah situasional d.d kehamilan
7. Ansietas b.d krisis situasional, kurang terpapar informasi.
60
1. Gangguan citra tubuh b.d perubahan fungsi tubuh
(kehamilan)
2. Koping tidak efektif b.d krisis situasional,
ketidakadekuatan system pendukung,
ketidakadekuatan strategi koping
3. Gangguan proses keluarga b.d krisis situasional,
perubahan peran keluarga
4. Penampikan peran tidak efektif b.d
ketidakadekuatan system pendukung, perubahan
peran

61
TUGAS MEMBACA BUKU:

62

Anda mungkin juga menyukai